Share

Bab 165. Sean Ketakutan

Malam ini hujan telah mengguyur seluruh kota dengan deras. Suara guntur sesekali menggelegar di langit yang gelap dan menyebabkan kilat mengejutkan.

Sean meringkuk di atas ranjangnya dan tubuhnya saat ini kembali gemetaran.

Martha yang melihat cucunya aneh itu seketika langsung mendekat sambil mengerutkan keningnya. Keringat dingin benar-benar membasahi tubuh Sean, wajahnya pun terlihat pucat seolah-olah dia tengah merasa takut oleh sesuatu.

"Sean," Panggil wanita paruh baya itu. Dia menyentuh pundak Sean dan menggoyangkannya perlahan. "Bangun, Sayang. Ada Oma disini," lirihnya.

Namun bocah lelaki itu tetap saja memejamkan matanya. Dengan cepat dia langsung menoleh ke arah suaminya yang tengah tertidur di sofa. "Papa! Bangun, Pa!" serunya.

Hendrawan yang mendengar suara teriakan istrinya itu perlahan mulai membuka matanya. Dia menggosoknya perlahan dan bangkit berdiri sambil berjalan menuju ke arah Martha.

"Kenapa, Ma?" tanyanya bingung ketika melihat wajah istrinya itu terlihat ketak
Anggrek Bulan

Trauma penculikan itu, sungguh masih berbekas begitu dalam di hati Sean.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status