Selena dan Layla sangat terkejut ketika pintu itu terbuka secara paksa. Dan yang membuat mereka semakin terkejut adalah saat melihat siapa orang yang mendobraknya secara paksa."Mi-mia...?" ucap Layla dengan gugup."Ka-kami..., kami hanya membantu Martis beristirahat," sahut Selena mencari alasan. Namun alasan itu tentu saja tidak akan diterima oleh Mia. Sebab Mia tahu apa yang ingin mereka lakukan, Mia bukan lagi anak kecil."Omong kosong! Kalian berdua, cepat keluar dari sini! Atau..., kalian ingin benda ini menancap di kepala kalian?! Hah?!" Wajah Mia sungguh terlihat menyeramkan saat mengancam kedua temannya ini."Ba-baik!" Selena dan Layla secara bersamaan tergesa-gesa keluar dari dalam kamar Martis karena tubuh mereka berdua langsung bergidik ketika melihat sebuah pisau tajam yang Mia tunjukkan, ditambah lagi wajah Mia yang bahkan jauh lebih seram dibandingkan hantu."Mi-mia...?" ucap Martis."Huft...! Mereka berdua itu ya, memang benar-benar!" Mia menghela nafasnya.Kemudian Mi
Mia yang tadi pikirannya sedang tenggelam dalam kolam asmara langsung terkejut saat mendengar kerasnya suara pintu yang terbuka. Sontak, Mia langsung secara reflek mendorong tubuh Martis hingga terjatuh ke lantai."Hah?!" Kedua mata Reka terkejut saat ia menyaksikan adegan yang ada di hadapannya."A-aku, aku permisi dulu...!" Mia dengan tergesa-gesa merapikan pakaiannya lalu ia keluar dari kamar Martis.Namun, baru beberapa langkah Mia keluar dari kamar Martis, ia kembali masuk lagi dan segera menarik tangan Reka secara paksa untuk ikut pergi bersamanya."Kak Mia! Tunggu, ada apa ini?" Reka masih bingung dengan sikap Mia yang nampak aneh."Sudah! Kau diam saja dulu. Sebaiknya tinggalkan dulu Martis seorang diri agar dirinya tenang. Oh iya, kita harus segera mencari Layla dan juga Selena." Mia yang tadinya sempat merasa malu karna dipergoki oleh Reka, rasa malu itu hilang dalam sekejap ketika ia mulai sadar.Tinggallah martis seorang diri di dalam kamarnya yang meratapi benda keras yan
Kabar tentang Martis yang kemarin berhasil mengalahkan kelima Jendral yang terkenal kuat dan juga kejam sampai ke telinga para petinggi negara Isralial. Hal inilah yang membuat mereka geram dan langsung memutuskan untuk pergi mencari Martis. Yang jadi masalahnya, setelah mereka tahu informasi di mana Martis berada, mereka tak tanggung-tanggung membawa setengah kekuatan tempur mereka untuk menghadapi Martis nantinya. Presiden negara Isralial telah memutuskan untuk memberikan perintah agar membunuh Martis. Sebab, ia merasa bahwa Martis adalah ancaman terbesar untuk negaranya.Padahal, Presiden Negara Isralial sempat berpikiran untuk mengajak Martis berbicara. Namun, sepertinya Presiden itu tahu jawaban apa yang akan ia dapatkan dari Martis. Presiden negara Isralial tidaklah terlalu bodoh. Ia telah menyelediki semua tentang Martis. Jadi, ia tidak lagi perlu berdiskusi dengannya. Presiden Negara Isralial sadar bahwa tindakannya ini adalah tindakan yang tidak disukai oleh orang-orang semac
Ketika menemukan teknik yang menarik perhatiannya, Martis sempat melihat isi saldonya pada sistem. Kala itu, Martis pernah kehabisan saldonya sampai nol. Tapi untungnya, ia telah menyelesaikan banyak misi harian dan juga misi lainnya. Misi-misi itu berhasil mengisi saldo sistem Martis kembali melimpah. Dan Martis juga mendapatkan banyak hadiah berupa barang-barang bagus. Namun Martis jarang menggunakan barang-barang itu dan hanya membiarkannya tersimpan pada tas penyimpanan sistemnya dengan rapih.'Hem..., aku harus segera menguasainya. Baiklah, Ririn, aku ingin membeli teknik ini,' ucap Martis dengan kedua matanya yang sangat berbinar.Tring!"Teknik Menghilang berhasil dibeli. Apakah Martis ingin menguasainya secara otomatis? Katakan iya, jika bersedia. Dan katakan tidak, jika menolak." 'Iya! Aku bersedia.' Dengan cepat Martis langsung menjawab. Dan setelah itu, teknik Menghilang itu langsung secara otomatis dikuasai oleh Martis walaupun Martis harus mengorbankan saldo tambahan unt
Martis dengan tenang melihat situasi dari atas menara tertinggi. Martis juga melihat bahwa pasukan yang telah ia perintahkan maju telah sukses melakukan penyergapannya. Dan setelah setelah berhasil dari misi yang satu ini, mereka akan menjalankan misi yang lainnya lagi.Martis kemudian menyuruh lagi pasukannya yang lain untuk ikut bergerak. Dan saat ini, yang berada dalam Benteng perbatasan hanyalah pasukan inti saja. Sisanya sudah menjalankan misi masing-masing sesuai perintah Martis. Jendral Oregon benar-benar sangat kagum melihat semua strategi Martis berjalan dengan sangat lancar. Selama seumur hidupnya, baru kali ini Jendral Oregon bertemu dengan pemuda yang sangat cerdas seperti Martis. Bahkan, dia mengakui bahwa kualitas dirinya jauh lebih rendah jika harus dibandingkan dengan Martis. Hem..., tentu saja, karena Martis adalah Pengendali Sistem Terkuat.Dari segi manapun, Martis selalu memiliki keunggulan dari siapapun. Baik itu dari segi kecerdasan, ketangkasan bela diri, dan y
Mendengar Martis yang berteriak sangat serius, mereka semua yang mendengarnya langsung bergegas menuruti apa yang Martis perintahkan.Selang beberapa saat kemudian, dua orang musuh yang Martis katakan akhirnya tiba. Dan Martis pun sudah sangat siap untuk menyambut kedatangan mereka.'Aura macam apa ini?!' gumam Martis dalam hatinya ketika merasakan tekanan yang sangat kuat dari kedua musuhnya."Oh..., jadi ini orangnya, Anak kemarin sore yang berani-beraninya mengacaukan rencana kita? Yah..., boleh juga. Aku akui kau memang terlihat memiliki cukup kemampuan. Tapi sayang, sepertinya kau akan berakhir hari ini di sini, di tanganku!" Terlihat lagi wajah Jendral Moh Mosaik yang meremehkan seorang Martis. Entah kenapa, setiap lawan yang memang kuat, ketika melihat Martis selalu saja sangat meremehkannya. Yah, memang benar kalau saat ini wajah Martis memang terlihat berbeda dari sebelum-sebelumnya. Wajahnya seperti orang yang sangat terkejut. Itu disebabkan karena adanya daya tekanan aura y
Ternyata, Reka benar-benar tidak tahan melihat Kakak kesayangannya yang di hajar habis-habisan seperti itu. Alhasil, Reka langsung mempersiapkan serangan jarak jauhnya.Nging...!Slash...!Jediar...!Satu tembakan sinar laser langsung menebus bahu Jendral Moh Mosaik dengan kecepatan tinggi.Jendral Moh Mosaik sangat terkejut dengan serangan sinar laser yang datang secara tiba-tiba dan sangat cepat itu. "Hah?! Sial?! Hey, apa yang kau lakukan?!" Jendral Mosaik awalnya mengira bahwa orang yang menembakkan sinar laser itu adalah salah satu rekannya. Namun ketika ia berbalik badan, ia melihat seorang gadis muda yang ternyata dialah pelakunya."Tentu saja aku akan menolong Kakakku! Pertanyaanmu itu adalah pertanyaan terbodoh yang pernah aku dengar di muka bumi ini!" reka menjawab dengan wajah yang terlihat penuh amarah.Kemudian Reka kembali menyerang Jendral Moh Mosaik secara beruntun tanpa ampun, ternyata Reka mampu menyudutkannya.Karena melihat Reka yang ikut bergabung dalam pertarunga
Tring!"Perintah Martis diterima. Sistem akan mengaktifkan dua teknik yang direkomendasikan. Tapi Martis harus mengingat resiko yang didapat adalah borosnya penggunaan pada energi dan stamina milik Martis."Martis sudah mempersiapkan dirinya untuk mengambil resiko yang akan ia terima jika menggabungkan dua teknik yang diaktifkan secara bersamaan. Martis sudah terbiasa, sama seperti ketika ia menggunakan teknik Golem dan Booster miliknya secara bersamaan.Ternyata kali ini, Martis akan mengaktifkan teknik Gumo-gumo nya dengan teknik baru yang ia kuasai kemarin, yaitu teknik Menghilang. Martis juga sangat penasaran dengan apa yang dapat ia lakukan dengan kedua teknik ini.Lalu, ketika teknik itu aktif, Jendral Moh Kioda yang sedang ada di hadapannya langsung bingung dan sangat terkejut. 'Hah?! Ke mana perginya Bocah itu?! Apakah dia bisa menghilang?! Tidak! Ia pasti memiliki trik tersembunyi!' gumam Jendral Moh Kioda.Namun, baru saja beberapa detik Jendral Moh Kioda kehilangan posisi M
Martis dengan cepat menebas kepala pemimpin hewan liar itu."Memangnya, apa yang aku dapatkan jika aku mengalahkanmu, hah?" tanya Martis seraya menendang kepala iblis yang mirip kepala anjing.Berp...!Akan tetapi, Martis mendengar suara berderap.Ketika Martis berbalik badan, ia melihat semua hewan liar iblis di sana tunduk padanya."Eh...? Kok, kalian...?" Martis menggaruk kepalanya karena bingung dengan adegan ini.Kemudian, munculah sesosok iblis wanita dengan penampilan yang menawan."Hormat, Hamba, pada Bos...!"Martis semakin bingung, tapi ia segera menemukan ide cemerlang."Kalian semua, bangunlah."Setelah Martis memerintahkan mereka bangkit dari sujudnya, barulah mereka berdiri."Namaku adalah Martis! Aku Bos di sini sekarang! Bagi siapa yang menentangku, silahkan temui aku, dan aku siap menghadapinya!"Ternyata, Martis tiba pertama kali di alam iblis berada di sebuah desa yang lumayan besar. Kawanan hewan yang nampak liat tadi ternyata adalah salah satu garis pertahanan des
Setelah menempuh ruang dimensi yang sistem ciptakan, akhirnya Martis Tiba di dunia iblis."Wah..., pemandangannya tidak jauh beda dengan dimensi kami.""Roar...! Hargh...!"Tiba-Tiba Martis di seruduk oleh sekor binatang buas."Wow...! A-apakah semua hewan liar di alam iblis ini semuanya besar seperti ini?" ujar Martis seraya menghindari serangan dari hewan liar tadi."Baru juga sampai, langsung disambut dengan beginian...? Hadeh...!" Martis sedikit mengeluh.Awalnya, Martis berharap saat tiba di alam iblis akan mendapatkan suatu hal menarik yang berbeda dari dunianya. Dan ternyata..., ya memang benar berbeda. Sungguh sangat berbeda sekali dengan keadaan di dunianya.Martis yang diserang hewan liar tentunya tidak akan diam saja. Dia memperhatikan area sekitarnya sesaat, kemudian mengatur siasat untuk pertarungan. "Ternyata benar dugaanku...," ujar Martis, di mana saat ini ia tengah di kelilingi oleh gerombolan hewan liar yang penampilannya sedikit mirip seperti anjing, tapi ada yang
Martis kemudian menarik nafasnya dalam-dalam, kemudian membuangnya secara perlahan. "Huft...! Baiklah kalau begitu. Yang pasti, Ririn, aku mengucapkan banyak terima kasih padamu. Berkat adanya kehadiran dirimu dalam hidupku, semuanya berubah total. Dan semuanya berubah menjadi jauh lebih baik, dan tidak pernah sekali pun aku merasakan perubahan yang dampaknya buruk dalam hidupku selama ini." Meskipun Martis tahu, bahwasanya Ririn yang tampilannya tidak dapat nyata seutuhnya, tapi Martis tetap menganggap bahwa sistem adalah kunci dari semua keberhasilannya selama ini. Kemudian, Martis memperhatikan Ririn yang nampak akan melakukan sesuatu. "Ririn..., apa yang akan kau lakukan...? Apakah jangan-jangan..., kamu...?" Ririn menjawab dengan senyuman, tidak, saat ini tubuh visual Ririn bentuknya sama persis dengan Mia. Jadi, yang Martis rasakan saat ini adalah melihat senyuman dari seorang Mia, Istri tercintanya Martis seorang. Kemudian Martis merasakan ruangan di sekitarnya berubah
Tiba-tiba, Martis terpikirkan suatu hal di masa lalu. 'Oh, iya, Sistem, eh, tidak! Ririn..., apakah kau ingat dengan nama itu?' Tring! "Sistem tidak akan pernah lupa dengan apapun yang telah dilakukan oleh User setiap detik pun. Benar, aku adalah Ririn." Martis senang mendengar jawaban dari Ririn. "Apakah Martis masih memiliki pertanyaan dan keluh kesah lainnya? Ririn akan siap membantu mencari solusi terbaik untuk Martis. Karena itu adalah tugas dan kewajiban Ririn sebagai Sistem." Entah kenapa, Martis merasa terharu setelah membaca jawaban balasan dari Ririn. Sepertinya Martis merasa bahwa Ririn adalah sahabat terbaik yang pernah ia miliki sepanjang hidupnya. Tanpa Sistem, Martis tidak akan bisa jadi sepertinya orang yang sampai saat ini terbilang kehidupannya sangat didambakan oleh banyak orang. "Em..., Ririn, bisakah kau membuat visualisasi tubuh? Aku akan merasa lebih senang jika kau dapat melakukannya." Permintaan Martis ada-ada saja, ya? Dia sudah dapat berkomuni
Kemudian Martis berpikir sejenak. "Aku...? Aku bisa menggunakan gelar Raja Kegelapan karena telah mengalahkan Raja Kegelapan yang sebelumnya? Jadi..., itu artinya..., em...?" Martis termenung, ia sedang berpikir apa yang akan ia lakukan dengan gelar itu. Ia pun bergumam, 'Apakah berati aku setara dengan Raja Iblis? Tapi..., bukankah Raja Kegelapan jauh lebih tinggi dibanding Raja Iblis? Benar, tidak, sih? Ah..., aku jadi penasaran. Bagaimana jika aku masuk dalam dimensi dunia kegelapan? Apakah di sana aku akan dapat pencerahan? Sebab di masa lalu, aku ingat betul, bahwa aku pernah mengalahkan Lord dan blablabla...,' ungkap Martis dalam hatinya yang saat ini sedang berkecamuk. 'Tapi..., jika dipikir lebih jeli lagi, sebenarnya gelar-gelar itu tidaklah sesuai dengan keadaannya.' Martis memuntahkan secangkir teh hangat dan lanjut bertarung dengan pikirannya. 'Kalau begitu..., inilah arti dari pribahasa tong kosong nyaring bunyinya. Kelurahan Raja Kegelapan, aku kira sangatlah ku
Nampak ada lingkaran cahaya yang makin lama semakin membesar. Lingkaran cahaya itu sangat bulat, dan ada pancaran kehangatan bagi orang di sekitar yang dapat merasakannya. 'Kehangatan itu terasa sangat nyaman,' Bahkan, Martis sekalipun merasakan kenyamanan saat ia akan melakukan Teknik Legendaris ini. Kemudian, Martis yang tengah mengangkat kedua tangannya seperti menadah ke udara, ia lalu menggerakkan kedua tangannya. Lantas, lingkaran cahaya yang berbentuk bulat dan mengambang di atas kepala Martis tadi itu bergerak, dan gerakannya sesuai dengan apa yang Martis pikirkan. "Hiyat...!" teriak Martis, dengan tubuhnya yang saat ini langsung dibanjiri oleh keringat. "Denki Gama...!" Sekali lagi Martis berteriak dengan keras. Teriakan itu adalah kode, sebagaimana kuatnya usaha Martis dalam melakukan teknik sekuat ini. Lingkaran cahaya bulat yang berwarna kuning keputihan itu kemudian melesat ke arah Raja Kegelapan. "Jurus apa ini?! Selama ratusan tahun ku hidup di dunia ini
Pertarungan Martis melawan Raja Kegelapan masih berlanjut. Tapi kali ini, Martis nampak biasa saja. Karena sekarang sistem miliknya sudah pulih seperti semula. Jadi, semua terasa mudah bagi Martis. "Martis...! Kenapa kekuatanmu jauh berbeda dibanding saat terakhir kali kita bertemu?!" Raja Kegelapan akhirnya sadar, ternyata Martis jauh lebih kuat darinya. "Kenapa? Apakah sekarang kau mulai merasa takut? Hem?" Martis bertingkah santai. Ia sengaja menahan semua serangan dari Raja Kegelapan. "Jangan sembarangan, kau! Aku...? Takut padamu?! Mimpi...!" Raja Kegelapan kali ini benar-benar melupakan seluruh kekuatan dan kemampuan miliknya demi menghadapi Martis. Sudah ratusan tahun Raja Kegelapan hidup, namun baru hari ini ia menghadapi seorang manusia yang seperti Martis. Namun, walaupun ia tahu Martis adalah manusia yang kuat, rasa gengsi yang sangat besar dalam dirinya tak membuatnya takut. Ia berpikir ini mempertaruhkan harga dirinya. Apa kata orang nantinya, jika tahu Raja Kegelapan
Saat Emily dan Phynoglip berbicara, mereka tidak menyadari bahwa Martis sedang melakukan sesuatu yang sangat penting. Martis berjalan ke arah sebuah ruangan yang tersembunyi di balik sebuah pintu rahasia. Di dalam ruangan tersebut, Martis menemukan sebuah perangkat yang sangat canggih. Perangkat tersebut adalah sebuah alat yang dapat mendeteksi keberadaan Raja Kegelapan. Martis telah mencari alat tersebut selama bertahun-tahun, dan akhirnya ia menemukannya. Martis mengaktifkan alat tersebut dan menunggu beberapa saat hingga alat tersebut menunjukkan hasilnya. Saat hasilnya muncul, Martis terkejut. Raja Kegelapan ternyata berada di sebuah tempat yang sangat dekat dengan mereka. Martis tidak menyangka bahwa Raja Kegelapan akan berada di tempat yang begitu dekat. Martis segera mematikan alat tersebut dan berjalan keluar dari ruangan tersebut. Ia harus segera memberitahu Emily dan Phynoglip tentang hasilnya. Saat Martis kembali ke tempat Emily dan Phynoglip, ia melihat bahwa mer
Dalam benaknya, Martis terus berpikir. Dengan konsentrasinya yang sangat baik, Martis mencoba menelaah tentang kejadian hari ini. Dan pada saat ini, Mia sedang berjalan ke arah pintu yang tersembunyi di belakang tirai, dengan Phynoglip dan Emily mengikuti di belakangnya. Martis juga mengikuti mereka, dengan rasa penasaran yang semakin besar. Saat mereka mencapai pintu tersebut, Mia berhenti dan menatap Martis dengan senyumannya yang lembut. "Aku akan menunjukkan kamu bahwa kita tidak memiliki apa-apa yang berharga," ucap Mia. Dan tiba-tiba saja, ada kejadian aneh. Mia menghilang begitu saja di hadapan mereka. Phynoglip serta Emily terkejut dan menatap bayangan tersebut dengan rasa penasaran. "Apa yang terjadi?" tanya Phynoglip heran. "Aku tidak tahu," ucap Emily yang sama herannya. "Tapi aku rasa Mia yang kita lihat sebelumnya bukanlah Mia yang sebenarnya." Dan selang beberapa menit kemudian, Mia muncul kembali. Ternyata..., sosok yang mengaku sebagai Mia ini hanyalah bayang