Martis dengan tenang melihat situasi dari atas menara tertinggi. Martis juga melihat bahwa pasukan yang telah ia perintahkan maju telah sukses melakukan penyergapannya. Dan setelah setelah berhasil dari misi yang satu ini, mereka akan menjalankan misi yang lainnya lagi.Martis kemudian menyuruh lagi pasukannya yang lain untuk ikut bergerak. Dan saat ini, yang berada dalam Benteng perbatasan hanyalah pasukan inti saja. Sisanya sudah menjalankan misi masing-masing sesuai perintah Martis. Jendral Oregon benar-benar sangat kagum melihat semua strategi Martis berjalan dengan sangat lancar. Selama seumur hidupnya, baru kali ini Jendral Oregon bertemu dengan pemuda yang sangat cerdas seperti Martis. Bahkan, dia mengakui bahwa kualitas dirinya jauh lebih rendah jika harus dibandingkan dengan Martis. Hem..., tentu saja, karena Martis adalah Pengendali Sistem Terkuat.Dari segi manapun, Martis selalu memiliki keunggulan dari siapapun. Baik itu dari segi kecerdasan, ketangkasan bela diri, dan y
Mendengar Martis yang berteriak sangat serius, mereka semua yang mendengarnya langsung bergegas menuruti apa yang Martis perintahkan.Selang beberapa saat kemudian, dua orang musuh yang Martis katakan akhirnya tiba. Dan Martis pun sudah sangat siap untuk menyambut kedatangan mereka.'Aura macam apa ini?!' gumam Martis dalam hatinya ketika merasakan tekanan yang sangat kuat dari kedua musuhnya."Oh..., jadi ini orangnya, Anak kemarin sore yang berani-beraninya mengacaukan rencana kita? Yah..., boleh juga. Aku akui kau memang terlihat memiliki cukup kemampuan. Tapi sayang, sepertinya kau akan berakhir hari ini di sini, di tanganku!" Terlihat lagi wajah Jendral Moh Mosaik yang meremehkan seorang Martis. Entah kenapa, setiap lawan yang memang kuat, ketika melihat Martis selalu saja sangat meremehkannya. Yah, memang benar kalau saat ini wajah Martis memang terlihat berbeda dari sebelum-sebelumnya. Wajahnya seperti orang yang sangat terkejut. Itu disebabkan karena adanya daya tekanan aura y
Ternyata, Reka benar-benar tidak tahan melihat Kakak kesayangannya yang di hajar habis-habisan seperti itu. Alhasil, Reka langsung mempersiapkan serangan jarak jauhnya.Nging...!Slash...!Jediar...!Satu tembakan sinar laser langsung menebus bahu Jendral Moh Mosaik dengan kecepatan tinggi.Jendral Moh Mosaik sangat terkejut dengan serangan sinar laser yang datang secara tiba-tiba dan sangat cepat itu. "Hah?! Sial?! Hey, apa yang kau lakukan?!" Jendral Mosaik awalnya mengira bahwa orang yang menembakkan sinar laser itu adalah salah satu rekannya. Namun ketika ia berbalik badan, ia melihat seorang gadis muda yang ternyata dialah pelakunya."Tentu saja aku akan menolong Kakakku! Pertanyaanmu itu adalah pertanyaan terbodoh yang pernah aku dengar di muka bumi ini!" reka menjawab dengan wajah yang terlihat penuh amarah.Kemudian Reka kembali menyerang Jendral Moh Mosaik secara beruntun tanpa ampun, ternyata Reka mampu menyudutkannya.Karena melihat Reka yang ikut bergabung dalam pertarunga
Tring!"Perintah Martis diterima. Sistem akan mengaktifkan dua teknik yang direkomendasikan. Tapi Martis harus mengingat resiko yang didapat adalah borosnya penggunaan pada energi dan stamina milik Martis."Martis sudah mempersiapkan dirinya untuk mengambil resiko yang akan ia terima jika menggabungkan dua teknik yang diaktifkan secara bersamaan. Martis sudah terbiasa, sama seperti ketika ia menggunakan teknik Golem dan Booster miliknya secara bersamaan.Ternyata kali ini, Martis akan mengaktifkan teknik Gumo-gumo nya dengan teknik baru yang ia kuasai kemarin, yaitu teknik Menghilang. Martis juga sangat penasaran dengan apa yang dapat ia lakukan dengan kedua teknik ini.Lalu, ketika teknik itu aktif, Jendral Moh Kioda yang sedang ada di hadapannya langsung bingung dan sangat terkejut. 'Hah?! Ke mana perginya Bocah itu?! Apakah dia bisa menghilang?! Tidak! Ia pasti memiliki trik tersembunyi!' gumam Jendral Moh Kioda.Namun, baru saja beberapa detik Jendral Moh Kioda kehilangan posisi M
Akhirnya Martis menekan dada Jendral Moh Kioda dengan sangat kuat menggunakan kaki kanannya yang telah ia lapisi dengan kekuatan elemen tanah tingkat tertinggi. Alhasil, Jendral itu langsung tewas karena injakan kaki Martis itu mampu membuat tulang dada serta organ dalamnya juga langsung hancur."Tinggal satu lagi." Martis kemudian bergegas menuju arah Reka.Reka memang sedang unggul pada pertarungannya saat ini, tapi Martis tidak akan menjamin itu akan bertahan lebih lama lagi. Sebab, Martis sangat tahu kalau Reka ini sangat boros stamina dan energi ketika harus bertarung dengan cara terus menerus menggunakan teknik sinar lasernya. Oleh sebab itulah Martis akan membantu Reka sebelum terlambat.Dan benar saja, ketika Martis berada di samping Reka, ia melihat Reka yang nafasnya mulai terengah. "Reka, sudah cukup. Serahkan sisanya kepadaku, oke?" ucap Martis membujuknya."Tidak, Kak. Aku mampu melawan orang ini," jawab Reka dengan pandangan yang masih tetap fokus terhadap musuhnya. Yah,
Jendral Crocodile akhirnya menyampaikan idenya. Ide itu adalah ide untuk melakukan formasi andalan mereka bertiga. Formasi itu adalah formasi kombinasi, di mana mereka bertiga yang nantinya akan saling membagi posisi saat bertarung. Mereka bertiga memang terkenal akan kekompakannya ketika bertarung bersama."Itu bukanlah hal yang buruk. Aku setuju denganmu," jawab Jendral Rijiek."Oke, aku juga," jawab Jendral Simon juga.Akhirnya mereka bertiga telah memutuskan strateginya untuk mengalahkan martis.Sedangkan Martis, ia juga saat ini tengah berdiskusi dengan jendral Oregon dan Roki serta beberapa orang pasukan inti lainnya. Martis juga merasa lega saat menerima informasi pasukan yang dipimpin olehnya berhasil menjalankan semua misi yang telah ia berikan. Walaupun pasukan mereka kalah jumlah dengan telak, namun kenyataannya justru merekalah yang jauh lebih unggul. Kini, pasukan musuh yang mereka hadapi bahkan sudah berkurang dari setengahnya. Ini juga berkat bantuan Martis yang membagi
Jantung Martis langsung berdebar tak karuan saat Mia mengatakan ingin menemaninya istirahat."Ti-tidak, Mia. Tidak perlu, sebentar lagi aku akan beristirahat. Kalau begitu, kau juga beristirahatlah duluan," jawab Martis yang merasa gugup."Tapi Martis...," ucap Mia seraya membenahi rambutnya agar leher angsanya yang putih dan mulus itu terlihat dengan jelas.Martis menelan ludahnya dengan susah payah ketika melihat leher Mia yang putih bersih dan sangat mulus itu. Pikiran Martis langsung melayang-layang membayangkan sesuatu. Dan saat itu, Mia malah mendekatkan tubuhnya dengan Martis. Karena hal itu, perasaan Martis yang gugup jadi semakin gugup lagi."Tapi apa, Mia?" tanya Martis."Tapi aku sangat merindukanmu...," jawab Mia dengan jujur walaupun masih terdengar malu-malu."A-aku..., ak-" Ucapan Martis tiba-tiba dipotong oleh Mia yang mengecup bibirnya."Ehem, ehem...!" Mia langsung mendorong tubuh Martis ketika tiba-tiba mendengar ada suara Reka yang berdeham dari arah belakangnya."
Reka sebenarnya merasa senang saat mendengar apa yang dikatakan oleh Martis. Ternyata Martis memberitahukan kepada Reka kalau sistem yang mereka miliki dapat menciptakan suatu makhluk. Dan makhluk itu nantinya akan menjadi seperti peliharaan. Peliharaan yang dimaksud bukanlah hanya sekedar peliharaan saja. Namun peliharaan itu tentu saja akan berguna di dalam pertempuran.Reka langsung terbenam dengan pikirannya sendiri tentang peliharaan apa yang akan ia ciptakan, namun Reka masih sedikit bingung."Sudahlah, jangan terburu-buru memikirkannya. Bahkan aku saja masih belum dapat menentukan peliharaan apa yang ingin aku miliki, Reka. Tapi sebelum itu, kau juga harus berlatih dengan teori yang sudah aku transfer ke sistem milikmu barusan. Silahkan kau pelajari lebih lanjut terlebih dahulu. Bukan hanya kau, aku juga belum membaca semuanya secara keseluruhan. Ada beberapa syarat untuk kita agar dapat menciptakan peliharaan," ujar Martis kembali menjelaskan."Kalau begitu, baiklah Kak Martis