Share

Bab 251. Ancaman Sang Istri

"Boo! Sakit tahu!" Andin mengusap-usap pantatnya yang dipukul sang suami.

Haidar tertawa terbahak-bahak mendengar ocehan istrinya. "Aku gemes, Bee."

"Yaelah punya laki stres begitu," gumam Andin sembari melilitkan handuk di tubuhnya. Lalu, keluar dari kamar mandi meninggalkan suaminya yang masih tertawa. 

Haidar keluar setelah melilitkan handuk di pinggangnya. Ia menyusul sang istri ke ruang ganti. 

"Sakit, Ndut?" tanya Haidar pada istrinya yang sedang memakai baju.

"Pantatku nggak sakit, tapi hatiku sakit dibilang gendut." Andin memukuli lengan suaminya berkali-kali, "Katanya aku semok nggak gendut," lanjutnya sembari mengerucutkan bibir.

"Iya, istriku kamu semok, aku salah ucap. Maaf ya." Haidar memeluk istrinya dari belakang.

"Lepasin ah, aku lagi buru-buru, kasian si kembar, mungkin mereka laper." Andin melepaskan pelukan su

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status