Brak!Bam!Bugh, bugh, bugh!Brak!Pukulan demi pukulan terus Martis berikan pada tubuh Jendral Sabo yang nampak tak berdaya setelah kelemahannya berhasil Martis temukan.Martis benar-benar melampiaskan amarahnya pada Jendral Sabo. Dan dari kejauhan, ada jendral Valdo yang sedang membantu Jendral Tigreal memulihkan tubuhnya."Jendral Valdo, aku sangat penasaran dengan orang itu. Siapa dia sebenarnya? Tolong kau katakan kepada Cucu Saudaramu itu agar tidak membunuhnya. Ada beberapa hal yang ingin aku ketahui secara langsung dari Cyborg yang sangat kuat ini." Karena melihat Martis yang terus memukuli tubuh Jendral Sabo, Jendral Tigreal pun merasa khawatir kalau Martis bisa saja membunuhnya."Hem..., sepertinya Martis terlihat sangat marah. Yah..., tentu saja. Aku pun pasti akan merasakan dan melakukan hal yang sama sepertinya jika kejadian ini menimpa diriku. Lihatlah, Herupa yang Martis bangun dengan susah payah kini hancur hanya dalam satu malam saja. Pengacau ini memang layak mati, i
Beberapa hari kemudian, Martis teringat akan janjinya pada pak tua. Ia pun mengajak Reka kembali pergi bersamanya ke puncak gunung.Namun, bukan hanya Reka saja yang ternyata ingin ikut pergi bersama Martis. Ada Layla dan Selena yang bersikeras untuk ikut pergi bersama Martis dan Reka.Dengan terpaksa, akhirnya Martis menyetujuinya. Namun ketika tengah bersiap-siap, tiba-tiba saja hadir seorang gadis lagi. Dan gadis itu ternyata adalah Mia. Kepala Martis semakin merasa pusing ketika Mia juga bersikeras ingin ikut pergi bersamanya."Pokoknya aku juga ikut! Titik!" Dengan wajah yang terlihat kesal, Mia terus merengek dan mengatakan kepada Martis bahwa ia harus ikut ke puncak gunung. Tentu saja ia juga merasa cemburu."Huft..., yah..., baiklah, baiklah. Kalau begitu kalian semua persiapkanlah masing-masing barang bawaan kalian. Dan ingat, aku tunggu siang ini sehabis makan siang di sini, oke? Jika ada yang telat, maka akan aku tinggal," ujar Martis.***Setelah semua persiapan selesai, M
Setelah Martis mengetahui identitas semua keluarganya, ia merasa sangat bahagia. Ditambah lagi, kakeknya pun kini kembali tinggal bersama kedua orang tua Martis.Sejak kehadiran kakeknya, Martis meminta bimbingannya untuk mempelajari semua cara kerja sistem yang ia miliki. Martis sangat juga merasa sangat senang ketika ternyata mengetahui ada banyak sekali fitur-fitur rahasia.***Waktu pun berjalan terasa sangat cepat. Selama tiga tahun ini, keadaan di Negara Purple Gold sangatlah damai. Namun tidak dengan Negara lain. Banyak Negara-negara kecil yang ternyata menjadi incaran Negara-negara besar untuk dijajah. Seperti Negara Pilastain contohnya.Negara Pilastain sudah puluhan tahun dijajah oleh Negara Isralial. Dan kebetulan, ada salah satu utusan dari Negara Pilastain yang mendatangi Negara Purple Gold."Martis, bagaimana menurutmu tentang hal ini? Apakah Negara kita akan membantu Negara Pilastain?" tanya Mia."Sebaiknya kita harus mengadakan rapat terlebih dahulu. Aku juga ingin m
Martis meminta bantuan pada beberapa anggota Herupa untuk menangkap pria bertopeng itu. Martis juga sempat terkejut saat melihat wajah yang ada di balik topeng. Ternyata wajah pria itu terlihat asing, sangat jelas kalau dia bukan berasal dari Negara Purple Gold.'Apakah ini ada hubungannya dengan Letnan Hiamas? Sepertinya aku memang harus membantunya.' Martis pun pergi untuk menemui Letnan Hiamas.Selang beberapa menit kemudian, akhirnya Martis bertemu dengan Letnan Hiamas dan langsung mengajaknya pergi ke ruang tahanan untuk melihat pengintai yang berhasil ia tangkap tadi. "Martis, sepertinya dugaanmu benar. Pria ini adalah salah satu tentara dari Negara Isralial. Aku tidak menyangka kalau kepergianku ternyata diketahui oleh pihak mereka," ujar Letnan Hiamas."Hem..., jadi begitu, ya? Nampaknya Negara kalian benar-benar mengalami situasi yang sangat sulit. Kalau begitu, kita tunggu saja sampai rapat yang telah aku susun selesai. Baiklah Letnan Hiamas, lanjutkanlah istirahatmu. Serahk
Tring!"Peringatan! Ada sekelompok orang yang mengintai Reka."Baru saja sepuluh menit Reka pergi dari tempatnya, ternyata ia mendapat satu pemberitahuan dari sistem yang ia miliki.'Eh? Sekelompok orang? Siapa dan mau apa mereka ya? Hem..., sepertinya mereka memiliki niat jahat.' Reka akhirnya merubah ke mana arah ia lari maraton bersama Baron hari ini."Reka, kenapa kita pergi ke arah jalan ini? Bukankah jalan ini adalah jalan menuju ke arah gunung?" tanya Baron yang nafasnya sudah cukup terengah-engah."Iya, aku memang berniat lari maraton menaiki gunung. Jika kita terbiasa berlari di tempat seperti itu, pasti sangat membantu untuk meningkatkan daya tahan fisik kita nantinya." Bagi Reka, lari maraton ini sepertinya biasa saja. Ternyata Reka memiliki fisik yang kuat sama seperti ayahnya."Ta-tapi..., Reka...," Baron tidak sanggup melanjutkan ucapannya karena nafasnya terasa semakin berat.Sepuluh menit kemudian akhirnya Reka dan Baron tiba di lokasi pegunungan."Huft..., Reka, berik
Ketiga orang itu menatap Reka dengan penuh hati-hati. Ternyata mereka adalah salah satu kelompok militer dari Negara Isralial yang berhasil menyelinap ke dalam Negara Purple Gold. Dan kelima orang ini mendapat perintah dari atasannya untuk menangkap Reka. Tapi sayangnya, mereka tidak menyangka kalau Reka akan sekuat ini.Tanpa banyak bicara akhirnya Reka benar-benar berhasil mengalahkan ketiga orang yang tersisa. Reka juga sengaja menyisakan satu orang agar tetap sadar. Reka berniat ingin bertanya tentang dari mana asal mereka dan apa tujuan mereka ingin menangkap Reka. Tapi sayangnya, orang itu tidak juga mau membuka mulut. Alhasil Reka menghubungi ayahnya.Beberapa puluh menit kemudian Roki tiba di lokasi yang telah Reka beritahu melalui ponselnya. Roki beserta teman-temannya langsung mengikat dan membawa kelima orang asing itu pergi. Roki berniat membawa mereka berlima ke markas Herupa.Sesampainya di markas Herupa, Roki dan Reka langsung menemui Martis dan membicarakan masalah ini.
Beberapa hari kemudian, akhirnya semua persiapan benar-benar selesai. Kemudian mereka semua mengikuti perintah Martis untuk berangkat menuju Negara Pilastain. Mereka berangkat menggunakan berbagai macam kendaraan. Ada yang menggunakan jalur darat, laut, dan juga udara. Untuk Martis dan para Jendral dari Negara Purple Gold, mereka pergi menggunakan jet pribadi agar dapat langsung mendarat di Istana Negara Pilastain. Tujuan utama Martis dan yang lainnya datang ke Negara Pilastain kali ini adalah untuk menolong warga Pilastain yang masih bertahan di sana dan segera memindahkannya ke Negara Purple Gold untuk sementara sesuai kesepakatan yang mereka adakan dalam rapat penting kemarin.Ternyata di tengah perjalanan, Reka baru menyadari sesuatu."Kak Martis, Kak Mia di mana ya? Kok, tidak kelihatan?" Rupanya sejak tadi Reka memperhatikan semua orang yang ada dalam pesawat. Dan ternyata Reka tidak menemukan kehadiran Mia di sini."Oh itu, dia mungkin sedang sibuk dengan tugas-tugasnya. Memang
Setelah mendapat sambutan yang cukup mewah, Martis dan yang lainnya dipersilahkan untuk istirahat terlebih dahulu.Esok harinya, sambil menunggu kedatangan pasukan yang lainnya mereka sepakat untuk mengadakan pertemuan sambil makan siang. Pertemuan ini khusus untuk membahas rencana apa, dan strategi yang bagaimana untuk menghadapi Negara Isralial nanti. Ketika pertama kali melihat beberapa Jendral yang hadir, Martis merasa kagum dengan para Jendral itu. Mereka terlihat sangat berwibawa, dan terlihat jelas pula bahwa mereka memiliki kekuatan yang kuat dan hebat. Martis dapat merasakan kekuatan mereka melalui aura yang terpancar dari tubuh mereka.Rupanya, Roki bertemu dengan salah satu Jendral yang dulu pernah menolongnya saat berperang. Namanya adalah Jendral Oregon. Jendral Oregon memiliki sebuah nama julukan, yaitu Tangan Besi. Jendral Oregon adalah pemimpin tentara bayaran yang berasal dari Negara Pilastain. Roki juga sempat memberitahukan sedikit informasi tentang Jendral Oregon k