Martis mendekati satu jet tempur yang berdiam di titik lokasi ini. Dan setelah tiba di dekatnya, Martis mengaktifkan teknik pendengaran ultra miliknya. Teknik itu dapat mendengar suara pilot yang ada dalam pesawat jet tempur itu.Martis mendengarkan percakapan mereka. Namun sayangnya, Martis tidak mengerti dengan bahasa yang mereka gunakan sebab mereka berasal dari negara lain di bagian barat. Akan tetapi, tentu saja Martis tidak akan mau menyerah begitu saja. Martis kemudian teringat dengan salah satu teknik yang pernah ia dapatkan lalu segera mengaktifkan teknik itu. Teknik itu adalah teknik seribu satu bahasa. Teknik itu mampu membuat Martis mengerti dan juga dapat mengucapkan berbagai macam bahasa. Teknik ini juga termasuk ke dalam kategori teknik epic yang Martis miliki.Dengan sabarnya Martis masih menunggu dan menempelkan telinganya di kaca pesawat jet tempur itu. Karena Martis menggunakan teknik kamuflase, jadi ia aman-aman saja. Dirinya yang saat ini tidak akan dapat terlihat
Boom, boom, boom, boom, boom...!Kelima pesawat jet tempur itu meledak secara bersamaan saat Martis menekan tombol yang terhubung pada sistem miliknya."Masalah ini beres. Hem..., untung saja aku melakukan perjalanan melalui jalur udara. Kalau tidak, aku tidak akan tahu kalau ada negara dari bagian barat mengirim bantuan kepada negara Isralial. Ternyata negara Mamarika juga ikut campur dalam kejadian invasi negara Isralial terhadap negara Pilastain ini. Oke, baiklah. Kalau begitu aku akan mencoba terbang lebih rendah lagi. Aku akan menyusuri jalur laut," ucap Martis.Kemudian Martis melanjutkan perjalanannya namun kali ini ia terbang dengan lebih rendah. Dan benar saja, sesuai apa yang diduga oleh Martis tadi. Martis melihat ada puluhan kapal laut yang juga berasal dari negara Mamarika. Martis yakin kalau puluhan kapal laut itu pasti akan dikirimkan ke negara Isralial untuk membantu penyerangan mereka terhadap negara Pilastain.'Wah! Sepertinya aku akan menghabiskan banyak uang untuk
Selagi Martis ingin menstabilkan nafasnya, ternyata ada lagi beberapa misil rudal yang datang ke arahnya."Sial!" ujar Martis seraya mencoba menghindari misil rudal yang datang.Namun sayangnya, rasa lelah Martis membuat pergerakannya melambat. Alhasil, ia terkena dua misil rudal sekaligus. Akibatnya, tubuh Martis merasakan sakit yang luar biasa karena ledakan yang terjadi memiliki suhu panas yang sangat tinggi.Tring!"Pemulihan otomatis diaktifkan!"Untungnya sistem segera mengaktifkan pemulihan otomatis. Luka yang Martis derita langsung pulih semuanya dalam sekejap.Untuk beberapa saat, tidak ada lagi serangan yang datang. Sepertinya musuh masih menunggu kepulan asap menghilang untuk memastikan apakah target mereka berhasil dijatuhkan.Martis tidak bodoh, ia pun segera menjauh dari area tadi. Martis menjauh agar ia tidak lagi berada dalam jangkauan serangan musuh. Meskipun semua luka yang Martis terima sudah pulih seketika, tapi tetap saja Martis tidak mau kembali merasakan rasa sa
Martis kembali melihat pada jam tangan spesial di tangan kirinya. Martis melihat grafik energi dan staminanya yang tersisa. Kali ini, energi dan stamina Martis hanya tersisa tiga puluh lima persen. Alhasil, Martis terpaksa menonaktifkan teknik Golem dan booster. Dan saat sedang memutar otaknya, Martis barulah teringat dengan teknik baru yang ia dapatkan kemarin.'Eh? Iya, bagaimana kalau aku menggunakan teknik Gumo-gumo yang kemarin? Baiklah, sistem, aktifkan teknik Gumo-gumo.'Sistem langsung menerima perintah Martis dan teknik Gumo-gumo berhasil diaktifkan.Bam, bam, bam...!Dua robot itu kali ini menyerang Martis secara bersamaan.Tubuh Martis yang saat ini berubah menjadi manusia karet ternyata tidak merasakan sakit ketika menerima beberapa serangan. Malahan, serangan robot itu terpantul dan tubuh robot itu terpental."Ternyata berhasil. Oke, saatnya serangan balasan." Kedua mata Martis berbinar. Akhirnya ia menemukan cara untuk mengahadapi ketiga robot itu.Dari jarak jauh, robo
Ternyata di Pulau yang tanpa penghuni ini sudah terlebih dahulu ditempati oleh pasukan militer. Awalnya Martis memperhatikan mereka secara diam-diam. Dan setelah beberapa puluh menit kemudian Martis akhirnya mengetahui bahwa pasukan militer ini lagi-lagi berasal dari negara Mamarika.'Ternyata mereka mengirimkan pasukan dari tiga jalur. Aku sudah berhasil menggalakan yang jalur udara dan laut. Berarti sisanya hanya pasukan ini yang sepertinya pasukan jalur darat. Mungkin mereka bisa sampai ke pulau ini juga dibantu oleh beberapa kapal laut. Kalau begitu yang pertama harus aku lakukan mencari keberadaan kapal laut itu dulu. Baiklah, aku akan menelusuri pantai,' gumam Martis.Dan sesuai dugaan Martis, ternyata terdapat satu kapal laut namun kali ini kapal laut itu adalah kapal induk. Ukurannya sangatlah besar. Tidak diragukan lagi oleh Martis bahwa kapal induk inilah yang mengangkut pasukan jalur darat tadi.Tanpa basa basi Martis akhirnya langsung mengendap-endap dan segera menempelkan
Saat Martis berjalan ke suatu tempat, ia melihat ada banyak orang yang sedang mencari sesuatu. Martis kemudian mencoba mendekati dan mendengarkan apa yang mereka bicarakan. Kedua mata Martis terbelalak ketika mendengar yang mereka cari ternyata adalah Mia dan juga bibinya.'Hah?! Ternyata benar, Mia dan bibi sedang dalam masalah,' gumam Martis.Martis merasa sangat marah ketika ia mendengar ada dua orang pasukan musuh tertawa terbahak membicarakan rencana mereka jika berhasil menangkap Mia nanti. "Jangan harap kalian dapat menyentuhnya!" Boom!Akhirnya Martis memukul kedua orang itu sekuat tenaga.Akibatnya suara ledakan dari pukulan Martis, semua perhatian musuh pun langsung tertuju padanya."Hey, siapa dia?! Bukankah yang kita cari tinggal dua wanita itu?""Entahlah, sepertinya tersisa satu orang lagi. Ayo, kita hajar dan tangkap dia!"Martis tidak lagi perduli dengan jumlah musuh yang akan ia hadapi. Kemarahannya membuatnya mengamuk. Martis dengan sangarnya terus memukul semua ora
Sepertinya Martis akan memakan banyak waktu untuk menghabisi semua prajurit di tempat ini jika ia seorang diri. Tapi, mau bagaimana lagi? Memangnya siapa yang akan membantunya di sini?Ketika Martis kembali mengamuk, suara ledakan demi ledakan terdengar semakin banyak dan kuat. Bahkan, Mia dan bibinya yang saat ini masih bersembunyi di dalam ruang bawah Tanah dapat merasakan beberapa getaran yang cukup kuat."Mia, sepertinya Martis benar-benar mengamuk kali ini. Tapi, apakah Martis kemari bersama teman kita yang lain? Atau..., malah seorang diri? Kalau begitu baiklah, Mia, kau tunggu di sini. Biarkan aku yang mencoba melihat situasinya di atas sana," ujar Letnan Odele."Tapi Letnan..., aku juga ingin melihat keadaan Martis di atas sana." Mia berkata seraya menundukkan kepalanya."Tenang saja, aku yakin ia akan baik-baik saja. Justru aku akan khawatir jika kau akan ikut bersamaku ke atas sana. Lagipula, keadaanmu sepertinya belum pulih sepenuhnya. Lebih baik kau beristirahat saja terle
Letnan Odele bersama pasukannya akhirnya bergerak. Mereka langsung menuju di mana tempat Martis berada."Bibi?" Martis sempat terkejut melihat bibinya yang ternyata datang dengan puluhan orang."Martis, Bibi akan membantumu." Sambil menembakkan pistolnya, Letnan Odele berteriak pada Martis.Namun perhatian Martis tertuju kepada wanita yang sangat ia cintai. Martis langsung bergegas mendekatinya."Mia! Syukurlah kau baik-baik saja." Martis langsung memeluk tubuh Mia."I-iya, Martis. Aku baik-baik saja." Entah kenapa, Mia malah merasa gugup."Baiklah, kau jangan jauh-jauh dariku. Tetaplah berada di belakangku, oke?" ucap Martis."Hem..., baiklah," jawab Mia.Martis yang tadinya sempat merasa sedikit lelah, perasaan lelah itu hilang dalam sekejap setelah ia melihat Mia. Malahan, semangatnya semakin membara untuk mengalahkan semua musuhnya.Namun saat Martis dan yang lainnya sedang fokus bertarung, ia dikejutkan dengan adanya serangan kejutan yang datang ke arahnya.Boom...!Satu serangan