Setelah pertempuran dengan hewan buas, Martis dan timnya memutuskan untuk menyelidiki area di sekitar tempat mereka bertarung. Mereka berharap mungkin ada barang berharga atau petunjuk yang terkait dengan hewan buas tersebut.Mereka mulai mencari di sekitar semak-semak dan pohon-pohon, mencari tanda-tanda barang berharga atau rahasia tersembunyi. Setelah beberapa saat, Reka menemukan sebuah kotak kayu kecil yang tersembunyi di balik batu besar."Apa yang kamu temukan di sana?" tanya Martis."Sepertinya kotak kecil ini tersembunyi di sini. Mungkin ada sesuatu di dalamnya." Martanto menimpalinya.Lalu mereka sepakat untuk membuka kotak itu dan ternyata mereka menemukan beberapa barang berharga di dalamnya, seperti permata, emas, dan perak. Selain itu, mereka juga menemukan gulungan kertas yang tampaknya berisi peta."Wow, ini pasti berharga! Tapi mengapa ada di sini?" Kedua mata Martanto berbinar."Mungkin hewan buas itu melindungi harta ini, atau mungkin ada hubungannya dengan artefak
Dan ternyata, saat di gua tempat harta karun disembunyikan, Martis dan timnya menemukan beberapa artefak menarik dan bersejarah.Mereka menemukan patung kuno yang terbuat dari batu dan diukir dengan simbol-simbol yang sama dengan yang ada pada artefak misterius yang mereka temukan sebelumnya. Patung ini mungkin berasal dari peradaban yang sama dan bisa memberikan petunjuk tentang sejarah mereka. Bukan hanya itu, mereka juga menemukan beberapa gulungan naskah yang tertutup rapat dan tampaknya telah dipelihara dengan baik. Naskah-naskah ini mungkin berisi pengetahuan tentang peradaban kuno, termasuk sejarah, mitologi, dan teknologi mereka.Di antara harta karun, mereka juga menemukan beberapa senjata dan baju zirah yang tampaknya sangat tua tetapi masih dalam kondisi baik. Senjata dan baju zirah ini mungkin digunakan oleh prajurit peradaban kuno tersebut.Ternyata mereka menemukan berbagai perhiasan dan aksesoris yang terbuat dari emas, perak, dan batu mulia. Perhiasan ini mungkin milik
Di dalam perjalanan mereka berikutnya, Martis dan timnya bertemu dengan makhluk hutan yang paling kuat yang pernah mereka temui. Makhluk itu adalah naga hutan yang legendaris, yang dikenal sebagai penjaga hutan dan pelindung harta karun yang tak terhingga.Naga itu tampak menakutkan dengan sisik hijau yang berkilau, mata yang memancarkan cahaya biru terang, dan napas api yang bisa membakar apa pun di jalannya. Namun, di balik penampilannya yang menakutkan, naga itu juga dikenal karena kebijaksanaannya dan pengetahuannya yang luas tentang hutan dan rahasia-rahasianya."Kita harus berhati-hati. Naga ini bukan hanya kuat, tetapi juga sangat bijaksana. Kita harus menggunakan kekuatan dan pikiran kita untuk menghadapinya.""Kita telah menghadapi banyak tantangan sebelumnya. Kita pasti bisa melakukannya lagi!" Nampaknya Martanto semakin bersemangat untuk menghadapi naga ini.Kemudian mereka mendekati naga dengan hati-hati, siap untuk bertarung tetapi juga berharap bisa berbicara dan belajar
Setelah kemenangan mereka atas naga hutan dan memperoleh harta karun serta pengetahuan, Martis dan timnya melanjutkan perjalanan mereka. Suatu hari, ketika mereka sedang beristirahat di tepi sungai, mereka bertemu dengan sosok misterius yang mendekati mereka.Sosok itu memiliki penampilan yang tidak biasa, dengan jubah panjang yang menutupi wajahnya, dan hanya sepasang mata yang bersinar terlihat. Dia berbicara dengan suara yang lembut dan menggoda, membuat mereka penasaran tentang identitasnya.Sosok Misterius menyapa mereka terlebih dahulu, "Selamat, para petualang. Aku telah mendengar tentang kemenangan kalian atas naga hutan. Kalian benar-benar pahlawan yang luar biasa."Martis membalas dengan sangat sopan, "Terima kasih atas pujian Anda. Bolehkah kami tahu siapa Anda? Anda tampaknya tahu banyak tentang kami."Sosok Misterius itu pun menjawab, "Aku adalah seorang pengembara yang telah lama menjelajahi hutan ini. Aku memiliki pengetahuan tentang banyak rahasia dan misteri yang ters
"Oke, teman-teman, seperti biasa. Kita punya tantangan besar lagi yang ada di depan kita. Kali Ini kita perlu bekerja sama untuk menyelesaikan puzzle ini. Mari kita bicarakan strategi kita.""Aku setuju. Aku pikir, aku bisa membantu mencari bagian puzzle di sekitar area ini. Aku cukup cepat dan memiliki penglihatan yang tajam." Odele menyahuti Martis."Baik, aku akan fokus pada merakit bagian-bagian puzzle. Aku selalu pandai memecahkan teka-teki, dan aku yakin kalau aku bisa menangani hal ini," ujar Reka."Aku akan bertugas menjaga komunikasi antara kita semua. Aku akan menggunakan terompet ini untuk mengirim sinyal jika kita menemukan bagian puzzle atau jika kita membutuhkan bantuan," ujar Martanto."Ini adalah rencana yang sangat bagus! Aku akan mengkoordinasikan upaya kita dan membantu di mana pun diperlukan. Jangan ragu untuk meminta bantuan jika kalian menghadapi masalah," ucap Martis.Mereka mulai melaksanakan rencana mereka, menjelajahi area, mencari bagian puzzle, dan berkomun
Setelah beberapa hari melanjutkan petualangan mereka, Martis dan timnya tiba di sebuah desa kecil di tepi hutan. Di sana, mereka mendengar kabar tentang sebuah negeri yang sedang diserang oleh para perompak. Penduduk desa itu menceritakan kisah bagaimana para perompak menghancurkan permukiman, mencuri harta, dan menakut-nakuti penduduk."Kita tidak bisa membiarkan para perompak ini terus menyakiti orang-orang yang tidak bersalah. Kita harus membantu mereka!" Martis mengepalkan kedua telapak tangannya."Aku setuju. Kita telah menghadapi banyak tantangan sebelumnya, dan kita pasti bisa melawan para perompak ini juga." Seperti biasa, Martanto akhir-akhir ini menjadi gila pertarungan."Benar, kita harus menggunakan kekuatan dan keberanian kita untuk melindungi mereka yang tidak bisa melindungi diri mereka sendiri." Berbeda dengan suaminya, Odele masih terlihat nampak tenang.Mereka memutuskan untuk menggabungkan kekuatan dan berangkat menuju negeri yang diserang oleh perompak. Dengan keah
Untuk sesaat, Martis dan yang lainnya memutuskan untuk kembali ke negara Purple Gold sejenak. Kali ini, mereka dapat dengan leluasa jika ingin kembali ke negara Purple Gold dengan merenggangkan portal teleportasi. Portal itu adalah salah satu hadiah langka yang Martis dapatkan dari salah satu penyelesaian misinya.Ketika Martis tiba di markas Herupa, dia melihat ada Mia yang menunggunya. Dia tampak bersemangat dan sedikit gugup. Ternyata Martis sempat mengirimkan sebuah pesan sebelum ia kembali ke sini."Martis, kita perlu bicara." Mia memberanikan diri untuk mendekati Martis."Eh? Mia? Tentu saja, Mia. Ada apa? Bicaralah...," ucap Martis."Aku tahu tentang petualanganmu, tentang bagaimana kamu dan timmu melawan perompak dan membantu orang-orang. Aku..., aku ingin ikut!" Akhirnya Mia memberanikan diri untuk jujur.Martis tampak terkejut. Dia tahu Mia adalah seorang pejuang yang kuat, tetapi perjalanan ini penuh dengan bahaya. "Mia, ini bukanlah perjalanan yang mudah. Ada banyak bahaya
Ternyata pedagang yang mereka selamatkan itu memiliki informasi penting tentang keberadaan artefak legendaris yang bisa memberi kekuatan luar biasa kepada pemiliknya. Namun, informasi ini juga sempat didengar oleh bandit yang mereka kalahkan dan lalu mereka biarkan melarikan diri. Martis tidak menyadari kalau mereka memiliki niatan untuk melaporkannya kepada pemimpin mereka. Martis juga tentu saja tidak tahu kalau Pemimpin bandit adalah orang yang juga merupakan pengendali sistem yang kuat. Martis juga tidak akan menyangka kalau nantinya pemimpin bandit itu akan memutuskan untuk mencari artefak juga. Dia pasti akan mengirim lebih banyak bandit untuk mengejar tim Martis dan pedagang itu untuk membalas dendam dan tentu saja ingin merebut artefak legendaris.***Setelah beberapa hari perjalanan, tim Martis dan pedagang yang mereka lindungi tiba di sebuah desa kecil untuk beristirahat. Namun, mereka tidak menyadari bahwa para bandit telah mengikuti mereka dan merencanakan serangan balasan
Ternyata Martis melompat ke dalam bak mandi untuk berendam. Sedangkan yang ada di pikiran Emily bahwa Martis mau melakukan hal mesum padanya. Ternyata pikiran Emily terlalu berlebihan. Emily kemudian tertegun sejenak. 'Eh...? Heh...?' gumam Emily teriak dalam hatinya. Kemudian Emily menutup wajahnya sambil bergumam, 'Emily...! Kenapa kau bisa berpikiran sebodoh itu?!' Kemudian ia menghela nafasnya, 'Huft..., hampir saja. Kalau begitu baiklah, aku akan menyelesaikan pekerjaanku. Iya, benar! Kau harus fokus, Emily! Fokus!' Setelah itu barulah Emily membersihkan tubuh Martis. Kemudian, kondisi Martis yang awalnya nampak kacau kini telah lebih baik. Hanya saja, ia masih terlihat bengong. Namun ada Emily yang terus mengajaknya bicara hingga sampai akhirnya Martis tiba-tiba tersenyum setelah mendengar berbagai cerita lucu dari Emily. 'Eh...? Dia baru saja tersenyum?' gumam Emily. "Mia..., Lancelot...," ucap Martis dengan suara agak serak. "Apa...? Mia dan Lancelot? Ada apa dengan
"Kau memang layak menjadi Istriku, hahaha...!" Terdengar suara Raja Kegelapan tertawa puas.Rupanya, tadi Raja Kegelapan menyerang Isterinya secara tiba-tiba. Dan ternyata, serangan sambutan itu dapat dihindarinya dengan cepat."Masih saja meragukan ku...?!" Wanita itu menatap Raja Kegelapan dengan geram. Namun Raja Kegelapan menanggapinya dengan senyum bahagia yang lalu membuka lebar kedua tangannya.Srek...!Tubuh mungil nan seksi wanita itu pun melesat ke dalam pelukan sang Raja Kegelapan."Suamiku..., aku lindu...," ujar wanita itu dengan manja. Kenapa tiba-tiba ekspresinya berubah dalam sekejap? Apakah wanita ini masih waras? Entahlah, mungkin memang begitu temperatur seseorang saat sedang dalam keadaan jatuh cinta. Saat jatuh cinta, dunia seseorang bisa langsung jungkir balik tak karuan. Ternyata sikap seperti itu berlaku di semua umat."Istriku, aku juga lindu...," Tak disangka! Ternyata Raja Kegelapan yang sosoknya sangat menyeramkan juga bisa menjadi seperti ini ketika dimab
Martis mempercepat langkahnya untuk mendekati Freya dan Alpha. Dan saat Martis berada di sana, ada kejadian yang tak terduga.Srek...!Terdengar suara sesuatu, lalu menyulur aura kegelapan."Martis! Awas!" Alpha meneriaki Martis.Martis mengerutkan kedua alisnya, kemudian kedua matanya terbelalak. "Tidak...! Alpha...!" kini bergantian Martis yang berteriak.Jleb!Aura kegelapan itu menembus tubuh Alpha yang mendorong tubuh Martis.Martis terdiam. Kedua matanya melotot, tubuhnya terasa lemas. Lalu kedua lututnya menyentuh lantai. Tangan kanan Martis angkat ke depan, lalu ia berkata dengan samar-samar. "F—frey..., a...,?" Tangan itu kemudian ikut menyentuh lantai bersamaan dengan tangan Martis yang satunya. "Al—ph—a...? Hiks...!" Air mata pun menetes."Tidak...!" Martis berteriak histeris. "Tidak mungkin...! Kita bertiga akan terus bersama...!" Tubuh Martis bangkit, kemudian ia mendongakkan wajahnya ke langit lalu kembali berteriak. "Tidak mungkin...! Alpha...! Freya...!"Hal yang sanga
Rupanya Martis sejak tadi tidak hanya menghindar dan menghindar saja. Ternyata Martis telah menyiapkan strategi singkat untuk pertempurannya melawan Archon."Apa yang kau serang? Hem?" tanya Martis seraya menghindari satu serangan dari Archon."Kau hanya bisa lari, lari, dan lari...! Dasar Martis sialan! Akan aku habisi kau sekarang juga!" Archon terus menyerang sesuai kehendaknya. Tanpa disadari Oleh Archon, rupanya tiap titik tempat di mana ia menyerang adalah sesuai yang Martis inginkan. Ternyata Martis telah membaca secara detail tentang area sekitar dan ingin memanfaatkannya dalam pertarungan. Dan benar saja, saat ini sudah terlihat dengan jelas jejak pertarungan antara Martis melawan Archon terlihat banyak sekali lubang-lubang yang ukurannya bervariasi. Ada yang besar, kecil, bahkan sangat besar.Rupanya, Martis melakukan hal ini untuk membuat benteng perlindungan bagi mereka di sekitarnya. Dengan adanya area yang berlubang, maka dapat digunakan untuk bersembunyi ketika ada hem
Saat Martis maju menerjang sekelompok musuhnya, ia sempat terkejut ketika merasakan hawa keberadaan sosok yang sangat menyeramkan. 'Aura ini...?' gumam Martis seraya menatap ke arah kanan. 'Archon! Aku bisa merasakan aura kekuatan Archon. Akan tetapi..., kenapa sepertinya berbeda? Apakah dia melakukan hal buruk pada tubuhnya sendiri hanya demi kekuatan sesaat?' Martis menggelengkan kepalanya. 'Cih! Tidak heran, manusia-manusia yang serakah seperti Archon memang banyak di dunia ini. Inilah takdirku, takdir untuk menyelamatkan orang lemah dari kejahatan para orang serakah itu!' Martis menggunakan pukulan cahayanya untuk melindungi sekelompok anak kecil. Mereka tak menyangka karena akan adanya kejadian seperti ini. Anak-anak yang tak berdosa hampir saja menjadi korban keganasan para Iblis terkutuk yang haus akan wilayah kekuasaan. Setelah Martis membawa anak-anak itu ke tempat yang aman, ia segera bergegas ke arah di mana ia merasakan hawa keberadaan Archon yang seakan-akan sengaj
Martis dan Alpha saat ini masih tertegun, karena melihat ekspresi wajah dan sikap Freya yang tidak seperti biasanya. Setelah sempat hening dalam beberapa detik, akhirnya ada suara seseorang yang memecahkan heningnya suasana itu. "Sebenarnya Freya itu jatuh cinta kepada Alpha." Terdengar suara seseorang yang tak diketahui siapa dia. Mereka semua bingung. "Suara siapa tadi itu?" tanya Alpha seraya celingukan ke kanan dan ke kiri. Namun, setelah mereka sadar dari situasi yang aneh itu, mereka bertiga kompak berteriak. "Apa...?! Jatuh cinta...?!" Mereka tak sadar jika teriakan mereka menarik perhatian orang-orang di sekitar mereka sudah sejak awal tadi. Alhasil, saat orang-orang mendengar kata "Jatuh Cinta" mereka mengira sedang ada dalam moment bahagia. Sontak langsung ramai terdengar suara tepuk tangan dan bisikan-bisikan para penduduk setempat yang saat ini sedang saling bahu membahu untuk membangun pertahanan wilayah yang dihuni oleh mereka semua jika terjadi penyerangan nanti.
Ternyata, Ritual kegelapan yang dilakukan oleh Raja Kegelapan adalah dengan cara memakan tubuh manusia dan meminum darah yang masih perawan. Sungguh, ini adalah ritual paling keji yang pernah ada. Dan setelah Raja Kegelapan menyelesaikan Ritual itu, kekuatannya dengan sekejap langsung meningkat. "Argh...! Hahaha...! Hahaha...!" suara tawa Raja Kegelapan ini terdengar hingga ke seluruh kekuasaannya. Tawa dari Raja Kegelapan itu ternyata membangkitkan kembali para Roh Iblis dari tidur panjangnya yang dulu pernah dikalahkan oleh tiga Kesatria Suci. Dan pada saat ini, Di suatu tempat yang amat jauh dan jarang diketahui oleh manusia, ternyata ada sebuah pulau besar yang di mana semua penghuninya adalah prajurit dari Raja Kegelapan. Sebenarnya nama asli Raja Kegelapan ini ialah Dajjal Al-masih. Dia mendapatkan julukan yaitu The Lord Kitler. Nama The Lord Kitler ini sangat sensitif jika diucapkan di Pulau misterius ini. Dan hari ini, setelah sekian lamanya mereka menunggu, akhirnya me
Setelah mendapatkan suplai tambahan kekuatan dari benih yang ia tanam dengan rahasia pada simbol Konsorsium Umbra, Raja Kegelapan kembali menghubungi Archon untuk menagih persyaratan yang telah mereka sepakati beberapa hari yang silam. "Archon! Apakah kenapa kau tidak langsung menghubungiku?!" Raja Kegelapan membentak Archon karena kesal. "Maafkan Hamba, Yang Mulia. Tenang saja, syarat yang telah saya setujui kemarin sudah siap. Ke mana saya harus mengantarkan para Gadis perawan ini, Yang Mulia?" Archon berkata dengan sangat sopan, padahal dalam hatinya ia merasa jengah terhadap Raja Kegelapan. "Tinggalkan semua Gadis perawan itu di dalam ruangan ini setelah kau pergi. Ingat! Jangan biarkan ada seorangpun yang mendekati ruangan itu selama aku melakukan proses ritual kegelapan nanti," ujar Raja Kegelapan menegaskan pada Archon. "Dan kau juga jangan berada terlalu jauh dari sini. Karena setelah ritual kegelapan itu selesai, aku harus segera memasukkan inti kekuatan ke dalam tubuhmu
Saat Martis sudah berada tepat di hadapan musuhnya, tiba-tiba Martis mendapatkan peringatan dari sistem bahwa ada tanda bahaya dari pria itu. Awalnya Martis mengira ia telah berhasil mengalahkannya. Namun ternyata pria itu masih memiliki satu trik tersembunyi. "Aku masih punya ini...!" Pria itu merobek bajunya, dan kemudian menggigit jari telunjuknya agar mengeluarkan tetesan darah. Setelah itu, ia menempelkan tetesan darah itu ke dadanya, yang di mana terdapat simbol yang diberikan oleh Konsorsium Umbra. Tubuh pria itu yang memang tadinya sudah berotot, kini otot-ototnya semakin membesar. Kedua matanya melotot, raut wajahnya sangat menyeramkan. Tubuhnya menggeliat kesakitan sambil meraung. Raungan itu membuahkan telinga Martis sakit. 'Apa yang terjadi padanya?' tanya Martis dalam batinnya. 'Kekuatan macam apa ini? Tapi tunggu! Sepertinya aku tidak asing dengan aura yang dipancarkan dari kekuatan itu.' Martis berpikir sejenak, dan akhirnya ia mengingatnya. 'Sudah kuduga, ternyata