Pertarungan antara Akeno dan Martis mencapai puncaknya ketika keduanya terus berusaha mengatasi teknik satu sama lain. Mereka saling menyerang dengan kekuatan dan kecerdikan mereka, berusaha untuk mengalahkan yang lain.Namun, setelah pertarungan yang melelahkan, keduanya mulai kehilangan tenaga. Mereka berdua menyadari bahwa pertarungan ini tidak akan berakhir dengan jelas, dan mereka mungkin akan terus bertarung tanpa hasil yang pasti.Martis, dengan napas terengah-engah, berbicara kepada Akeno: "Akeno, kita berdua telah melawan dengan segala kemampuan kita, dan tampaknya kita sama kuatnya. Apakah kita harus terus bertarung, atau mencari cara lain untuk menyelesaikan perselisihan kita?"Akeno, juga terengah-engah, memikirkan kata-kata Martis. Dia akhirnya mengangguk: "Kau benar, Martis. Pertarungan ini mungkin tidak akan pernah berakhir. Mungkin kita harus mencari cara lain untuk menyelesaikan masalah ini."Mereka berdua setuju untuk menghentikan pertarungan dan mencari solusi damai
Dan pada malam hari saat mereka memutuskan untuk berkemah di dekat lembah, Martis baru ingat tugas yang diberikan sistem. 'Waduh! Aku lupa. Aku gagal menjalankan tugas dari Ririn!' Martis menepuk jidatnya sendiri.Dan benar saja, tak lama kemudian Martis mendapat satu pemberitahuan bahwa ia mendapat hukuman dari sistem karena tidak menyelesaikan tugasnya. Hukuman itu berupa pelatihan fisik yang terbilang berat. Tapi jangan khawatir, bagi Martis ini bukanlah masalah besar. Ia sudah terbiasa dengan latihan fisik yang terbilang berat.Setelah selesai menyelesaikan hukumannya, Martis mencoba mencari informasi dari sistem tentang artefak lebih lanjut. Dan saat itulah Martis juga mendapatkan informasi bahwa ada juga kelompok gelap yang dikenal sebagai "Serikat Bayangan" yang sangat berambisi untuk menguasai "Kristal Takdir". Serikat Bayangan adalah organisasi rahasia yang terdiri dari berbagai individu dengan kekuatan dan kemampuan khusus. Mereka dikenal karena ambisi mereka untuk menguasai
Setelah mendapatkan informasi penting dari para pedagang, Martis dan timnya merasa lebih siap melanjutkan pencarian mereka untuk "Kristal Takdir". Mereka mempersiapkan peralatan dan persediaan mereka, memeriksa peta, dan merencanakan rute terbaik untuk mencapai "Gunung Takdir"."Teman-teman, kita memiliki misi yang berat di depan kita. Tapi aku yakin, kita pasti bisa menemukan 'Kristal Takdir' dan melindungi dunia ini." Martis memberikan semangat pada timnya.Dengan semangat yang tinggi dan tekad yang kuat, mereka melanjutkan perjalanan mereka. Mereka sempat melewati hutan lebat, menyeberangi sungai berarus deras, dan mendaki bukit yang curam. Mereka juga dengan sigap selalu waspada terhadap ancaman yang mungkin mereka temui di jalan.Sementara itu, mereka juga terus belajar dan berlatih, memperkuat kemampuan mereka dan mempersiapkan diri untuk tantangan yang mungkin mereka hadapi. Mereka tahu bahwa perjalanan mereka tidak akan mudah, tetapi mereka siap untuk melakukan apa pun yang di
Untuk menemukan lokasi spesifik "Kristal Takdir", Martis dan timnya mengandalkan informasi yang mereka dapatkan dari para pedagang, serta pengetahuan dan intuisi mereka sendiri.Menurut pedagang, "Kristal Takdir" mungkin tersembunyi di sebuah gua di "Gunung Takdir". Dengan informasi ini, mereka mulai mencari tanda-tanda atau petunjuk tentang lokasi gua tersebut. Mereka mencari jejak atau tanda-tanda yang tidak biasa, seperti batu yang diletakkan dengan cara tertentu, atau pola yang tidak biasa pada tanah atau pohon.Selain itu, Martis, yang memiliki kemampuan untuk merasakan energi alam, mencoba merasakan kehadiran "Kristal Takdir". Dia merasakan getaran atau perubahan dalam energi alam di sekitarnya, mencari tanda-tanda kehadiran artefak.Setelah beberapa saat mencari, mereka akhirnya menemukan sebuah gua tersembunyi di belakang air terjun besar. Mereka merasa ada sesuatu yang kuat dan misterius tentang gua ini, dan mereka yakin bahwa mereka telah menemukan lokasi "Kristal Takdir".T
Untuk menghadapi Penguasa Bayangan dan kemampuannya untuk memanipulasi bayangan, Martis menggunakan strategi dan keahliannya dengan cerdas. Martis harus mengantisipasi gerakan Penguasa Bayangan dan beradaptasi dengan cepat. Dia perlu memperhatikan bayangan dan siap untuk menghindari atau menangkis serangan yang mungkin muncul dari arah yang tidak terduga.Lalu, Martis yang dikenal karena kecepatan dan kekuatannya, dia menggunakan ini untuk keuntungannya. Ia menyerang Penguasa Bayangan dengan cepat dan kuat sebelum dia memiliki kesempatan untuk menggunakan bayangannya. Dan Mengingat kemampuan Penguasa Bayangan untuk menyerang dari jarak jauh, Martis perlu menjaga jarak dan mencoba menyerang dari jarak jauh juga, atau mencari cara untuk mendekat dengan cepat dan menyerang sebelum Penguasa Bayangan bisa bereaksi.Martis juga menggunakan lingkungan sekitarnya untuk membantu menghadapi Penguasa Bayangan. Dia sengaja mencari tempat dengan sedikit bayangan, dan ia juga menggunakan cahaya dan
Setelah berhasil mengalahkan Penguasa Bayangan dan memastikan bahwa dia tidak lagi menjadi ancaman, Martis dan timnya melanjutkan misi mereka. Mereka masuk ke dalam gua, dengan harapan untuk menemukan "Kristal Takdir".Gua tersebut gelap dan penuh misteri, tetapi mereka tidak akan takut. Mereka juga telah mempersiapkan dan membawa obor kemudian bergerak perlahan untuk menjelajahi gua dan mencari tanda-tanda keberadaan "Kristal Takdir". Mereka dapat menemukan petunjuk atau simbol misterius di dinding gua, dan Martis juga mencoba merasakan getaran energi yang kuat yang menunjukkan kehadiran "Kristal Takdir".Setelah beberapa saat mencari, mereka akhirnya menemukan apa yang mereka cari. Di ruang terdalam gua, mereka menemukan "Kristal Takdir". Benda itu berkilauan dengan cahaya misterius dan dipenuhi dengan energi yang kuat dan tak terbendung. Mereka merasa lega dan gembira, mengetahui bahwa mereka telah berhasil menyelesaikan misi mereka menemukan apa yang mereka cari.Wah, tampaknya pet
Mereka semua bersatu untuk menunjukkan solidaritas yang luar biasa di tengah situasi yang begitu sulit. Martanto, meski ia terluka, ia tetap terus berusaha memberikan semangat dan arahan strategis kepada timnya. Sementara itu, Martis, Mia, Odele, dan Reka berjuang dengan segala kekuatan mereka.Martis, dengan keberaniannya, memimpin serangan terhadap mahluk itu. Dia bergerak sangat cepat dan juga sangat lincah untuk menghindari setiap serangan mahluk itu sambil mencoba melukainya. Reka yang memiliki keahlian dalam sihir, meluncurkan mantra menyerang dari jarak jauh, ia mencoba melemahkan pertahanan mahluk itu. Odele yang juga kini memiliki kekuatan fisiknya yang cukup luar biasa, berusaha melindungi Martanto dan 'Kristal Takdir' dari serangan mahluk itu.Pertarungan itu berlangsung semakin sengit. Martis dan teman-temannya memberikan segala yang mereka miliki.Martis, sambil membelah angin dengan teknik pedang elemen anginnya, berteriak, "Tetap fokus, teman-teman! Jangan biarkan mahlu
Sebelum pergi menghilang, Arandor, dengan kebijaksanaan dan pengetahuan yang telah dia peroleh selama berabad-abad melindungi 'Kristal Takdir', membagikan beberapa rahasia dan petunjuk penting kepada Martis dan teman-temannya untuk membantu mereka melindungi kristal di masa depan. Berikut adalah beberapa hal yang dia ajarkan kepada mereka:1. Cara mengaktifkan dan mengendalikan kekuatan 'Kristal Takdir': Arandor mengajari mereka cara mengakses kekuatan kristal dengan aman dan menggunakannya untuk kebaikan, seperti penyembuhan, perlindungan, dan penguatan.2. Cara melacak dan menghadapi ancaman: Arandor memberikan mereka pengetahuan tentang bagaimana mendeteksi ancaman yang mungkin mengincar 'Kristal Takdir' dan cara terbaik untuk menghadapinya, baik melalui negosiasi atau pertempuran.3. Pengetahuan tentang musuh-musuh potensial: Arandor membagikan informasi tentang musuh-musuh yang mungkin mereka hadapi, termasuk Zara dan penyihir jahat lainnya, serta mahluk-mahluk yang mungkin terta
Martis dengan cepat menebas kepala pemimpin hewan liar itu."Memangnya, apa yang aku dapatkan jika aku mengalahkanmu, hah?" tanya Martis seraya menendang kepala iblis yang mirip kepala anjing.Berp...!Akan tetapi, Martis mendengar suara berderap.Ketika Martis berbalik badan, ia melihat semua hewan liar iblis di sana tunduk padanya."Eh...? Kok, kalian...?" Martis menggaruk kepalanya karena bingung dengan adegan ini.Kemudian, munculah sesosok iblis wanita dengan penampilan yang menawan."Hormat, Hamba, pada Bos...!"Martis semakin bingung, tapi ia segera menemukan ide cemerlang."Kalian semua, bangunlah."Setelah Martis memerintahkan mereka bangkit dari sujudnya, barulah mereka berdiri."Namaku adalah Martis! Aku Bos di sini sekarang! Bagi siapa yang menentangku, silahkan temui aku, dan aku siap menghadapinya!"Ternyata, Martis tiba pertama kali di alam iblis berada di sebuah desa yang lumayan besar. Kawanan hewan yang nampak liat tadi ternyata adalah salah satu garis pertahanan des
Setelah menempuh ruang dimensi yang sistem ciptakan, akhirnya Martis Tiba di dunia iblis."Wah..., pemandangannya tidak jauh beda dengan dimensi kami.""Roar...! Hargh...!"Tiba-Tiba Martis di seruduk oleh sekor binatang buas."Wow...! A-apakah semua hewan liar di alam iblis ini semuanya besar seperti ini?" ujar Martis seraya menghindari serangan dari hewan liar tadi."Baru juga sampai, langsung disambut dengan beginian...? Hadeh...!" Martis sedikit mengeluh.Awalnya, Martis berharap saat tiba di alam iblis akan mendapatkan suatu hal menarik yang berbeda dari dunianya. Dan ternyata..., ya memang benar berbeda. Sungguh sangat berbeda sekali dengan keadaan di dunianya.Martis yang diserang hewan liar tentunya tidak akan diam saja. Dia memperhatikan area sekitarnya sesaat, kemudian mengatur siasat untuk pertarungan. "Ternyata benar dugaanku...," ujar Martis, di mana saat ini ia tengah di kelilingi oleh gerombolan hewan liar yang penampilannya sedikit mirip seperti anjing, tapi ada yang
Martis kemudian menarik nafasnya dalam-dalam, kemudian membuangnya secara perlahan. "Huft...! Baiklah kalau begitu. Yang pasti, Ririn, aku mengucapkan banyak terima kasih padamu. Berkat adanya kehadiran dirimu dalam hidupku, semuanya berubah total. Dan semuanya berubah menjadi jauh lebih baik, dan tidak pernah sekali pun aku merasakan perubahan yang dampaknya buruk dalam hidupku selama ini." Meskipun Martis tahu, bahwasanya Ririn yang tampilannya tidak dapat nyata seutuhnya, tapi Martis tetap menganggap bahwa sistem adalah kunci dari semua keberhasilannya selama ini. Kemudian, Martis memperhatikan Ririn yang nampak akan melakukan sesuatu. "Ririn..., apa yang akan kau lakukan...? Apakah jangan-jangan..., kamu...?" Ririn menjawab dengan senyuman, tidak, saat ini tubuh visual Ririn bentuknya sama persis dengan Mia. Jadi, yang Martis rasakan saat ini adalah melihat senyuman dari seorang Mia, Istri tercintanya Martis seorang. Kemudian Martis merasakan ruangan di sekitarnya berubah
Tiba-tiba, Martis terpikirkan suatu hal di masa lalu. 'Oh, iya, Sistem, eh, tidak! Ririn..., apakah kau ingat dengan nama itu?' Tring! "Sistem tidak akan pernah lupa dengan apapun yang telah dilakukan oleh User setiap detik pun. Benar, aku adalah Ririn." Martis senang mendengar jawaban dari Ririn. "Apakah Martis masih memiliki pertanyaan dan keluh kesah lainnya? Ririn akan siap membantu mencari solusi terbaik untuk Martis. Karena itu adalah tugas dan kewajiban Ririn sebagai Sistem." Entah kenapa, Martis merasa terharu setelah membaca jawaban balasan dari Ririn. Sepertinya Martis merasa bahwa Ririn adalah sahabat terbaik yang pernah ia miliki sepanjang hidupnya. Tanpa Sistem, Martis tidak akan bisa jadi sepertinya orang yang sampai saat ini terbilang kehidupannya sangat didambakan oleh banyak orang. "Em..., Ririn, bisakah kau membuat visualisasi tubuh? Aku akan merasa lebih senang jika kau dapat melakukannya." Permintaan Martis ada-ada saja, ya? Dia sudah dapat berkomuni
Kemudian Martis berpikir sejenak. "Aku...? Aku bisa menggunakan gelar Raja Kegelapan karena telah mengalahkan Raja Kegelapan yang sebelumnya? Jadi..., itu artinya..., em...?" Martis termenung, ia sedang berpikir apa yang akan ia lakukan dengan gelar itu. Ia pun bergumam, 'Apakah berati aku setara dengan Raja Iblis? Tapi..., bukankah Raja Kegelapan jauh lebih tinggi dibanding Raja Iblis? Benar, tidak, sih? Ah..., aku jadi penasaran. Bagaimana jika aku masuk dalam dimensi dunia kegelapan? Apakah di sana aku akan dapat pencerahan? Sebab di masa lalu, aku ingat betul, bahwa aku pernah mengalahkan Lord dan blablabla...,' ungkap Martis dalam hatinya yang saat ini sedang berkecamuk. 'Tapi..., jika dipikir lebih jeli lagi, sebenarnya gelar-gelar itu tidaklah sesuai dengan keadaannya.' Martis memuntahkan secangkir teh hangat dan lanjut bertarung dengan pikirannya. 'Kalau begitu..., inilah arti dari pribahasa tong kosong nyaring bunyinya. Kelurahan Raja Kegelapan, aku kira sangatlah ku
Nampak ada lingkaran cahaya yang makin lama semakin membesar. Lingkaran cahaya itu sangat bulat, dan ada pancaran kehangatan bagi orang di sekitar yang dapat merasakannya. 'Kehangatan itu terasa sangat nyaman,' Bahkan, Martis sekalipun merasakan kenyamanan saat ia akan melakukan Teknik Legendaris ini. Kemudian, Martis yang tengah mengangkat kedua tangannya seperti menadah ke udara, ia lalu menggerakkan kedua tangannya. Lantas, lingkaran cahaya yang berbentuk bulat dan mengambang di atas kepala Martis tadi itu bergerak, dan gerakannya sesuai dengan apa yang Martis pikirkan. "Hiyat...!" teriak Martis, dengan tubuhnya yang saat ini langsung dibanjiri oleh keringat. "Denki Gama...!" Sekali lagi Martis berteriak dengan keras. Teriakan itu adalah kode, sebagaimana kuatnya usaha Martis dalam melakukan teknik sekuat ini. Lingkaran cahaya bulat yang berwarna kuning keputihan itu kemudian melesat ke arah Raja Kegelapan. "Jurus apa ini?! Selama ratusan tahun ku hidup di dunia ini
Pertarungan Martis melawan Raja Kegelapan masih berlanjut. Tapi kali ini, Martis nampak biasa saja. Karena sekarang sistem miliknya sudah pulih seperti semula. Jadi, semua terasa mudah bagi Martis. "Martis...! Kenapa kekuatanmu jauh berbeda dibanding saat terakhir kali kita bertemu?!" Raja Kegelapan akhirnya sadar, ternyata Martis jauh lebih kuat darinya. "Kenapa? Apakah sekarang kau mulai merasa takut? Hem?" Martis bertingkah santai. Ia sengaja menahan semua serangan dari Raja Kegelapan. "Jangan sembarangan, kau! Aku...? Takut padamu?! Mimpi...!" Raja Kegelapan kali ini benar-benar melupakan seluruh kekuatan dan kemampuan miliknya demi menghadapi Martis. Sudah ratusan tahun Raja Kegelapan hidup, namun baru hari ini ia menghadapi seorang manusia yang seperti Martis. Namun, walaupun ia tahu Martis adalah manusia yang kuat, rasa gengsi yang sangat besar dalam dirinya tak membuatnya takut. Ia berpikir ini mempertaruhkan harga dirinya. Apa kata orang nantinya, jika tahu Raja Kegelapan
Saat Emily dan Phynoglip berbicara, mereka tidak menyadari bahwa Martis sedang melakukan sesuatu yang sangat penting. Martis berjalan ke arah sebuah ruangan yang tersembunyi di balik sebuah pintu rahasia. Di dalam ruangan tersebut, Martis menemukan sebuah perangkat yang sangat canggih. Perangkat tersebut adalah sebuah alat yang dapat mendeteksi keberadaan Raja Kegelapan. Martis telah mencari alat tersebut selama bertahun-tahun, dan akhirnya ia menemukannya. Martis mengaktifkan alat tersebut dan menunggu beberapa saat hingga alat tersebut menunjukkan hasilnya. Saat hasilnya muncul, Martis terkejut. Raja Kegelapan ternyata berada di sebuah tempat yang sangat dekat dengan mereka. Martis tidak menyangka bahwa Raja Kegelapan akan berada di tempat yang begitu dekat. Martis segera mematikan alat tersebut dan berjalan keluar dari ruangan tersebut. Ia harus segera memberitahu Emily dan Phynoglip tentang hasilnya. Saat Martis kembali ke tempat Emily dan Phynoglip, ia melihat bahwa mer
Dalam benaknya, Martis terus berpikir. Dengan konsentrasinya yang sangat baik, Martis mencoba menelaah tentang kejadian hari ini. Dan pada saat ini, Mia sedang berjalan ke arah pintu yang tersembunyi di belakang tirai, dengan Phynoglip dan Emily mengikuti di belakangnya. Martis juga mengikuti mereka, dengan rasa penasaran yang semakin besar. Saat mereka mencapai pintu tersebut, Mia berhenti dan menatap Martis dengan senyumannya yang lembut. "Aku akan menunjukkan kamu bahwa kita tidak memiliki apa-apa yang berharga," ucap Mia. Dan tiba-tiba saja, ada kejadian aneh. Mia menghilang begitu saja di hadapan mereka. Phynoglip serta Emily terkejut dan menatap bayangan tersebut dengan rasa penasaran. "Apa yang terjadi?" tanya Phynoglip heran. "Aku tidak tahu," ucap Emily yang sama herannya. "Tapi aku rasa Mia yang kita lihat sebelumnya bukanlah Mia yang sebenarnya." Dan selang beberapa menit kemudian, Mia muncul kembali. Ternyata..., sosok yang mengaku sebagai Mia ini hanyalah bayang