Share

Bab 46. Menjadi Boneka

Aira terduduk lesu di sofa, menjadikan sandaran yang empuk sebagai tempat bersandar untuk tubuh yang lelah. Memejamkan matanya sejenak, ia merasakan kegelisahan hati saat mendengar perkataan Andre tentang rencana perjodohan mereka.

Tidak bisa memahami mengapa hidupnya terasa seperti menjadi boneka yang selalu dipermainkan oleh orang-orang terdekatnya, Aira merasa kehilangan kendali atas hidupnya sendiri. Ia hanya ingin dapat menjalani hidup yang sesuai dengan keinginannya, tanpa campur tangan dari siapa pun, termasuk keluarganya.

Saat ini, rasa lelah yang membebani tubuhnya terasa begitu besar. Tangannya tidak sadar mengusap perutnya yang masih rata, berkomunikasi dengan calon kehidupan yang hadir di dalam dirinya. Aira merasa sangat bersalah, mengetahui bahwa keadaannya yang begitu lelah dan hatinya yang terguncang pasti berdampak pada calon anaknya.

"Sayang, mama yakin kamu juga bisa merasakan apa yang mama rasakan," bisik Aira dalam keheningan. "Maafkan mama jika situasi ini mempen
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status