Seminggu lagi telah dilalui sementara Tanya telah pulih dengan penuh. Bersama Ares dia mengambil rute tercepat pulang menuju Klan Quinn. Tanpa terduga di tengah jalan beberapa pedang cahaya menyerang. Ares menghindar bersama Tanya yang ada di punggungnya. "Klan Kairi!" geram Tanya. Suara tepuk tangan dari seorang pemuda yang keluar dari balik pohon besar membuat darah Tanya mendidih. Dia adalah tuan muda Alfred dari Klan Kairi. Dalam beberapa kali Alfred juga mengirimkan proposal lamaran kepadanya. Penampilan Alfred cukup menjanjikan. Dia juga seorang ahli beladiri tingkat spesial, senjata hidupnya berupa sabit. Namun Tanya sama sekali tidak tertarik dengan itu semua. Apalagi Imelda sendiri yang menyarankan agar Tanya tidak berhubungan dengan sepupunya. "Aku kira ayahku hanya membual. Aku sama sekali tidak percaya putri sampah sepertimu dalang dari hancurnya organisasi pembunuh ataupun pembunuhan Adira. Tapi lupakan, tidak sama sekali tidak penting." Alfred tersenyum menatap betap
Jika sarung dan pedang gadis itu menyatu maka ia dalam mode membalikkan serangan elemen. Sebaliknya, jika sedang terpisah dia akan menciptakan domain yang dapat menangani segala macam elemen dan menyimpannya, untuk dibalikkan saat pedang dan sarungnya menyatu kembali. Alfred berhasil memahami situasi hingga ke tingkat itu. Sabit Alfred berputar saat dia terbang memotong pepohonan yang masih mencoba menggapainya di langit. Serangan elemen cahaya yang dibalikkan gadis itu datang menyusul. Bunyi tajam terdengar saat sabitnya dia gunakan untuk menangkis. 'Harusnya sekarang tidak masalah aku menggunakan elemenku' pikirnya. Dia membuat pola di udara, sembilan lingkaran cahaya terlihat tercipta. Lingkaran-lingkaran itu berputar sangat cepat hingga batang pohon yang datang padanya terpotong dengan sangat mudah. Tanya menghindar kemudian berlarian ke sana kemari. Karena terus dikejar gadis itu mengaktifkan kemampuan domain ke duanya. Seketika Sembilan lingkaran kehilangan momentum dan berhe
Mau tidak mau Ares melingkar tangannya pada kedua kaki Tanya. Yang artinya, dia harus bertarung hanya dengan menggunakan kaki. Dia langsung saja memasukkan energi roh yang banyak saat sabit Alfred datang. menendang titik tumpul pada sabit besar itu hingga menjauh. Tubuh Alfred bergetar melihat betapa kuatnya tendangan Ares. Harusnya tidak ada manusia yang sekuat itu. Dengan tidak diduga aliran pertarungan mengkhianati ekspektasinya, merubah semua menjadi mimpi buruk. Kepercayaan diri yang sebelumnya berada di puncak habis tidak bersisa. Enam tetua berakhir mengenaskan, jirah mereka berlubang di bagian tubuh sana sini. Dapat dipastikan mereka sudah tidak bernyawa. Hanya ada satu penyelesaian sekarang, melarikan diri. Namun, kecepatan Ares berada jauh di atasnya. Dia kembali mendapatkan tendangan saat bergerak. Jirah tulang cahaya yang membungkus dirinya hancur berkeping-keping. Alfred memuntahkan seteguk darah. Matanya tidak mampu menangkap keberadaan Ares yang kembali menghilang. A
"Aku tidak dapat merasakan apapun di dalam sana ... pelindung ini ...." Ares menggantung kata-katanya dengan raut wajah yang serius. Matanya yang tajam semakin lekat menyoroti kediaman utama klan Kairi. Di sampingnya, Tanya juga tampak heran. "Kau tahu sesuatu tentang pelindung ini?" tanya gadis itu. "Setelah kekalahan manusia dalam perang melawan monster. Manusia yang tersisa bisa aman karena pelindung yang sama."Dalam cerita yang Tanya ceritakan saat di dalam hutan malapetaka sebelumnya. Seperdelapan sisa manusia yang masih hidup bersembunyi dari para monster. Tanya baru tahu mereka aman karena kemampuan domain yang mampu menyembunyikan keberadaan seseorang dengan sangat baik. Bahkan dia dan Ares yang mempunyai kemampuan sensor energi tidak dapat merasakan dengan jelas apa yang ada di dalam sana. Semua terkesan acak dan sulit dikenali. "Ini kemampuan domain. Harusnya dari klanku, kan? Jangan-jangan tetua yang berkhianat ada di sana!" geram Tanya.Wajah gadis itu berubah merah ka
Setelah cukup lama berdiskusi, apa yang dikatakan semua orang yang ikut memberikan informasi cocok dengan semua informasi yang Tanya kumpulkan bersama Ares. Sekarang kebenaran sudah tampak jelas. Semua telah sampai pada kesimpulan bahwa Hiden dan Alvin bekerja sama untuk mengambil kekuasaan di klan masing-masing. "Ternyata semua kebaikan yang dia berikan hanyalah palsu. Duri dalam daging yang mampu membunuh adiknya sendiri!" Imelda tampan murka mengetahui Hiden yang begitu baik adalah pelakunya. Neva memandangi kakaknya tersebut. Sedikit tidak yakin pamannya yang selalu membela sepupunya dibandingkan dirinya malah dalang dari semua yang terjadi. Terlalu sulit untuk dimengerti walau Tanya sudah menuturkan kalau motif Hiden adalah menghilangkan kandidat pemimpin klan agar dirinya terpilih. "Kakak?" panggil Neva. "Kau tidak tahu apa yang ada di kedalaman hati manusia, Neva," jawab Gilbert mengusap rambut adiknya. Meminta gadis itu untuk menerima walau sedikit sulit. "Bagaimana denga
Salah satu Sudut kota Amerta berupa gurun pasir. Klan Kairi dengan ajaib telah menyulapnya menjadi arena pertarungan semenjak beberapa bulan lalu. Luas bagian dalam arena 5 kali lebih besar dari lapangan bola. Menyerupai koloseum namun berbentuk persegi dan terdapat empat batu yang diukir menjadi pedang besar di setiap sudutnya. Sangat mengagumkan bagaimana Klan Kairi membuat semuanya. Itu dapat dilihat dari bangku penonton yang terdiri dari 6 tingkatan. Arena yang luas itu, kalau dilihat dengan mata orang biasa di mana peserta berdiri di tengah-tengah, tentu mereka tidak akan terlihat jelas. Maka dari itu, pada tempat-tempat pilihan dipasangin monitor besar, tidak terkecuali bagian luar arena. Di samping hal itu pertandingan juga akan disiarkan ke seluruh penjuru dunia. Semua perwakilan 10 klan besar yang tersebar di berbagai sudut arena mulai turun ke tengah lapangan. Ahli beladiri yang sebelumnya tidak memiliki nama juga mengikuti jejak mereka untuk berkumpul di bawah karena ak
Alvin tetap berusaha tenang. Seperti apa yang dilakukan Hiden ketika menyelamatkan Tanya. Dia juga dapat melakukan metode yang sama untuk membebaskan diri dari tuduhan. "Robert Quinn kuat. Terkuat di dunia setelahmu. Aku tidak akan mambunuhnya apalagi dengan banyak orang bersamanya di kediaman keluarga cabangmu." Alvin membela diri."Aku menemukan fakta baru kenapa organisasi pembunuh bisa tumbuh bahkan hampir sekuat para Klan besar. Kau berkorelasi dengan mereka. Semenjak pertumbuhan kota Bagu kau telah memberi banyak keuntungan pada organisasi pembunuh itu? Organisasi mereka berkembang pesat dan tentu, itu lebih dari cukup untuk membantumu menyerang keluarga cabang.""Kau hanya ingin menjebakku!""Katakan sesuatu yang berlandaskan bukti!" tegas Hiden.Hiden kembali menekan Alvin dengan fakta yang memang seperti itu. Alvin memberdayakan organisasi yang telah dia bantu sebelum menjadi organisasi yang besar. Itu artinya tidak ada lagi benteng yang dapat nenyekat tuduhan itu. Orang-ora
"Saya tidak mengerti maksud Anda, Tuan Alex. Tentu saya akan sangat menghargai kalau Anda memberitahu saya," imbuh Hiden. Tatapan Alex menusuk Hiden lebih dalam lagi. Kemudian Alex menjawab dengan emosi yang tertahan."Dari mana Alvin mendapatkan informasi tentang pedang 'Sang Putri' dalam legenda? Aku bersahabat dengan Robert dari kecil. Sebagai rival aku sering berkunjung ke keluarga cabangnya setelah dia menikah. Kami bahkan sampai menjodohkan anak kami jika mereka sepasang lawan jenis. Namun, aku tidak sedikitpun mengetahui kalau Robert menyimpan rahasia besar. Bagaimana adikku yang bahkan tidak pernah ke sana bisa tahu?" Hiden merasakan kewaspadaan Alex ketika masuk ke pertarungan bicara dengannya. Tetapi dia dapat menenangkan seolah dia biasa saja mendengar hal itu. Kehadiran logika yang sama sekali tidak dapat menarik emosinya. "Mungkin dari organisasi yang dia bantu. Kita tidak akan bisa menebak bagaimana dia mendapatkannya," jawab Hiden sekenanya. Alex tersenyum, dia tah