Share

bab 5

Penulis: Adaha Kena
last update Terakhir Diperbarui: 2022-12-13 12:45:28

"Kamu bisa meminta apa saja. Bagaimana? mau mengajariku?" Tanya kembali menawarkan.

Dia memberi senyum terbaiknya, berharap laki-laki itu luluh. Tidak lupa gadis itu juga menambahkan ekspresi penuh harap.

"Baiklah. Kalau begitu aku minta ...." Lelaki itu menggantungkan kata-katanya. Matanya menjalar dengan niat tak terdefinisi.

Tanya melayangkan sorot tajam saat menyadari apa yang di inginkan lelaki di depannya. Dia membuat gerakan mempertahankan diri.

"Bermimpilah! Dasar mesum!"

"Kalau begitu bermimpi lah juga untuk aku ajari."

"Kau ...." Mulut Tanya langsung sulit digerakkan. Di depannya benar-benar lelaki jahat yang memanfaatkan keadaan.

"Pasti ada kan yang kamu mau selain hal-hal melanggar aturan itu?"

"Aku ini dewa yang bisa melakukan apa saja. Jadi, tidak ada yang aku inginkan selain hal tersebut. Lagipula aku meminta dengan cara yang benar."

"Dari sisi mana ini disebut benar? kau orang jahat yang memanfaatkan keadaan." Tanya tidak mungkin mengabulkan permintaan orang ini. Dia adalah tipe orang yang mengerti akan sebuah norma. "Kamu orang mesum yang handal mendongeng. Tidak mungkin seorang dewa memiliki perilaku tercela sepertimu," bantah Tanya dengan kesal.

"Terserah, aku akan tidur sekarang, saat kamu keluar hutan seharusnya tidak sulit untuk menemukan orang yang bisa mengajarimu."

Lelaki itu merebahkan dirinya di samping api unggun. di sana cukup nyaman karena dia berbaring di hamparan rumpun yang diberi sedikit jemari.

Tanya merebahkan dirinya juga. Mereka dipisahkan oleh api unggun yang menghangatkan. Sambil menatap ke langit tanpa bintang, dia mencari solusi dari pikirannya yang buntu. Kalau ada orang yang bisa mengajarinya beladiri di luar sana. itu sudah pasti Tanya temukan sejak lama.

Meski tidak ada jaminan orang mesum itu bisa mengajarinya. Tapi yang pasti dia memiliki kekuatan yang mengerikan. Kekuatan yang mungkin lebih hebat ketimbang ayahnya; Robert Quinn.

"Aku rasa hutan ini sama menyedihkannya denganku. Bintang tidak akan pernah bisa terlihat dari sini."

Hutan malapetaka adalah kawasan yang terbagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama merupakan inti atau pusat wilayah paling berbahaya yang berupa gunung es. Bagian kedua adalah sebuah hutan mati yang mencakup radius 15 kilometer dari gunung es. Dan yang terakhir, bagian terluar, bagian ini adalah kawasan hutan lebat. Di kawasan ini terdapat banyak kehidupan seperti binatang buas dan pohon-pohon kecil maupun besar. Hal yang patut diwaspadai dari kawasan ini adalah monster abnormal yang sering mengamuk.

Selama ribuan tahun hutan malapetaka dirotasi oleh awan gelap. Sehingga, dalam keadaan siang sekalipun cahaya sukar untuk masuk. Hal itu juga yang membuat benda langit tidak bisa dilihat dari kawasan hutan tersebut.

"Padahal sebelumnya aku dapat tidur dengan nyenyak. Biasanya ibuku membawakan segelas susu yang harus diminum lalu mencium keningku ketika aku berhasil menghabiskannya. Aku tidak percaya bisa terjebak di sini dan menghabiskan malam dengan orang jahat lagi mesum."

Tanya hanya bisa tersenyum masam. kehidupan yang sebelumnya sangat nyaman berubah suram semudah membalikkan telapak tangan.

"Bisakah kamu diam? Aku tidak bisa tidur mendengar cerita sedihmu itu!" tegur dia tanpa membuka mata.

"Setidaknya kamu kasihan padaku. Tidakkah kamu punya hati yang bisa dipakai untuk itu?"

"Pada akhirnya manusia memang berjuang dan mengandalkan dirinya sendiri. Mendapat beberapa teman atau dianugerahi keluarga yang baik. Itu artinya kamu memang akan selalu bersinggungan dengan kehilangan."

"Kata-kata itu cukup keren dan bijak. Tapi tidak cukup untukku bisa memaklumi kesedihan." Tanya tersenyum nanar, wajahnya dipenuhi oleh kesedihan tanpa air mata. "Tapi tenang saja. Aku cukup kuat untuk menahan tangis kesedihan," terusnya.

Lelaki itu membuka matanya dan mengernyit heran. "Bukannya sebelumnya kamu menangis?"

"Itu karena kamu menakutiku!" jawab Tanya kesal.

"Kekuatan yang aku lepas hanya sedikit dan kamu sudah menangis. Bagaimana jika aku melepas semuanya?"

"Sedikit? Apa kau memang sekuat itu?"

Kekuatan yang Tanya rasakan sebelumnya saja sudah membuatnya ketakutan setengah mati. Bagaimana jika yang lelaki kata itu benar? mungkin dia akan mati hanya dengan melepas auranya saja.

"Tentu saja. Kalau aku ingin, aku bisa saja mendikte dunia dan menguasainya dengan mudah," jawabnya dengan bangga.

"Kalau kamu memang dewa. Siapa namamu dan apa tugasmu sebagai dewa? Apa para dewa yang menciptakan dunia?" Tanya menghujaninya pertanyaan tanpa berpikir panjang. "Dan yang terakhir. Apa para dewa adalah kumpulan orang-orang mesum?" ucapnya kemudian.

Lelaki itu terdiam, mulutnya sedikit berkedut.

"Aku dewa yang baru saja dilahirkan. Tugasku menghabisi semua monster di dunia ini agar umat manusia tidak lagi memiliki ancaman yang berarti. Soal nama aku belum memikirkannya."

"Tidak mempunyai nama? Lalu bagaimana aku memanggilmu? haruskah aku memanggilmu dewa mesum?"

"Baiklah, aku akan membuatnya sekarang. Kau tahu? Sang penghancur sepertinya cocok untukku. Aku akan memberi opsi lain, tolong pilih yang lebih bagus, " pintanya lalu mencubit dagu sembari bergumam. "Sang Penghancur atau Raja Para Manusia?"

"Itu dua nama yang sangat payah!"

Tanya tidak habis pikir dewa itu lahir di jaman apa. Itu nama yang sangat kono dan terkesan mengarah ke suatu julukan.

"Bagaimana kalau Taring Naga?"

"Kalau ada acara pembagian otak. Lain kali tolong ikut mengantri supaya tidak bodoh seperti sekarang. Bagaimana bisa seseorang memanggilmu Taring Naga," ucap Tanya menghela napas.

"Aku tidak bodoh, ya! Hanya saja ... membuat nama bukan pekerjaan seorang dewa."

"Mau dewa atau bukan. Bodoh ya bodoh saja."

"Kalau begitu nama apa yang bagus wahai putri yang cantik dan pintar sedunia."

Sebuah ide terpikirkan di kepala, Tanya langsung saja menawarkan, "Aku akan memberimu nama yang sangat bagus. Tapi, sebagai imbalan kamu harus mengajariku caranya bertarung!"

"Jika nama yang kamu berikan bagus, aku akan memikirkannya. Sebelum itu kamu juga harus memberi tahu berapa lama aku harus mengajarimu. Kalau terlalu lama aku tidak akan setuju sebagus apapun nama yang kamu berikan."

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Siti Aziah
ingin tahu kesudahannya..bagus sekali
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pengawalku Ternyata Seorang Dewa kehancuran   bab 6

    Tanya berpikir sejenak, di kediaman utama klan Quinn akan diadakan beberapa acara tiga bulan lagi. Nantinya, para pimpinan keluarga cabang akan berkumpul di sana juga. Pulang pada saat itu adalah waktu yang tepat. Sebab, mereka bisa menggelar rapat untuk menyikapi dan mengambil tindakan terhadap pembantaian yang menimpa keluarga cabang yang dipimpin oleh Robert Quinn. "Kamu harus mengajariku selama tiga bulan. itu waktu yang singkat bukan?""Itu waktu yang terlalu lama. Aku masih memiliki tugas yang mesti di selesaikan. Akan sangat merepotkan melibatkan perempuan tidak berguna sepertimu.""Itu sangat jahat untuk dikatakan. Memang tugasmu sesulit apa, hah? lagipula seorang dewa tidak masalah direpotkan oleh perempuan cantik sepertiku."Dewa itu menghiraukan pernyataan Tanya, dia sama sekali tidak berniat lagi melanjutkan percakapan. "hei, aku menunggu jawabanmu!""Bukankah sudah jelas? Tidak ada perubahan hanya karena kamu cantik atau aku yang seorang dewa."Dewa itu memejamkan matany

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-13
  • Pengawalku Ternyata Seorang Dewa kehancuran   bab 7

    "Pada akhirnya kamu hanya menceritakan cerita membosankan dan memberikanku nama yang sama dengan sebuah pedang."Dewa itu tampak kecewa. Dia memandang Tanya lalu memutuskan berbaring untuk istirahat. "Itu nama yang bagus!" tegas Tanya tidak suka dengan ekspresinya. "Kau tidak akan mengerti cerita mengagumkan mereka. Karena ikatan cinta yang begitu kuat mereka berhasil menyelamatkan dunia. Tapi sayang mereka dipisahkan di hari yang bahagia. Tidak'kah menurutmu itu ironis?""Mereka tidak pernah tidur bersama, itu memang sangat ironis dan mengiris hati.""Heh!" Tanya melotot ke arah lelaki yang sedang berbaring. "Apa isi kepala laki-laki hanya meniduri perempuan?""Kalau laki-laki tidak tahu itu. Kamu tidak akan pernah terlahir di dunia ini.""Itu–" Tanya terdiam karena mencerna, setelah menemukan bantahan ia melanjutkan, "Tetap saja kau salah. Membicarakan sesuatu yang mesum dengan perempuan berusia 16 tahun. Itu termasuk pelecehan!""Tidak ada salahnya dewasa lebih dulu dibanding usia

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-13
  • Pengawalku Ternyata Seorang Dewa kehancuran   bab 8

    Walaupun sering menolak lamaran tuan muda dari berbagai klan terkemuka. Baik sepuluh klan paling berpengaruh dan klan lain yang berada di bawahnya. Tanya merasa tidak ada satupun tindakannya yang menyinggung klan-klan itu. Lagi pula, klan Quinn adalah klan paling ditakuti. Meski berasal dari keluarga cabang. Tanya tetap saja cucu dari pimpinan Klan saat ini; Aiden Quinn.Ada sekat keberanian yang harus ditembus terlebih dahulu. Orang-orang yang menyerang keluarganya pasti bukan kelompok biasa. Ares datang memeluk setumpuk buah. Hal itu membuat Tanya senang, selain manis, buah-buahan yang ada di hutan ini juga segar karena dipetik langsung. "Kau cukup cepat untuk mencarinya," puji Tanya dan mulai makan. "Yah, itulah pentingnya belajar bela diri. Kecepatan dan kekuatan tubuhmu meningkat dengan pesat. Jadi, sampai mana kamu sebelumnya pernah mempelajarinya?"Tanya perlahan menelan makanan di mulutnya dan menjawab, "Aku memang pernah berlatih sebelumnya. Tapi tidak pernah mencapai apa-

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-13
  • Pengawalku Ternyata Seorang Dewa kehancuran   bab 9

    Berita buruk yang baru saja dikabarkan menghujam jantung Aiden Quinn selaku pimpinan klan. Keluarga cabang yang dipimpin oleh anaknya–Robert Quinn–telah dimusnahkan dalam semalam. Anak bungsu yang begitu dia cintai harus mati di tangan kelompok misterius. "Apa media sudah mengetahuinya?! Kita harus mengupayakan akan kejadian ini tidak bocor ke publik," imbuh Aiden pada anak tertuanya yang baru saja memberitakan hal tersebut. "Aku pasti akan mencabik-cabik pelaku keji itu jika mengetahui siapa mereka!""Ayah, ayo kita tenang. Prioritas utama kita sekarang adalah mencari kebenaran pelaku yang telah membunuh adik dan keluarganya. Kejadian ini terjadi di kediaman keluarga cabang yang jauh dari hiruk-pikuk perkotaan. Tidak banyak yang tahu namun kemungkinan besar akan tetap tersiar. Daripada mengurusi media dan citra Klan di masyarakat, lebih baik kita Fokus pada penyelidikan," jelas Hiden Quinn—Putra tertua Aiden. "Kau benar! Apa yang baru saja aku pikirkan? Aku harus mengetahui keadaan

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-13
  • Pengawalku Ternyata Seorang Dewa kehancuran   bab 10

    Pria berpakaian jas hitam itu membungkuk hormat. Dia lalu pergi menemui Adira Finley yang masih menunggu dengan sabar di depan gerbang. laki-laki bernama belakang Finley itu memasukkan mobilnya saat kepala pelayan tersebut sudah memperbolehkannya masuk. Di sisi lain, Aiden selesai memperingati Hiden agar memikirkan bawahannya juga. Hiden meminta maaf atas hal tersebut dan berdalih bahwa ini karena dia terlalu emosi hingga mengambil keputusan impulsif. Aiden memaklumi anaknya karena dia pun sekarang dikuasai oleh kemarahan yang sama. "Lain kamu harus memikirkan orang lain, Hiden. Ini adalah kunci menjadi pemimpin yang baik," saran Aiden memperingatkan. "Baik Ayah."Setelah lama menunggu Adira akhirnya diperbolehkan masuk dan menyapa hormat Tuan Besar Quinn dan Hiden. Dia menuturkan tujuannya ke sini adalah untuk meminta izin mengunjungi keluarga cabang yang dipimpin oleh Robert Quinn. Dia ingin bertemu Tanya secara langsung. "Kamu masih belum menyerah mengejar Tanya?" tanya Aiden,

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-13
  • Pengawalku Ternyata Seorang Dewa kehancuran   bab 11

    "Kalau tidak mempelajari pengendalian elemen. Lalu aku harus mempelajari apa selanjutnya?" Padahal tanya sangat ingin mengetahui apa yang bisa dia lakukan. Dia sangat iri ketika orang-orang seusianya yang juga berada di Klan Quinn bisa berlatih dan berkembang. Pun ketika dia melihat Emelda Kairi–sahabatnya–yang sudah tumbuh menjadi ahli beladiri tahap penyihir yang hebat. "Pertama, yang harus Nona pelajari adalah mengambil energi alam dan memasukkannya ke roh Nona. Lalu Nona bisa mulai berlatih menjadi ahli beladiri menggunakan energi tersebut. Aku mencoba memberi sedikit tadi, bisa saja aku memberi lebih banyak, tapi ketika energi rohku memaksa masuk. Jika Nona tidak memintanya sendiri, tubuh Nona yang akan bereaksi seperti sebelumnya. Bahkan, bagian terburuknya, bisa saja mengambil nyawa Nona.""Jadi aku harus belajar mengambil energi roh milik orang di sekitar terlebih dahulu baru bisa mulai berlatih seperti ahli beladiri pada umumnya?"Pada umumnya, untuk menjadi ahli beladiri d

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-13
  • Pengawalku Ternyata Seorang Dewa kehancuran   bab 12

    Saat sudah sampai di perbatasan antara hutan mati dan hutan hidup. Rahang Tanya jatuh saking terkejutnya melihat pemandangan sekitar. Ares membawanya bersembunyi ke bawah pohon besar. Ada dua monster yang sedang saling menyerang di bagian hutan mati. Satu monster berbentuk ular panjang berwarna hitam legam dan satunya lagi berkaki enak dengan warna dominan merah. Mereka memiliki tanduk unik di kepalanya. Monster hitam legam itu melilit sedangkan monster berkaki enam itu menyerang dengan kakinya tanpa ampun."Apa mereka punya pikiran? Terutama yang merah, gerakkan seakan seperti sudah direncakan," imbuh Tanya, ini pertama kalinya ia melihat pertarungan dua monster. Sebelumnya Tanya hanya mendengar cerita monster dari legenda Sang Putri. Ibunya sering bilang bahwa monster tidak pernah memiliki bentuk yang sama. Tidak pernah diketahui seperti apa cara mereka berkembang biak. Namun, mereka memiliki masa umur yang sangat panjang. "Tentu saja. Apakah Nona pikir perang antara monster dan

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-13
  • Pengawalku Ternyata Seorang Dewa kehancuran   bab 13

    Kecepatan dan ketangkasan monster yang dilawan Ares kian meningkat. Mengharuskan ia menambah persentasi energi roh yang masuk ke tubuh fisik secara berulang agar dapat mengimbangi monster tersebut. Dia akan terus melakukan hal yang sama sampai di mana monster hitam legam mengerahkan segala kekuatannya. Tanya menjadi khawatir dengan perkembangan pertarungan mereka. Monster hitam legam tidak menghentikan serangannya barang sejenak. Dalam fersfektif-nya Ares hanya bisa menangkis dan menghindar tanpa bisa melawan balik. Kalau monster merah bertangan empat juga ikut menyerang. Tanya pesimis Ares tidak akan bisa menemukan pintu kemenangan. Zen–Monster bertangan empat–merasakan pandangan tipis yang memperhatikan dirinya. Saat dia setengah berbalik ke arah hutan hidup untuk mencari keberadaan itu, bunyi gedebuk terlebih dahulu memaksanya mengembalikan fokus pada pertarungan. Monster hitam legam dibuat Ares terpental ke arahnya. Mau tidak mau Zen menangkap temannya itu dan bertanya, "Apa ka

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-31

Bab terbaru

  • Pengawalku Ternyata Seorang Dewa kehancuran   Tamat

    13 tahun kemudianDi sebuah apartemen bertingkat. Seorang wanita bercelemek abu-abu meniyicipi makanan di wajan. Dia tersenyum ketika makanan itu dirasa enak untuk dihidangkan sebagai menu sarapan. Kemudian, gadis kecil berusia kisaran 5 tahun keluar dari kamar mandi. Tanpa sehelai benang dia berjalan mengetuk kamar kakaknya. "Kak Ares! Giliran Kakak!" teriaknya. Tanya jadi menghela napas melihat anak perempuannya. Bagaimana bisa dia berkeliaran tanpa mengenakan handuk selepas mandi. Apa tubuhnya kebal akan rasa dingin? "Aaron!" Tanya berteriak, pagi-pagi begini dia sudah kewalahan menghadapi dua buah hati mereka sendirian. "Alice, keringkan badanmu lalu kenalan pakaianmu. Habis itu panggil papamu," pintanya. Gadis kecil itu menangguk. Setelah keluar dari kamarnya, dia memang mengenakan seragam tk-nya namun belum dikancing. Di tangannya menenteng rumpi biru ketika menuju kamar ayahnya. Ketika kembali, gadis itu sudah rapi dengan dasi dan pita di kepala. Di sampingnya ada seseorang

  • Pengawalku Ternyata Seorang Dewa kehancuran   bab 144

    Flashback ... setelah pertempuran di markas pembunuh ....Cotan mengatakan, jika Aaron ingin mengetahui siapa identitas dirinya, maka dia harus bertanya kepada Ares. Setelah menyelesaikan pertarungan dengan pimpinan pembunuh Aaron benar-benar menanyakan perihal tersebut. Dia bertanya siapa sebenarnya Ares dan apakah dia mengetahui sesuatu tentang apa itu Silva. "Akan aku jelaskan secara sederhana. Sepuluh klan saat ini adalah keluarga bangsawan seribu tahun lalu. Kau seorang Silva, seorang yang seharusnya bertakhta sebagai Kaisar dan berhak memerintah mereka dan dunia.""Bagaimana aku harus mempercayai jawabanmu?" tanya Aaron."Aku tidak begitu peduli soal kepercayaanmu. Kau bertanya siapa dirimu ... dan aku menjawabnya. Aku tidak memiliki bukti selain fakta kau mempunyai elemen api. Tentang siapa aku. Kalau jawabannya aku adalah leluhurmu. Apa kau tidak akan percaya juga?""Sudah jelas, kan? Akan terlalu konyol jika kau mengaku sebagai leluhurku. Lagian elemenmu adalah es."Ares tert

  • Pengawalku Ternyata Seorang Dewa kehancuran   bab 143

    PoV Tanya QuinnBeberapa bulan setelah perang berlalu... Tiada siapapun yang dapat menghentikan waktu. Ia terus melukis takdir meski beberapa manusia sepertiku enggan mengizinkannya. Dunia yang damai telah tercipta selayaknya keinginan Ares setelah mengorbankan diri. Dan, aku aman serta tetap hidup seperti harapan Ares dan kedua orang tuaku. Tanpa sadar masa-masa bersama mereka kian menjauh setiap detiknya. Sebenarnya banyak hal baik yang terjadi setelah perang berakhir. Mulai dari senyum abadi Kalista usai pernikahannya dengan Gilbert, invasi hutan yang lebih mudah, Imelda yang menemukan cintanya, hingga hal-hal kecil lain yang tidak bisa disebutkan satu-satu. Aku sama sekali tidak membenci keadaan ini, sungguh. Senyum setiap orang semakin mudah diciptakan dan itu juga membuatku senang. Tidak ada lagi hal mengkhawatirkan yang mungkin dapat menyebabkan senyum mereka hilang. Manusia benar-benar berada di puncak kelegaan. Namun, sepertinya ada yang kurang dalam diriku. Ketakutan yang

  • Pengawalku Ternyata Seorang Dewa kehancuran   bab 142

    Pertarungan dasyat di belakang bukit berhenti menggetarkan medan perang. Monster abnormal yang sebelumnya mengarah ke kota Seal berhamburan ke sembarang arah. Sedangkan monster yang dapat berubah wujud sudah dikalahkan semua. Itu semua berkat strategi Gilbert yang luar biasa. Gilbert menghela napas legas karena Ares, Tanya, dan Aaron telah berhasil mengalahkan ratu monster. Dengan begitu perang telah usai, monster yang kehilangan pemimpin mereka kehilangan persatuan mereka. Terutama monster abnormal yang tidak dapat berpikir. "Istirahat!" tegas Kalista pada Gilbert yang berusaha tidak goyah. "Aku ingin tidur," jawab Gilbert memeluk Kalista. Membuat gadis itu menahan senyum. "Tidurlah, aku akan menjagamu."Kemudian beberapa pemimpin klan berkumpul. Di antaranya ada Alex Kairi dan Jivalov Finley. Kalista agak canggung dengan keadaan dirinya dan Gilbert. Apalagi setelah Aiden Quinn menghampiri. "Apa ada hal buruk yang terjadi pada Gilbert?" tanya Aiden Quinn. Kalista sedikit menund

  • Pengawalku Ternyata Seorang Dewa kehancuran   bab 141

    Wajah Ares sama persis seperti Robert ketika meninggal Tanya di bibir hutan malapetaka. Tanya merasa hatinya sangat tidak enak terasa, tetapi dia sudah mencapai batas. Tidak mungkin baginya untuk berusaha mengejar Ares yang kembali melanjutkan pertarungan. Pandangannya kian memudar dan dia merasa tidak akan bertahan di langit. "A—aron? Kau tidak apa-apa?" Tanya bertanya dengan wajah yang khawatir namun lemah. Kepala Aaron dialiri banyak darah. Sorot matanya redup tetapi senyum menampik kelegaan. Dia memeluk Tanya, sayap di punggungnya tidak lagi dapat dipertahankan. Sama seperti Tanya, remaja tersebut sudah mencapai batasnya. Kemudian dia memposisikan tubuhnya di bawah Tanya ketika mereka jatuh. Saat membentur tanah. Aaron sepenuhnya kehilangan kesadaran karena benturan yang keras. Tetapi dia sempat tersenyum karena berhasil melindungi Tanya yang berada di pelukannya saat jatuh. Untuk terakhir kali, dia senang berada di samping gadis itu. "Dia melindungiku?" Tanya berusaha mencapa

  • Pengawalku Ternyata Seorang Dewa kehancuran   bab 140

    "Seni api, Inferno Dragon!" seru Aaron. Naga lava api putih berkaki empat dengan sayap membentang mengejar Akira. Menyemburkan api sepanjang pergerakan yang menghanguskan semua target. Dari awan turun air bertekanan besar, memotong sayap naga tersebut hingga jatuh. Domain Tanya muncul di ujung perpindahan Akira dan menurunkan petir hitam. Akira terbang lebih tinggi setelah terkena serangan itu, namun tubuhnya dapat kembali pulih. Aaron menyerang bersamaan dengan Tanya. Pertarungan tiga orang di langit layaknya meteor berekor. Dua di antaranya sedangan mengapit satu target.Domain Tanya mengurangi kecepatan musuh sekaligus menambah kecepatannya. Sulit dipercaya Akira tetap bergerak lebih cepat dalam keadaan tersebut. Tanya menggertakkan gigi sebab beberapa moment dia masih bergantung pada perlindungan Aaron. Pedang Tanya mengeluarkan cahaya hijau yang menjalar-jalar. Akira memotong serangan Tanya yang datang dengan gerakan memutar. Ketika Aaron hendak melayangkan tebasan tiba-tiba,

  • Pengawalku Ternyata Seorang Dewa kehancuran   bab 139

    Ares yang berada sedikit di depan Aaron lebih dulu menahan gempuran serangan Akira. Lelaki itu berhasil dijatuhkan ke kabut dingin yang ada di bawah setelah beradu pukulan hebat. Kemudian Akira sadar akan pedang yang dipegang gadis di punggung Aaron, tatapannya yang dingin berubah kebencian, ia beralih menargetkan mereka. Tanya telah memasang domain ke dua untuknya dan Aaron. Kondisi sempurna serta matang itu tetap saja terasa menyulitkan. Aaron berhasil menghindari tebasan pedang beraliran petir hitam. Akan tetapi gagal menyadari pukulan telak yang menyusul kemudian. Dia tidak akan sempat untuk menggerakkan tubuh dari pukulan yang mengarah pada gadis di punggungnya.Untungnya Ares yang kembali datang dari dalam kabut cekatan mengambil pukulan itu menggunakan beberapa gerakan tubuh. Menyelamatkan Tanya sekaligus membuat Akira sepuluh langkah menjauh dari mereka. Ares lanjut menyerang dengan kekuatan serta kecepatan yang ditingkatkan. Mereka terbang ke sana kemari dengan ketinggian y

  • Pengawalku Ternyata Seorang Dewa kehancuran   bab 138

    "I—itu?" Wajah Tanya serius melihat gumpalan kegelapan yang memakan banyak ruang di langit. "Aku merasakan Gilbert serta para tetua ada di dalamnya. Apa mereka bisa mengatasi ini?" lanjutnya. Aiden Quinn langsung khawatir setelah mendengar ucapan cucunya. Ketika sampai di garis paling depan mereka sudah disambangi oleh keadaan tidak mengenakan itu. Apalagi di berbagai sudut perbukitan banyak ledakan akibat pertempuran. Dan dari jalan utama menuju keluarga cabang terus keluar monster abnormal. "Cara bertarung mereka tidak buruk. Masing-masing melawan satu monster kuat. Kemenangan harusnya masih bisa dimiliki manusia," jawab Aaron. "Kau benar. Mereka pasti tidak apa-apa." Walaupun itu adalah kalimat kepercayaan atas semuanya. Tanya menyadari kalau kakeknya masih khawatir.Gumpalan kegelapan tampak bereaksi. Ledakan udara memundurkan mereka bertiga. Kemudian bola lava api biru melobangi gumpalan kegelapan itu dan jatuh ke tengah-tengah ribuan monster di pintu masuk celah bukit ke kelu

  • Pengawalku Ternyata Seorang Dewa kehancuran   bab 137

    Gilbert selalu bergantung pada kemampuan domain dan ragam gerakan efisien ketika bertarung. Belum pernah memikirkan seberapa banyak takaran energi yang bisa dimasukan ke tubuh fisik. Padahal, energi yang masuk ke tubuh fisik berpengaruh terhadap kecepatan dan ketahanan tubuh seseorang. Pertarungan melawan Hiden membuat ia sadar betapa pentingnya aspek itu untuk menjadi tak terkalahkan. Apalagi setelah Ares menjelaskan kalau kekuatan utama monster adalah regenerasi super dan ketahanan tubuh. Oleh karena itu, selagi persiapan perang Gilbert terus menyempatkan diri berlatih memasukan energi roh ke tubuh fisik. Hasil latihan itu langsung dia terapkan ke pertarungan tadi. Kemenangan pasti sulit dilihat jika saja perang dimulai sebelum pengalamannya melawan Hiden. Dia dapat dikatakan sudah menutup lubang kelemahan di gaya bertarungnya yang sekarang. Mezaluna tidak main-main dengan perkataannya yang meminta Gilbert berhati-hati. Elemen kegelapan layaknya badai darinya menyebarkan suasana

DMCA.com Protection Status