Home / Romansa / Pengantin Pria Pengganti / Bab 44. Perjanjian Pernikahan 100 Tahun

Share

Bab 44. Perjanjian Pernikahan 100 Tahun

last update Last Updated: 2024-10-23 08:26:48

Sebuah senyuman tipis muncul di bibir Rayyan, dia tidak bisa menahan diri untuk berkata.

“Baiklah, kalau begitu kita pilih yang 100 tahun.”

Evelyn kembali mengangguk setuju.

Rayyan memberitahu staf itu tentang pilihan mereka. Staf itu pun tersenyum dan segera mengurus prosedur pernikahan untuk mereka.

Robi yang berdiri di dekat mereka hanya memperhatikan Tuan Rayyan-nya. ‘Benar-benar seperti serigala yang sedang menipu seekor kelinci kecil dengan kata-kata 100 tahun. Tuan Rayyan, ternyata anda benar-benar licik 100 kali lebih licik dari yang aku perkirakan.’

Sepuluh menit kemudian, Evelyn dan Rayyan akhirnya mendapatkan surat nikah mereka. Staf itu juga memberi mereka selembar kertas sebelum pergi.

Rayyan melirik Robi, dia hanya mengangkat kedua alisnya sambil tersenyum tipis kemudian melipat kertas itu dan memasukkannya ke dalam sakunya.

Evelyn mengambil surat nikahnya dan berjalan keluar lobi dengan senyuman lebar. Wajahnya tampak begitu bahagia.

“Sekarang kita sudah punya surat nik
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 45. Rayyan Mencoba Memberi Inspirasi

    Saat ini Rayyan merasa bersalah. Andai saja dia tahu lebih awal, jika Evelyn akan takut dan terkejut sampai seperti ini, dia pasti akan mengetuk pintu dulu sebelum masuk.Evelyn menjadi gugup saat menyadari jika ada seseorang yang tiba-tiba saja berjongkok, apalagi ketika pria itu menatapnya. Dia merasa seolah-olah stok udara di ruangan itu tiba-tiba seperti mau habis. Perlahan dia menggelengkan kepalanya,“Tidak.”Rayyan terdiam, dia memikirkan apa alasan Evelyn begitu terkejut? Lalu dia berkata dengan lembut,“Gambaranmu sangat bagus.”Bukannya merasa tersanjung, Evelyn malah semakin tersipu malu. Dia menunduk menatap kakinya yang terbalut sandal hotel, kemudian memberi penjelasan dengan suara manis dan lembut.“Aku, aku hanya membantu membuat gambar sampul untuk buku yang akan diterbitkan. Editor Kubilang, gambarannya harus memiliki nuansa intim dan menarik. Sungguh! Aku tidak sedang menggambar yang,... porno...” Evelyn menggigit bibirnya.Rayyan tersenyum, padahal dia sedang menah

    Last Updated : 2024-10-23
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 46. Mimpi Yang Aneh

    Saat melihat Evelyn, para eksekutif itu terkejut bukan main, pikiran mereka langsung menebak jika Rayyan benar-benar adalah seorang Pedofil. Gadis kecil ini adalah bukti yang kuat untuk menyakinkan, jika semua berita yang tersebar di internet itu benar adanya.“Maaf, apa saat ini kalian sedang sibuk?” Evelyn bertanya dengan suara lembut, karena takut jika kehadirannya mengganggu mereka.Para eksekutif itu terdiam, sebenarnya mereka bukan sibuk. Tidak ada pekerjaan yang mereka lakukan, sepanjang hari ini mereka hanya duduk santai sambil minum kopi bersama bos mereka.Tapi Robi menjawab dengan ekspresi serius,“Kami lumayan sibuk. Apa Nyonya lapar? Bagaimana jika saya akan meminta pihak hotel untuk segera mengantar makanan untuk anda.”Evelyn melambaikan tangannya,“Tidak, tidak perlu! Sebetulnya kedatangan ku kesini hanya ingin melihat keadaan kalian saja, dan ingin bilang meskipun pekerjaan kalian sangat penting, tapi kalian jangan lupa untuk istirahat dan menjaga pola makan.” Dia ber

    Last Updated : 2024-10-24
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 47. Keluarga Brahmana Mendengar Kabar pernikahan Rayyan

    Saat dia membuka mata, Rayyan telah menatapnya dengan lembut sambil memegang sebuah selimut. Rayyan hendak menyelimutinya, tapi belum sempat selimut itu menutupi tubuhnya tiba-tiba Evelyn sudah membuka matanya dengan ekspresi wajah yang sangat terkejut.“Apa aku sudah membuatmu terbangun?”Evelyn tertegun, menatap Rayyan.Kemudian Rayyan menyelimuti tubuh Evelyn hingga leher, menutup bahu, perut dan tubuh bagian bawah.Evelyn teringat pada mimpinya barusan. Rayyan yang tidak memakai baju dengan wajah yang merah dan penuh keringat panas yang mengalir dari dagunya.Wajah Evelyn langsung tersipu, kulitnya juga langsung memerah sepanjang leher hingga telinga. Bahkan tangan kecilnya pun tampak berwarna merah muda, dia mencengkeram erat selimut itu lalu menarik ke atas sampai menutupi separuh wajahnya, kemudian menggelengkan kepalanya perlahan.Melihat wajah Evelyn yang terlihat tidak biasa, Rayyan jadi merasa khawatir.“Kenapa wajahmu merah sekali? Apa kamu sedang sakit?” Tanyanya sambil m

    Last Updated : 2024-10-24
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 48. Pengakuan Rayyan pada Arka

    Ruangan CEO, lantai 65, di gedung perkantoran Group Brahmana.Robi saat ini baru saja selesai melaporkan opini publik di internet pada Rayyan. Saat dia akan keluar dan berbalik, dia melihat Arka yang menerobos masuk dengan raut wajah penuh emosi.Padahal dia masih mengenakan kartu karyawan dan tangannya juga masih menggenggam secangkir minuman.“Manajer Arka.. Manajer Arka! Ada apa?” Melihat kondisi amarah Arka yang tengah meledak-ledak, Robi pun siap menghentikan Arka, tapi dia malah didorong sampai terpental menabrak pintu. Robi hanya bisa mengumpat dalam hati, “Dasar bawahan tidak tahu malu!”“Rayyan! Bajingan kamu!” Arka langsung melemparkan cangkir di tangannya dengan marah ke tubuh Rayyan.Rayyan yang masih duduk di kursinya hanya diam tanpa perlawanan. Dia membiarkan Cangkir itu mendarat di dadanya, menyebabkan air yang ada di dalamnya tumpah membasahi seluruh tubuhnya, sebelum akhirnya Cangkir itu jatuh ke lantai dengan keras hingga hancur berkeping-keping .Robi jadi terkej

    Last Updated : 2024-10-24
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 49. Evelyn merasa Dirinya Jatuh Cinta

    Sementara itu di villa bunga mawar,Entah mengapa Evelyn merasa sia-sia mengambil libur selama seminggu ini. Jadi setelah beristirahat sepanjang pagi, akhirnya dia kembali ke kampus di sore hari.Para mahasiswa juga membicarakan tentang berita yang tersebar di internet. Beberapa ada yang tidak percaya sampai konfirmasi langsung pada Evelyn pas jam kelas selesai.Sebelum Evelyn sempat menjawab, suara tidak senang dari Mia sudah terdengar lebih dulu. “Itu bukan urusan kalian semua. Jangan kepo!”Mia memang satu tahun lebih tua dari mereka keluarganya kaya dan dia juga memiliki peran penting di kampus ini, jadi tidak ada yang berani menyinggungnya. Mereka semua langsung mencari alasan untuk melarikan diri ketika melihatnya masuk.“Mia..!” Evelyn tersenyum tipis saat melihatnya.Mia berjalan ke arahnya dan duduk. Kemudian berkata dengan nada menggoda,“Luar biasa. Evelyn berani pergi ke luar negeri untuk mendaftarkan pernikahan!”“Mereka tidak tahu, kamu juga tidak tahu! Aku dan Rayyan me

    Last Updated : 2024-10-24
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 50. Karena Malu Evelyn menghindari Rayyan

    Evelyn dan Rayyan jarang bertemu setelah mereka kembali dari Irlandia. Evelyn tidak tahu bagaimana harus menghadapi Rayyan sejak menyadari dirinya telah tertarik pada pria itu.Apalagi setiap melihat Rayyan dia tidak bisa menahan diri untuk tidak memikirkan mimpi erotis yang berhasil membuatnya begitu malu.Sebagai orang yang cerdas, bagaimana mungkin Rayyan tidak tahu kalau Evelyn sengaja menghindarinya. Gadis itu selalu membuat alasan untuk tidak sarapan atau makan malam bersama dengannya, Evelyn sengaja berangkat lebih awal dan pulang terlambat agar tidak bertemu dengannya.Rayyan juga memikirkannya dengan hati-hati, tapi tetap saja dia tidak tahu apa yang membuat Evelyn bersikap seperti itu padanya. Selain itu, ada banyak hal yang terjadi di perusahaan selama dua hari ini, jadi dia menyampingkan masalah itu dulu untuk sementara waktu.‘Jangan gerasah-gerusuh, jika suatu hari nanti kamu menghadapi masalah tentang wanita.’ Rayyan mengingat semua pesan yang perna diucapkan kakek untu

    Last Updated : 2024-10-25
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 51. Perhatian Rayyan

    Wajah Evelyn terasa merona, tubuhnya mendadak membeku.Rayyan kemudian mengusap dahinya, “Sepertinya kamu memang demam. Kepala pelayan, tolong ambilkan kotak obat.”Kepala pelayan pun bergegas mengambil kotak obat. Rayyan membimbing Evelyn yang di tengah menunduk ke sofa ruang tamu.Dia semakin khawatir saat melihat pipi Evelyn yang memerah.Kepala pelayan dengan cepat kembali sambil membawa kotak obat dan menyerahkan termometer air raksa kepada Rayyan.“Sebaiknya dicek dulu, Tuan.” Katanya.Rayyan mengangguk, mengguncangkan benda itu dua kali lebih dulu. Dia merasa ragu untuk sesaat, sebelum akhirnya menatap Evelyn.“Letakkan di bawah ketiakmu.”Dengan pandangan yang masih menunduk, Evelyn lalu mengambil termometer itu. Hari ini dia mengenakan sweater berwarna kuning, dengan kerah yang sempit. Jadi tangannya tidak bisa menjangkau lebih dalam dan hanya bisa menyelipkannya sedikit di ujung ketiak saja.Ketika sedikit bagian ujung dari bajunya terangkat, sebagian kulit putih dan mulusn

    Last Updated : 2024-10-25
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 52. Raja laut Level Diatas Buaya Darat

    Rayyan berjalan ke arah wastafel dan membuka lemari barang yang ada di sebelahnya, pria itu kemudian melihat pengering rambut berwarna biru.Setelah mengambilnya dia berbalik dan melihat banyak pakaian yang tergantung di sana. Dan yang paling mencolok adalah Bra berwarna merah muda dan celana dalam berwarna senada yang tergantung.Setelah tertegun sejenak, Rayyan tiba-tiba mengerti alasan kenapa tadi Evelyn tidak membiarkannya masuk, ternyata bukan karena marah, tapi karena malu.Rayyan mengusap bagian tengah alisnya, bibirnya mengulas senyum tak berdaya. Dia keluar dan langsung melihat gadis yang sedang sakit itu sedang membenturkan kepalanya di dinding dengan pelan. Terlihat konyol sekaligus sangat menggemaskan.Evelyn benar-benar tenggelam dalam perasaan malunya, sampai tidak sadar kalau Rayyan sudah keluar dia masih membentur-membenturkan kepalanya di dinding berulang kali.Tapi detik berikutnya dahinya tiba-tiba saja menempel di sesuatu yang hangat dan lembut.“Hah!”Evelyn mendo

    Last Updated : 2024-10-25

Latest chapter

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 152. Lamaran untuk Evelyn

    Kemudian terdengar Rayyan berdehem kecil dan membuka suara untuk memecah keheningan yang ada diantara mereka. Dia belum kepada intinya melainkan terlebih dahulu bertanya pada Evelyn dan Neneknya, karena dari sepintas mata memandang sepertinya semua orang yang ada di sana merasakan penasaran akan kisah bagaimana awal mulai pertemuan Nenek dan Evelyn bisa terjadi.“Ini tadi ceritanya bagaimana? Kalian sudah saling mengenal, begitu?” Pertanyaan Rayyan tentu tertuju pada Neneknya sekaligus untuk Evelyn.Dua orang yang ditanya itu saling menatap dan kemudian mengulas senyuman. Wulan menjawab dengan bangga, menceritakan tentang pertemuan mereka. Waktu itu ada Azura, tetapi dia tidak sempat melihat siapa gadis yang sudah menolong ibunya. Tapi dia membenarkan omongan Wulan.Evelyn juga mengangguk, mengingatkan pada Rayyan saat dia menanyakan memar yang ada di dahinya tempo lalu.“Ooh…” Rayyan mengangguk-angguk. Waktu itu dia sempat marah pada Evelyn yang ceroboh, yang telah mengabaikan kesela

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 151. pertemuan Wulan dan Evelyn

    Di Tengah-tengah penantian kedatangan keluarga Brahmana itu, yang disertai rasa berdebar di hati mereka tiba-tiba ponsel yang ada di saku Evelyn bergetar. Ia melihat ternyata itu isi pesan chat dari Rayyan.[Kami sudah meluncur ke rumahmu. Ada Kakek, Nenek, Paman, Bibi dan juga Ibuku.]“Astaga ibu! Bagaimana ini? Mereka benar-benar akan datang. Sekarang sudah ada di jalan menuju kemari!” Evelyn langsung berteriak pada Ibunya.“Aduh, bagaimana ini? Ibu kok jadi tegang sekali ini, Evelyn? Dada Ibu jeduk-jeduk nggak karuan rasanya.” Laras sangat gugup, sampai dia mengambil tangan Evelyn dan menaruhnya di dadanya. Evelyn bisa merasakan jika jantung Ibunya memang berdebar kencang.“Sebenarnya bukan hanya Ibu, aku juga iya.” Evelyn pun mengambil tangan Laras dan meletakkan di dadanya.Dua orang itu sama-sama berdebar jantungnya. Berbeda sekali dengan Nenek Limanto yang duduk dengan manis dan penuh senyum kebahagiaan karena menanti kedatangan keluarga Brahmana.Evelyn melirik Neneknya, ada r

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 150. keluarga Brahmana akan bersilaturahmi ke kediaman keluarga Limanto

    Sofyan, sebetulnya sudah mendengar kabar tentang hal itu. Meskipun kabar di internet yang dulu tidak menjelaskan tentang siapa status istri dari Presiden Rayyan, tetapi Sofyan sudah tahu jika yang dimaksud istri Presiden Rayan tentunya adalah putrinya.“Baiklah, mendengar ucapan kamu ini ibu sedikit merasa lega.”“Kalau begitu lebih baik kita sama-sama berdoa dan lihat saja nanti malam, bagaimana reaksi dari keluarga Brahmana, apakah mereka benar-benar akan menerima kita atau justru …,” Sofyan menggantung kalimatnya.Namun dari ucapan itu Evelyn tahu apa yang dikhawatirkan oleh Ayah dan Ibunyakemudian dia memberi jawaban untuk menenangkan mereka. “Ayah dan Ibu, jangan khawatir. Kita harus percaya kepada kak Rayyan. Aku yakin jika keluarga besar nya adalah keluarga yang baik dan ramah juga. Jadi tidak mungkin mereka tidak akan menerima kita. Apalagi aku dan Rayyan sudah sejauh ini menjalin hubungan pernikahan.”Kedua orang tuanya mengangguk kemudian saling menggandeng tangan Evelyn da

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 149. Sofyan dan Laras merasa ragu

    Bisnis keluarga Brahmana bukanlah bisnis dari orang sembarangan, Sofyan tidak ingin jika nanti putranya ini akan membuat kesalahan. Apalagi dia masih merasa khawatir jika Arka ini masih memiliki emosi yang tidak labil dan pemikiran yang belum cukup dewasa, rasanya jika harus memegang sebuah perusahaan besar seperti ini Sofyan betul-betul merasa ragu.“Bukankah Ayah dari Nak Rayyan sudah berada di sana? Kenapa kini mesti Arka yang menangani?” Biar bagaimanapun juga Sofyan perlu bertanya masalah ini karena dia tetap merasa khawatir memikirkannya.Rayyan mengangkat pandangannya untuk menatap Ayah mertuanya, kemudian dia menunduk kembali dan berkata dengan sopan. “Sebetulnya Ayah sudah memintaku berulang kali untuk mengambil alih perusahaan itu. Tetapi aku belum mendapatkan orang yang bisa dipercaya. Sekarang aku sudah mempercayakan semuanya pada Arka oleh karena itu aku menyuruhnya untuk pergi ke sana, sekaligus menitipkan adikku yang juga akan tinggal di sana untuk berobat.”“Oh ... Jad

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 148. Aku berjanji Akan membawa keluargaku kesini

    Barulah sampai di sini Evelyn tersadar dan paham akan semuanya. Rasa takutnya tiba-tiba sirna, akhirnya dia senyum-senyum sendiri tidak jelas sambil mandi.Ketika dia keluar dari kamar mandi, dia sudah melihat Rayyan juga bersiap untuk mandi. Evelyn sedikit menggeser tubuhnya supaya Rayyan bisa masuk ke dalam kamar mandi. Tidak butuh waktu lama Rayyan sudah terlihat keluar dari kamar mandi.“Apa kamu membawa baju ganti?” Evelyn bertanya, hanya untuk mengusir rasa malu dan canggung sebenarnya.“Tadi aku yang meminta Robi untuk mengantarkan baju kesini. Setelah itu Bibi Leni yang mengantarkannya ke kamar ini”“Ohh …!” hanya begitu saja jawab Evelyn. Dia segera memilih baju dan berganti dengan cepat saat memastikan Rayyan sudah berganti dengan baju ala kantornya. Dan kini terlihat sedang sibuk dengan ponselnya.Ketukan pintu terdengar memecah kesunyian yang ada, suara Bibi Leni memanggil dengan lembut dari luar kamar, mengajak mereka berdua untuk segera turun sarapan karena keluarga besa

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 147. Malu tapi bahagia

    Evelyn kembali menatap ke arah Rayyan terlihat pria itu kembali tersenyum menatapnya, Evelyn terlihat seperti orang linglung.Evelyn kembali menoleh padanya dan bertanya, "Kak Rayyan apa semalam kamu tidur disini?" Sambil mengencangkan selimut untuk menyembunyikan tubuh polosnya.Rayyan menarik ujung bibirnya dengan senyum merekah, "Kamu bertanya padaku? Aku yang seharusnya bertanya padamu Evelyn Limanto, eh salah, Nyonya Miga Brahmana, apa semalam kamu melupakan sesuatu?” Nada bicara Rayyan seperti sedang kecewa.Tentu saja ia akan merasa sangat kecewa, jika Evelyn benar-benar melupakan kejadian indah tadi malam. Padahal pagi ini Rayyan berencana ingin merasa kembali kehangatan indah yang tidak akan dilupakan seumur hidup mereka itu, yaitu malam pertama penyatuan jiwa raga dan cinta mereka.Evelyn masih penuh kebingungan, dengan hati-hati kemudian dia berusaha untuk mengingat semua kejadian tadi malam.Semalam ia mengingat jika dia memang pergi bersama kakaknya Arka dan minum dua gel

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 146. Malam Pertama

    Sofyan dan Laras membukakan pintu, ketika dia melihat yang datang adalah Rayyan sambil menggendong Evelyn. Mereka pun terkejut.Laras langsung bertanya dengan cemas, “Apa yang sudah terjadi pada Evelyn, nak Rayyan?”Sebelumnya Rayyan tersenyum dahulu pada mereka, kemudian menjawab. “Tidak perlu khawatir Ibu mertua, tidak ada yang serius terjadi pada Evelyn. Tadi saat aku datang, aku melihat Evelyn sedang mabuk, jadi aku mengantarnya pulang saja.”Dua orang itu langsung saling menatap, mata keduanya membulat sempurna dari tatapan mata keduanya, seakan-akan saja saling memberi isyarat jika yang ada dalam pikiran mereka adalah sama.Sofyan kemudian berkata dengan marah. “Dasar Arka, memang dia anak kurang ajar! Bisa-bisanya dia membiarkan Adiknya mabuk sampai seperti ini?”Sedangkan Laras hanya menggelengkan kepala, saat menyadari kelakuan putranya itu. Laras kemudian langsung mempersilahkan Rayyan untuk masuk dan membimbingnya ke kamar Evelyn. Rayyan kemudian melangkah masuk ke dalam k

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 145. Evelyn kembali mabuk

    Untuk membuang rasa canggung yang ada kemudian Arka berkata, “Apa Rayyan belum datang?” tanya Arka.“Belum, katanya dia akan sedikit terlambat. Ayo lebih baik kita duduk dulu.”Arka menyuruh Evelyn untuk duduk di meja lain, “Kamu duduk di sini dulu ya? Tunggu Rayyan datang sebentar lagi. Kamu boleh pesan apapun. Kakak akan mengobrol sebentar dengan Ethan.”Kemudian dua pria itu menyisih, di meja yang bersebelahan dengan meja tempat Evelyn duduk. Mereka berdua sedang membicarakan tentang kepergian Arka besok ke luar negeri. Sebab perusahaan milik grup Brahmana di sana itu masih ada hubungannya dengan Ethan, jadi tentu saja harus ada pembicaraan terlebih dahulu mengenai hal-hal rumit dan lumayan penting diantara mereka berdua.Ketika mereka sedang serius mengobrol, pelayan datang menyuguhkan anggur Merah pada Evelyn. Evelyn terkejut melihat botol anggur merah di depannya. Dia seketika mendongak, dia ingin mengatakan Jika dia tidak minum anggur merah, tapi ingin memesan jus saja. Tetapi

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 144. Jika sudah diberi hati Jangan mengharap jantung

    Mendengar gumaman Ibunya, Sofyan langsung berkata, “Ibu, kita tidak boleh berharap seperti itu. Meskipun sekarang kita ini adalah besan dengan grup Brahmana, tetapi kita harus tahu diri siapa kita. Jika dibanding dengan keluarga Brahmana, kita ini diibaratkan cuma seujung kukunya saja dari Brahmana grup. Evelyn dipilih oleh Tuan Rayyan untuk menjadi istrinya saja, itu sudah merupakan sebuah kebanggaan yang tidak bisa dimiliki oleh orang lain. Jadi aku harap kita jangan bermimpi terlalu tinggi untuk mendapatkan jantung, jika saat ini kita sudah dikasih mereka hati.”Nenek Limanto tertawa kecil, “Iya, kamu benar. Lagi pula perkataan ibu tadi tidak terlalu serius.”Seharian ini Evelyn melewati waktu di rumah keluarganya ini. Dia mulai merasa suntuk dan bosan. Dia merindukan Rayyan, ingin menelepon tetapi dia takut mengganggu kesibukan Rayyan. Jadi pada akhirnya dia hanya bisa menahan diri.Hingga malam telah tiba, dia melihat kakaknya sudah pulang dari kantor nya. Dia segera menghampiri

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status