Saat Reka akan berlari mendekati Martis, tangannya diraih oleh ayahnya. Reka berusaha untuk melepaskan genggaman tangan ayahnya itu namun sia-sia. Roki benar-benar mengarahkan seluruh tenaganya menahan Reka agar tidak mendekati ke tempat Martis berada."Reka tunggu! Dengarkan Ayah. Chip sensor yang Ayah tanamkan di bagian tangan merasakan sesuatu."Akhirnya Reka berhenti memberontak dan mendengarkan apa yang dikatakan oleh ayahnya.Sedangkan Martis yang ada di kejauhan pergerakannya terlihat seperti orang yang kelelahan. Rupanya setelah serbuk racun halusinasi yang digunakan oleh Jendral Jacob mengenai Martis, jendral Jacob sempat memberikan beberapa kali serangan telak pada Martis.Dert..., dert..., dert...!Kemudian tubuh Jendral Jacob bergetar."Sial! Kenapa harus sekarang! Argh...!" Tubuh Jendral Jacob memancarkan cahaya beberapa detik kemudian terjadi sesuatu."Cih! Kau payah!""Hey! Jangan salahkan aku!"Tubuh Jendral Jacob terbelah menjadi dua. Ternyata Jendral Jacob yang tadi
Hari ini, Martis hanya bisa berbaring di atas tempat tidur sambil mendengarkan cerita tentang kejadian kemarin dari Reka dan Mia. Martis akhirnya mengerti kenapa dirinya bisa sampai berbaring di ruang perawatan ini. Mendengar cerita dari Mia dan Reka, Martis menyimpulkan bahwa musuhnya kemarin melarikan diri. Dan ternyata, kabar tentang markas Jendral Jacob yang berhasil direbut oleh Martis mulai tersebar di telinga para petinggi di Negara Isralial. Alhasil, pemimpin tertinggi negara Isralial itu segera memberikan perintah untuk memperkuat pertahanan militer di seluruh markas militernya. Pemimpin negara Isralial itu juga menekankan kepada para Jendralnya untuk selalu berwaspada. Lalu ia juga memberikan sayembara, bilamana ada yang berhasil mengalahkan Martis hidup ataupun mati akan diberikan hadiah spesial. Hadiah itu berupa wilayah yang memiliki sumber daya alam yang melimpah. Bukan hanya sumber daya alamnya saja, sumber daya manusia di wilayah itu juga terkenal sangat baik. Banyak
Martis melihat ada satu kasus yang sangat menyentuh hatinya. Kasus itu adalah tentang perjuangan seorang kepala keluarga yang ditembak mati di rumahnya sendiri. Padahal kepala keluarga itu tidak bersalah. Dia hanya di fitnah.Martis masih terus membaca informasi yang ia dapatkan tentang Negara Isralial. Semakin banyak informasi yang Martis dapatkan, Martis semakin geram melihat informasi yang sembilan puluh persen adalah catatan kejahatan yang telah dilakukan oleh Negara Isralial kepada warga Negara Pilastain.Martis membandingkan kehidupan di negaranya dengan negara yang saat ini ia kunjungi. Ternyata sangat jauh berbeda. Martis merasa sangat bersyukur karena telah dilahirkan di negara Purple Gold. Karena di negara Purple Gold rakyatnya benar-benar merdeka. Pemerintah tidak banyak yang korupsi. Ditambah lagi, pembayaran pajak yang terbilang sangat ringan. Tapi tetap saja, yang namanya suatu negara pasti memiliki masalah internal. Kekacauan di dalam negara sendirilah yang membuat negar
Misi spesial apa yang dimaksud oleh sistem Martis pun belum mengerti dengan jelas. Tapi martis merasakan firasat baik untuk misi yang kali ini. Maka ia langsung menyetujui permintaan konfirmasi dari sistem. Martis terperangah ketika melihat item hadiah yang akan ia dapatkan jika berhasil menyelesaikan misi ini. 'Hah? Sebesar itukah hadiahnya?' gumam Martis.Melihat nominal yang sangat besar, Martis jadi tambah bersemangat untuk menyelesaikan misi sepesial ini. Akan tetapi tentu saja misi yang kali ini pasti sangat berbahaya. Martis lalu mencari teknik yang benar-benar kuat. Sementara ini, teknik yang martis miliki hanya ada beberapa saja. Namun walaupun sedikit, Martis mampu mengembangkan teknik itu kemudian menjadi teknik yang sempurna.Teknik Golem contohnya. Martis mampu mengembangkan teknik Golem sampai tingkat maksimal, yaitu tingkat tiga. Dan sama dengan teknik Booster, teknik Booster milik Martis juga saat ini telah berada di level maksimal atau terakhir. Karena hal itulah Mar
Martis mempelajari cara kerja dari teknik baru yang ia pelajari. Ternyata Martis merasa sangat senang dengan teknik ini . Ia berkali-kali memainkan tangan dan kakinya yang bisa melar."Wah...! Tubuhku menjadi elastis! Hahaha...!" Rasa senang Martis membuatnya tertawa.Lalu beberapa jam kemudian Martis kembali mencari teknik apa lagi yang dirasa cocok. Teknik yang Martis cari adalah teknik yang menurutnya unik.***Esok harinya, Martis kembali terpikirkan tentang Mia. Dan hari ini ia memutuskan untuk pergi ke lokasi yang Mia kirimkan melalui sebuah pesan dinponselnya. Rasa khawatir Martis terhadap Mia nampaknya melebihi ia yang menghawatirkan dirinya sendiri.Kali ini, Martis memutuskan untuk pergi seorang diri. Padahal Reka sangat ingin pergi bersamanya. Namun tentu saja Martis tidak akan mau melibatkan Reka ke dalam bahaya. Lagipula ini adalah misi rahasia. Semakin sedikit orang yang mengetahuinya, maka semakin bagus. Sebenarnya Martis pergi ini juga dengan adanya alasan lain, yaitu
Ketika melihat bendera lambang dari negara Georgia, Martis merasa penasaran. Dan lagi, arah yang dituju oleh pesawat jet itu satu arah dengan arah yang Martis tuju. Karena merasa penasaran, alhasil Martis berjalan mengikuti pesawat jet itu. Martis menggunakan teknik booster miliknya agar dapet mengimbangi kecepatan pesawat jet yang memang kecepatannya melebihi kecepatan suara.Martis terus memperhatikan ke mana arah laju pesawat itu. Dan ternyata, ketika Martis memperhatikan peta lokasi di ponselnya arah yang dituju pesawat jet itu semakin mengarah ke lokasi yang Martis tuju.'Apakah pesawat ini menuju tempat yang sama dengan yang aku tuju?' gumam Martis.Dan sepanjang perjalanan ini ternyata arah Martis dan beberapa pesawat jet itu benar-benar sama. Kali ini Martis sangat yakin ketika jarak yang ia tempuh semakin dekat dengan jarak yang tertera pada peta di ponsel miliknya.'Tidak salah lagi. Pesawat-pesawat jet ini memiliki tujuan yang sama dengan lokasi yang aku tuju. Tapi, kenapa
Kali ini Martis mengaktifkan teknik penyamaran. Martis sadar kalau tadi tubuhnya terdeteksi oleh radar yang ada pada kawanan pesawat jet tempur itu. Karena teknik penyamaran telah berhasil Martis aktifkan, kini ia tidak ragu lagi untuk berjalan berdampingan dengan rombongan kelima pesawat jet tempur itu. Tapi Martis masih benar-benar merasa penasaran. ada hubungan apa negara Georgia dengan negara Isralial ataupun Pilastain? Martis masih belum tahu dengan jelas rombongan pesawat jet tempur itu berada di pihak mana. Apakah berada di pihak negara Isralial? Ataukah berada di pihak negara Pilastain? Oleh sebab itulah Martis tidak langsung memutuskan untuk menyerang balik rombongan pesawat jet tempur itu.***Sedangkan jauh di sana, di tempat Mia dan letnan Odele berada tengah terjadi pertempuran sengit. Pasukan yang letnan Odele bawa tengah menghadapi pasukan negara Isralial dengan bertempur menggunakan senjata teknologi canggih. Suara dentuman yang dihasilkan bom dan peluru misil terdenga
Martis mendekati satu jet tempur yang berdiam di titik lokasi ini. Dan setelah tiba di dekatnya, Martis mengaktifkan teknik pendengaran ultra miliknya. Teknik itu dapat mendengar suara pilot yang ada dalam pesawat jet tempur itu.Martis mendengarkan percakapan mereka. Namun sayangnya, Martis tidak mengerti dengan bahasa yang mereka gunakan sebab mereka berasal dari negara lain di bagian barat. Akan tetapi, tentu saja Martis tidak akan mau menyerah begitu saja. Martis kemudian teringat dengan salah satu teknik yang pernah ia dapatkan lalu segera mengaktifkan teknik itu. Teknik itu adalah teknik seribu satu bahasa. Teknik itu mampu membuat Martis mengerti dan juga dapat mengucapkan berbagai macam bahasa. Teknik ini juga termasuk ke dalam kategori teknik epic yang Martis miliki.Dengan sabarnya Martis masih menunggu dan menempelkan telinganya di kaca pesawat jet tempur itu. Karena Martis menggunakan teknik kamuflase, jadi ia aman-aman saja. Dirinya yang saat ini tidak akan dapat terlihat
Tiba-tiba, Martis terpikirkan suatu hal di masa lalu. 'Oh, iya, Sistem, eh, tidak! Ririn..., apakah kau ingat dengan nama itu?' Tring! "Sistem tidak akan pernah lupa dengan apapun yang telah dilakukan oleh User setiap detik pun. Benar, aku adalah Ririn." Martis senang mendengar jawaban dari Ririn. "Apakah Martis masih memiliki pertanyaan dan keluh kesah lainnya? Ririn akan siap membantu mencari solusi terbaik untuk Martis. Karena itu adalah tugas dan kewajiban Ririn sebagai Sistem." Entah kenapa, Martis merasa terharu setelah membaca jawaban balasan dari Ririn. Sepertinya Martis merasa bahwa Ririn adalah sahabat terbaik yang pernah ia miliki sepanjang hidupnya. Tanpa Sistem, Martis tidak akan bisa jadi sepertinya orang yang sampai saat ini terbilang kehidupannya sangat didambakan oleh banyak orang."Em..., Ririn, bisakah kau membuat visualisasi tubuh? Aku akan merasa lebih senang jika kau dapat melakukannya."Permintaan Martis ada-ada saja, ya? Dia sudah dapat berkomunikasi
Kemudian Martis berpikir sejenak. "Aku...? Aku bisa menggunakan gelar Raja Kegelapan karena telah mengalahkan Raja Kegelapan yang sebelumnya? Jadi..., itu artinya..., em...?" Martis termenung, ia sedang berpikir apa yang akan ia lakukan dengan gelar itu. Ia pun bergumam, 'Apakah berati aku setara dengan Raja Iblis? Tapi..., bukankah Raja Kegelapan jauh lebih tinggi dibanding Raja Iblis? Benar, tidak, sih? Ah..., aku jadi penasaran. Bagaimana jika aku masuk dalam dimensi dunia kegelapan? Apakah di sana aku akan dapat pencerahan? Sebab di masa lalu, aku ingat betul, bahwa aku pernah mengalahkan Lord dan blablabla...,' ungkap Martis dalam hatinya yang saat ini sedang berkecamuk. 'Tapi..., jika dipikir lebih jeli lagi, sebenarnya gelar-gelar itu tidaklah sesuai dengan keadaannya.' Martis memuntahkan secangkir teh hangat dan lanjut bertarung dengan pikirannya. 'Kalau begitu..., inilah arti dari pribahasa tong kosong nyaring bunyinya. Kelurahan Raja Kegelapan, aku kira sangatlah kuat
Nampak ada lingkaran cahaya yang makin lama semakin membesar. Lingkaran cahaya itu sangat bulat, dan ada pancaran kehangatan bagi orang di sekitar yang dapat merasakannya. 'Kehangatan itu terasa sangat nyaman,' Bahkan, Martis sekalipun merasakan kenyamanan saat ia akan melakukan Teknik Legendaris ini. Kemudian, Martis yang tengah mengangkat kedua tangannya seperti menadah ke udara, ia lalu menggerakkan kedua tangannya. Lantas, lingkaran cahaya yang berbentuk bulat dan mengambang di atas kepala Martis tadi itu bergerak, dan gerakannya sesuai dengan apa yang Martis pikirkan. "Hiyat...!" teriak Martis, dengan tubuhnya yang saat ini langsung dibanjiri oleh keringat. "Denki Gama...!" Sekali lagi Martis berteriak dengan keras. Teriakan itu adalah kode, sebagaimana kuatnya usaha Martis dalam melakukan teknik sekuat ini. Lingkaran cahaya bulat yang berwarna kuning keputihan itu kemudian melesat ke arah Raja Kegelapan. "Jurus apa ini?! Selama ratusan tahun ku hidup di dunia ini
Pertarungan Martis melawan Raja Kegelapan masih berlanjut. Tapi kali ini, Martis nampak biasa saja. Karena sekarang sistem miliknya sudah pulih seperti semula. Jadi, semua terasa mudah bagi Martis. "Martis...! Kenapa kekuatanmu jauh berbeda dibanding saat terakhir kali kita bertemu?!" Raja Kegelapan akhirnya sadar, ternyata Martis jauh lebih kuat darinya. "Kenapa? Apakah sekarang kau mulai merasa takut? Hem?" Martis bertingkah santai. Ia sengaja menahan semua serangan dari Raja Kegelapan. "Jangan sembarangan, kau! Aku...? Takut padamu?! Mimpi...!" Raja Kegelapan kali ini benar-benar melupakan seluruh kekuatan dan kemampuan miliknya demi menghadapi Martis. Sudah ratusan tahun Raja Kegelapan hidup, namun baru hari ini ia menghadapi seorang manusia yang seperti Martis. Namun, walaupun ia tahu Martis adalah manusia yang kuat, rasa gengsi yang sangat besar dalam dirinya tak membuatnya takut. Ia berpikir ini mempertaruhkan harga dirinya. Apa kata orang nantinya, jika tahu Raja Kegelapan
Saat Emily dan Phynoglip berbicara, mereka tidak menyadari bahwa Martis sedang melakukan sesuatu yang sangat penting. Martis berjalan ke arah sebuah ruangan yang tersembunyi di balik sebuah pintu rahasia. Di dalam ruangan tersebut, Martis menemukan sebuah perangkat yang sangat canggih. Perangkat tersebut adalah sebuah alat yang dapat mendeteksi keberadaan Raja Kegelapan. Martis telah mencari alat tersebut selama bertahun-tahun, dan akhirnya ia menemukannya. Martis mengaktifkan alat tersebut dan menunggu beberapa saat hingga alat tersebut menunjukkan hasilnya. Saat hasilnya muncul, Martis terkejut. Raja Kegelapan ternyata berada di sebuah tempat yang sangat dekat dengan mereka. Martis tidak menyangka bahwa Raja Kegelapan akan berada di tempat yang begitu dekat. Martis segera mematikan alat tersebut dan berjalan keluar dari ruangan tersebut. Ia harus segera memberitahu Emily dan Phynoglip tentang hasilnya. Saat Martis kembali ke tempat Emily dan Phynoglip, ia melihat bahwa mer
Dalam benaknya, Martis terus berpikir. Dengan konsentrasinya yang sangat baik, Martis mencoba menelaah tentang kejadian hari ini. Dan pada saat ini, Mia sedang berjalan ke arah pintu yang tersembunyi di belakang tirai, dengan Phynoglip dan Emily mengikuti di belakangnya. Martis juga mengikuti mereka, dengan rasa penasaran yang semakin besar. Saat mereka mencapai pintu tersebut, Mia berhenti dan menatap Martis dengan senyumannya yang lembut. "Aku akan menunjukkan kamu bahwa kita tidak memiliki apa-apa yang berharga," ucap Mia. Dan tiba-tiba saja, ada kejadian aneh. Mia menghilang begitu saja di hadapan mereka. Phynoglip serta Emily terkejut dan menatap bayangan tersebut dengan rasa penasaran. "Apa yang terjadi?" tanya Phynoglip heran. "Aku tidak tahu," ucap Emily yang sama herannya. "Tapi aku rasa Mia yang kita lihat sebelumnya bukanlah Mia yang sebenarnya." Dan selang beberapa menit kemudian, Mia muncul kembali. Ternyata..., sosok yang mengaku sebagai Mia ini hanyalah bayang
Mia berjalan ke arah Martis, dengan Phynoglip dan Emily mengikuti di belakangnya. Martis menatap Mia dengan rasa penasaran, kemudian berbicara dengan suara yang keras. "Apa yang kamu ingin lakukan, Mia?" tanya Martis dengan suara yang keras. Mia tetap tersenyum lembut, kemudian berbicara dengan suara yang pelan. "Aku ingin menunjukkan kamu bahwa kita tidak memiliki apa-apa yang berharga," ucap Mia. Martis menatap Mia dengan rasa penasaran, kemudian berbicara dengan suara yang keras. "Apa yang kamu maksud?!" tanya Martis dengan suara yang keras. Dengan senyum lembutnya, Mia kemudian berbicara dengan suara yang pelan. "Aku akan menunjukkan kamu bahwa kita hanya memiliki puisi yang tidak berharga," ucap Mia dengan suara yang masih sama pelannya. Mia kemudian mengambil kertas yang memiliki puisi yang tertulis di dalamnya dari Emily, kemudian memberikannya kepada Martis. Martis menatap kertas tersebut dengan rasa penasaran, kemudian berbicara dengan suara yang keras. "Apa yang
Mia memimpin mereka ke arah mesin tersebut, dengan Phynoglip dan Emily mengikuti di belakangnya. Saat mereka mendekati mesin tersebut, mereka melihat bahwa mesin tersebut memiliki sebuah layar yang besar dan beberapa tombol yang berkilauan. Mia menekan salah satu tombol tersebut, dan layar mesin tersebut langsung menyala. Phynoglip dan Emily terkejut melihat bahwa layar tersebut menampilkan sebuah gambar yang aneh, seperti sebuah peta yang kompleks. "Apa ini?" tanya Phynoglip dengan suara yang penasaran. Mia menjawab, "Ini adalah peta sistem yang kita gunakan untuk mengontrol dunia ini," ucap Mia dengan suara yang pelan. "Dengan peta ini, kita dapat melihat bagaimana sistem tersebut bekerja dan bagaimana kita dapat mengubahnya." Emily kemudian menatap peta tersebut dengan rasa penasaran. "Bagaimana kita dapat mengubahnya?" tanya Emily dengan suara yang pelan. Mia memandang Emily dengan mata yang berbinar. "Kita dapat mengubahnya dengan menggunakan kode yang tepat," ucap Mia
Phynoglip mengangguk, kemudian menatap sekeliling tempat mereka berada. "Tempat ini aneh," ucap Phynoglip dengan suara yang pelan. "Aku merasa seperti berada di dalam komputer atau sesuatu." "Aku juga merasa seperti itu. Sepertinya kita berada di dalam sistem atau dimensi lain." jawab Emily dengan nada yang sama dengan Phynoglip. Keduanya terdiam sejenak, kemudian Phynoglip bertanya lagi. "Kamu pikir apa yang disembunyikan oleh Martis?" Emily memandang Phynoglip dengan serius. "Aku pikir Tuan Martis menyembunyikan sesuatu hal yang sangat penting." Phynoglip mengangguk, kemudian keduanya terdiam lagi. Akan tetapi, kali ini tiba-tiba, Phynoglip berbicara dengan nada yang berbeda. "Emily, aku merasa ada sesuatu yang aneh di sini. Sepertinya kita tidak sendirian." Emily menatap Phynoglip dengan heran, kemudian menoleh ke sekeliling. Tiba-tiba, dia melihat bayangan yang bergerak di kejauhan. "Apa itu?" bisik Emily dengan suara yang pelan. Kemudian Phynoglip berjalan menuju bayangan te