Home / Romansa / Pengasuh Duda Lima Puluh Juta / Bab 328. Pelaku Misterius

Share

Bab 328. Pelaku Misterius

Author: Anggrek Bulan
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
"Lo keterlaluan, Clarissa!" Bukan Freya yang berteriak, melainkan Luna. Dia merasa sangat kecewa karena perkataan Clarissa yang seolah merendahkannya. Napasnya kini memburu naik turun bersamaan dengan kekecewaannya yang semakin menggebu-gebu. "Apa lo sekarang lagi mencoba untuk meremehkan persahabatan kita bertiga dan juga ngerendahin gue sama Freya? Gila lo ya?!"

Clarissa merasakan tubuhnya bergetar tapi dia tak berniat untuk meminta maaf sama sekali karena memang sudah terlanjur kecewa dengan Luna dan Freya.

Dari awal dia sudah mencoba untuk tidak emosi, tapi kedua sahabatnya itu terus saja membuat emosinya jadi naik turun. Rasanya dia tak bisa bersabar lagi.

"Kenapa sekarang lo marah? Harusnya gue yang ngerasa kecewa karena nggak dipercaya."

Luna mengepalkan tangannya erat. Namun ketika dia ingin mengatakan sesuatu lagi, Freya langsung mencegahnya dan menjadi penengah.

Freya menggeleng pelan, lalu mengarahkan pandangannya ke Clarissa. Dari surat pandangannya itu memperlihatkan keke
Anggrek Bulan

selamat pagi semuanya, happy weekend

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Noufan Galang
lama lama males baca cerita yg isinya kebohongan melulu,,kayaknya harus ganti cerita sex aja dech biar banyak pembaca yg suka
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pengasuh Duda Lima Puluh Juta   Bab 329. Simpanan Pria Kaya

    "Apa? Jadi ada yang menyebarkan gosip soal kamu?" Daniel bertanya dengan nada khawatir. Dia menatap raut wajah sang istri yang terlihat sedih. Jelas Nadia pasti merasa tertekan karena masalah ini. Nadia menghela napas berat. Dia sebenarnya tak mau membebani suaminya karena masalah ini. Tapi dia harus menceritakannya karena ini bukanlah hal yang bisa ditanganinya sendiri dan dia membutuhkan bantuan dari Daniel.Nadia perlahan mengangkat kepalanya itu dan memandang suaminya sambil berkata, "Aku harus gimana? Aku takut kalau gosip ini terus menyebar dan sampai ke telinga dewan kampus."Bagaimanapun juga masalah ini harus segera diselesaikan.Daniel mencoba untuk menenangkan istrinya itu dan mengelus bahunya perlahan. "Aku akan cari solusinya. Gimana kalau kamu ambil cuti dulu sampai masalah ini melar?""Kayak ya itu bakalan bikin keadaan jadi makin buruk." Nadia segera menolak karena dia sudah bisa menebaknya. Gosip akan semakin membesar jika dia ambil cuti secara mendadak saat rumor te

  • Pengasuh Duda Lima Puluh Juta   Bab 330. Penolakan Nadia

    "Eh, ssst! Itu dia, kan?" Ketika Nadia melewati beberapa mahasiswa yang saat ini sedang berkumpul, dia bisa mendengar mereka membicarakannya secara terang-terangan dan bahkan ada beberapa yang menunjuknya.Nadia mengepalkan tangannya dengan erat yang saat ini sedang memegang buku dan menundukkan kepalanya sedikit supaya bisa mengurangi rasa tertekannya itu.Putri yang ada tepat di sampingnya langsung berbisik sambil mencoba untuk mengurangi bebannya, "Nadia, mendingan kita langsung pulang aja.""Iya," jawab Nadia. Dia juga sudah merasa terlalu lelah untuk bertemu dengan para mahasiswa yang secara terang-terangan menekannya seperti sekarang.Namun sayangnya tak semudah harapannya karena Nadia kini menghentikan langkahnya sebab dihadang oleh seseorang."Lo mau pulang?" Alvin yang menghadangnya itu segera bertanya sambil memasang raut wajah khawatir karena bagaimanapun juga dia ingin melindungi Nadia. "Biar gue anterin sekalian," ungkapnya.Ada sebuah gejolak yang kini muncul di dalam ha

  • Pengasuh Duda Lima Puluh Juta   Bab 331. Kamu Wanita Kuat

    Nadia merebahkan tubuhnya di atas kasur dan kini hujan mengguyur kota seolah-olah ikut merasa sedih akan hal buruk yang telah dialaminya sedari pagi. Dia menggigit bibir bawahnya perlahan supaya bisa menekan perasaannya dan tak lagi merasa terlalu sedih.Semenjak pulang dari kampus, Nadia langsung mengurung dirinya di kamar dan setelah membersihkan diri, dia langsung naik ke atas kasur. Kepalanya terus saja terasa berdenyut nyeri. Rasa sakit itu tentu saja berasal karena pikirannya yang semakin kalut. "Gimana caranya aku bisa menemukan pelakunya?" Nadia mulai bertanya pada dirinya sendiri, dia tak mau berada dalam keadaan seperti ini.Ada banyak impian yang ingin diraihnya dan salah satunya adalah berkuliah. Nadia sudah mendapatkan kesempatan dan dia hanya perlu menjalaninya selama beberapa tahun ke depan hingga lulus. Tapi apa ini?Bahkan sejak awal dia masuk ke kampus, sudah ada beberapa masalah yang menimpanya secara bersamaan.Ketika Nadia sedang memikirkan itu tiba-tiba saja pin

  • Pengasuh Duda Lima Puluh Juta   Bab 332. Jengah

    Clarissa melemparkan ponselnya dengan asal ke atas meja karena kini dia menerima pesan dari Luna. Isi pesan tersebut seolah-olah membuatnya terpojok dan merasa marah."Padahal gue udah bilang kemarin, tapi mereka tetap aja ngotot buat nyalahin gue."Marah, itulah yang kini sedang dirasakan oleh Clarissa. Pandangannya kembali fokus ke depan karena saat ini ada dosen yang mengajar.Setelah memutuskan untuk menjauh sejenak dari kedua sahabatnya, Clarissa mencoba supaya tidak terlibat dengan siapapun lagi karena dia ingin menyudahi kecurigaan dari banyak orang.Walaupun memang tentu saja sulit karena selama ini dia sudah dianggap sebagai seorang tukang bully.Ketika Clarissa sedang merasa kesal seperti itu, tiba-tiba saja ada seseorang yang menarik kursi tepat di sampingnya. Lalu duduk dengan santainya dan kini menatapnya."Lo beneran bukan pelakunya kan?"Clarissa memandang Alvin dengan tajam. "Gimana lagi caranya gue buat jelasin ke elo? Gue nggak mau bahas ini terus-menerus, Al."Jengah

  • Pengasuh Duda Lima Puluh Juta   Bab 333. Peneror Cerdik

    "Apa kamu yakin dengan hasilnya?" Daniel kini mengangkat pandangannya dan menatap sang asisten yang baru saja memberikan informasi padanya mengenai sosok peneror misterius. "Jadi penerornya itu memang ada di sekitaran kampus?" tanyanya lagi.Dion menganggukkan kepalanya tanpa merasa ragu sama sekali karena memang sebelumnya dia sudah memastikannya berkali-kali sebelum memberikan informasi ini pada sang atasan.Setelah dia dan para bawahannya mencoba untuk mencari tahu mengenai sosok penerus misterius yang selama ini sudah mencoba untuk mengganggu Nadia, Dion menemukan beberapa hal dan ternyata sosok misterius itu berhasil dilacak keberadaannya setelah melakukan pesan terakhir pada Nadia. Alamat IP yang terlihat menunjukkan bahwa peneror misterius mengirimkan pesan dari lokasi kampus."Benar, Bos. Pihak kita sudah melacaknya berkali-kali dan memang lokasinya samar-samar berada di daerah kampus tempat Nyonya Nadia berkuliah."Daniel menghembuskan nafas berat karena memang sadari awal di

  • Pengasuh Duda Lima Puluh Juta   Bab 334. Siap Dengan Konsekwensinya

    "Aku turun disini aja," tutur Nadia, sambil mengingatkan suaminya lagi karena dia memang tak mau diantar sampai ke dalam kampus.Seketika Daniel langsung menghentikan laju mobilnya dan beralih melirik sang istri dengan kening berkerut hingga kedua alisnya saling menyatu. "Kenapa? Bukannya sudah terlanjur juga mereka mengucapkan kamu? Lagi pula kalau mereka melihatnya secara langsung, mana mungkin mereka berani mengatakan sesuatu?"Daniel sudah merasa mual karena dia tahu dengan jelas istrinya itu berjuang sendiri dan melawan berbagai orang yang saat ini sedang mencoba untuk menekannya. Paling tidak dia ingin mengantar istrinya itu sampai ke dalam kamus karena kondisinya saat ini benar-benar lemah. Bahkan dia sudah mencoba untuk mencegah sang istri berangkat, sayangnya nasehatnya itu tak diterima karena dia saat ini tetap mau pergi ke kampusnya."Nggak apa-apa kok kalau aku turun di sini dan lagi pula nggak ada bedanya juga," tolak Nadia dan tersenyum tipis. "Kamu nggak perlu merasa kha

  • Pengasuh Duda Lima Puluh Juta   Bab 335. Tak Ada Kesempatan

    "Jangan seperti ini, Kak. Kakak hanya akan menyakiti diri sendiri kalau terus menyukaiku."Alvin terdiam karena memang dari awal dia sudah memutuskan dan sakit hati seperti ini bukan apa-apa baginya. "Apa lo nggak mau ngasih gue kesempatan?"Nadia menggelengkan kepalanya perlahan karena percuma saja jika dia memberikan harapan palsu untuk seseorang. Dari awal juga dia sudah mencoba untuk memperingatkannya bahwa hubungan seperti ini tak akan pernah terjadi."Aku permisi dulu, Kak."Nadia segera berbalik pergi. Namun tiba-tiba saja seseorang mendorongnya dan hampir saja membuatnya jatuh. Untung saja Alvin dengan cepat langsung menangkap tubuhnya."Heh? Jalan nggak pake mata apa?! Hati-hati dong!" Alvin berseru marah, jika saja dia tak bisa menangkap Nadia, maka gadis itu pasti sekarang sudah terjatuh. "Lo nggak apa-apa, kan?" tanyanya sambil melirik Nadia.Nadia nggak lengkap kepalanya perlahan dan langsung menarik tubuhnya kembali. "Makasih banyak, Kak." Ada perasaan jagung yang kini

  • Pengasuh Duda Lima Puluh Juta   Bab 336. Jangan Terlalu Percaya

    "Jadi apa yang kakak ketahui?" Nadia langsung to the point sambil menatap Clarissa karena dia tak mau membuang waktu lebih lama lagi. Clarissa yang duduk tepat di seberangnya itu juga menatapnya dengan serius dan kini pun berkata, "Gue nggak tahu pastinya tapi dari beberapa informasi yang udah didapetin, orang yang sengaja nyebarin informasi mengenai lo itu ada di kampus ini."Kening Nadia terlihat berkerut hingga kedua alisnya saling menyatu. "Kakak tahu informasi ini dari mana? Apa informasinya bisa dipertanggungjawabkan?"Meski Nadia memang sempat berpikir bahwa orang yang mengancamnya itu berada di kampus ini, tapi dia masih belum memiliki bukti yang cukup kuat dan tentu saja hanya akan membuatnya terlihat buruk karena mencurigai seseorang.Clarissa menghela nafas berat dan menganggukkan kepalanya perlahan. "Gue emang belum berhasil nemuin pelakunya. Tapi lo cukup tau ini aja."Nadia terdiam, sebenarnya apa maksud Clarissa?Bukan hanya merasa bingung tapi juga penasaran karena mem

Latest chapter

  • Pengasuh Duda Lima Puluh Juta   Bab 347. Beruntung Memilihmu (Ending)

    "Bagaimana perasaan kamu? Apa sudah lega?" Daniel bertanya pada Nadia yang saat ini memakai gaun berwarna marron, yang membuat dia nampak elegan.Nadia menghela nafas panjang dan kemudian menarik kedua sudut bibirnya. "Tentu saja, rasanya plong banget!" ucapnya dengan mata berbinar.Daniel tersenyum lega juga, karena bahagia Nadia tentu bahagianya juga. "Aku nggak mau lagi keras kepala deh! Yang kamu bilang, memang bener banget!" Nadia kecuali berucap, dia menyesalkan kejadian di kampus. Jika saja dulu dia mengikuti perkataan Daniel, tentu kejadian memalukan dan menyesakkan di kampus itu tak akan pernah terjadi. Keras kepala Nadia ternyata berakhir dengan derita saat ini. Daniel mengacak sedikit rambut Nadia karena merasa sangat gemas saat itu. Tak ayal hal itu langsung membantu Nadia protes. "Duh jail banget sih!? Kalau sampai riasan ini rusak, kamu harus tanggung jawab!" seru Nadia kesal. Daniel malah terkekeh dan malah memencet hidung Nadia. "Salah sendiri menggemaskan! Nanti m

  • Pengasuh Duda Lima Puluh Juta   Bab 346. Ungkapkan Semuanya

    "Kak, aku ingin bicara sama kamu. Penting."Pagi itu, Nadia menemui Alvin ketika kelas belum dimulai.Alvin menarik sudut bibirnya, senyum manis terpancar disana. "Tumben. Ok! Mau kapan?"Dari raut wajahnya nampak jika saat ini Alvin merasa sangat senang.Pemuda itu pun sebenarnya bingung tetapi juga bercampur dengan rasa bahagia. Selama ini Nadia selalu saja menghindar darinya, tetapi kini malah sang gadis pujaan hati itu mengajaknya bicara. Ini bukan mimpi kan?"Sekarang! Ayo!" Nadia yang masih nampak kecewa dengan wajah seriusnya pun langsung berjalan tanpa memperdulikan banyak mata yang sampai saat ini masih nampak menatap sinis padanya. Tanpa banyak tanya lagi Alvin pun mengekori dari belakang."Lo mau ngajak gue kemana sih?" tanya Alvin ketika Nadia malah menuju ke area parkiran. "Kenapa ngobrolnya nggak di tempat yang privat aja?"Nadia mendengus kasar dan sesaat menoleh sebentar ke belakang. " Jangan banyak tanya! Bentar lagi sampai!" Kemudian dia pun meneruskan langkahnya.S

  • Pengasuh Duda Lima Puluh Juta   Bab 345. Harusnya Sejak Dulu

    "Daniel! Mengapa kamu merahasiakan semua ini dari mama dan papa?" Ketika Daniel baru saja sampai di rumah, Martha dan Hendrawan pun langsung menghampiri putranya itu. Mengejar dengan banyak pertanyaan yang intinya mereka merasa tak suka jika Daniel terus menyembunyikan apa pun tentang Nadia."Rahasia ap---" Daniel mencoba mengelak karena memang sebenarnya dia belum mengerti, beberapa hal yang terjadi di kantor membuatnya harus sedikit melupakan tentang yang terjadi di rumah.Martha langsung memotong ucapan anaknya itu. " Nadia di teror dan difitnah seperti itu, tapi kenapa sepertinya kamu malah tenang tenang saja?" Wanita tua itu tak dapat menyembunyikan raut wajahnya yang khawatir. Nadia menghampiri ketiga orang yang masih berdiri di ambang pintu itu, ada rasa tak enak karena sang suami menjadi bahan kemarahan orang tuanya karena dia."Maaf, tadi aku memang sudah menceritakan semuanya pada Mama," tukas Nadia yang seperti biasa malah merasa bersalah.Daniel menarik kedua sudut bibir

  • Pengasuh Duda Lima Puluh Juta   Bab 344. Ceritakan Nadia!

    "Apa aku sekarang juga harus mengatakan semuanya ya?" Nadia makin bimbang saat ini. Dua pilihan yang nyatanya membuat dia merasa sangat dilema. Pilihan A akan membuat semua orang di kampus mengetahui jati dirinya dan itu berarti akan membuat semua orang mengetahui jika dia bukan dari kalangan biasa. Tetapi dengan begitu justru akan membuat dia lebih tenang menjalani perkuliahan. Sedangkan pilihan B, dengan diam dan membiarkan semua orang menganggapnya misterius, justru mungkin akan membuat berita keliru itu semakin menjadi-jadi saja. Sempat terbersit dalam pikiran Nadia untuk tak lagi melanjutkan kuliah dan fokus pada keluarganya. Tetapi itu sama saja artinya dengan dia menghapus mimpi dan cita-cita yang dulu pernah dia pupuk semenjak kecil."Kenapa kamu terlihat sedih, Sayang?"Ketika Nadia sendang melamun seperti itu, terdengar suara lembut Martha. Sang mertua yang baik hati itu ternyata kini sudah berada tepat di sampingnya."Ah Mama." Dengan sigap Nadia pun langsung menyalami

  • Pengasuh Duda Lima Puluh Juta   Bab 343. Siap Tanggung Jawab

    Putri mengepalkan tangannya dengan arah ketika merasakan sesuatu mulai terbakar di hatinya. Dia tak terima sama sekali setelah mendengar perkataan Alvin dan itu sudah berhasil membuat hatinya sangat sakit."Kak Alvin kenapa masih belain dia? Nadia itu …" Putri merasa tak kuasa untuk melanjutkan ucapannya, dia hanya bisa menahan diri dan memalingkan wajahnya.Namun Alvin tahu dengan jelas apa yang ingin dikatakan oleh Putri dan dia dengan cepat pun langsung menegaskan segalanya sambil meraih tangan kanan Nadia. "Nggak peduli gimana masa lalunya, gue bakalan tetap suka sama dia dan perasaan ini nggak bakalan berubah," tuturnya.Nadia terlihat sedikit kaget ketika mendapatkan perlakuan itu dan tentu saja dia sekarang berusaha untuk melepaskan diri dari cengkraman Alvin.Perkataan Alvin barusan terlalu berlebihan dan mengisyaratkan bahwa dia akan melakukan apapun demi bisa mendapatkannya.Nadia merasa kalau ini semua tak benar dan dia harus kembali meluruskannya. Tapi yang paling penting

  • Pengasuh Duda Lima Puluh Juta   Bab 342. Karena Iri

    "Jangan bawa-bawa namaku untuk memvalidasi akal busukmu!"Putri dan Alvin seketika langsung menoleh, mereka berdua mendapati sosok Nadia. Nadia berjalan mendekat dengan langkah yang dipenuhi dengan amarah. Sudah cukup rasanya karena sejak tadi dia memang telah mendengarkan perkataan Putri dan itu sudah berhasil membuatnya merasa sangat kecewa karena sempat menganggapnya sebagai teman."Aku pikir kamu nggak pernah memiliki niatan buruk untuk menghancurkanku sampai seperti ini, Put. Aku pikir kamu benar-benar menganggapku sebagai teman. Tapi apa?"Putri terlihat kaget, tapi dia dengan cepat langsung mengelaknya. "Ngomong apaan sih?! Jangan–""Aku sudah punya buktinya dan aku bahkan juga tahu kalau kamu membayar seseorang untuk mencelakaiku, kan?" Bersamaan dengan perkataannya itu, Nadia segera memberikan bukti-bukti yang akurat dan menambahkan, "Aku nggak nyangka kalau kamu bisa bertindak seperti ini untuk menghancurkanku. Apa aku pernah melakukan kesalahan padamu?"Hubungan keduanya da

  • Pengasuh Duda Lima Puluh Juta   Bab 341. Dalang

    "Bawa orangnya ke hadapan Bos!" Dion segera memerintahkan setelah dia berhasil menangkap pelaku yang sedari awal memang dicurigai telah meneror Nadia.Dua pasang bodyguard yang memang sudah berhasil menangkap pelakunya itu pun segera mematuhi perintah dari Dion, mendekat ke sebuah kereta versi berwarna hitam pekat.Nadia dan Daniel sedari tadi sudah menunggu tepat di dalam mobil. Jantung Nadia terasa berdetak semakin kencang karena memang dia sangat ingin tahu pelaku yang telah tega membuatnya jadi dibenci banyak orang.Suara ketukan di kaca mobil telah menyadarkan Daniel dan Nadia. Daniel melirik ke arah sang istri sambil meremas tangannya perlahan karena dia tahu dengan jelas bagaimana perasaan Nadia. Dia mencoba untuk tetap kuat dan juga tegar sambil tersenyum tipis, "Semuanya pasti baik-baik aja, Nadia. Keinginan kamu terkabul dan kita berhasil menangkap pelakunya. Kamu sudah siap untuk melihatnya?""Iya," jawab Nadia dengan singkat. Pandangan matanya itu terlihat semakin tajam dan

  • Pengasuh Duda Lima Puluh Juta   Bab 340. Berita Baru

    "Itu orangnya! Bener kan dia? Wah gila … nggak nyangka banget kalau dia cewek kayak gitu," tutur salah satu mahasiswa sambil menatap Nadia dan memandangnya dengan tajam.Nadia yang kebetulan sedang melangkahkan kakinya setelah dia sampai di kampus itu pun tampak mengerutkan kening karena sadar saat ini menjadi bahan omongan.Ketika Nadia sedang merasa bingung seperti itu tiba-tiba saja seseorang menarik tangannya, membawanya ke tempat yang sedikit sepi."Kak Alvin? Lepasin!""Gue nggak bakalan lepasin lo di sini sebelum kita bisa bicara berdua," tolaknya. Alvin lantas mengedarkan pandangannya ke sekeliling dan sadar bahwa sekarang tak ada terlalu banyak mahasiswa yang sedang memperhatikan. Dia langsung berbalik untuk menatap Nadia dengan lekat dan berkata, "Lo … ngapain lo malah datang ke kampus?""Apa?" Nadia merasa bingung dengan pertanyaan yang baru dilontarkan oleh Alvin dan sontak saja dia mencoba untuk menepis tangan pria itu karena tak suka jika disentuh seenaknya. "Kenapa pula

  • Pengasuh Duda Lima Puluh Juta   Bab 339. Salah Sangka

    "Cukup!" Putri langsung memotong perkataan Nadia. Napasnya memburu naik turun bersamaan dengan emosi yang semakin menggebu-gebu. "Padahal aku baru aja maafin kamu, tapi sekarang malah kayak gini lagi. Kalau kamu emang nggak percaya, mendingan kita nggak usah temenan lagi aja."Sesuatu terasa sakit di dalam hati Nadia karena memang selama ini temannya hanyalah Putri.Tapi dia tak mencegahnya sama sekali dan melepaskan cengkramannya dari pergelangan tangan Putri. Selalu meremas tangan kanannya sendiri dan menekan perasaannya sampai mengangkat kepalanya setelah sudah siap, "Maaf, aku harusnya emang nggak merasa curiga kayak gini. Tapi aku juga nggak akan memaksa kamu untuk tetap berteman denganku.""Oh?" Putri terlihat sedikit terkejut. Tapi dia kini tertawa sinis. "Harusnya dari awal aku dengerin perkataan teman-teman yang lain aja. Kamu emang nggak sepantasnya punya teman apalagi ada di kampus ini," tambahnya.Nadia seperti mendengar suara hatinya retak. Kenapa Putri sampai mengatakan h

DMCA.com Protection Status