Setelah berhasil mengalahkan Bos bandit dan memulihkan kedamaian di desa, Martis dan timnya memutuskan untuk melanjutkan petualangan mereka. Mereka tahu bahwa masih banyak tempat yang membutuhkan bantuan mereka dan ancaman lain yang mungkin muncul.***Setelah berhari-hari berjalan, Martis dan timnya akhirnya tiba di pinggiran hutan misterius. Hutan itu tampak gelap dan menyeramkan, tetapi mereka penuh semangat dan siap untuk menjelajahinya.Mereka memasuki hutan, dengan Martis memimpin jalan. Mereka melihat berbagai jenis flora dan fauna yang belum pernah mereka lihat sebelumnya. Beberapa dari mereka tampak aneh dan eksotis, menambah misteri hutan.Saat mereka mendalam ke hutan, mereka mulai mendengar suara-suara aneh. Mereka berhenti dan mendengarkan, mencoba mencari tahu dari mana asal suara tersebut. Tiba-tiba, mereka melihat sepasang mata yang berkilauan dari semak-semak.Martis: "Siapkan diri kalian, teman-teman. Kita tidak tahu apa yang mungkin kita hadapi."Mereka bersiap-siap
Setelah pertempuran dengan hewan buas, Martis dan timnya memutuskan untuk menyelidiki area di sekitar tempat mereka bertarung. Mereka berharap mungkin ada barang berharga atau petunjuk yang terkait dengan hewan buas tersebut.Mereka mulai mencari di sekitar semak-semak dan pohon-pohon, mencari tanda-tanda barang berharga atau rahasia tersembunyi. Setelah beberapa saat, Reka menemukan sebuah kotak kayu kecil yang tersembunyi di balik batu besar."Apa yang kamu temukan di sana?" tanya Martis."Sepertinya kotak kecil ini tersembunyi di sini. Mungkin ada sesuatu di dalamnya." Martanto menimpalinya.Lalu mereka sepakat untuk membuka kotak itu dan ternyata mereka menemukan beberapa barang berharga di dalamnya, seperti permata, emas, dan perak. Selain itu, mereka juga menemukan gulungan kertas yang tampaknya berisi peta."Wow, ini pasti berharga! Tapi mengapa ada di sini?" Kedua mata Martanto berbinar."Mungkin hewan buas itu melindungi harta ini, atau mungkin ada hubungannya dengan artefak
Dan ternyata, saat di gua tempat harta karun disembunyikan, Martis dan timnya menemukan beberapa artefak menarik dan bersejarah.Mereka menemukan patung kuno yang terbuat dari batu dan diukir dengan simbol-simbol yang sama dengan yang ada pada artefak misterius yang mereka temukan sebelumnya. Patung ini mungkin berasal dari peradaban yang sama dan bisa memberikan petunjuk tentang sejarah mereka. Bukan hanya itu, mereka juga menemukan beberapa gulungan naskah yang tertutup rapat dan tampaknya telah dipelihara dengan baik. Naskah-naskah ini mungkin berisi pengetahuan tentang peradaban kuno, termasuk sejarah, mitologi, dan teknologi mereka.Di antara harta karun, mereka juga menemukan beberapa senjata dan baju zirah yang tampaknya sangat tua tetapi masih dalam kondisi baik. Senjata dan baju zirah ini mungkin digunakan oleh prajurit peradaban kuno tersebut.Ternyata mereka menemukan berbagai perhiasan dan aksesoris yang terbuat dari emas, perak, dan batu mulia. Perhiasan ini mungkin milik
Di dalam perjalanan mereka berikutnya, Martis dan timnya bertemu dengan makhluk hutan yang paling kuat yang pernah mereka temui. Makhluk itu adalah naga hutan yang legendaris, yang dikenal sebagai penjaga hutan dan pelindung harta karun yang tak terhingga.Naga itu tampak menakutkan dengan sisik hijau yang berkilau, mata yang memancarkan cahaya biru terang, dan napas api yang bisa membakar apa pun di jalannya. Namun, di balik penampilannya yang menakutkan, naga itu juga dikenal karena kebijaksanaannya dan pengetahuannya yang luas tentang hutan dan rahasia-rahasianya."Kita harus berhati-hati. Naga ini bukan hanya kuat, tetapi juga sangat bijaksana. Kita harus menggunakan kekuatan dan pikiran kita untuk menghadapinya.""Kita telah menghadapi banyak tantangan sebelumnya. Kita pasti bisa melakukannya lagi!" Nampaknya Martanto semakin bersemangat untuk menghadapi naga ini.Kemudian mereka mendekati naga dengan hati-hati, siap untuk bertarung tetapi juga berharap bisa berbicara dan belajar
Setelah kemenangan mereka atas naga hutan dan memperoleh harta karun serta pengetahuan, Martis dan timnya melanjutkan perjalanan mereka. Suatu hari, ketika mereka sedang beristirahat di tepi sungai, mereka bertemu dengan sosok misterius yang mendekati mereka.Sosok itu memiliki penampilan yang tidak biasa, dengan jubah panjang yang menutupi wajahnya, dan hanya sepasang mata yang bersinar terlihat. Dia berbicara dengan suara yang lembut dan menggoda, membuat mereka penasaran tentang identitasnya.Sosok Misterius menyapa mereka terlebih dahulu, "Selamat, para petualang. Aku telah mendengar tentang kemenangan kalian atas naga hutan. Kalian benar-benar pahlawan yang luar biasa."Martis membalas dengan sangat sopan, "Terima kasih atas pujian Anda. Bolehkah kami tahu siapa Anda? Anda tampaknya tahu banyak tentang kami."Sosok Misterius itu pun menjawab, "Aku adalah seorang pengembara yang telah lama menjelajahi hutan ini. Aku memiliki pengetahuan tentang banyak rahasia dan misteri yang ters
"Oke, teman-teman, seperti biasa. Kita punya tantangan besar lagi yang ada di depan kita. Kali Ini kita perlu bekerja sama untuk menyelesaikan puzzle ini. Mari kita bicarakan strategi kita.""Aku setuju. Aku pikir, aku bisa membantu mencari bagian puzzle di sekitar area ini. Aku cukup cepat dan memiliki penglihatan yang tajam." Odele menyahuti Martis."Baik, aku akan fokus pada merakit bagian-bagian puzzle. Aku selalu pandai memecahkan teka-teki, dan aku yakin kalau aku bisa menangani hal ini," ujar Reka."Aku akan bertugas menjaga komunikasi antara kita semua. Aku akan menggunakan terompet ini untuk mengirim sinyal jika kita menemukan bagian puzzle atau jika kita membutuhkan bantuan," ujar Martanto."Ini adalah rencana yang sangat bagus! Aku akan mengkoordinasikan upaya kita dan membantu di mana pun diperlukan. Jangan ragu untuk meminta bantuan jika kalian menghadapi masalah," ucap Martis.Mereka mulai melaksanakan rencana mereka, menjelajahi area, mencari bagian puzzle, dan berkomun
Setelah beberapa hari melanjutkan petualangan mereka, Martis dan timnya tiba di sebuah desa kecil di tepi hutan. Di sana, mereka mendengar kabar tentang sebuah negeri yang sedang diserang oleh para perompak. Penduduk desa itu menceritakan kisah bagaimana para perompak menghancurkan permukiman, mencuri harta, dan menakut-nakuti penduduk."Kita tidak bisa membiarkan para perompak ini terus menyakiti orang-orang yang tidak bersalah. Kita harus membantu mereka!" Martis mengepalkan kedua telapak tangannya."Aku setuju. Kita telah menghadapi banyak tantangan sebelumnya, dan kita pasti bisa melawan para perompak ini juga." Seperti biasa, Martanto akhir-akhir ini menjadi gila pertarungan."Benar, kita harus menggunakan kekuatan dan keberanian kita untuk melindungi mereka yang tidak bisa melindungi diri mereka sendiri." Berbeda dengan suaminya, Odele masih terlihat nampak tenang.Mereka memutuskan untuk menggabungkan kekuatan dan berangkat menuju negeri yang diserang oleh perompak. Dengan keah
Untuk sesaat, Martis dan yang lainnya memutuskan untuk kembali ke negara Purple Gold sejenak. Kali ini, mereka dapat dengan leluasa jika ingin kembali ke negara Purple Gold dengan merenggangkan portal teleportasi. Portal itu adalah salah satu hadiah langka yang Martis dapatkan dari salah satu penyelesaian misinya.Ketika Martis tiba di markas Herupa, dia melihat ada Mia yang menunggunya. Dia tampak bersemangat dan sedikit gugup. Ternyata Martis sempat mengirimkan sebuah pesan sebelum ia kembali ke sini."Martis, kita perlu bicara." Mia memberanikan diri untuk mendekati Martis."Eh? Mia? Tentu saja, Mia. Ada apa? Bicaralah...," ucap Martis."Aku tahu tentang petualanganmu, tentang bagaimana kamu dan timmu melawan perompak dan membantu orang-orang. Aku..., aku ingin ikut!" Akhirnya Mia memberanikan diri untuk jujur.Martis tampak terkejut. Dia tahu Mia adalah seorang pejuang yang kuat, tetapi perjalanan ini penuh dengan bahaya. "Mia, ini bukanlah perjalanan yang mudah. Ada banyak bahaya
Dalam benaknya, Martis terus berpikir. Dengan konsentrasinya yang sangat baik, Martis mencoba menelaah tentang kejadian hari ini. Dan pada saat ini, Mia sedang berjalan ke arah pintu yang tersembunyi di belakang tirai, dengan Phynoglip dan Emily mengikuti di belakangnya. Martis juga mengikuti mereka, dengan rasa penasaran yang semakin besar. Saat mereka mencapai pintu tersebut, Mia berhenti dan menatap Martis dengan senyumannya yang lembut. "Aku akan menunjukkan kamu bahwa kita tidak memiliki apa-apa yang berharga," ucap Mia. Dan tiba-tiba saja, ada kejadian aneh. Mia menghilang begitu saja di hadapan mereka. Phynoglip serta Emily terkejut dan menatap bayangan tersebut dengan rasa penasaran. "Apa yang terjadi?" tanya Phynoglip heran. "Aku tidak tahu," ucap Emily yang sama herannya. "Tapi aku rasa Mia yang kita lihat sebelumnya bukanlah Mia yang sebenarnya." Dan selang beberapa menit kemudian, Mia muncul kembali. Ternyata..., sosok yang mengaku sebagai Mia ini hanyalah bayang
Mia berjalan ke arah Martis, dengan Phynoglip dan Emily mengikuti di belakangnya. Martis menatap Mia dengan rasa penasaran, kemudian berbicara dengan suara yang keras. "Apa yang kamu ingin lakukan, Mia?" tanya Martis dengan suara yang keras. Mia tetap tersenyum lembut, kemudian berbicara dengan suara yang pelan. "Aku ingin menunjukkan kamu bahwa kita tidak memiliki apa-apa yang berharga," ucap Mia. Martis menatap Mia dengan rasa penasaran, kemudian berbicara dengan suara yang keras. "Apa yang kamu maksud?!" tanya Martis dengan suara yang keras. Dengan senyum lembutnya, Mia kemudian berbicara dengan suara yang pelan. "Aku akan menunjukkan kamu bahwa kita hanya memiliki puisi yang tidak berharga," ucap Mia dengan suara yang masih sama pelannya. Mia kemudian mengambil kertas yang memiliki puisi yang tertulis di dalamnya dari Emily, kemudian memberikannya kepada Martis. Martis menatap kertas tersebut dengan rasa penasaran, kemudian berbicara dengan suara yang keras. "Apa yang
Mia memimpin mereka ke arah mesin tersebut, dengan Phynoglip dan Emily mengikuti di belakangnya. Saat mereka mendekati mesin tersebut, mereka melihat bahwa mesin tersebut memiliki sebuah layar yang besar dan beberapa tombol yang berkilauan. Mia menekan salah satu tombol tersebut, dan layar mesin tersebut langsung menyala. Phynoglip dan Emily terkejut melihat bahwa layar tersebut menampilkan sebuah gambar yang aneh, seperti sebuah peta yang kompleks. "Apa ini?" tanya Phynoglip dengan suara yang penasaran. Mia menjawab, "Ini adalah peta sistem yang kita gunakan untuk mengontrol dunia ini," ucap Mia dengan suara yang pelan. "Dengan peta ini, kita dapat melihat bagaimana sistem tersebut bekerja dan bagaimana kita dapat mengubahnya." Emily kemudian menatap peta tersebut dengan rasa penasaran. "Bagaimana kita dapat mengubahnya?" tanya Emily dengan suara yang pelan. Mia memandang Emily dengan mata yang berbinar. "Kita dapat mengubahnya dengan menggunakan kode yang tepat," ucap Mia
Phynoglip mengangguk, kemudian menatap sekeliling tempat mereka berada. "Tempat ini aneh," ucap Phynoglip dengan suara yang pelan. "Aku merasa seperti berada di dalam komputer atau sesuatu." "Aku juga merasa seperti itu. Sepertinya kita berada di dalam sistem atau dimensi lain." jawab Emily dengan nada yang sama dengan Phynoglip. Keduanya terdiam sejenak, kemudian Phynoglip bertanya lagi. "Kamu pikir apa yang disembunyikan oleh Martis?" Emily memandang Phynoglip dengan serius. "Aku pikir Tuan Martis menyembunyikan sesuatu hal yang sangat penting." Phynoglip mengangguk, kemudian keduanya terdiam lagi. Akan tetapi, kali ini tiba-tiba, Phynoglip berbicara dengan nada yang berbeda. "Emily, aku merasa ada sesuatu yang aneh di sini. Sepertinya kita tidak sendirian." Emily menatap Phynoglip dengan heran, kemudian menoleh ke sekeliling. Tiba-tiba, dia melihat bayangan yang bergerak di kejauhan. "Apa itu?" bisik Emily dengan suara yang pelan. Kemudian Phynoglip berjalan menuju bayangan te
Martis hari ini dipusingkan dengan tingkah laku kedua bayi besarnya, yaitu Emily dan Phyno. Dan tanpa diduga, saat Martis menatap wajah Emily, lagi-lagi ia teringat akan raut wajah istrinya. Sampai tanpa sadar dia berucap, "Mia...?" Martis kemudian tiba-tiba memeluk tubuh Emily. "Maafkan aku, Mia..., aku pasti akan kembali," ucap Martis yang mempererat pelukannya pada Emily. "Aku bersumpah! Akan menemukan cara untuk kembali pada mereka. Tapi kira-kira, apakah mereka masih mengingatku?" Emily yang tidak mengerti apa yang terjadi, menatap wajah Martis dengan heran. la merasa tidak nyaman dengan pelukan Martis yang terlalu erat. Sementara itu, Phyno yang ada di sebelahnya, menatap Martis dengan rasa penasaran. "Martis, apa yang terjadi?" tanya Phyno dengan suara yang pelan. Martis tersadar dari lamunannya dan melepaskan pelukannya pada Emily. la memandang wajah Emily dan tersenyum. "Maaf, Emily," ucap Martis dengan suara yang lembut. "Aku hanya..., teringat pada seseorang yang
Rupanya, Raja Kegelapan telah mempersiapkan strategi untuk menghadapi Martis. Saat ini ia memutuskan bahwa dia dan anaknya masih harus berada di dalam gunung berapi tempat mereka berada saat ini untuk sementara waktu. Nampaknya Raja Kegelapan kali ini lebih waspada dalam menghadapi Martis. Dia telah kehilangan Black Rose karena kala itu telah meremehkan Martis. Padahal ia berpikir bahwa Black Rose akan dapat mengalahkan Martis dengan mudah. Namun kenyataannya, justru sebaliknya. Kekalahan Black Rose sangat membuatnya rugi besar. Sebab, Black Rose beserta semua pengikutnya telah diberantas habis oleh Martis sampai tak tersisa satupun. Sementara Raja Kegelapan masih bersembunyi di dalam gunung berapi, beberapa Minggu kemudian Martis dan yang lainnya kini telah kembali pulih. Dan ternyata, Martis tengah berusaha memisahkan aura kegelapan yang tersisa dalam tubuh Phynoglip. Namun usahanya belum membuahkan hasil. Memang benar, dalam beberapa hari ini ia telah berhasil membuang sebagian
Raja Kegelapan sangat marah karena merasakan hawa keberadaan Black Rose yang terhubung dengan jiwanya kini telah menghilang."Black Rose...? Ti-tidak...!" Raja Kegelapan berteriak histeris di dalam ruangan persembunyiannya."Tidak akan aku maafkan! Black Rose mati dikalahkan oleh manusia bernama Martis itu! Aku tidak boleh bersantai-santai. Yah..., aku akan membalaskan semua yang telah dilakukan oleh Martis! Terutama atas kematian Black Rose!" Raja Kegelapan kemudian bangkit dari tempatnya. Kali ini amarahnya benar-benar berada di puncaknya. Hal yang membuat ia sangat marah tentu saja atas kematian Black Rose, wanita yang sangat dicintainya.Kemudian Raja Kegelapan pergi ke suatu tempat. Tempat itu adalah gunung berapi yang ada di ujung wilayah barat. Gunung berapi ini adalah tempat di mana Raja Kegelapan pernah berlatih bersama Black Rose.Dan rupanya, di gunung berapi ini juga Black Rose pernah menyimpan benih. Benih itu adalah hasil dari perkawinan mereka berdua. Dan selama ini, be
Dan akhirnya, Martis tumbang juga. Setelah energi dan stamina terkuras habis, waktu kembali normal. Dan mereka tetap berada di tempat terakhir kalinya. Gedebugh...! Tubuh Martis yang terkulai lemas akhirnya terkapar di lantai. Karena mendengar ada suara aneh, Emily yang ada di atas ranjang menoleh ke arah sumber suara. Dan ia melihat di sana ada tubuh Martis yang tergeletak di lantai tak sadarkan diri. "Tu-tuan Martis...?" ucap Emily yang kemudian ia turun dari ranjang dan segera memeriksa keadaan Martis. Ia sudah ingat dengan apa yang terjadi. "Martis...? Wah, iya, aku harus membantunya." Begitu pula dengan Phynoglip yang baru sadar dan ingat semaunya. Ia bergegas membantu Emily untuk mengangkat tubuh Martis ke atas ranjang. "Hey, tubuhku masih terluka, tapi aku bisa kok, menjaga Martis agar tetap stabil. Aku akan berbaring di sampingnya sampai ia kembali pulih. Aku tidak keberatan berbagi energi dengan dirinya. Aku bisa melakukan teknik Transfer Energi melalui genggaman
Akhirnya Martis menunda untuk menyelidiki apa yang terjadi sebenarnya.Dan pada esok paginya, barulah Martis kembali menemui mereka berdua di kamar yang sama."Kalian sudah membaik?" sapa Martis seraya mengambil kursi untuk duduk di dekat ranjang yang mereka berdua gunakan untuk tidur."Menurutmu?" Phynoglip menjawab, namun malah balik bertanya."Kalau aku, sudah merasa lebih baik dari kemarin. Rasa pusing di kepala sudah hilang. Kalau kemarin, saat melirik saja kepala langsung terasa pusing." Namun tidak dengan Emily, ia menjawab dan menjalankan keadaannya dengan apa yang ia rasakan saat ini."Baiklah, syukur kalau memang kau merasa lebih baik. Nah sekarang, aku ingin mengatakan sesuatu pada kalian berdua," ungkap Martis menjelaskan maksud dan tujuannya hari ini datang pada mereka berdua.Martis mengatakan bahwa dia telah memiliki sebuah teknik yang dapat memutar waktu. Namun ada resiko yang sangat besar, yaitu kehabisan stamina dan energi setelah berhasil menggunakan teknik itu. Kon