Share

Bab 118. Tersenyum Walau Hati Luka

“Jalan, Pak,” kata Andin setelah ia masuk ke dalam taksi online.

Andin mengembuskan napas berat. Bunda, Ayah maafin aku,” batin Andin. Lalu ia memejamkan matanya.

“Siap, Neng!” sahut supir taksi online yang berusia sekitar setengah abad dengan logat sundanya.

Andin kembali membuka mata saat mendengar suara bapak supir taksi online. “Bapak orang sunda ya?” tanya Andin dengan ramah.

“Iya, Neng. Saya orang Bandung,” jawab Pak supir.

“Saya juga orang Bandung, Pak, cuma dari kecil tinggal di sini,” sahut Andin sambil tersenyum. “Tepatnya di lembang,” imbuhnya.

“Kebetulan Neng, Bapak juga dari lembang. Keluarga Bapak di sana, cuma Bapak yang kerja di sini. Ini juga mobil milik teman, kita bagi hasil.” tutur Pak supir.

“Nama Bapak si

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status