Reka akhirnya sudah memutuskan dengan mantap untuk menghabisi Jendral Jose.Nging...!Duar...!Boom...!Reka benar-benar menggunakan kekuatan penuhnya untuk menembakkan satu serangan elemen cahayanya kepada tubuh Jendral Jose yang kali ini sudah tidak berdaya.Setelah itu, tubuh Jendral Jose langsung menghilang akibat terkena dahsyatnya ledakan dari sinar laser milik Reka. Reka yang sekarang sudah jauh berkembang dari Reka yang dulu. Sekarang, Reka sudah mampu menguasai kekuatan elemen cahayanya dengan tingkat tertinggi. Wajar saja kalau kali ini tubuh Jendral Jose yang terkena tembakan sinar laser dari Reka langsung menjadi debu."Kalian harus membayar dengan harga yang mahal!" Reka tidak berhenti hanya di situ saja, ia kemudian mengalihkan pandangannya ke arah para prajurit musuh yang tersisa kemudian kembali menembakkan sinar lasernya berulang kali. Alhasil, pasukan musuh yang tersisa kini benar-benar musnah semuanya.Setelah dirasa selesai, Reka kembali ke tempat Martis dan yang l
Reka kemudian menceritakan kejadian yang sejujurnya kepada Mia dan juga Letnan Odele. Letnan Odele dan Mia adalah termasuk beberapa orang yang sudah mengetahui tentang keberadaan sistem yang Martis dan Reka miliki. Namun tidak semua orang diberitahu akan hal ini. Karena keberadaan sistem termasuk keberadaan yang sangat dijaga.Untuk sistem sendiri, sebenarnya di dunia ini terdapat puluhan orang lainnya yang memiliki sistem. Namun sistem itu hanya sebatas sistem tiruan saja, sama seperti sistem yang Reka miliki. Adanya sistem tiruan adalah akibat kesalahan kakek Martis di masa lalu. Kakek Martis sempat menyimpan data untuk membuat sistem. Namun sebagian datanya itu sempat dicuri oleh salah satu Jendral ternama di masa lalu. Jendral itu langsung mengumpulkan para ilmuan lain yang ahli dalam sistem. Alhasil, mereka berhasil menciptakan beberapa sistem tiruan. Namun seiring berjalanya waktu, kakek Martis bersama beberapa rekannya berhasil merebut kembali data yang sempat dicuri itu. Dan p
Sebenarnya Martis tidak menginginkan adanya keberadaan Layla dan juga Selena di sini, sebab kondisi di sini bisa saja tiba-tiba berbahaya. Martis tidak menginginkan jika suatu hal yang buruk menimpa mereka berdua. Namun, mau bagaimana lagi? Martis tidak bisa menolak kehadiran mereka. Martis paling tidak bisa memberontak jika harus berdebat dengan wanita, terutama dengan Mia.Beberapa hari ini keadaan di sini terasa cukup damai. Namun bukan berarti peperangan telah berakhir. Martis akan merasa benar-benar tenang jika konflik antara kedua negara yang salah satunya mereka bantu ini benar-benar dinyatakan telah usai. Harapan Martis untuk ke depannya adalah negara Pilastain yang diakui keberadaannya oleh dunia dan tidak lagi dijajah oleh negara Isralial maupun negara manapun yang lainnya.Martis juga mengisi hari-harinya yang cukup luang ini dengan cara terus berlatih dan mengasah semua kemampuan yang ia miliki. Martis mengingat kembali tentang kejadian kemarin yang membuatnya terkadang me
Layla dan Selena terlihat tersenyum bersamaan ketika Martis bertanya tentang minuman energi yang mereka berikan. Dan saat melihat senyuman itu, entah kenapa Martis memiliki firasat bahwa senyuman itu memiliki makna tersembunyi. Martis sempat menelan ludahnya dengan susah payah dan merasa gugup saat minuman itu ada di genggamannya, dan ia juga mendapat tekanan oleh kedua gadis cantik ini agar segera meneguknya satu botol sampai habis."Martis...?" Selena dan Layla kembali tersenyum secara bersamaan."I-iya..., ba-baiklah. A-aku akan segera meminumnya." Dan setelah itu Martis langsung meneguk habis satu botol minuman energi sesuai kemauan dua gadis itu.Gluk, gluk, gluk...!Saat minuman energi itu membasahi tenggorokannya, langsung ada sebuah reaksi yang sangat aneh menyeruak ke dalam otaknya. Reaksi itu terasa sangat cepat.Dan saat melihat wajah Martis yang mulai memerah, Layla dan Selena kembali memperlihatkan senyuman anehnya."Martis..., ada apa?" tanya Layla yang sengaja mendekatk
Selena dan Layla sangat terkejut ketika pintu itu terbuka secara paksa. Dan yang membuat mereka semakin terkejut adalah saat melihat siapa orang yang mendobraknya secara paksa."Mi-mia...?" ucap Layla dengan gugup."Ka-kami..., kami hanya membantu Martis beristirahat," sahut Selena mencari alasan. Namun alasan itu tentu saja tidak akan diterima oleh Mia. Sebab Mia tahu apa yang ingin mereka lakukan, Mia bukan lagi anak kecil."Omong kosong! Kalian berdua, cepat keluar dari sini! Atau..., kalian ingin benda ini menancap di kepala kalian?! Hah?!" Wajah Mia sungguh terlihat menyeramkan saat mengancam kedua temannya ini."Ba-baik!" Selena dan Layla secara bersamaan tergesa-gesa keluar dari dalam kamar Martis karena tubuh mereka berdua langsung bergidik ketika melihat sebuah pisau tajam yang Mia tunjukkan, ditambah lagi wajah Mia yang bahkan jauh lebih seram dibandingkan hantu."Mi-mia...?" ucap Martis."Huft...! Mereka berdua itu ya, memang benar-benar!" Mia menghela nafasnya.Kemudian Mi
Mia yang tadi pikirannya sedang tenggelam dalam kolam asmara langsung terkejut saat mendengar kerasnya suara pintu yang terbuka. Sontak, Mia langsung secara reflek mendorong tubuh Martis hingga terjatuh ke lantai."Hah?!" Kedua mata Reka terkejut saat ia menyaksikan adegan yang ada di hadapannya."A-aku, aku permisi dulu...!" Mia dengan tergesa-gesa merapikan pakaiannya lalu ia keluar dari kamar Martis.Namun, baru beberapa langkah Mia keluar dari kamar Martis, ia kembali masuk lagi dan segera menarik tangan Reka secara paksa untuk ikut pergi bersamanya."Kak Mia! Tunggu, ada apa ini?" Reka masih bingung dengan sikap Mia yang nampak aneh."Sudah! Kau diam saja dulu. Sebaiknya tinggalkan dulu Martis seorang diri agar dirinya tenang. Oh iya, kita harus segera mencari Layla dan juga Selena." Mia yang tadinya sempat merasa malu karna dipergoki oleh Reka, rasa malu itu hilang dalam sekejap ketika ia mulai sadar.Tinggallah martis seorang diri di dalam kamarnya yang meratapi benda keras yan
Kabar tentang Martis yang kemarin berhasil mengalahkan kelima Jendral yang terkenal kuat dan juga kejam sampai ke telinga para petinggi negara Isralial. Hal inilah yang membuat mereka geram dan langsung memutuskan untuk pergi mencari Martis. Yang jadi masalahnya, setelah mereka tahu informasi di mana Martis berada, mereka tak tanggung-tanggung membawa setengah kekuatan tempur mereka untuk menghadapi Martis nantinya. Presiden negara Isralial telah memutuskan untuk memberikan perintah agar membunuh Martis. Sebab, ia merasa bahwa Martis adalah ancaman terbesar untuk negaranya.Padahal, Presiden Negara Isralial sempat berpikiran untuk mengajak Martis berbicara. Namun, sepertinya Presiden itu tahu jawaban apa yang akan ia dapatkan dari Martis. Presiden negara Isralial tidaklah terlalu bodoh. Ia telah menyelediki semua tentang Martis. Jadi, ia tidak lagi perlu berdiskusi dengannya. Presiden Negara Isralial sadar bahwa tindakannya ini adalah tindakan yang tidak disukai oleh orang-orang semac
Ketika menemukan teknik yang menarik perhatiannya, Martis sempat melihat isi saldonya pada sistem. Kala itu, Martis pernah kehabisan saldonya sampai nol. Tapi untungnya, ia telah menyelesaikan banyak misi harian dan juga misi lainnya. Misi-misi itu berhasil mengisi saldo sistem Martis kembali melimpah. Dan Martis juga mendapatkan banyak hadiah berupa barang-barang bagus. Namun Martis jarang menggunakan barang-barang itu dan hanya membiarkannya tersimpan pada tas penyimpanan sistemnya dengan rapih.'Hem..., aku harus segera menguasainya. Baiklah, Ririn, aku ingin membeli teknik ini,' ucap Martis dengan kedua matanya yang sangat berbinar.Tring!"Teknik Menghilang berhasil dibeli. Apakah Martis ingin menguasainya secara otomatis? Katakan iya, jika bersedia. Dan katakan tidak, jika menolak." 'Iya! Aku bersedia.' Dengan cepat Martis langsung menjawab. Dan setelah itu, teknik Menghilang itu langsung secara otomatis dikuasai oleh Martis walaupun Martis harus mengorbankan saldo tambahan unt