Beranda / Rumah Tangga / Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku / Bab 105 ( Pengendara Mobil Yang Mencurigakan)

Share

Bab 105 ( Pengendara Mobil Yang Mencurigakan)

Penulis: Tri Afifah
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-01 07:23:51

Mobil itu berjalan dengan pelan di depan gerbang rumah Liam, terkesan sengaja ingin memperhatikan rumah yang elegan dan mewah itu. Pria paruh baya yang mengendarai mobil itu memandang ke arah rumah Liam dengan mata yang tajam, tapi tidak terlihat wajahnya karena kaca riben yang menutupi wajahnya.

Mobil itu berhenti sejenak di depan gerbang rumah Liam, seolah-olah pria paruh baya itu ingin memastikan bahwa rumah itu adalah rumah yang dia cari. Setelah beberapa detik, mobil itu melanjutkan perjalanan, tapi tidak sebelum pria paruh baya itu memandang ke arah rumah Liam sekali lagi.

Gerakan mobil itu tidak terlalu mencolok, tapi cukup untuk menarik perhatian seseorang yang sedang memperhatikan. Dan, kebetulan, ada seseorang yang sedang memperhatikan mobil itu. Saras, yang sedang berada di dalam kamarnya yang berada dilantai paling atas, melihat mobil itu berjalan di depan gerbang rumah dengan pelan.

Saras merasa sedikit penasaran dengan mobil itu, Tapi, karena dia tidak bisa melihat wajah
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 106 ( Ancaman Ricard)

    Saras membuka pintu mobil dan turun ke jalan, sambil memandang ke arah rumah sakit yang besar dan megah. Liam mengikuti di belakangnya, sambil menutup pintu mobil dan memandang ke arah Saras dengan mata yang penuh perhatian."Mau aku antar ke dalam?" Liam bertanya, sambil mengambil langkah ke arah Saras.Saras menggelengkan kepala, sambil tersenyum lembut. "Tidak perlu, Liam," dia berkata dengan suara yang lembut. "Aku bisa sendiri."Liam menganggukkan kepala, sambil memandang ke arah Saras dengan mata yang penuh kekaguman."Baik, aku akan menunggu di sini, sampai dirimu tidak terlihat. baru setelah itu aku akan pergi.” Ia berkata dengan suara yang santai.Saras tersenyum dan membalikkan badannya, sambil berjalan ke arah pintu masuk rumah sakit. Liam memandang ke arahnya dengan mata yang penuh perhatian, sambil berdiri di samping mobil dengan tangan yang terlipat di dada.Tanpa sepengetahuan mereka, Ricard sedang mengawasi dan menunggu Saras di balik tembok yang menghubungkan parkiran

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-03
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 107 ( Jemput Aku)

    Liam memasuki ruangan kerjanya dengan langkah yang santai, sambil memandang ke arah Viktor yang sudah menunggu di depan meja kerjanya. Viktor,dengan wajah yang serius dan mata yang tajam, memandang ke arah Liam dengan ekspresi yang khawatir."Selamat pagi Tuan, saya senang anda hari ini masuk kantor." Viktor berkata dengan suara yang serius. "Karena ada beberapa hal yang ingin saya bicarakan dengan anda, Tuan.."Liam memandang ke arah Viktor dengan mata yang penasaran, sambil berjalan ke arah meja kerjanya. "Apa yang terjadi, Viktor?" ia bertanya dengan suara yang santai.Viktor memandang ke arah Liam dengan ekspresi yang khawatir. "Saya memiliki beberapa keganjalan saat menjual barang kita ke sekelompok mafia di luar negeri," ia berkata dengan suara yang serius.Liam memandang ke arah Viktor dengan mata yang penasaran. "Apa yang terjadi?" dia bertanya dengan suara yang santai, namun ekspresinya menuntut agar Viktor cepat berbicara.Viktor memandang ke arah Liam dengan ekspresi yang k

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-03
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 108 ( Tidak Peduli Kontrak atau Tidak, Harus Jaga Keluargamu)

    Saras memasuki kamar inap Rosa dengan langkah yang pelan dan hati-hati. ia memandang ke arah sekitarnya, mencari tahu apakah ada orang lain di dalam kamar selain Rosa. Saat itu, ia melihat Anjaswara, ayah mertuanya, tengah menyuapi sarapan pada Rosa dengan sangat telaten.Rosa terlihat sedikit lemah dan kurus, dengan wajah yang pucat dan mata yang terlihat sedikit lelah. Anjaswara, di sisi lain, terlihat seperti biasa, dengan wajah yang serius dan mata yang tajam.Saat Saras memasuki kamar, Anjaswara dan Rosa saling tatap, dan terlihat tidak terlalu menyambut baik kedatangan menantunya itu. Mereka berdua terlihat sedikit tegang, dengan wajah yang yang nampak tak bersahabat.Saras memandang ke arah mereka berdua dengan mata yang sedikit ragu-ragu. ia tidak tahu apa yang terjadi, tapi dia bisa merasakan bahwa ada sesuatu yang tidak beres."Ada yang ingin kau katakan?" Anjaswara berkata dengan suara yang pelan, namun Saras dapat mengartikan bahwa hal itu seperti kalimat sindiran.Saras m

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-03
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 109 (Mobil itu, Lagi...)

    Liam menarik tangan Saras agar mengikuti langkahnya, dengan gerakan yang cepat dan pasti. Saras merasa sedikit terkejut dengan gerakan Liam yang tiba-tiba, tapiia tidak bisa menolak untuk mengikuti langkahnya.Mereka berdua memasuki lift yang terletak di dekat kamar Rosa, dengan Liam yang masih menggenggam tangan Saras. Saras merasa sedikit tidak nyaman dengan genggaman tangan Liam yang terlalu kuat, tapi ia memilih untuk diam.Lift bergerak ke bawah, Saras merasa mulai sakit karena genggaman tangan Liam yang terlalu kuat, tapi ua tidak bisa mengatakan apa-apa, kali ia takut untuk mengeluarkan suara.Saat lift berhenti di lantai dasar, Liam membuka pintu lift dan menarik tangan Saras agar mengikuti langkahnya. Mereka berdua keluar dari lift dan berjalan ke arah parkiran, dengan Liam yang masih menarik tangan Saras.Saras hanya bisa mengikuti langkah Liam, dengan hati yang sedikit berdebar.Saat mereka berdua sampai di parkiran, Liam membuka pintu mobil dan menarik tangan Saras agar m

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-03
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 110 ( Berharap Akan Keajaiban)

    Vinso berusaha untuk kabur dari tempat penyekapan, dengan tubuh yang lemah dan terluka. ia berlari dengan terseok-seok, dengan kaki yang terasa berat dan sulit untuk digerakkan. ia tidak tahu kemana ia harus pergi, tapi ia tahu bahwa dirinya harus keluar dari tempat itu secepat mungkin.Vinso memandang ke arah sekitarnya, dengan mata yang terlihat sedikit kabur. Ia melihat hutan yang lebat dan gelap di depannya, dan ia tahu bahwa itu adalah tempat yang paling aman untuk bersembunyi. Vinso berlari ke arah hutan, dengan tubuh yang terasa semakin lemah.ia kembali berlari dengan terseok-seok, dengan kaki yang semakin sulit untuk digerakkan namun harus dipaksakan.ia tidak tahu berapa lama lagi dia bisa berlari, tapi ia tahu bahwa harus terus berusaha. Ia tidak ingin ditangkap lagi oleh orang-orang yang telah menyekapnya.Vinso memasuki hutan, dengan tubuh yang terasa semakin lemah. ia tidak tahu berapa lama lagi dia bisa berlari, tapi Vinso tahu bahwa ia harus terus berusaha. Tiba-tiba, V

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-04
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 111 ( Kita Bicara Fakta! )

    Viktor berjalan dengan cepat ke arah pintu rumah Liam, Viktor juga tidak terlalu memperhatikan orang-orang yang berjejer rapi yang menyambut kedatangannya. mereka juga begitu menghormati Viktor, sebagai tangan kanan Liam.Saat Viktor membuka pintu rumah, ia melihat Liam dan Saras yang sedang duduk di ruang tamu. Keduanya terlihat dalam keadaan kurang baik. hal itu, dapat dilihat bagaimana cara Saras menundukkan wajahnya.saat Liam melihat Viktor, ia terlihat cukup terkejut. "Viktor, apa yang terjadi?" Liam bertanya dengan suara yang pelan.Viktor memandang ke arah Liam. "Tuan Liam,maaf saya lancang dan harus berbicara dengan anda mengenai sesuatu yang penting,” jawab Viktor.Liam memandang ke arah Saras. "Saras, aku minta kau untuk menungguku di dalam kamar," Liam berkata dengan suara yang pelan. "Aku akan menyusulmu jika urusanku dengan Viktor selesai."Saras memandang ke arah Liam, lalu ke arah Viktor. ia terlihat cukup penasaran, tapi dia tidak bertanya apa-apa. ia hanya mengangguk

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-04
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 112 ( Apakah ini Mimpi? )

    Vinso berlari dengan cepat melalui hutan yang lebat, dengan napas yang terengah-engah dan keringat yang bercucuran di wajahnya. ia telah melarikan diri dari tempat penyekapan beberapa jam yang lalu, dan sekarang ia harus mencari tempat yang aman untuk bersembunyi.Saat dia berlari, dia mendengar suara langkah kaki di belakangnya. Vinso segera berhenti dan memutar tubuhnya, dengan hati yang berdebar-debar. Ia pikir itu salah satu orang jahat yang menyekapnya, dan dia siap untuk melawan.Tapi, saat ia melihat wajah orang yang berdiri di depannya, Vinso merasa seperti terkena petir. Wajah itu begitu familiar, begitu dicintai, dan begitu dirindukan. Vinso tidak percaya apa yang dia lihat, dan dia merasa seperti sedang bermimpi."Pak…anda" Vinso berbisik, dengan suara yang tergagap-gagap. "Apakah ini benar?"Danuarta,orang yang Vinso cintai dan rindukan, tersenyum dan mengangguk. "Ya, Vinso," Danuarta berkata, dengan suara yang lembut. "Aku telah mencarimu selama ini. aku khawatir tentangm

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-04
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 113 ( Nasi Goreng)

    Saras duduk bersandar pada kepala ranjang, dengan mata yang terlihat sedikit merah karena menahan air mata. ia tidak bisa mempercayai bahwa Liam bisa mempercayai tuduhan Anjaswara tentang dirinya. ia merasa seperti sedang ditikam dari belakang oleh orang yang ia cintai.Saras mencoba untuk meredam emosi, tapi ia tidak bisa menahan rasa sakit yang dia rasakan. ia merasa seperti sedang berada di dalam badai yang tidak terjelaskan. ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan untuk membuat Liam mempercayainya.Di sisi lain, Liam berdiri bersandar pada dinding kamar dekat pintu, dengan mata yang terlihat sedikit merah karena menahan amarah. ia tidak bisa mempercayai bahwa Saras bisa memiliki hubungan spesial dengan Ricard. ia merasa seperti sedang kehilangan kepercayaan pada orang yang dia cintai.Liam mencoba untuk meredam rasa cemburunya, tapi dia tidak bisa menahan rasa sakit yang dia rasakan. Dia merasa seperti sedang berada di dalam kegelapan yang tidak terjelaskan. ia tidak tahu apa yang

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-05

Bab terbaru

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 119 ( Ada Kucing Lewat)

    Liam, Saras, dan Luna berdiri di depan rumah, menunggu mobil yang akan membawa mereka ke tujuan mereka. Saras terlihat sedikit tidak nyaman, karena ia tidak ingin berada di dekat Luna.Tapi, Luna tidak peduli dengan perasaan mereka berdua. ia tersenyum dan berjalan menuju mobil, yang sudah keluar dari garasi tanpa menunggu Liam dan Saras."Kita harus pergi sekarang," Luna berkata, dengan suara yang terdengar sedikit manis. "Kalian pasti tidak ingin kita terlambat, kan?”Liam dan Saras terlihat sedikit tidak nyaman, tapi mereka berdua tidak ingin menunjukkan perasaan tidak nyaman itu. Mereka berdua berjalan menuju mobil, dengan Liam yang membuka pintu mobil untuk Saras.Tapi, sebelum Saras bisa masuk ke dalam mobil, Luna menerobos masuk kedalam mobil dan memilih duduk di belakang, bersama dengan Liam. Saras terlihat sedikit terkejut dan tidak nyaman, tapi dia tidak bisa melakukan apa-apa.Dengan terpaksa, Saras harus mengalah dan duduk di bangku depan bersama sopir. ia terlihat sediki

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 118 ( Kedatangan Orang tak di undang)

    Liam terbangun dari tidurnya, merasa sedikit bingung dan tidak tahu dimana dirinya berada. ia memandang sekeliling dan menyadari bahwa ia tertidur di ruang tamu. TV masih dalam keadaan menyala, menampilkan acara pagi yang sedang berlangsung.Liam menggelengkan kepala, merasa sedikit malu karena telah tertidur di ruang tamu. ia memutuskan untuk pergi ke kamar untuk melihat Saras, berharap bahwa dia tidak terlalu marah padanya karena telah membuatnya merasa tidak nyaman semalam karena ucapannya yang menyinggung soal Danuarta dan Vinso.Saat Liam berjalan menuju kamar, ia melewati ruang dapur. ia mendengar seseorang sedang memasak, dan karena penasaran ingin melihat siapa yang berada di dapur, Liam akhirnya melangkahkan kakinya ke dapur.Saat ia memasuki dapur, ia terkejut melihat Saras yang terlihat sedang sibuk menggoreng sesuatu. Saras tidak menyadari kehadiran Liam, gadis cantik itu terus menggoreng dan tidak memperhatikan sekitar.Liam tersenyum, merasa senang melihat Saras yang ter

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 117 ( Disinggung Soal Ayah dan Vinso)

    Saras dan Liam masih berada di meja makan, dengan makanan yang dimasak Saras terlihat lezat di depan mereka. Namun, belum satupun yang disentuh oleh keduanya. Mereka terlalu sibuk membahas tentang Vinso, dengan Liam yang menyinggung soal Vinso yang memiliki musuh banyak karena ia yang terlalu setia pada ayah Saras, Danuarta."Saras, kamu tau bahwa Vinso memiliki musuh banyak, bukan?" Liam bertanya, dengan suara yang terdengar sedikit serius.Saras mengangguk, dengan mata yang terlihat sedikit khawatir. "Ya, sebenarnya aku kurang tahu," dia berkata. "Tapi aku juga tidak yakin apa yang membuatnya memiliki musuh banyak."Liam tersenyum, "Vinso memiliki musuh banyak karena ia yang terlalu setia pada ayahmu, Danuarta," Liam berkata. "Ia tidak pernah ragu untuk membela ayahmu, bahkan jika itu berarti menghadapi bahaya."Saras terkejut, dengan mata yang terlihat sedikit lebar. "Apa yang kau maksud, Liam?" ia bertanya, dengan suara yang terdengar sedikit ragu.Liam mengambil napas dalam-dalam

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 116 ( Ayo, Kita Kunjungi Makam Ayahmu)

    Sore harinya, Saras sudah menyiapkan makanan untuk menyambut kedatangan Liam, suaminya. ia telah memasak beberapa hidangan favorit Liam, termasuk nasi goreng, ayam bakar, dan sayur-sayuran segar.Saras berdiri di depan meja makan, memeriksa kembali semua hidangan yang telah ia siapkan. Dia ingin pastikan bahwa semuanya sudah siap dan lezat untuk Liam.Saat ia memeriksa hidangan terakhir, ia mendengar suara pintu depan terbuka. Saras tersenyum dan berpaling ke arah pintu, menunggu Liam masuk ke dalam rumah.Liam masuk ke dalam rumah, dengan wajah yang terlihat sedikit lelah. ia telah memiliki hari yang sibuk di kantor, tapi semuanya itu menghilang melihat Saras berdiri di depan meja makan dengan hidangan yang lezat."Selamat datang, Liam," Saras berkata, dengan suara yang lembut. "Aku sudah menyiapkan makanan untukmu."Liam tersenyum dan berjalan ke arah Saras, memeluk tubuh istrinya itu dengan erat. "Terima kasih, Saras," ia berkata. "Aku sangat lapar dan aku tidak sabar untuk mencoba

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 115 ( Bicaranya Terlalu Jujur)

    Saras terkejut saat melihat Liam masuk ke dalam kamar, membawa nampan berisi nasi goreng dan segelas air putih. ia tidak menyangka bahwa Liam akan datang ke kamarnya, apalagi membawa makanan.Liam meletakkan nampan itu di atas Nakas dan duduk di kursi samping tempat tidur Saras. ia memandang ke arah Saras dengan mata yang terlihat sedikit lemah."Saras, aku minta maaf," Liam berkata, dengan suara yang lembut. "Aku salah mempercayai ucapan Ayah tentang dirimu. Aku tahu sekarang bahwa itu semua tidak benar."Saras terkejut dengan permintaan maaf Liam. ia tidak menyangka bahwa Liam akan meminta maaf padanya. ia merasa sedikit lega, tapi juga merasa sedikit sakit karena Liam telah mempercayai tuduhan Anjaswara tentang dirinya.Saras menangis, dengan air mata yang mengalir di wajahnya. Liam berdiri dan berjalan ke arah Saras. ia memeluk Saras erat. Saras merasa sedikit lega, karena Liam telah meminta maaf dan memeluknya."Aku minta maaf, Saras," Liam berkata, dengan suara yang lembut. "Aku

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 114 ( Memperlancar Rencanaku)

    Danuarta menyetir mobilnya dengan hati-hati, sementara Vinso duduk di sebelahnya dengan wajah yang pucat. Mereka berdua tidak banyak berbicara selama perjalanan, karena Vinso masih terlalu lemah untuk berbicara.Saat mobil itu berhenti di tempat parkir rumah sakit, beberapa orang berbaju serba hitam terlihat menyambut kedatangan Danuarta. Mereka berdiri dengan tegak, dengan mata yang terlihat serius."Selamat datang, Pak Danuarta," salah satu dari mereka berkata, dengan suara yang hormat.Danuarta tersenyum dan mengangguk. "Terima kasih," dia berkata. "Tolonglah saya membawa Vinso ke dalam ruangan UGD."Orang-orang berbaju hitam itu segera bergerak, membantu Vinso agar bisa keluar dari mobil. Mereka berhati-hati, karena Vinso masih terlalu lemah untuk berjalan sendiri.Salah seorang dari mereka membawa kursi roda, agar mempermudah membawa Vinso ke dalam ruangan UGD. Vinso merasa sedikit malu, karena ia tidak ingin menjadi beban bagi orang lain.Dalam hati, Vinso bertanya-tanya, siapak

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 113 ( Nasi Goreng)

    Saras duduk bersandar pada kepala ranjang, dengan mata yang terlihat sedikit merah karena menahan air mata. ia tidak bisa mempercayai bahwa Liam bisa mempercayai tuduhan Anjaswara tentang dirinya. ia merasa seperti sedang ditikam dari belakang oleh orang yang ia cintai.Saras mencoba untuk meredam emosi, tapi ia tidak bisa menahan rasa sakit yang dia rasakan. ia merasa seperti sedang berada di dalam badai yang tidak terjelaskan. ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan untuk membuat Liam mempercayainya.Di sisi lain, Liam berdiri bersandar pada dinding kamar dekat pintu, dengan mata yang terlihat sedikit merah karena menahan amarah. ia tidak bisa mempercayai bahwa Saras bisa memiliki hubungan spesial dengan Ricard. ia merasa seperti sedang kehilangan kepercayaan pada orang yang dia cintai.Liam mencoba untuk meredam rasa cemburunya, tapi dia tidak bisa menahan rasa sakit yang dia rasakan. Dia merasa seperti sedang berada di dalam kegelapan yang tidak terjelaskan. ia tidak tahu apa yang

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 112 ( Apakah ini Mimpi? )

    Vinso berlari dengan cepat melalui hutan yang lebat, dengan napas yang terengah-engah dan keringat yang bercucuran di wajahnya. ia telah melarikan diri dari tempat penyekapan beberapa jam yang lalu, dan sekarang ia harus mencari tempat yang aman untuk bersembunyi.Saat dia berlari, dia mendengar suara langkah kaki di belakangnya. Vinso segera berhenti dan memutar tubuhnya, dengan hati yang berdebar-debar. Ia pikir itu salah satu orang jahat yang menyekapnya, dan dia siap untuk melawan.Tapi, saat ia melihat wajah orang yang berdiri di depannya, Vinso merasa seperti terkena petir. Wajah itu begitu familiar, begitu dicintai, dan begitu dirindukan. Vinso tidak percaya apa yang dia lihat, dan dia merasa seperti sedang bermimpi."Pak…anda" Vinso berbisik, dengan suara yang tergagap-gagap. "Apakah ini benar?"Danuarta,orang yang Vinso cintai dan rindukan, tersenyum dan mengangguk. "Ya, Vinso," Danuarta berkata, dengan suara yang lembut. "Aku telah mencarimu selama ini. aku khawatir tentangm

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 111 ( Kita Bicara Fakta! )

    Viktor berjalan dengan cepat ke arah pintu rumah Liam, Viktor juga tidak terlalu memperhatikan orang-orang yang berjejer rapi yang menyambut kedatangannya. mereka juga begitu menghormati Viktor, sebagai tangan kanan Liam.Saat Viktor membuka pintu rumah, ia melihat Liam dan Saras yang sedang duduk di ruang tamu. Keduanya terlihat dalam keadaan kurang baik. hal itu, dapat dilihat bagaimana cara Saras menundukkan wajahnya.saat Liam melihat Viktor, ia terlihat cukup terkejut. "Viktor, apa yang terjadi?" Liam bertanya dengan suara yang pelan.Viktor memandang ke arah Liam. "Tuan Liam,maaf saya lancang dan harus berbicara dengan anda mengenai sesuatu yang penting,” jawab Viktor.Liam memandang ke arah Saras. "Saras, aku minta kau untuk menungguku di dalam kamar," Liam berkata dengan suara yang pelan. "Aku akan menyusulmu jika urusanku dengan Viktor selesai."Saras memandang ke arah Liam, lalu ke arah Viktor. ia terlihat cukup penasaran, tapi dia tidak bertanya apa-apa. ia hanya mengangguk

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status