Share

Hati yang membeku

Selamat membaca.

Remuk.

Aku menangis di tepi kasur sembari memeluk kedua lututku, menatap melemas ke arah jendela yang membawa sinar matahari masuk ke dalam. Menembus beberapa bagian tubuhku samar-samar. Dengan Dress indah pilihannya.

"Tak ingin kehilanganku, tetapi menyakitiku."

Tangan kekarnya mengelus wajahku yang tutupi helai rambut dengan lembut, menatapku dengan tatapan merasa bersalah—tetapi terus mengekangku dengan statusnya. Serta menolak pilihanku. Aku tidak sembuh, aku semakin sakit. Begitu pula dengan dunia ini!

"Kamu menginginkan kedamaian, tetapi menentangku!" balas Baginda dengan nadanya yang lembut, seolah tak peduli pada tubuhku yang dibuatnya seperti malam yang harus selalu ku ingat. "Lihat, kamu tidak lemah. Jadi berhentilah memperlakukan dirimu lemah Emabell!"

Aku marah pada setiap perkataannya yang terdengar seperti sebuah perintah, yang tak boleh ku tolak. Karena akibatnya bisa sangat fatal. "Kamu mengerti Emabell?"

"Ya. Baginda."

Kamu berhasil membuatku tak berd
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status