Share

bab 8

Penulis: Adaha Kena
last update Terakhir Diperbarui: 2022-12-13 12:45:58

Walaupun sering menolak lamaran tuan muda dari berbagai klan terkemuka. Baik sepuluh klan paling berpengaruh dan klan lain yang berada di bawahnya. Tanya merasa tidak ada satupun tindakannya yang menyinggung klan-klan itu. Lagi pula, klan Quinn adalah klan paling ditakuti. Meski berasal dari keluarga cabang. Tanya tetap saja cucu dari pimpinan Klan saat ini; Aiden Quinn.

Ada sekat keberanian yang harus ditembus terlebih dahulu. Orang-orang yang menyerang keluarganya pasti bukan kelompok biasa.

Ares datang memeluk setumpuk buah. Hal itu membuat Tanya senang, selain manis, buah-buahan yang ada di hutan ini juga segar karena dipetik langsung.

"Kau cukup cepat untuk mencarinya," puji Tanya dan mulai makan.

"Yah, itulah pentingnya belajar bela diri. Kecepatan dan kekuatan tubuhmu meningkat dengan pesat. Jadi, sampai mana kamu sebelumnya pernah mempelajarinya?"

Tanya perlahan menelan makanan di mulutnya dan menjawab, "Aku memang pernah berlatih sebelumnya. Tapi tidak pernah mencapai apa-apa. Kau tahu? Ayahku bilang aku anak langka yang tidak memiliki energi kehidupan."

Ares tidak percaya ada seseorang yang terlahir tanpa energi kehidupan. Perkataan Tanya membuatnya bingung.

"Kalau kamu tidak memiliki energi kehidupan bagaimana kamu bisa hidup? logika anak-anak juga pasti mempertanyakannya."

"Bukankah kita sepakat kamu memanggilku nona? Maksud ayahku begini, aku memilikinya namun sebatas energi untuk bertahan hidup."

Ares menghela napas, "Baiklah, Jadi ayah Nona menganggap Nona tidak memiliki bakat?"

"Kurang lebih begitu. Tapi ini sangat sulit untuk aku terima. Aku dikucilkan dan di olok-olok sebagai putri yang tidak berguna dan hanya mengandalkan kecantikan. padahal ayahku keturunan bangsawan beladiri dan Ibuku juga sangat berbakat."

"Siapa nama belakang Nona?"

"Quinn."

"Oh, pantas saja mata Nona mirip dengan seseorang yang aku kenal. Mereka juga memiliki nama belakang itu. Tapi mereka bertolak belakang dengan Nona yang sangat sombong dan angkuh."

"Benarkah? Aku rasa orang yang kamu temui adalah tim ekspedisi keluargaku. Terkadang kami mengirimkannya untuk mengetahui seberapa berbahaya hutan ini. Mereka memiliki posisi yang rendah. Wajar saja bagiku untuk berprilaku lebih arogan."

"Sepertinya aku harus belajar menyombongkan diri dari Nona," ucap Ares lalu terdiam.

"Bagaimana dengan solusi masalahku? Kau mengaku dewa. K–kau harus menemukan solusinya!"

Ada banyak guru dari berbagai macam klan yang dibayar untuk mengajarinya. Namun tidak ada yang berhasil mengajari Tanya bahkan pada tahap dasar. Ares cukup paham dengan keadaan tersebut. Tanya adalah keajaiban langkah yang mungkin terjadi ribuan tahun sekali.

"Energi kehidupan terbagi menjadi dua. Hal itu berkaitan dengan roh dan fisik ketika manusia masih berada di dalam kandungan. Berbeda dengan fisik yang bisa dilatih agar lebih kuat, roh di dalam raga seseorang konstan tidak berubah. Energi fisik bisa dihasilkan dengan makan atau minum sebanyak-banyaknya namun memiliki kapasitas tertentu. Sedangkan energi roh memiliki kapasitas tanpa batas namun dihasilkan oleh satu sumber yang memiliki batas tertentu. Ada inti roh yang bekerja terus menerus seperti jantung dan menghasilkan energi dengan jumlah tetap tergantung anugrah seseorang setiap detiknya. Dalam kasus Nona, inti itu tidak bisa menghasilkan energinya sendiri, tetapi bisa bertahan karena dicintai alam."

"Maksudmu aku harusnya mati?"

"Manusia tidak akan bisa bertahan tanpa energi roh maupun energi fisik. Jadi, kalau tidak dibantu alam Nona pasti mati."

"Jadi itu kabar baik atau buruk?" Alis tanya terangkat sebelah. Dia tidak tahu apakah yang dikatakan Ares sesuatu yang dia harapkan.

"Ada baiknya dan ada buruknya juga. Semua kehidupan di dunia ini menghasilkan energi rohnya sendiri. Kamu bisa memintanya sesuka hati. Tapi bayangkan Nona mengambil semua energi mereka yang ada di alam sampai mereka mati. Dan suatu saat energi yang Nona ambil itu habis. Apa yang akan terjadi pada Nona?"

Tanya meneguk saliva."Cepat atau lambat aku akan mati."

"Tenang saja, itu tidak akan terjadi. Kalau Nona mengambil semua energi kehidupan di dunia ini. Menghabiskannya sendirian akan sangat mustahil."

"Tetap saja, kalau aku mengambil semuanya itu artinya aku satu-satu eksistensi yang masih hidup. Aku tidak ingin hidup sendirian."

"Nona benar. Kesepian itu lebih buruk daripada kematian," tutur Ares setuju dengan wajah tanpa definisi.

"Lalu bagaimana caraku menggunakannya?" Tanya cukup senang ada secercah harapan baginya. Sebelumnya dia hanya mendapatkan hinaan dan penghinaan.

"Konsep cinta. Seseorang yang mencintai sesuatu. Akan memberikan segalanya pada yang dicintainya. Namun, kalau sesuatu yang dicintainya tidak meminta apa-apa. Maka tidak akan terjadi pemberian apa-apa juga."

Ares mengangkat sebelah tangannya. "Letakkan tangan Nona di bawah tanganku. Katakan sesuatu jika kepala Nona sakit!" sambungnya.

Ada sesuatu yang entah bagaimana menjelaskannya masuk ke diri Tanya. Dia rasa itu sesuatu yang sangat asing dan ditolak oleh hatinya.

"Arghhh!"

Tanya memegangi kepalanya yang tiba-tiba sangat sakit. Telinganya berdengung dan pandangannya sedikit kabur.

Ares hanya memandanginya dan berucap, "Tahan sebentar nanti rasa sakitnya akan hilang."

Secara berangsur-angsur energi roh di dalam Tubuh Tanya menjadi stabil. Dia menghela napas lega dan menyeka keringat dingin di tubuhnya.

"Apa yang barusan kamu lakukan, Ares?!" Tanya memandanginya dengan kesal. "Kau tidak mengatakan hal tersebut akan sesakit ini!"

"Tidak ada alat ukur yang bisa memastikan rasa sakit. Aku hanya memberi Nona sedikit energi rohku. Seharusnya Nona menyadari ada sesuatu yang berbeda dibanding sebelumnya."

"Ya, aku merasakan sesuatu yang bergejolak di dalam diriku. Sesuatu yang tidak aku ketahui itu apa."

"Selanjutnya tergantung diri Nona. Masukkan energi tersebut ke fisik Nona!"

Tanya tidak tahu apa yang harus diperbuatnya. Dia mencoba melakukan sesuatu yang tidak terdefinisi oleh kata-kata. Dia mencoba terus-menerus, dari memejamkan mata sampai mengeluarkan gumaman tidak jelas.

"Aku meminta Nona untuk memasukkan energi roh ke tubuh. Bukan memainkan mulut yang mengeluarkan bunyi aneh dan ekspresi seperti orang buang air besar."

perempuan itu mendelik dan menjelaskan, "Mau ekspresi apapun aku tetap cantik. Lagipula kau tidak mengatakan sesuatu yang buntu. Aku mencoba membaca mantra. Siapa tahu ini berhasil."

"Sama seperti menggerakkan tangan, belajar berbicara, atau belajar berdiri ketika kamu masih bayi. Hal yang aku minta seperti itu, kamu hanya perlu melakukan dan mengingatnya sampai terbiasa," ucap Ares tidak habis pikir dengan pikiran gadis di depannya. "Mantra? Lagipula mantra seperti apa yang kamu bacakan?"

Tanya membuang mendongakkan kepalanya menatap Ares arogan.

"Tanya adalah putri bangsawan. Tanya wanita terbaik di semesta. wajahnya amat cantik jelita. Matanya seindah purnama. Maka tunjukkanlah bagaimana cara yang dikatakan dewa mesum kepadanya," Jelas Tanya panjang lebar. "Siapa tahu mantra yang aku bacakan ini berguna."

Ares menggelengkan kepalanya, menatap Tanyanya nanar lalu berbicara, "Kepercayaan dirimu sudah tidak bisa di tolong. Lalu bagaimana bisa kau masih memanggilku dewa mesum padahal sudah sepakat namaku adalah Ares."

"Kau sendiri berhenti memanggilku Nona," balas Tanya membela diri.

"Itu karena aku tidak terbiasa mengatakan hal tersebut. Mulai sekarang aku akan membiasakan diri. Jadi, jangan memanggilku dewa mesum lagi. Kalau tidak, aku akan berhenti mengajarimu!"

"Padahal kau memang orang yang mesum!" cibir Tanya.

"Ap—"

"Tidak-tidak!" Tanya melambaikan tangannya di udara dengan panik. Kalimat barusan spontan keluar tanpa pertimbangan. "Ares orang yang baik juga budiman. Dia orang mengajari Putri yang malang ini untuk bertahan hidup," imbuh Tanya tersenyum cengengesan.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Arynn Tan
hahhaa... lucu gaya Tanya n Dewa... ada saja y hal tuk didebat
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pengawalku Ternyata Seorang Dewa kehancuran   bab 9

    Berita buruk yang baru saja dikabarkan menghujam jantung Aiden Quinn selaku pimpinan klan. Keluarga cabang yang dipimpin oleh anaknya–Robert Quinn–telah dimusnahkan dalam semalam. Anak bungsu yang begitu dia cintai harus mati di tangan kelompok misterius. "Apa media sudah mengetahuinya?! Kita harus mengupayakan akan kejadian ini tidak bocor ke publik," imbuh Aiden pada anak tertuanya yang baru saja memberitakan hal tersebut. "Aku pasti akan mencabik-cabik pelaku keji itu jika mengetahui siapa mereka!""Ayah, ayo kita tenang. Prioritas utama kita sekarang adalah mencari kebenaran pelaku yang telah membunuh adik dan keluarganya. Kejadian ini terjadi di kediaman keluarga cabang yang jauh dari hiruk-pikuk perkotaan. Tidak banyak yang tahu namun kemungkinan besar akan tetap tersiar. Daripada mengurusi media dan citra Klan di masyarakat, lebih baik kita Fokus pada penyelidikan," jelas Hiden Quinn—Putra tertua Aiden. "Kau benar! Apa yang baru saja aku pikirkan? Aku harus mengetahui keadaan

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-13
  • Pengawalku Ternyata Seorang Dewa kehancuran   bab 10

    Pria berpakaian jas hitam itu membungkuk hormat. Dia lalu pergi menemui Adira Finley yang masih menunggu dengan sabar di depan gerbang. laki-laki bernama belakang Finley itu memasukkan mobilnya saat kepala pelayan tersebut sudah memperbolehkannya masuk. Di sisi lain, Aiden selesai memperingati Hiden agar memikirkan bawahannya juga. Hiden meminta maaf atas hal tersebut dan berdalih bahwa ini karena dia terlalu emosi hingga mengambil keputusan impulsif. Aiden memaklumi anaknya karena dia pun sekarang dikuasai oleh kemarahan yang sama. "Lain kamu harus memikirkan orang lain, Hiden. Ini adalah kunci menjadi pemimpin yang baik," saran Aiden memperingatkan. "Baik Ayah."Setelah lama menunggu Adira akhirnya diperbolehkan masuk dan menyapa hormat Tuan Besar Quinn dan Hiden. Dia menuturkan tujuannya ke sini adalah untuk meminta izin mengunjungi keluarga cabang yang dipimpin oleh Robert Quinn. Dia ingin bertemu Tanya secara langsung. "Kamu masih belum menyerah mengejar Tanya?" tanya Aiden,

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-13
  • Pengawalku Ternyata Seorang Dewa kehancuran   bab 11

    "Kalau tidak mempelajari pengendalian elemen. Lalu aku harus mempelajari apa selanjutnya?" Padahal tanya sangat ingin mengetahui apa yang bisa dia lakukan. Dia sangat iri ketika orang-orang seusianya yang juga berada di Klan Quinn bisa berlatih dan berkembang. Pun ketika dia melihat Emelda Kairi–sahabatnya–yang sudah tumbuh menjadi ahli beladiri tahap penyihir yang hebat. "Pertama, yang harus Nona pelajari adalah mengambil energi alam dan memasukkannya ke roh Nona. Lalu Nona bisa mulai berlatih menjadi ahli beladiri menggunakan energi tersebut. Aku mencoba memberi sedikit tadi, bisa saja aku memberi lebih banyak, tapi ketika energi rohku memaksa masuk. Jika Nona tidak memintanya sendiri, tubuh Nona yang akan bereaksi seperti sebelumnya. Bahkan, bagian terburuknya, bisa saja mengambil nyawa Nona.""Jadi aku harus belajar mengambil energi roh milik orang di sekitar terlebih dahulu baru bisa mulai berlatih seperti ahli beladiri pada umumnya?"Pada umumnya, untuk menjadi ahli beladiri d

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-13
  • Pengawalku Ternyata Seorang Dewa kehancuran   bab 12

    Saat sudah sampai di perbatasan antara hutan mati dan hutan hidup. Rahang Tanya jatuh saking terkejutnya melihat pemandangan sekitar. Ares membawanya bersembunyi ke bawah pohon besar. Ada dua monster yang sedang saling menyerang di bagian hutan mati. Satu monster berbentuk ular panjang berwarna hitam legam dan satunya lagi berkaki enak dengan warna dominan merah. Mereka memiliki tanduk unik di kepalanya. Monster hitam legam itu melilit sedangkan monster berkaki enam itu menyerang dengan kakinya tanpa ampun."Apa mereka punya pikiran? Terutama yang merah, gerakkan seakan seperti sudah direncakan," imbuh Tanya, ini pertama kalinya ia melihat pertarungan dua monster. Sebelumnya Tanya hanya mendengar cerita monster dari legenda Sang Putri. Ibunya sering bilang bahwa monster tidak pernah memiliki bentuk yang sama. Tidak pernah diketahui seperti apa cara mereka berkembang biak. Namun, mereka memiliki masa umur yang sangat panjang. "Tentu saja. Apakah Nona pikir perang antara monster dan

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-13
  • Pengawalku Ternyata Seorang Dewa kehancuran   bab 13

    Kecepatan dan ketangkasan monster yang dilawan Ares kian meningkat. Mengharuskan ia menambah persentasi energi roh yang masuk ke tubuh fisik secara berulang agar dapat mengimbangi monster tersebut. Dia akan terus melakukan hal yang sama sampai di mana monster hitam legam mengerahkan segala kekuatannya. Tanya menjadi khawatir dengan perkembangan pertarungan mereka. Monster hitam legam tidak menghentikan serangannya barang sejenak. Dalam fersfektif-nya Ares hanya bisa menangkis dan menghindar tanpa bisa melawan balik. Kalau monster merah bertangan empat juga ikut menyerang. Tanya pesimis Ares tidak akan bisa menemukan pintu kemenangan. Zen–Monster bertangan empat–merasakan pandangan tipis yang memperhatikan dirinya. Saat dia setengah berbalik ke arah hutan hidup untuk mencari keberadaan itu, bunyi gedebuk terlebih dahulu memaksanya mengembalikan fokus pada pertarungan. Monster hitam legam dibuat Ares terpental ke arahnya. Mau tidak mau Zen menangkap temannya itu dan bertanya, "Apa ka

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-31
  • Pengawalku Ternyata Seorang Dewa kehancuran   bab 14

    Ares duduk dibawah pohon dengan santai menghadap hutan mati. Dia mengawasi Tanya yang sedang berkonsentrasi mempertahankan energi kehidupan di tubuhnya. Meskipun begitu, Tanya tetap kehilangan banyak energi dan tubuhnya kian melemah. Ares meminta Tanya untuk beristirahat secara bertahap. Dia memberikan energinya lagi dan lagi pada gadis tersebut. Secara berkala mereka melakukan kegiatan yang sama. Berulang-ulang juga Tanya menjadi lemas dan sakit kepala saat Ares memberinya energi. "Ini sangat menyiksa," runtuk Tanya membaringkan tubuh di rerumputan menatap langit yang hanya berisi awan gelap. "Ini baru kelingking. Kita akan melakukannya secara bertahap. Mulai satu jari sampai seluruh tubuh Nona bisa bertahan di kasawasan hutan mati."Tanya mengerutkan alis dan berucap, "Kau memberiku banyak energi di latihan ini. Apa energimu tidak akan habis?""Aku seorang dewa dan aku memiliki energi tanpa batas.""Pasti sangat menyenangkan menjadi dirimu," imbuh Tanya mengalihkan pandangan pada

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-03
  • Pengawalku Ternyata Seorang Dewa kehancuran   bab 15

    Seperti yang Tanya jelaskan. Kawasan yang bisa manusia tinggali di bumi hanya mencakup separuh bagiannya saja. Sebagiannya lagi adalah kawasan tidak terjamah karena menjadi habitat monster berbahaya. Ares penasaran apa yang dapat dilakukan manusia untuk menahan laju pertumbuhan mereka. "Bagaimana kalian mengatasi jumlah manusia yang kian banyak? Jumlah orang yang hidup seharusnya mendorong manusia untuk menambah luas kawasan hidup juga.""Ada kelompok ahli beladiri yang bertugas menginvasi kawasan-kawasan tertentu. Karena tidak terlalu efektif, kami juga membangun gedung-gedung dan apartemen bertingkat sebagai tempat tinggal yang tidak memakan banyak tempat. Ada juga kebijakan yang membatasi jumlah anak untuk menekan laju pertumbuhan penduduk."Karena itu masalah sosial yang menjalar dan Tanya berasal dari salah satu klan yang memberikan banyak pengaruh terhadap peradaban manusia. Dia diberikan pengetahuan yang cukup tentang dunia luar meskipun tidak disekolahkan di sekolah formal. D

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-03
  • Pengawalku Ternyata Seorang Dewa kehancuran   bab 16

    "Hei, apa kau tidur?" Ares membuka mata, pupilnya langsung menangkap sosok cantik bersurai hitam yang memenuhi pandangan."Tidak, kenapa?" "Harusnya kau memperhatikan latihanku!" tukas Tanya. Ares menatapnya ringan lalu menggoda, "Apa Nona ingin perhatian dariku?" Tanya mendesis tidak suka, "Berhentilah menggodaku, aku serius dengan ini!""Apa ada sesuatu yang penting?"Gadis itu meletakkan pedang di depannya lalu duduk bersila. Dia menarik pedang dari sarungnya dan detik berikut pedang itu menyengatnya dengan aliran listrik hitam. Tanya harus melepaskan pedang tersebut mau tidak mau. "Apa maksudnya? Sebelumnya tidak terjadi seperti ini," tanya Tanya, dia meringis sakit karena imbas sengatan tersebut. Ares memeriksa pedang tersebut dengan seksama. Dia sendiri tidak paham dengan apa yang sebenarnya terjadi. Apa pedang tersebut mencoba menolak Tanya karena bukan pemiliknya? Ares dengan cepat menggelengkan kepala. Pada umumnya, sebuah pedang ahli beladiri memang hanya menjalankan

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-03

Bab terbaru

  • Pengawalku Ternyata Seorang Dewa kehancuran   Tamat

    13 tahun kemudianDi sebuah apartemen bertingkat. Seorang wanita bercelemek abu-abu meniyicipi makanan di wajan. Dia tersenyum ketika makanan itu dirasa enak untuk dihidangkan sebagai menu sarapan. Kemudian, gadis kecil berusia kisaran 5 tahun keluar dari kamar mandi. Tanpa sehelai benang dia berjalan mengetuk kamar kakaknya. "Kak Ares! Giliran Kakak!" teriaknya. Tanya jadi menghela napas melihat anak perempuannya. Bagaimana bisa dia berkeliaran tanpa mengenakan handuk selepas mandi. Apa tubuhnya kebal akan rasa dingin? "Aaron!" Tanya berteriak, pagi-pagi begini dia sudah kewalahan menghadapi dua buah hati mereka sendirian. "Alice, keringkan badanmu lalu kenalan pakaianmu. Habis itu panggil papamu," pintanya. Gadis kecil itu menangguk. Setelah keluar dari kamarnya, dia memang mengenakan seragam tk-nya namun belum dikancing. Di tangannya menenteng rumpi biru ketika menuju kamar ayahnya. Ketika kembali, gadis itu sudah rapi dengan dasi dan pita di kepala. Di sampingnya ada seseorang

  • Pengawalku Ternyata Seorang Dewa kehancuran   bab 144

    Flashback ... setelah pertempuran di markas pembunuh ....Cotan mengatakan, jika Aaron ingin mengetahui siapa identitas dirinya, maka dia harus bertanya kepada Ares. Setelah menyelesaikan pertarungan dengan pimpinan pembunuh Aaron benar-benar menanyakan perihal tersebut. Dia bertanya siapa sebenarnya Ares dan apakah dia mengetahui sesuatu tentang apa itu Silva. "Akan aku jelaskan secara sederhana. Sepuluh klan saat ini adalah keluarga bangsawan seribu tahun lalu. Kau seorang Silva, seorang yang seharusnya bertakhta sebagai Kaisar dan berhak memerintah mereka dan dunia.""Bagaimana aku harus mempercayai jawabanmu?" tanya Aaron."Aku tidak begitu peduli soal kepercayaanmu. Kau bertanya siapa dirimu ... dan aku menjawabnya. Aku tidak memiliki bukti selain fakta kau mempunyai elemen api. Tentang siapa aku. Kalau jawabannya aku adalah leluhurmu. Apa kau tidak akan percaya juga?""Sudah jelas, kan? Akan terlalu konyol jika kau mengaku sebagai leluhurku. Lagian elemenmu adalah es."Ares tert

  • Pengawalku Ternyata Seorang Dewa kehancuran   bab 143

    PoV Tanya QuinnBeberapa bulan setelah perang berlalu... Tiada siapapun yang dapat menghentikan waktu. Ia terus melukis takdir meski beberapa manusia sepertiku enggan mengizinkannya. Dunia yang damai telah tercipta selayaknya keinginan Ares setelah mengorbankan diri. Dan, aku aman serta tetap hidup seperti harapan Ares dan kedua orang tuaku. Tanpa sadar masa-masa bersama mereka kian menjauh setiap detiknya. Sebenarnya banyak hal baik yang terjadi setelah perang berakhir. Mulai dari senyum abadi Kalista usai pernikahannya dengan Gilbert, invasi hutan yang lebih mudah, Imelda yang menemukan cintanya, hingga hal-hal kecil lain yang tidak bisa disebutkan satu-satu. Aku sama sekali tidak membenci keadaan ini, sungguh. Senyum setiap orang semakin mudah diciptakan dan itu juga membuatku senang. Tidak ada lagi hal mengkhawatirkan yang mungkin dapat menyebabkan senyum mereka hilang. Manusia benar-benar berada di puncak kelegaan. Namun, sepertinya ada yang kurang dalam diriku. Ketakutan yang

  • Pengawalku Ternyata Seorang Dewa kehancuran   bab 142

    Pertarungan dasyat di belakang bukit berhenti menggetarkan medan perang. Monster abnormal yang sebelumnya mengarah ke kota Seal berhamburan ke sembarang arah. Sedangkan monster yang dapat berubah wujud sudah dikalahkan semua. Itu semua berkat strategi Gilbert yang luar biasa. Gilbert menghela napas legas karena Ares, Tanya, dan Aaron telah berhasil mengalahkan ratu monster. Dengan begitu perang telah usai, monster yang kehilangan pemimpin mereka kehilangan persatuan mereka. Terutama monster abnormal yang tidak dapat berpikir. "Istirahat!" tegas Kalista pada Gilbert yang berusaha tidak goyah. "Aku ingin tidur," jawab Gilbert memeluk Kalista. Membuat gadis itu menahan senyum. "Tidurlah, aku akan menjagamu."Kemudian beberapa pemimpin klan berkumpul. Di antaranya ada Alex Kairi dan Jivalov Finley. Kalista agak canggung dengan keadaan dirinya dan Gilbert. Apalagi setelah Aiden Quinn menghampiri. "Apa ada hal buruk yang terjadi pada Gilbert?" tanya Aiden Quinn. Kalista sedikit menund

  • Pengawalku Ternyata Seorang Dewa kehancuran   bab 141

    Wajah Ares sama persis seperti Robert ketika meninggal Tanya di bibir hutan malapetaka. Tanya merasa hatinya sangat tidak enak terasa, tetapi dia sudah mencapai batas. Tidak mungkin baginya untuk berusaha mengejar Ares yang kembali melanjutkan pertarungan. Pandangannya kian memudar dan dia merasa tidak akan bertahan di langit. "A—aron? Kau tidak apa-apa?" Tanya bertanya dengan wajah yang khawatir namun lemah. Kepala Aaron dialiri banyak darah. Sorot matanya redup tetapi senyum menampik kelegaan. Dia memeluk Tanya, sayap di punggungnya tidak lagi dapat dipertahankan. Sama seperti Tanya, remaja tersebut sudah mencapai batasnya. Kemudian dia memposisikan tubuhnya di bawah Tanya ketika mereka jatuh. Saat membentur tanah. Aaron sepenuhnya kehilangan kesadaran karena benturan yang keras. Tetapi dia sempat tersenyum karena berhasil melindungi Tanya yang berada di pelukannya saat jatuh. Untuk terakhir kali, dia senang berada di samping gadis itu. "Dia melindungiku?" Tanya berusaha mencapa

  • Pengawalku Ternyata Seorang Dewa kehancuran   bab 140

    "Seni api, Inferno Dragon!" seru Aaron. Naga lava api putih berkaki empat dengan sayap membentang mengejar Akira. Menyemburkan api sepanjang pergerakan yang menghanguskan semua target. Dari awan turun air bertekanan besar, memotong sayap naga tersebut hingga jatuh. Domain Tanya muncul di ujung perpindahan Akira dan menurunkan petir hitam. Akira terbang lebih tinggi setelah terkena serangan itu, namun tubuhnya dapat kembali pulih. Aaron menyerang bersamaan dengan Tanya. Pertarungan tiga orang di langit layaknya meteor berekor. Dua di antaranya sedangan mengapit satu target.Domain Tanya mengurangi kecepatan musuh sekaligus menambah kecepatannya. Sulit dipercaya Akira tetap bergerak lebih cepat dalam keadaan tersebut. Tanya menggertakkan gigi sebab beberapa moment dia masih bergantung pada perlindungan Aaron. Pedang Tanya mengeluarkan cahaya hijau yang menjalar-jalar. Akira memotong serangan Tanya yang datang dengan gerakan memutar. Ketika Aaron hendak melayangkan tebasan tiba-tiba,

  • Pengawalku Ternyata Seorang Dewa kehancuran   bab 139

    Ares yang berada sedikit di depan Aaron lebih dulu menahan gempuran serangan Akira. Lelaki itu berhasil dijatuhkan ke kabut dingin yang ada di bawah setelah beradu pukulan hebat. Kemudian Akira sadar akan pedang yang dipegang gadis di punggung Aaron, tatapannya yang dingin berubah kebencian, ia beralih menargetkan mereka. Tanya telah memasang domain ke dua untuknya dan Aaron. Kondisi sempurna serta matang itu tetap saja terasa menyulitkan. Aaron berhasil menghindari tebasan pedang beraliran petir hitam. Akan tetapi gagal menyadari pukulan telak yang menyusul kemudian. Dia tidak akan sempat untuk menggerakkan tubuh dari pukulan yang mengarah pada gadis di punggungnya.Untungnya Ares yang kembali datang dari dalam kabut cekatan mengambil pukulan itu menggunakan beberapa gerakan tubuh. Menyelamatkan Tanya sekaligus membuat Akira sepuluh langkah menjauh dari mereka. Ares lanjut menyerang dengan kekuatan serta kecepatan yang ditingkatkan. Mereka terbang ke sana kemari dengan ketinggian y

  • Pengawalku Ternyata Seorang Dewa kehancuran   bab 138

    "I—itu?" Wajah Tanya serius melihat gumpalan kegelapan yang memakan banyak ruang di langit. "Aku merasakan Gilbert serta para tetua ada di dalamnya. Apa mereka bisa mengatasi ini?" lanjutnya. Aiden Quinn langsung khawatir setelah mendengar ucapan cucunya. Ketika sampai di garis paling depan mereka sudah disambangi oleh keadaan tidak mengenakan itu. Apalagi di berbagai sudut perbukitan banyak ledakan akibat pertempuran. Dan dari jalan utama menuju keluarga cabang terus keluar monster abnormal. "Cara bertarung mereka tidak buruk. Masing-masing melawan satu monster kuat. Kemenangan harusnya masih bisa dimiliki manusia," jawab Aaron. "Kau benar. Mereka pasti tidak apa-apa." Walaupun itu adalah kalimat kepercayaan atas semuanya. Tanya menyadari kalau kakeknya masih khawatir.Gumpalan kegelapan tampak bereaksi. Ledakan udara memundurkan mereka bertiga. Kemudian bola lava api biru melobangi gumpalan kegelapan itu dan jatuh ke tengah-tengah ribuan monster di pintu masuk celah bukit ke kelu

  • Pengawalku Ternyata Seorang Dewa kehancuran   bab 137

    Gilbert selalu bergantung pada kemampuan domain dan ragam gerakan efisien ketika bertarung. Belum pernah memikirkan seberapa banyak takaran energi yang bisa dimasukan ke tubuh fisik. Padahal, energi yang masuk ke tubuh fisik berpengaruh terhadap kecepatan dan ketahanan tubuh seseorang. Pertarungan melawan Hiden membuat ia sadar betapa pentingnya aspek itu untuk menjadi tak terkalahkan. Apalagi setelah Ares menjelaskan kalau kekuatan utama monster adalah regenerasi super dan ketahanan tubuh. Oleh karena itu, selagi persiapan perang Gilbert terus menyempatkan diri berlatih memasukan energi roh ke tubuh fisik. Hasil latihan itu langsung dia terapkan ke pertarungan tadi. Kemenangan pasti sulit dilihat jika saja perang dimulai sebelum pengalamannya melawan Hiden. Dia dapat dikatakan sudah menutup lubang kelemahan di gaya bertarungnya yang sekarang. Mezaluna tidak main-main dengan perkataannya yang meminta Gilbert berhati-hati. Elemen kegelapan layaknya badai darinya menyebarkan suasana

DMCA.com Protection Status