Share

Bab 104. Sang Pemilik Hati

“Pa, aku ke belakang dulu ya.” Haidar pamit pada Papa Mahendra sebelum ia jadi bahan ledekan keluarga istrinya. “Keluarga ini bener-bener gesrek semua,” batin Haidar sembari melenggang pergi meninggalkan istri dan papanya.

Haidar menghampiri Aldin dan Sisil yang sedang bersantai di saung gajebo. “Boleh aku gabung?” tanya Haidar kepada kakak iparnya.

“Iya, Bang silakan,” sahut Aldin dengan ramah. Walaupun ia kakak ipar Haidar, tapi Aldin tetap memanggil abang karena usia adik iparnya itu jauh lebih tua darinya.

“Kamu udah baikan, Sil?” tanya Haidar pada Sisil yang sedang duduk di samping Aldin.

“Udah, Bang, aku cuma kelelahan aja,” jawab Sisil sembari tersenyum.

“Makanya kamu harus jaga kesehatan. Makan teratur, istirahat yang cukup! Masih muda kok udah sakit-sakitan.” Aldin terlihat sangat peduli

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status