Share

bab 105

"Hujan?"

Alis Atlas mengerut ketika rintik air jatuh ke permukaan wajahnya yang cukup memprihatinkan. Tidak terasa hari sudah hampir menelan siang. Jika saja tidak tertutup awan kelabu, dia mungkin dapat melihat senja datang di atas bukit seperti biasanya.

Ah, mungkin saja itu tetap tidak akan terjadi. Atlas ingat sebelumnya ia sedang berada dalam pertarungan dan terpental karena sebuah tendangan. Tendangan menakutkan dari lelaki itulah yang membuatnya berakhir terbaring di sini. Entah berapa lama dia pingsan.

Dari kejauhan terdengar suara pukulan berat saling beradu. Atlas meyakini pertarungan masih belum berakhir. Sebelum dia pingsan, Cotan belum menggunakan unik skillnya, jadi dia tentu belum kalah. Lagipula kemampuan tipe sensornya dapat memastikan yang sedang bertarung adalah Cotan.

"Ada yang bergerak ke sini?" Dahi Atlas kembali berkerut saat duduk.

Dia merasa seseorang membawa kekuatan yang besar sedang bergerak sangat cepat. Biasanya dengan jarak sejauh itu ia tidak dapat m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status