Selagi Martis ingin menstabilkan nafasnya, ternyata ada lagi beberapa misil rudal yang datang ke arahnya."Sial!" ujar Martis seraya mencoba menghindari misil rudal yang datang.Namun sayangnya, rasa lelah Martis membuat pergerakannya melambat. Alhasil, ia terkena dua misil rudal sekaligus. Akibatnya, tubuh Martis merasakan sakit yang luar biasa karena ledakan yang terjadi memiliki suhu panas yang sangat tinggi.Tring!"Pemulihan otomatis diaktifkan!"Untungnya sistem segera mengaktifkan pemulihan otomatis. Luka yang Martis derita langsung pulih semuanya dalam sekejap.Untuk beberapa saat, tidak ada lagi serangan yang datang. Sepertinya musuh masih menunggu kepulan asap menghilang untuk memastikan apakah target mereka berhasil dijatuhkan.Martis tidak bodoh, ia pun segera menjauh dari area tadi. Martis menjauh agar ia tidak lagi berada dalam jangkauan serangan musuh. Meskipun semua luka yang Martis terima sudah pulih seketika, tapi tetap saja Martis tidak mau kembali merasakan rasa sa
Martis kembali melihat pada jam tangan spesial di tangan kirinya. Martis melihat grafik energi dan staminanya yang tersisa. Kali ini, energi dan stamina Martis hanya tersisa tiga puluh lima persen. Alhasil, Martis terpaksa menonaktifkan teknik Golem dan booster. Dan saat sedang memutar otaknya, Martis barulah teringat dengan teknik baru yang ia dapatkan kemarin.'Eh? Iya, bagaimana kalau aku menggunakan teknik Gumo-gumo yang kemarin? Baiklah, sistem, aktifkan teknik Gumo-gumo.'Sistem langsung menerima perintah Martis dan teknik Gumo-gumo berhasil diaktifkan.Bam, bam, bam...!Dua robot itu kali ini menyerang Martis secara bersamaan.Tubuh Martis yang saat ini berubah menjadi manusia karet ternyata tidak merasakan sakit ketika menerima beberapa serangan. Malahan, serangan robot itu terpantul dan tubuh robot itu terpental."Ternyata berhasil. Oke, saatnya serangan balasan." Kedua mata Martis berbinar. Akhirnya ia menemukan cara untuk mengahadapi ketiga robot itu.Dari jarak jauh, robo
Ternyata di Pulau yang tanpa penghuni ini sudah terlebih dahulu ditempati oleh pasukan militer. Awalnya Martis memperhatikan mereka secara diam-diam. Dan setelah beberapa puluh menit kemudian Martis akhirnya mengetahui bahwa pasukan militer ini lagi-lagi berasal dari negara Mamarika.'Ternyata mereka mengirimkan pasukan dari tiga jalur. Aku sudah berhasil menggalakan yang jalur udara dan laut. Berarti sisanya hanya pasukan ini yang sepertinya pasukan jalur darat. Mungkin mereka bisa sampai ke pulau ini juga dibantu oleh beberapa kapal laut. Kalau begitu yang pertama harus aku lakukan mencari keberadaan kapal laut itu dulu. Baiklah, aku akan menelusuri pantai,' gumam Martis.Dan sesuai dugaan Martis, ternyata terdapat satu kapal laut namun kali ini kapal laut itu adalah kapal induk. Ukurannya sangatlah besar. Tidak diragukan lagi oleh Martis bahwa kapal induk inilah yang mengangkut pasukan jalur darat tadi.Tanpa basa basi Martis akhirnya langsung mengendap-endap dan segera menempelkan
Saat Martis berjalan ke suatu tempat, ia melihat ada banyak orang yang sedang mencari sesuatu. Martis kemudian mencoba mendekati dan mendengarkan apa yang mereka bicarakan. Kedua mata Martis terbelalak ketika mendengar yang mereka cari ternyata adalah Mia dan juga bibinya.'Hah?! Ternyata benar, Mia dan bibi sedang dalam masalah,' gumam Martis.Martis merasa sangat marah ketika ia mendengar ada dua orang pasukan musuh tertawa terbahak membicarakan rencana mereka jika berhasil menangkap Mia nanti. "Jangan harap kalian dapat menyentuhnya!" Boom!Akhirnya Martis memukul kedua orang itu sekuat tenaga.Akibatnya suara ledakan dari pukulan Martis, semua perhatian musuh pun langsung tertuju padanya."Hey, siapa dia?! Bukankah yang kita cari tinggal dua wanita itu?""Entahlah, sepertinya tersisa satu orang lagi. Ayo, kita hajar dan tangkap dia!"Martis tidak lagi perduli dengan jumlah musuh yang akan ia hadapi. Kemarahannya membuatnya mengamuk. Martis dengan sangarnya terus memukul semua ora
Sepertinya Martis akan memakan banyak waktu untuk menghabisi semua prajurit di tempat ini jika ia seorang diri. Tapi, mau bagaimana lagi? Memangnya siapa yang akan membantunya di sini?Ketika Martis kembali mengamuk, suara ledakan demi ledakan terdengar semakin banyak dan kuat. Bahkan, Mia dan bibinya yang saat ini masih bersembunyi di dalam ruang bawah Tanah dapat merasakan beberapa getaran yang cukup kuat."Mia, sepertinya Martis benar-benar mengamuk kali ini. Tapi, apakah Martis kemari bersama teman kita yang lain? Atau..., malah seorang diri? Kalau begitu baiklah, Mia, kau tunggu di sini. Biarkan aku yang mencoba melihat situasinya di atas sana," ujar Letnan Odele."Tapi Letnan..., aku juga ingin melihat keadaan Martis di atas sana." Mia berkata seraya menundukkan kepalanya."Tenang saja, aku yakin ia akan baik-baik saja. Justru aku akan khawatir jika kau akan ikut bersamaku ke atas sana. Lagipula, keadaanmu sepertinya belum pulih sepenuhnya. Lebih baik kau beristirahat saja terle
Letnan Odele bersama pasukannya akhirnya bergerak. Mereka langsung menuju di mana tempat Martis berada."Bibi?" Martis sempat terkejut melihat bibinya yang ternyata datang dengan puluhan orang."Martis, Bibi akan membantumu." Sambil menembakkan pistolnya, Letnan Odele berteriak pada Martis.Namun perhatian Martis tertuju kepada wanita yang sangat ia cintai. Martis langsung bergegas mendekatinya."Mia! Syukurlah kau baik-baik saja." Martis langsung memeluk tubuh Mia."I-iya, Martis. Aku baik-baik saja." Entah kenapa, Mia malah merasa gugup."Baiklah, kau jangan jauh-jauh dariku. Tetaplah berada di belakangku, oke?" ucap Martis."Hem..., baiklah," jawab Mia.Martis yang tadinya sempat merasa sedikit lelah, perasaan lelah itu hilang dalam sekejap setelah ia melihat Mia. Malahan, semangatnya semakin membara untuk mengalahkan semua musuhnya.Namun saat Martis dan yang lainnya sedang fokus bertarung, ia dikejutkan dengan adanya serangan kejutan yang datang ke arahnya.Boom...!Satu serangan
Blar...!Jendral Biden menembakkan elemen apinya.Tapi elemen api yang berbentuk bola-bola lahar itu langsung menghilang ketika akan menyentuh tubuh Martis."Hah?! Apa yang terjadi?!" Kedua mata Jendral Biden terbelalak.Lalu Jendral Biden kembali maju. Kali ini ia melapisi kedua tinjunya dengan elemen api. Namun hal yang sama terjadi seperti tadi. Kedua tinjunya menjadi tinju biasa ketika akan mengenai tubuh Martis.Martis menanggapi dengan seringai ketika melihat wajah Jendral Biden terlihat bingung. Dan Martis mengambil kesempatan itu untuk membalas serangan Jendral Biden.Martis sengaja membalas serangan Jendral Biden menggunakan kekuatan elemen juga. Dan elemen yang Martis gunakan adalah elemen petir.Jediar...!Satu Sambaran petir berhasil menyambar tubuh Jendral Biden.Ternyata ketahanan tubuh Jendral Biden sangat kuat. Biasanya, jika orang biasa terkena sambaran petir sekuat itu maka bisa dipastikan tubuh orang itu akan kejang-kejang. Namun tidak dengan Jendral Biden. Walaupun
Ketika Martis dan Jendral Biden sedang bertarung, ternyata ada empat Jendral lagi yang sedang mengamati pertarungan mereka berdua. Dan keempat Jendral itu juga mendekati lokasi pertarungan. Sejak tadi, mereka terus berdebat siapa lawan Martis yang selanjutnya jika Jendral Biden berhasil Martis kalahkan. Perdebatan mereka itu tentu saja karena imbalan yang akan mereka terima jika berhasil menyerahkan kepala Martis kepada Asosiasi Dunia Bawah.Keempat Jendral itu sangat percaya diri mengatakan bahwa temannya yang saat ini bertarung akan kalah nantinya. Padahal, pada pertarungan kali ini justru Martis lah yang terlihat sedang terpojok. Selama beberapa menit ini tubuh Martis sudah beberapa kali terpental. Dan Martis juga mengalami beberapa luka. Luka-luka itu tidak dipulihkan kembali menggunakan teknik pemulihan otomatisnya karena Martis tahu pemulihan otomatis ada batas penggunaannya dalam satu hari. Martis akan menggunakan teknik pemulihan otomatis ini ketika tubuhnya sudah benar-benar