Kehebohan hari itu tidak hanya sampai disitu karena pada siang harinya pihak kepolisian kembali datang untuk memeriksa kediaman Aiden, terutama TKP tempat tubuh Suli tergantung dalam keadaan tidak bernyawa. Jika pada kedatangan polisi yang pertama Gwen tidak ada di tempat karena harus berbicara dengan Carlson, berbeda pada hari ini. Gwen melihat semua kehiruk pikuk keadaan saat polisi melakukan penyelidikan. Beberapa polisi terlihat sedang memeriksa ulang TKP. Sedangkan beberapa lain nya sibuk menanyai satu persatu pelayan - pelayan yang bekerja di kediaman Aiden. Suara-suara sumbang pun mulai kedengaran dimana-mana. Suara-suara yang mengatakan kalau kematian Suli bukanlah bunuh diri seperti yang dikira oleh orang banyak pada hari pertama. Melihat kedatangan pihak kepolisian pada hari ini, maka para pelayan pun menyimpulkan kalau memang ada yang tidak beres pada kematian rekan mereka ini. Saat orang- orang heboh di kediaman Aiden, seorang wanita dan seorang pria terlihat mengawas
#Scene pun kembali ke kediaman Aiden. Gwen yang tidak ditanyai apapun terkait kasus ini sudah kembali ke kamar nya bersama Aiden. Saat ini dia sedang bersiap-siap untuk pergi ke Berlian cosmetics untuk melanjutkan syutingnya. "Hari ini aku masih ada syuting beberapa scene iklan." Ujar Gwen pada Aiden yang juga sedang berpakaian karena rapat yang seharu nya dilaksanakan di kantor, terpaksa dia alihkan ke kediamannya. "Hari ini aku tidak bisa mengantarmu." Ucap Aiden sambil memasang jasnya di depan kaca. "Keadaan di rumah saat ini tidak memungkinkan aku untuk pergi." Tambah Aiden. "Rery yang akan menjemputmu dan mengantarkanmu ke Berlian Cosmetics." Lanjut Aiden lagi. "Dan untuk masalah manager mu, aku sudah meminta seorang kenalan ku untuk menjadi menager mu. Nama nya Diana. Dia adalah sahabat karib Rery." Aiden terus saja bicara tanpa menyadari kalau Gwen ternyata sudah tidak ada di dalam ruang ganti pakaian bersama nya. "Kemana si rubah kecil itu pergi?" Seru Aiden saat berbal
"Rery, tolong bawa aku keluar. Aku ingin mengecek semuanya sebelum rapat dimulai. Oh ya, semua orang yang kita undang rapat sudah hadir?" Tanya Aiden pada asistennya itu. "Sepertinya belum tuan muda Aiden. Lagi pula waktunya masih ada sekitar satu jam lagi." Lapor Rery. "Baguslah. Artinya aku masih punya waktu satu jam untuk melakukan penyelidikanku. Ayo Rery, kita keluar. " Titah Aiden. "Baik tuan Muda." Rery pun mendorong kursi roda Aiden keluar. *** Di perusahaaan Gavin Com 7, terlihat Theodor sedang duduk bersama para pendukungnya di dalam ruangannya. "Aku sarankan untuk segera mengadakan pemilihan direktur baru tuan muda Theodor." Saran salah seorang dewan direksi pendukung Theodor yang bernama tuan Leon. "Aku setuju dengan apa yang katakan oleh tuan Leon. Tidak baik terlalu lama menunda hal ini. Toh tuan Garrand Gavin sudah setuju." Ujar pria yang lain nya. "Tapi sampai saat ini masih ada beberapa dewan direksi yang meragukan kinerja ku. Aku masih belum bisa menebak siapa
Hari telah beranjak siang. Gwen yang seharian ini syuting di Berlian Cosmetik akhirnya dapat meluruskan kaki dan pinggang nya. "Besok adalah syuting yang terakhir, bukan?" tanya Gwen pada Christin, teman barunya. "Iya, besok adalah syuting terakhir. Setelah itu, aku dengar akan ada perayaan dari pihak Berlian Cosmetik sekaligus ajang promo produk." Jawab Christin. "Humph! Aku juga mendengar hal itu." Sahut Gwen. "Apa kau tahu kalau acaranya akan dikemas dalam pesta dansa Gwen?" tanya Christin, dengan sedikit merubah ekspresi wajahnya ke sungkan. Christin tahu kalau suami Gwen lumpuh alias tidak bisa berjalan. Sedangkan pesta dirancang dalam dalam format pesta dansa. Permasalahannya adalah Gwen merupakan main model di dalam acara tersebut. Bagaimana bisa orang yang menjadi pusat perhatian dalam iklan ini, tidak turun sama sekali ke lantai dansa? Tentu saja ini akan sangat menyita banyak mata saat acara tersebut yang ujung-ujungnya akan melahirkan gosip ke esokan harinya setelah pe
"Rery, hubungi orang-orang yang kau tugasi untuk menjaga Gwen! Tanyakan pada mereka dimana istri ku saat ini? Sepertinya dia pergi meninggalkan Berlian Cosmetik." Perintah Aiden, dan setelahnya pergi ke ruang ganti pakaian untuk mengganti pakaiannya. "Kau mau ke mana, tuan muda?" Tanya Rery kaget saat melihat Aiden memakai baju kaos hitam dan jaket putih gading. Secara Aiden selama ini selalu menggunakan kemeja saat keluar rumah. "Kau tidak perlu tahu. Aku hanya ingin pergi keluar sebentar. Kau tetap di dalam kamar ku. Jangan tinggalkan kamar ini." Perintah Aiden pada Rery. "Tapi kau mau ke mana tuan muda?" Ulang Rery bertanya. Jelas Rery khawatir karena tidak biasanya Aiden tiba- tiba ingin pergi tanpa mengajaknya. Apalagi, Aiden sampai memintanya untuk menjaga kamar Aiden. Firasat Rery mengatakan pasti ada sesuatu yang Aiden sembunyikan. "Kau tidak perlu pasang wajah khawatir seperti itu, Rery! Aku hanya ingin pergi menemui Gwen. Jadi segera kau shareloc di mana posisi Gwen saat
"Skyaleden Gavin Junior!!" Teriak Gwen dengan suara pelan. "Cup!" Aiden menarik cepat maskernya dan mencium pipi Gwen. "Jangan lama-lama! Aku tunggu di luar." Ujar Aiden lalu auto keluar dari ruang ganti pakaian. Gwen reflek memegang pipinya yang bagaikan digelitik jutaan kaki kupu-kupu saat itu. "Ada-ada saja! Mana ada orang kencan sambil nyamar kayak gini." Sebutnya dengan bibir yang manyun tapi sedikit demi sedikit mulai berubah menjadi sebuah senyuman. Aiden dengan sabar menunggu Gwen bertukar pakaian di dalam sana sambil melihat keadaan sekelilingnya. Jujur saja, ini adalah pertama kali nya Aiden pergi ke tempat seperti ini. Sebagai salah satu keturunan keluarga Gavin, wajar saja jika Aiden tidak pernah pergi ke wahana pasar malam. Karena tempat seperti ini memang bukan tempat untuk orang sekelas Skyleden Gavin Junior. Namun walaupun begitu, Aiden malah merasa tempat ini akan menjadi tempat yang akan membuat kenangan nge-date pertama dengan Gwen terasa berbeda. Alih-alih mem
"Wahana rumah hantu?" Ulang Aiden dengan kening yang berkerut. "Ya! itu!" Sorak Gwen sambil menunjuk wahana rumah hantu yang ada di belakang mereka. "Oke." Jawab Aiden yang tidak tahu apa isi wahana rumah hantu tersebut. Mendengar Aiden setuju, Gwen pun langsung tersenyum tipis. "Kena kau kali ini Aiden!" Serunya dalam hati. Singkat cerita dua sejoli ini pun masuk ke dalam wahana rumah hantu itu. Tapi tidak seperti yang di planning kan oleh Gwen sebelumnya. Alih-alih membuat Aiden ketakutan saat bersafari di dalam rumah hantu yang full of hantu bohongan itu, yang ada malah Gwen yang hampir pingsan karena selalu di kagetkan oleh para setan bohongan yang selalu saja mengejutkannya di setiap langkahnya. "Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!" Teriak Gwen memeluk kencang Aiden saat sesosok pocong mengagetkannya dari balik pohon pisang. Aiden tentu saja senang -senang saja dengan semua hal ini. Karena tanpa harus Aiden modusin, Gwen sudah terlebih dahulu memeluknya. Kencang lagi!! "Cepatlah Ai
"Tiga puluh lima kali tembakan untuk tiga puluh lima hadiah dariku untu mu." Ucap Aiden sambil menurunkan kaca mata lalu mengedipkan satu matanya guna menggoda Gwen. Gwen yang mendapat perlakuan seperti itu dari Aiden auto mematung. Mematung demi mengamankan detak jantungnya yang mulai tidak menentukan. Sepertinya ada sorak sorai di dalam sana, yang bahkan mengalahkan sorak sorai army nya BTS saat BTS manggung di Busan. Cepat detak jantung Gwen saat ini sedang berpacu dengan suara tembakan Aiden yang mengenai satu persatu kertas bidikan yang ada. "Tek- " Suara kertas bidikan terakhir pun terdengar. "Semuanya jadi milik kami kan, pak?" Tanya Aiden pada si penjual yang mematung karena baru saja dia rugi besar. Dia rugi karena semua hadiah berhasil Aiden bawa pulang. "B-bagaimana kau bisa melakukannya?" Tanya si penjual terbata-bata. "Aku tinggalkan menambahkan beberapa derajat dari sudut tembak yang terlihat. Sebab sepertinya kau sudah memodifikasi senapanmu ini. Moncong senapan in
Sementara di kamar, Axeira yang sedang berbaring di tempat tidurnya, bingung setelah mendapatkan panggilan absurd dari Asher barusan."Ni anak ngomong apaan sih? Gak jelas banget!! Nanya sendiri lalu jawab sendiri..!"Axeira melemparkan hpnya kesebelahnya.Tiba-tiba terdengar satu notif Wa masuk di hape Axeira.DRrrtz...(Asher #) Tadi Mama nanyain kamu. Aku bilang ke Mama, kamu mendadak pergi setelah mendapat telpon dari temanmu.Axeira bingung membaca pesan dari Asher, "Lah, bukannya tadi aku bilang mau matiin kompor. Kok dia ngasih alasan lain ya?"Axeira lalu mengetik beberapa kata di Hp ny.(Axeira#) Kenapa kamu berbohong pada Mama?Tidak lama kemudian..DRrrtz.....(Asher#) So, aku mesti bilang kalau kamu pergi untuk matiin kompor??🙄Belum sempat Axeira membalas pesan ter
Deg.."Mati gue.. " Gumam Axeira dalam hati.“Dia ngenalin gue gak ya?"Axeira hanya diam tanpa mengulurkan tangan, padahal Asher sudah dari tadi mengulurkan tangannya."Ni cewek kenapa..?? Syok dia melihat ketampanan gue?? " Pikir Asher dalam hati.Karna capek terlalu lama tangannya menggantung, Asher langsung berinisiatif mengambil tangan Axeira. "Gue Asher!" ucap Asher setelah meraih tangan Axeira.Deg.. deg... seeeeer.... tiba-tiba jiwa Axeira yang tadi terbang entah kemana mendadak ditarik kembali secara paksa ke tubuh Axeira ketika Asher menarik tangannya untuk bersalaman."Aku Axeira.. " Jawab Axeira singkat dan segera melepaskan tangannya. Axeira yang takut ketahuan oleh Asher mengenai jati dirinya, mulai menundukan kepalanya."Kalian gabung aja makan sama kita di sini. " Ajak Becca ke Gwen sesuai
Axeira segera menyelesaikan mandinya. Begitu keluar kamar mandi, dia pun segera mengambil baju yang sudah disiapkan oleh Mamanya."Kok Mama malah milihin dress sich?? Bukan nya celana jean dan baju kaos..!" Tatap Axeira pada dress itu."Bodo amat ah!! Sesekali nyenangin hati Mama apa salah nya!" Axeira pun mengambil dress yang disiapin oleh Mamanya. Namun ketika dress itu diraih oleh Axeira, tiba-tiba sebuah kalung dengan Liontin Safir terjatuh.Axeira mengambil liontin itu.. "Bram.. " Gumam nya.Digenggamnya liontin itu beberapa saat Axeira tenggelam dalam kenangan masa lalunya ketika dia berada di Paris.Dibukanya lagi telapak tangannya dan dilihatnya kembali liotin itu. "Apakah kamu baik-baik saja di sana Bram?” Gumamnya pelan.Kemudian Axeira berjalan ke meja hiasnya. Dia berniat untuk menyimpan kembali kalung dan liontin itu. Namun ti
Axeira pulang dengan lesu malam itu karena dia sangat sibuk dengan persiapan perlombaan ditempat magangnya.Axeira harus bolak balik mengecek detail hasil rancangannya sewaktu diproduksi. Walaupun dia gak berniat serius mengikuti perlombaan ini tapi Axeira bukanlah orang yang separuh-separuh dalam melakukan sesuatu. Jadi untuk produksi hasil rancangannya dia gak mau ada kesalahan sedikit pun.Sebenarnya Axeira sudah lulus kuliah tahun lalu di Paris mengambil jurusan design pakaian. Tapi karena usaha sang Papa bergerak dibidang permata maka Axeira memutuskan untuk mengulang kuliah di Singapura dan ambil jurusan design perhiasan.Hari sudah menunjukan pukul 8.30 ketika dia pulang."Dek... kok malam kali pulangnya?" Sapa Gwen pada putri nya yang menarik kursi di meja makan."Minggu depan tu, ada perlombaan di tempat adek magang, Ma. Jadi adek kudu mastiin kalau produk yang akan adek
"Asher kontrak yang gue serahin dua minggu lalu untuk ditanda tangan, mana? Besok mau gue bawa ke Surabaya!" Tanya Joshua, hanya menjulurkan kepalanya di pintu ruangan Asher."Waah nich anak emang kagak ada akhlaknya! Minus etika emang ni orang! Ngomong ama bos kayak mesan kopi di warung kaki lima!!" Asher melemparkan bola karet yang selalu ada di meja nya ke arah Joshua."Curut.. masuk lo.. ""Elo ya, kagak pernah ada sopan-sopannya!" celetuk Asher pada Joshua."Gimana kalau ada orang lihat, bisa jatuh martabak eh martabat gue!!!""Tenaang Sher gue udah pastiin, kagak ada orang di luar. Si Tia juga udah pergi istirahat makan siang. Lagian ini kan jam istirahat siang. Lo aja yang masih betah kerja kaya kuda...! " Joshua melangkah ke arah meja Asher."Terus dokumen untuk ke Surabaya besok mana?" Joshua mengulurkan tangannya.
Setelah menenangkan hati dan pikirannya akhirnya Ivan dapat kembali normal."Jadi lo mau pesan apa? ""Buatin gue gaun putri Jasmine donk? Cos minggu depan akan ada fashion show ala-ala Arabian night di tempat gue magang dan gue juga ingin lo yang make up in gue. Tapiii gue inginnya tampilan wajah gue tetap seperti ini." Jelas Axeira panjang kali lebar pada Ivan."Gue gak paham" Sahut Ivan singkat."Gini loh!!Gue mau, lo nyulap gue tetap cantik dengan gaun yang lo buat tapi muka dan poni gue jangan lo apa-apain!!!!""Ye.. mana bisa!!” jawab ivan ketus sambil melempar bantal ke Axeira." Secara ya non...!! segala ketidaksimetrisan dipenampilan lo saat ini berakar dari kaca mata dan poni si Anabelle ini...!!” Rutuk Ivan sambil nunjuk-nunjuk kacamata dan poni Axeira."Pokonya gue gak mau wajah dan tatanan rambut gue di ubah!" Per
Siang ini topik mengenai perlombaan itu masih kencang terdengar dikalangan pegawai perusahan Keanu. Ada yang sibuk cari kandidat. Ada yang sibuk pilih costume Arabian night. Bahkan ada yang sibuk rumpi seperti Lianda Cs."Kayaknya.. saingan kita gak akan banyak nich.. " Ujar Lianda sekretaris wakil Direktur."Yakin amat lo,!" Ujah Tia sekretaris Direktur."Iya nich..!" Timpal Maria staff marketing."Kalau soal desaign mendesign, gue yakin kita semua bisa karena kan background kita semua adalah designer. Tapi kalau soal fashion show gue yakin gak semua pegawai cewek di perusahaan ini bisa karena gak semua nya kayak kita. " Jelas Lianda sambil tertawa."Lagian, kalau gue gak salah ada dua divisi yang bakalan gak akan ikut serta dalam perlombaan ini." Sambung nya"Dua?" Tanya Tia."Iya.. dua! Divisi produksi dan divisi design. Kan beru
Keadaan cafetaria sangat riuh siang itu. Hal ini karena pengumuman tentang lomba design dan fashion show yang akan digelar pada anniversary perusahaan minggu depan."Tahun ini beda ya...? " Ujar salah seorang pegawai wanita bagian Marketing kepada teman yang sedang mengantri makan siang mereka."Iya!!Seperti ada nuansa-nuansa pencarian jodoh ala pangeran di negri dongeng." Jawab teman si wanita sambil memilih menu makan siangnya."Benar!Sudahlah hadiah utama nya perhiasaan yang kita design dan bonus satu bulan gaji tapi yang bikin gegeeer itu, hadiah bonusnya !!!!dinner dengan pak Asher...!! membayangkan makan malam romantis berdua dengan direktur Keanu Fashion Company... " Pikiran kedua wanita itu terbang menembus alam khayal nya masing-masing.Kericuhan mengenai lomba design dan fashion show tidak hanya terjadi dalam antrian makan siang hari itu. Perbincangan mengenai perlombaan design dan fashion
"Kenapa sayang...??! Apakah masa magang mu sudah habis? Atau jangan-jangan perusahaan ini sudah mengeluarkan mu.. ??!" Ny. Maximo yang notabene adalah aunty nya Axeira langsung menerima lakon yang diberikan oleh ponakannya. ia langsung melihat ke arah Asher. Melalui sorot mata nya dia meminta Asher menjelaskan situasi ini padanya."Sepertinya semua yang terjadi hingga pagi ini adalah murni kesalahpahaman. Jadi saya rasa nona Aira tidak perlu berhenti magang di perusahaan ini, benerkan pak Joshua?" Tanya Asher penuh penekanan pada setiap katanya."Bener sekali pak. Nona Aira kamu bisa kembali keruangan mu dan melanjutkan kerjaan mu." Ucap Joshua pada Aira"Tapi bagaimana dengan ini pak?? " Tunjuk Aira pada surat pemberhentian yang diberikan oleh Joshua tadi pagi sambil melihat penuh kemenangan ke Asher."Ini...!! Biar saya yang buang.. !!!" Asher segera merebut surat itu dari tangan Axei