Share

Bab 194. Dua Puluh Tahun Lalu

Haidar menatap dengan tajam ke arah orang kepercayaannya yang masih berdiri di hadapannya.

“Maksud saya, silakan dilanjutkan kerjanya Tuan, biar Nona nggak nunggu terlalu lama,” balasnya.

“Kamu pinter, Baron.” Andin mengacungkan jempolnya ke arah laki-laki yang selalu mendampingi suaminya dengan setia. “Tuanmu kerjanya sangat lamban, kalo aku jadi bosnya udah aku pecat dia,” tambahnya sambil terkekeh.

“Bee, kamu udah pesan makanan?” tanya Haidar pada istrinya mengalihkan pembicaraan sebelumnya, dan dijawab dengan gelengan kepala oleh sang istri.

“Saya sudah memesan makanan untuk Tuan dan Nona,” sela Baron. “Sebentar lagi juga datang.”

“Kamu memang yang terbaik, Baron.” Andin kembali mengacungkan jempolnya, tapi kali ini dua jempol sekaligus.

Haidar tidak suka melihat istrinya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status