Share

Bab 375. Belahan Jiwa Sang Asisten

"Maksud Nyonya baik. Beliau ingin Tuan lebih segar setelah minum teh manis ini," kata Baron seolah tahu apa yang dipikirkan tuannya tentang sang nyonya.

Haidar langsung menoleh kepada sang asisten. "Apa kamu tahu isi hati saya?" tanya Haidar kepada orang yang sudah dua puluh tahun lebih menemaninya.

"Tuan adalah belahan jiwa saya. Jadi, saya pasti tahu semuanya," ucapnya sembari terkekeh.

"Cih!" Haidar mendelikkan matanya kepada sang asisten. "Jangan dekat-dekat! Saya masih normal." Haidar beringsut sembari menarik selimutnya. Memalingkan wajahnya dari sang asisten.

Baron tertawa terbahak melihat reaksi tuannya. Sudah lama sekali mereka tidak berbicara santai seperti ini. Dulu sebelum Haidar menikah, mereka selalu berbincang santai kalau berada di rumah. Tapi, sejak tuannya menikah, Baron menjaga jarak.

"Saya juga normal, Tuan," jawab Baron, "Tapi, Tuan dan keluarga Mannaf tetap menjadi prioritas utama saya," ucapnya dengan serius.

Haidar ke

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status