Eve yang melihat suaminya lebam di pipi hanya bisa menangis sesengukkan karena dirinya pun sudah berjaniji untuk tetap di sini sampai suami menjemputnya. Namun entah hari apes atau bagaimana, suara isak tangisnya terdengar salah satu anak buah yang tengah beroperasi di belakang villa.
Untuk memastikan apakah itu suara tangis manusia atau makhluk tak kasat mata, anak buah Jack kembali menajamkan pendengaran untuk mencari sumber suara tersebut hingga akhirnya tertujulah di villa sebelah yang membuat anak buah Jack berusaha membuka pintu namun sayang sekali terkunci. “Sial! Padahal gue yakin banget itu suara manusia, jangan-jangan wanita yang dimaksud bos ada di dalam sini? Mengingat halaman belakangnya menjadi satu seperti ini.” Gumam anak buah Jack yang terpaksa mendobrak pintu villa hingga akhirnya terbuka.
Dengan sigap ia membawa paksa Eve yang terus menerus memberontak.
“Tolong lepassssss……” teriak histeris Eve yang sangat
Eve yang melihat suaminya lebam di pipi hanya bisa menangis sesengukkan karena dirinya pun sudah berjaniji untuk tetap di sini sampai suami menjemputnya. Namun entah hari apes atau bagaimana, suara isak tangisnya terdengar salah satu anak buah yang tengah beroperasi di belakang villa.Untuk memastikan apakah itu suara tangis manusia atau makhluk tak kasat mata, anak buah Jack kembali menajamkan pendengaran untuk mencari sumber suara tersebut hingga akhirnya tertujulah di villa sebelah yang membuat anak buah Jack berusaha membuka pintu namun sayang sekali terkunci. “Sial! Padahal gue yakin banget itu suara manusia, jangan-jangan wanita yang dimaksud bos ada di dalam sini? Mengingat halaman belakangnya menjadi satu seperti ini.” Gumam anak buah Jack yang terpaksa mendobrak pintu villa hingga akhirnya terbuka.Dengan sigap ia membawa paksa Eve yang terus menerus memberontak.“Tolong lepassssss……” teriak histeris Eve yang sangat
Tidak berselang lama kini Jack sudah tiba bersama Eve dan beberapa anak buah yang terus mengerubunginya agar tidak ada celah bagi istri mantan bosnya untuk kabur. “Ayo kita segera tinggalkan tempat penuh drama ini, sebentar lagi akan aku pastikan hidupmu sangat bahagia, nyonya.” Ajak Jack merangkul pinggang Eve dengan mesranya.Arsenio yang melihat adegan tersebut merasa sangat panas, ingin sekali melayangkan pukulan demi pukulan kepada mantan anak buahnya karena sudah berani menyentuh wanitanya apalagi posisi tangan Eve diborgol semakin membuatnya murka.“Singkirkan tangan kotormu!!! Lepaskan aku!!! Jangan main-main sama Arsenio atau nanti akan tahu akibatnya!!” pekik Eve tidak suka yang dijawab tawa mengejek oleh semuanya.“Mana Arsenio? Mana? Apakah dia menyelamatkanmu?? Aku yakin saat ini dia tengah kesusahan mencari dimana keberadaanmu, biarkan dia merasakan apa yang selama ini aku rasakan! Mencarimu dibalik tumpukan jerami nam
Arsenio ingin sekali segera membuka masker dan langsung memeluk istri tercintanya lalu membawa pergi dari sini, namun ia segera tersadar jika saat ini posisinya tengah berada di udara. Hanya kode mata agar Eve diam yang bisa dilakukan Arsenio supaya semua orang tidak ada yang mencurigainya.Eve yang paham akan hal tersebut segera menganggukkan kepala seraya tersenyum senang karena suaminya menepati janji untuk segera menjemputnya jika memang nantinya tertangkap. “Tuhan…. Lancarkan rencana suamiku untuk membebaskan aku, sungguh situasi seperti ini bukan keinginanku.” Batin Eve sangat berharap seraya memejamkan mata.“Jangan takut, semuanya akan aman karena keselamatanmu adalah yang utama.” Ucap Jack lagi-lagi mencuri kesempatan dengan mengusap rambut halus Eve.Brak…. Suara seseorang menendang kursi penumpang membuat Jack mencari sumber suaranya. “Siapa yang sudah berani berbisik di sini?” pekik Jack dengan suara
Jack memberi kode kepada seluruh anak buahnya untuk mengepung Arsenio juga Eve. Tidak akan ia biarkan mereka keluar dengan begitu mudahnya terlebih membawa sang pujaan hati yang sudah susah payah ia bawa pergi.“Mari bertarung sekali lagi, apapun itu hasilnya akan diterima dengan baik dan adil.” Ajak Jack membuat Arsenio malas, baginya ajakan kali ini pasti ada maksud lain dan pastinya juga sudah memiliki rencana lain.“Tidak ada waktu! Sekali kalah ya kalah aja!! Apapun yang kamu katakan tidak akan aku turuti!” tolak Arsenio.“Jangan menganggapku berpikir jika kamu adalah bos yang pengecut dan takut akan kekalahan.” Ejek Jack berusaha memancing amarah mantan bosnya.“Sialan! Sejak kapan aku ini pengecut bahkan untuk kalah pun rasanya sangat mustahil! Mari kita berduel lagi!” ucap Arsenio menerima tantangan agar masalahnya segera selesai.Dengan senang hati Jack menghampiri mantan bosnya untuk bersiap
Sembari menunggu, ia mengintrogasi satu persatu anak buah Jack untuk menanyakan kemana istirnya dibawa. “Jika tidak mau mengatakannya, jangan salahkan jika nanti ada bagian tubuh kalian yang hilang!” ancam Arsenio tidak main-main bahkan seluruh anak buahnya mengeluarkan pisau.“Ba-baik, saya akan mengatakan dimana lokasi mereka.” Ucap salah satu anak buah Jack yang memberanikan diri buka suara.“Cepat katakan!” pekik Arsenio menatap tajam.“A-ada di sebuah pulau pribadi yang tidak jauh dari sini,” jawab anak buahnya membuat Arsenio merasa kaget.“Jangan bilang full house island?” tebak Arsenio yang dibenarkan oleh anak buah Jack.“Damn!!! Beraninya dia menggunakan propertiku untuk menyembunyikan Eve!!! Dasar manusia gak tahu diri!” umpat Arsenio lalu bergegas ke sana menggunakan perahu yang kebetulan ada di pinggir.Sebelum pergi, ia berpesan kepada anak buahnya agar nan
Rasa syukur dipanjatkan kepada Tuhan karena sudah berhasil membawa istrinya pulang kembali ke penthouse. Perjuangan yang tidak mudah bahkan ia sampai rela menyamar menjadi anak buah Jack demi menyelamatkan sang istri.“Semoga tidak ada kejadian kemarin menjadi pertama dan terakhir kalinya.” Harap Eve yang di aminkan oleh suaminya.Mereka bergegas bebersih setelah itu merebahkan diri di kasur yang sudah beberapa akhir ini ditinggalkan. “Akhirnya kembali merasakan tempat tidur yang sangat nyaman ini,” gumam Eve sembari memejamkan mata yang tidak berselang lama di susul Arsenio di sebelahnya.“Aku juga merindukan tempat ini terlebih bersamamu,” jawab suaminya menatap sang istri penuh kasih sayang.“Maaf jika aku tidak bisa bersembunyi dengan baik, waktu itu semua pintu sudah aku kunci. Entah darimana anak buah dia mengetahui keberadaanku,” ucap Eve menyesal.“Sudahlah tidak perlu di bahas lagi kare
Plak…. Plak…. Plak…. Suara tamparan terdengar nyaring karena suasana di ruang tamu sangat sepi. Baru kali ini Eve melakukan seperti ini terhadap suaminya karena sudah merasa sangat kecewa. “Tega sekali mulutmu mengatakan seperti itu!! Aku istrimu! Tidak pernah aku disentuh oleh pria manapun apalagi mantan anak buahmu! Jika masih ada rasa keraguan di dalam dirimu, lebih baik berpisah!!! Aku tidak mau berada di sebelah pria yang dengan mudah meragukan istrinya hanya karena ucapan bualan pria yang terobsesi denganku!” ucap Eve dengan tegas.Setelah itu Eve berlari ke kamar untuk mengemasi barang-barangnya dengan ditemani air mata yang mengalir dengan derasnya. Merasa jika semua sudah berada dalam koper, Eve mengusap air matanya terlebih dahulu baru setelah itu bergegas turun. Tidak akan ia tunjukkan sisi lemah di hadapan suaminya yang dengan mudah meragukan darah dagingnya sendiri.“Ingat satu hal! Aku tidak akan mengemis apapun kepa
“Apakah kalian sudah menemukan?” tanya Jack memastikan.“Belum, bos.” Jawab anak buahnya yang langsung mendapat pukulan di perut.“Bugh…. Bugh…“ suara pukulan yang sangat keras hingga anak buahnya merasakan nyeri sampai ke ulu hati.“Lambat sekali!!! Cari sebelum suaminya yang lebih dulu menemukan!!! Pastikan Eve baik-baik saja dan sehat.” Pekik Jack sangat murka.Anak buahnya lalu keluar dari ruangan dengan suara rintihan yang terdengar memilukan.Merasa anak buahnya begitu lambat, ia juga berusaha mencari keberadaan Eve dengan diawali melacak ponselnya. Posisi terakhir menunjukkan di rumah yang sempat didatangi, “Apakah mungkin ia ada di sana?” gumamnya menebak.Tidak mau jika nanti kedahuluan Arsenio, detik itu juga ia melajukan mobilnya menuju kediaman Eve. Di dalam perjalanan, hatinya merasa tidak tenang apabila belum memastikan sendiri jika orang yang dicintainya