Share

22. Ketakutan Alan

Esok harinya, Yulia tak bisa melakukan pekerjaan rumah seeprti biasa karena Cilla yang masih terus rewel. Ia tidak mau di turunkan dari gendongan. Jadi, Aira lah yang melakukan semuanya. Dari mulai membuat sarapan, sampai membereskan rumah.

"Kamu kok sibuk sendiri, Ra? Mana pelakor itu?" tanya Vina yang baru memasuki ruang makan.

Aira yang sedang menata sarapan di meja menoleh sejenak. "Siapa maksud Ibu?" tanyanya. Walau Aira sudah mengerti maksud Vina, tetapi ia tak menyukai sebutan yang Vina sematkan pada adik madunya itu.

"Siapa lagi kalau bukan Yulia?"

Aira menghela nafas. Baru saja ia hendak menjawab ucapan Vina, Alan datang dan menyelanya.

"Yulia mana, Dek?" tanya Alan setelah celingukan.

"Itu, Yulia sibuk, Mas. Cilla tidak mau ditinggal. Maunya digendong terus."

"Masih panas?"

"Tadi udah mendingan, sih, Mas. Tapi mungkin tinggal rewelnya aja."

Alan pun mengangguk mengerti. "Nanti kamu bantu dia, ya?" ucap Alan.

"Aduh Alan, kamu ini kenapa sih terus ngerepotin Aira? Biarin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status