Martis sebisa mungkin ingin menarik perhatian Jendral Sabo karena ia tahu bahwa Reka tidak lama lagi pasti kelelahan. Kalau dibiarkan, tentu saja akan sangat berbahaya bagi keselamatan Reka."Hah?! Aku, takut padamu?! Jangan bermimpi di pagi hari! Baiklah, akan aku ladeni! Sejak awal memang kau lah target utamaku!" ujar Jendral Sabo.Cekit, cekit, cekit...!Sebelum melancarkan serangannya, tubuh Jendral Sabo terlihat kembali berubah bentuk.Yang kali ini, tubuh Jendral Sabo berubah ke bentuk yang lebih ramping.'Hal apa lagi yang bisa dilakukan oleh Cyborg Super ini?' Kedua mata Martis memicing seraya berpikir sesuatu.Siuw...!Bam!Setelah perubahan bentuknya selesai, dengan sekejap Jendral Sabo langsung berada di hadapan Martis dan memukulnya.Boom!Untungnya Martis sudah siap. Walaupun tubuhnya masih terpental karena ledakan pukulan dari Jendral Sabo, tapi ia tidak terluka parah.'Cepat sekali! Dan apa-apaan kekuatan pukulannya ini?!' gumam Martis.Bam!Bugh!Bugh!Bugh!Belum juga
Mia yang tadi di peringatkan oleh Roki agar tidak mendekati area sekitar markas Herupa diam-diam menyelinap pergi.'Aku tidak akan bisa hanya berdiam diri saja di sini. Martis, aku harap kau baik-baik saja. Aku hanya berniat melihat keadaanmu barang sebentar saja. Setelah aku tahu kau baik-baik saja, aku berjanji akan pergi kembali ke sini.' Begitulah yang ada dalam benak pikir Mia.Setelah ia berhasil luput dari pengawasan orang-orang di pengungsian, Mia berlari sekencang-kencangnya.Sedangkan Martis yang masih terus bertarung melawan Jendral Sabo, keadaannya semakin tersudut.Bam!Boom!Ledakan hebat kembali terdengar setelah satu pukulan Jendral Sabo berhasil mendarat pada bagian bahu kanan Martis.Brak, brak, brak...!Tubuh Martis terpental puluhan meter dan membentur sisa puing-puing bangunan yang masih tersisa sedikit.***Jendral Tigreal akhirnya tiba di dekat markas Herupa."Gila! Pertarungan macam apa ini?! Padahal hanya ada satu musuh saja, tapi kenapa keadaannya sangat kaca
Rupanya ada salah satu rincian yang tertuliskan tentang kelemahan-kelemahan para Cyborg. Mata Martis yang berbinar, dalam sekejap kembali berputar. Rasanya tulisan ini sudah seperti Kamus atau Kitab. Awalnya Martis pikir tulisan yang berisikan rincian kelemahan Cyborg ini tidaklah sebanyak ini.Terdapat berbagai macam jenis Cyborg yang ada pada tulisan yang Martis baca. Martis membandingkan rincian Cyborg mana yang paling cocok dengan Jendral Sabo.Tapi Martis malah dibuat pusing. Sebab sudah beberapa kali ia membaca secara singkat belum menemukan rincian yang cocok dengan Jendral Sabo.Tring!"Kekuatan dan keadaan tubuh Martis telah kembali pulih seratus persen. Peringatan! Martis hanya bisa melakukan pemulihan seratus persen satu kali lagi saja. Setelah itu, Batas ketahananan tubuh Martis akan terganggu jika memaksa melakukan pemulihan seratus persen!" Pemberitahuan dari sistem di layar utama membuat Martis bedecak, sebab ia sedang fokus membaca tentang rincian kelemahan Cyborg.'R
Brak!Bam!Bugh, bugh, bugh!Brak!Pukulan demi pukulan terus Martis berikan pada tubuh Jendral Sabo yang nampak tak berdaya setelah kelemahannya berhasil Martis temukan.Martis benar-benar melampiaskan amarahnya pada Jendral Sabo. Dan dari kejauhan, ada jendral Valdo yang sedang membantu Jendral Tigreal memulihkan tubuhnya."Jendral Valdo, aku sangat penasaran dengan orang itu. Siapa dia sebenarnya? Tolong kau katakan kepada Cucu Saudaramu itu agar tidak membunuhnya. Ada beberapa hal yang ingin aku ketahui secara langsung dari Cyborg yang sangat kuat ini." Karena melihat Martis yang terus memukuli tubuh Jendral Sabo, Jendral Tigreal pun merasa khawatir kalau Martis bisa saja membunuhnya."Hem..., sepertinya Martis terlihat sangat marah. Yah..., tentu saja. Aku pun pasti akan merasakan dan melakukan hal yang sama sepertinya jika kejadian ini menimpa diriku. Lihatlah, Herupa yang Martis bangun dengan susah payah kini hancur hanya dalam satu malam saja. Pengacau ini memang layak mati, i
Beberapa hari kemudian, Martis teringat akan janjinya pada pak tua. Ia pun mengajak Reka kembali pergi bersamanya ke puncak gunung.Namun, bukan hanya Reka saja yang ternyata ingin ikut pergi bersama Martis. Ada Layla dan Selena yang bersikeras untuk ikut pergi bersama Martis dan Reka.Dengan terpaksa, akhirnya Martis menyetujuinya. Namun ketika tengah bersiap-siap, tiba-tiba saja hadir seorang gadis lagi. Dan gadis itu ternyata adalah Mia. Kepala Martis semakin merasa pusing ketika Mia juga bersikeras ingin ikut pergi bersamanya."Pokoknya aku juga ikut! Titik!" Dengan wajah yang terlihat kesal, Mia terus merengek dan mengatakan kepada Martis bahwa ia harus ikut ke puncak gunung. Tentu saja ia juga merasa cemburu."Huft..., yah..., baiklah, baiklah. Kalau begitu kalian semua persiapkanlah masing-masing barang bawaan kalian. Dan ingat, aku tunggu siang ini sehabis makan siang di sini, oke? Jika ada yang telat, maka akan aku tinggal," ujar Martis.***Setelah semua persiapan selesai, M
Setelah Martis mengetahui identitas semua keluarganya, ia merasa sangat bahagia. Ditambah lagi, kakeknya pun kini kembali tinggal bersama kedua orang tua Martis.Sejak kehadiran kakeknya, Martis meminta bimbingannya untuk mempelajari semua cara kerja sistem yang ia miliki. Martis sangat juga merasa sangat senang ketika ternyata mengetahui ada banyak sekali fitur-fitur rahasia.***Waktu pun berjalan terasa sangat cepat. Selama tiga tahun ini, keadaan di Negara Purple Gold sangatlah damai. Namun tidak dengan Negara lain. Banyak Negara-negara kecil yang ternyata menjadi incaran Negara-negara besar untuk dijajah. Seperti Negara Pilastain contohnya.Negara Pilastain sudah puluhan tahun dijajah oleh Negara Isralial. Dan kebetulan, ada salah satu utusan dari Negara Pilastain yang mendatangi Negara Purple Gold."Martis, bagaimana menurutmu tentang hal ini? Apakah Negara kita akan membantu Negara Pilastain?" tanya Mia."Sebaiknya kita harus mengadakan rapat terlebih dahulu. Aku juga ingin m
Martis meminta bantuan pada beberapa anggota Herupa untuk menangkap pria bertopeng itu. Martis juga sempat terkejut saat melihat wajah yang ada di balik topeng. Ternyata wajah pria itu terlihat asing, sangat jelas kalau dia bukan berasal dari Negara Purple Gold.'Apakah ini ada hubungannya dengan Letnan Hiamas? Sepertinya aku memang harus membantunya.' Martis pun pergi untuk menemui Letnan Hiamas.Selang beberapa menit kemudian, akhirnya Martis bertemu dengan Letnan Hiamas dan langsung mengajaknya pergi ke ruang tahanan untuk melihat pengintai yang berhasil ia tangkap tadi. "Martis, sepertinya dugaanmu benar. Pria ini adalah salah satu tentara dari Negara Isralial. Aku tidak menyangka kalau kepergianku ternyata diketahui oleh pihak mereka," ujar Letnan Hiamas."Hem..., jadi begitu, ya? Nampaknya Negara kalian benar-benar mengalami situasi yang sangat sulit. Kalau begitu, kita tunggu saja sampai rapat yang telah aku susun selesai. Baiklah Letnan Hiamas, lanjutkanlah istirahatmu. Serahk
Tring!"Peringatan! Ada sekelompok orang yang mengintai Reka."Baru saja sepuluh menit Reka pergi dari tempatnya, ternyata ia mendapat satu pemberitahuan dari sistem yang ia miliki.'Eh? Sekelompok orang? Siapa dan mau apa mereka ya? Hem..., sepertinya mereka memiliki niat jahat.' Reka akhirnya merubah ke mana arah ia lari maraton bersama Baron hari ini."Reka, kenapa kita pergi ke arah jalan ini? Bukankah jalan ini adalah jalan menuju ke arah gunung?" tanya Baron yang nafasnya sudah cukup terengah-engah."Iya, aku memang berniat lari maraton menaiki gunung. Jika kita terbiasa berlari di tempat seperti itu, pasti sangat membantu untuk meningkatkan daya tahan fisik kita nantinya." Bagi Reka, lari maraton ini sepertinya biasa saja. Ternyata Reka memiliki fisik yang kuat sama seperti ayahnya."Ta-tapi..., Reka...," Baron tidak sanggup melanjutkan ucapannya karena nafasnya terasa semakin berat.Sepuluh menit kemudian akhirnya Reka dan Baron tiba di lokasi pegunungan."Huft..., Reka, berik