Beranda / Pendekar / Pendekar Tanpa Wajah / 97 - Naik ke Tingkat 3 Tahap Puncak

Share

97 - Naik ke Tingkat 3 Tahap Puncak

Penulis: Gauche Diablo
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Di ruang dimensi jiwa, Yao Chen bertanya ke si Embrio Naga. “Gao Long, ketika tadi kau mendeteksi mengenai keberadaan peri kuno milik Li Yaren, apakah si peri bisa merasakan auramu?”

Yao Chen masih memiliki ganjalan ini di hatinya.

“Hm, sepertinya tidak.” Gao Long berbohong. Dia tak ingin Yao Chen terbebani.

Gao Long berencana untuk mengatakan kebenarannya nanti saja ketika waktunya tiba.

“Baiklah.” Yao Chen melanjutkan kultivasinya.

Tenggelam dalam kultivasi tertutup, Yao Chen menghabiskan hampir satu bulan lamanya untuk menaikkan basis kekuatan kultivasinya.

Bumm!

Dengan sebuah ledakan teredam, Yao Chen mengalami kenaikan tingkat minor.

“Akhirnya! Aku kini mencapai Ranah Kultivasi Penempaan Qi, Tingkat 3 Puncak.” Wajah Yao Chen berseri-seri saat dia mengamati telapak tangannya yang terasa lebih kuat dari sebelumnya.

Kemudian, dia menyaksikan ruangan di sekitarnya sudah rusak dan beberapa tembok hancur.

“Ini ….” Yao Chen bingung melihat kondisi sekelilingnya.

“Bocah, peningkatan keku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pendekar Tanpa Wajah   98 - Berbelanja Bagaikan Tuan Muda Kaya

    “Tuan Bao, aku ingin pedang merah ini.” Yao Chen menunjuk ke pedang yang dipilihkan Gao Long baru saja.Bao Gu tidak berlama-lama dan segera menyerahkan pedang tersebut. “Ini pedang yang cukup umum, Tuan Muda. Untukmu cukup 35 Batu Kristal Rendah.” Tak lupa dia bersikap sopan sembari tersenyum lebar.Yao Chen tidak banyak membantah dan menyerahkan batu kristal sebanyak yang disebutkan Bao Gu.“Apakah Anda menjual besi merah kualitas terbaik?” tanya Yao Chen setelah dia menyimpan pedang tersebut di cincin ruangnya.“Oh! Anda ingin itu juga?” Bao Gu tidak meyangkanya.Tebakannya mengenai Yao Chen anak keluarga kaya semakin pekat saja di kepala Bao Gu.“Ya. Apakah tidak ada di sini?” Yao Chen balik bertanya.Wajar apabila Bao Gu mengira demikian karena dia tak tau Yao Chen seorang alkemis di luar sekte yang sudah menghasilkan banyak uang.“Err … itu … kalau bahan penempaan, saya tidak memilikinya di sini, Tuan Muda. Anda bisa mencarinya di Divisi Penempaan.” Bao Gu tampak menyesal karena

  • Pendekar Tanpa Wajah   99 - Kehebohan Pertandingan Menempa Senjata

    “Bertanding penempaan?” Semua orang yang mendengar Sima Honglian sama-sama berseru kaget. Sima Honglian justru memulaskan senyum indahnya sembari kepalanya mengangguk. “Yao Chen, kau berani menerima tantangan itu?” Sima Honglian menatap lurus ke mata Yao Chen. Karena dari awal dia sudah belajar penempaan dari Ouyang Hetian, pun dia bukan pengecut, maka Yao Chen mengangguk tegas. “Tentu berani, Master!” Maka, pertandingan itu pun dilaksanakan di salah satu ruang kelas yang luas. Dipilih seorang murid baru terbaik di Divisi Penempaan untuk melawan Yao Chen. Dengan asap panas di sekeliling ruang kelas penempaan, banyak orang berjejal ingin melihat jalannya pertandingan. “Bahan disediakan Divisi Penempaan. Silakan kalian gunakan semaksimal mungkin. Buatlah senjata terbaik kalian. Pemenangnya adalah yang levelnya paling tinggi. Batas waktunya adalah 3 batang dupa!” Guru Hui berbicara dengan suara tegas. Yao Chen mulai berdiri menghadap ke tungku bagiannya. Tungku besar setinggi diri

  • Pendekar Tanpa Wajah   100 - Cambuk Unik Tempaan Yao Chen

    “Dia … dia sudah mendapatkan perhatian Master Sima yang hebat?!” Diskusi dengan suara pelan pun mulai berdengung di seluruh ruangan tersebut usai Sima Honglian berbicara.Di mata banyak murid di sana, Yao Chen mendapatkan perhatian Sima Honglian hanya karena menempa cambuk yang unik.Senjata yang ditempa Yao Chen memang sangat unik di era itu. Sebuah cambuk, bukan dari kulit atau tendon hewan roh kuat, melainkan dari untaian puluhan bilah kecil runcing yang akan mudah dipanjangkan atau dipendekkan sesuai kemauan pemegangnya.Hanya cukup menuangkan energi Qi di cambuk besi lentur itu agar bisa memberikan pergerakan maksimalnya. Sungguh sebuah senjata yang akan berguna di pertarungan jarak jauh maupun jarak dekat.“Aku namai ini … Cambuk Semesta.” Yao Chen berbicara pelan sambil menggulung kembali cambuknya seraya berhati-hati agar tangannya tidak sampai terluka oleh bilah tajam dan runcingnya yang berbentuk mirip

  • Pendekar Tanpa Wajah   101 - Menuju ke Sekte Matahari Merah

    ‘Kompetisi 3 Sekte, aku harus memenangkannya agar bisa masuk ke Sekte Dalam!’ batin Yao Chen seraya meremas kepalan tangannya sembari dia berdiri di perahu terbang. ‘Di Yuxian! Shang Meili! Sebentar lagi aku akan segera menyusul kalian ke Sekte Dalam! Bersiaplah mati!’Tentu saja Yao Chen tidak melupakan tujuan utama dia berada di Sekte Bilah Langit. Dia masih memiliki keinginan kembali ke Bumi Indonesia di era modern.“Saudara Yao.” Hu Gao menyapa Yao Chen.Adiknya si gendut Hu Meng tidak lolos dalam pengujian untuk ikut ke Kompetisi 3 Sekte, hanya si kakak saja.Yao Chen membalas, “Kak Hu. Tidak kusangka basis kultivasi Kakak sudah naik ke Tingkat 4 Tahap Menengah. Selamat!”Saat mereka awal bertemu, basis kultivasi Hu Gao ada di Tingkat 3 Tahap Akhir.“Ah, ini tak perlu disebut. Justru kau yang meningkat pesat sejak awal. Selamat juga untuk kenaikanmu di Tingkat 3 Tahap Puncak.” Hu Gao membalas.Ketika itu, Yao Chen memang masih berada di Tingkat 2 Tahap Puncak. Dia saat itu diangg

  • Pendekar Tanpa Wajah   102 - Kompetisi 3 Sekte

    “Saatnya tiba!” Yao Chen bergumam rendah sambil melangkah keluar dari rumah yang dihuni Murid Luar sepertinya.Li Yaren juga melangkah menjajari Yao Chen, demikian pula dengan Hu Gao. Mereka seperti trio saja.“Ayo!” Wang Lihui memimpin rombongan.Siang itu, di lapangan bela diri paling besar di Sekte Matahari Merah, ada puluhan ribu orang memenuhi tempat duduk penonton. Sebagian besar dari mereka memakai jubah merah, pakaian khas murid Sekte Matahari Merah.Sementara itu, dari Sekte Bilah Langit, seragam murid mereka terdiri dari 2 macam warna, hitam dan putih. Hitam untuk Murid Luar, sedangkan putih untuk Murid Dalam dan Murid Langsung.“Apakah itu tribun tempat Sekte Bulan Mistik?” Li Yaren mendongak ke salah satu podium sambil menunjuk menggunakan kipasnya.Yao Chen dan Hu Gao sama-sama menengadah ke arah yang ditunjuk Li Yaren.Di sana, ada tribun khusus yang ditempati banyak perempuan menggunakan jubah biru muda. Mereka memang dari Sekte Bulan Mistik, sebuah sekte yang hanya men

  • Pendekar Tanpa Wajah   103 - Pertandingan Pertama Yao Chen di Kompetisi

    “Tu Xiao dari Sekte Matahari Merah melawan Yao Chen dari Sekte Bilah Langit!” Akhirnya nama Yao Chen disebut juga setelah satu jam sejak acara dimulai. Dari belasan pertandingan yang sudah berlangsung sebelumnya, Sekte Matahari Merah mendominasi jumlah pemenangnya. “Yao Chen, lakukan yang terbaik.” Ximen Hugeng menatap sambil mengangguk saat Yao Chen bangkit berdiri dari kursinya. Sebagai seorang murid yang berbakti, Yao Chen memberikan soja terbaik sembari membungkukkan tubuh ke Ximen Hugeng sebelum dia keluar dari tribun Sekte Bilah Langit. Sembari Yao Chen melesat ke arah arena, ada banyak orang membicarakan dia dari bangku masing-masing. “Wah! Itu dia bocah Tingkat 3!” “Tu Xiao beruntung sekali mendapatkan lawan selemah dia!” “Nah, Tu Xiao sepertinya tak perlu banyak berusaha dan langsung akan mendapatkan kemenangannya!” “Cih! Sekte Bilah Langit payah sekali sampai bocah Tingkat 3 saja dikirim ke Kompetisi 3 Sekte.” Ada banyak cibiran untuk Yao Chen, tapi dia tidak menggub

  • Pendekar Tanpa Wajah   104 - Kelakuan Li Yaren di Arena

    ‘Dia … dia sungguh berada di Tingkat 6 Awal!’ Yao Chen masih terkesima dengan basis kultivasi Li Yaren.Namun, ketika dia melihat ke rekan-rekan sesama murid Sekte Bilah Langit, mereka semua sepertinya tidak seterkejut dirinya.‘Selama ini yang tergambar dari Li Yaren hanyalah dia pria mesum dan pemalas sampai ingin mengaku kalah begitu naik arena. Bahkan dia sendiri yang berkata kalau harus diancam terlebih dahulu oleh Wakil Ketua Sekte agar bersedia ikut Kompetisi 3 Sekte.’ Yao Chen masih belum paham akan Li Yaren.‘Nyatanya, tingkat kultivasinya setinggi itu.’ Yao Chen hanya bisa menghela napas pelan-pelan sambil masih membatin, ‘Memang tak boleh menilai sesuatu dari luarnya saja.’Dia sendiri tak ingat betapa dia berulang kali membuat kaget orang-orang karena mereka selalu salah menilai dirinya.Sementara itu, di arena, Li Yaren mulai diserang secara ganas oleh lawannya.“Nona, lebih baik menyerah saja dan kita bisa menepi untuk saling mengenal lebih mendalam. Siapa tau kita bisa

  • Pendekar Tanpa Wajah   105 - Keganasan Zhuge Ling

    “Apa dia bilang?!” geram murid Sekte Bilah Langit ketika lawan Zhuge Ling hendak kurang ajar pada gadis itu. Wajar jika banyak dari mereka yang geram karena fans Zhuge Ling tidak hanya di Sekte Luar saja tapi sudah sampai ke Sekte Dalam. Itu dikarenakan kecantikan dan juga latar belakang Zhuge Ling yang menakjubkan. “Memangnya kenapa?” Lawan Zhuge Ling semakin arogan menatap ke tribun Sekte Bilah Langit. Namun, di depan pemuda itu, Zhuge Ling sudah melesat terlebih dahulu setelah host menyatakan pertandingan dimulai. Pedang berselimut aura Qi warna perak di tangan Zhuge Ling sudah menusuk ke lawannya. Traang! “Hei! Cantik, kau tidak sabaran sekali!” Lawan Zhuge Ling sudah sigap dengan tombak besi yang lekas dikeluarkan untuk menangkis tusukan pedang di tangan gadis itu. Pedang Zhuge Ling beradu dengan tombak lawan, menimbulkan bunyi dentang yang menusuk telinga saking kuatnya bertabrakan di setiap serangan masing-masing. “Wah, ternyata kau kuat juga sebagai wanita.” Lawan Zhuge

Bab terbaru

  • Pendekar Tanpa Wajah   498 - Dunia Seribu

    ‘Ini … ke mana ini?’ Yao Chen bertanya dalam hatinya.Dia seperti meluncur di air terjun, tapi mendaratnya bukanlah di tempat awal dia dibawa Bai Yuan.“Oh tidak! Apakah ini adalah Dunia Seribu?” Putri Suci bergumam lirih ketika kakinya sudah menapak di tanah di tempat antah berantah.Lingkungan di sana memang sama asri dan hijaunya seperti yang ada di alam Istana Dewa, hanya saja terasa berbeda.Yao Chen menoleh ke samping. “Dunia Seribu?” Dia belum mengetahui seluk-beluk di Istana Dewa.Bahkan dia tidak mengira akan ‘tergelincir’ ke dunia yang berbeda hanya karena terbang di dekat air terjun.Putri Suci mengangguk. “Konon jika kita tidak sengaja masuk ke alam yang serupa seperti Istana Dewa, itu artinya kita sedang berada di Dunia Seribu.”Meski manggut-manggut, Yao Chen masih bingung dan dia tetap mempertanyakan apa yang dia belum paham, “Lalu, Dunia Seribu, itu dunia macam apa?”Sambil mengobrol, mereka berjalan menyusuri tempat di sekitar.“Dunia Seribu merupakan dunia khusus, du

  • Pendekar Tanpa Wajah   497 - Rasa Penasaran Mendera Hati

    “Dia … ada garis keturunan di Kaisar Manusia?” Yao Chen kini mulai pening memikirkannya.Kenapa cobaan cinta begitu berat untuknya yang seorang amatir asmara? Dia ingin setia saja pada Sima Honglian, tapi kenapa banyak pihak yang tak ingin dia setia?“Bocah! Kalau memang dia memiliki darah keturunan bocah Kaisar Manusia ini, maka dia memang layak kamu perjuangkan!” Ditambah Gao Long yang ikut memanasi suasana.Yao Chen memijit pelipis, berpikir keras mengenai itu.Karena enggan memikirkan hal Putri Suci, maka Yao Chen memilih untuk berbicara mengenai hal lainnya.“Gao Long, kamu kenapa menginginkan pedang bobrok yang kemarin itu?” tanyanya.Gao Long terbang berputar di atas Yao Chen sambil dia berkata, “Bocah, kamu tidak tau apa-apa mengenai itu. Pedang yang kau katakan bobrok itu sebenarnya memiliki jiwa pedang.”Usai mengatakan demikian, Gao Long terkekeh dengan wajah mencurigakan.Yao Chen langsung saja curiga. “Jangan katakan jiwa pedangnya … seekor naga?”Setelah itu, Gao Long te

  • Pendekar Tanpa Wajah   496 - Putri Suci

    ‘Jadi dia adalah Putri Suci?’ Yao Chen memekik di hatinya.Matanya memindai Putri Suci dari atas hingga bawah. Wanita muda berpenampilan ala gadis 17 tahun.Putri Suci Istana Dewa bagaikan lukisan yang dilahirkan oleh kuas para dewa. Sosoknya yang anggun terlihat bagai bunga lotus yang mekar di atas kolam suci - begitu murni dan mempesona tanpa setitik noda.“Salam untuk Tuan Muda,” ucap Putri Suci sambil menatap sekejap pada Yao Chen sambil menekuk lututnya sedikit dengan gaya anggun seraya menundukkan pandangan.Sepasang matanya yang jernih mengingatkan Yao Chen pada bintang-bintang di langit malam musim gugur, berkilau dengan cahaya lembut yang menenangkan jiwa. Alisnya melengkung bagai bulan sabit tipis, menyempurnakan wajahnya yang oval bagai jade putih.“Ah! Salam untuk Putri Suci!” Yao Chen tersadar dan segera membalas salam itu sambil memberikan salam sojanya.Kulit Putri Suci seputih salju pertama di musim dingin, dengan rona merah alami di pipi yang mengingatkan pada kelopak

  • Pendekar Tanpa Wajah   495 - Hati Berdarah Bai Yuan

    “Sudah, cepat serahkan barangnya ke Tuan Muda kami!” Bai Yuan berkata dengan suara rendah dan terkesan tak sabar.Wajar jika dia merasakan hatinya berdarah-darah, karena keluarga besarnya di rumah membutuhkan uang itu untuk kebutuhan mereka.Hanya karena memandang Yao Chen adalah anak paling dinantikan Gongsun Huojun, maka Bai Yuan menahan rasa pedih di hatinya.“Terima kasih, Tuan Muda! Anda sungguh cerdas dengan berbelanja di kios ini.” Manajer kios menyambar kantong kulit dari Bai Yuan dan malah menoleh ke Yao Chen untuk bicara. “Barang-barang kami bermutu tinggi dan tidak akan mengecewakan. Anda bisa melihat-lihat dulu barang lainnya.”“Tidak perlu!” Bai Yuan terpaksa mengatakan demikian. Uang yang dibawanya terbatas, tak boleh sampai malu di kios seperti ini hanya karena tidak sanggup membayar. “Tidak perlu, terima kasih.”Yao Chen melirik Bai Yuan. Dia bisa berempati dengan apa yang dirasakan Bai Yuan. Tergambar jelas keengganan pengawalnya itu ketika menyodorkan batu kristal ya

  • Pendekar Tanpa Wajah   494 - Barang Antik di Benua Atas Harganya Tidak Masuk Otak!

    “120 kristal tinggi setara dengan 10.000 kristal rendah?” Yao Chen mengulang sembari membelalakkan mata, kehilangan wibawa ketenangan ala tuan muda yang dia tunjukkan.Maka, bukankah dia membutuhkan 1.200.000 batu kristal rendah jika memang ingin membeli pedang itu?Lantas, dia dengan cepat menghitung berapa kekayaan dia saat ini.‘Aku cuma punya …. 27 ribu batu kristal rendah! Manajer sialan ini hendak memerasku? Memangnya harga pedang bobrok itu harus setinggi itu?! Orang-orang di benua atas sudah gila!’ maki Yao Chen dalam benaknya. ‘Padahal dengan hartaku sebanyak itu, aku tergolong orang kaya di benua rendah!’Bai Yuan melirik Yao Chen yang terlihat susah dan ragu. Hatinya meratap, seakan tau apa yang akan terjadi.“Terimalah ini.” Bai Yuan sedikit tak rela ketika dia mengeluarkan kantong kecil dari kulit ke manajer kios.Manajer kios tersenyum lebar menerima kantong kulit tersebut. Dia sudah bisa mendeteksi adanya 120 batu kristal tinggi di dalamnya. Tak kurang dan tak lebih!Ya

  • Pendekar Tanpa Wajah   493 - Privilege Tampan

    ‘Nona Besar Sheng? Sekte Langit Kudus? Aku tak paham dengan itu semua!’ Yao Chen berpikir.Alih-alih dia bertanya, Yao Chen justru berkata, “Pernikahan merupakan hal yang harus disepakati kedua belah pihak yang saling mencintai. Aku dan kamu adalah orang asing, bagaimana mungkin aku menikahi orang yang tidak aku kenal?”Ketika Nona Besar Sheng hendak bicara, Bai Yuan sudah lebih dahulu mengucapkan, “Nona Besar Sheng, mengenai pernikahan, akan kami diskusikan dulu dengan ketua kami. Mohon Anda bersabar menunggu jawabannya.”Bai Yuan membungkuk sambil bersoja ke Nona Besar Sheng. Wanita dengan harga diri setinggi itu pasti tak suka dipermalukan di depan umum. Tak heran dia menuntut pernikahan dari Yao Chen.‘Bukankah biasanya wanita dari klan Sheng, apabila mereka ditolak atau tidak menginginkan pernikahan dengan pria yang menyentuh mereka, tentunya mereka akan langsung membunuh pria tersebut. Tapi … tidak demikian dengan Tuan Muda Chen!’ pikir Bai Yuan.Bahkan Bai Yuan mulai memiliki a

  • Pendekar Tanpa Wajah   492 - Harus Menikahi sebagai Tanggung Jawab Moral

    “Apa maksudmu?” Yao Chen menyeru disertai raut muka bingung.Wanita itu kesal dengan jawaban Yao Chen dan justru memukul dada Yao Chen.Namun, Yao Chen lebih sigap dan bertahan dengan menyilangkan kedua lengan di depan dada, lalu terpental mundur dan ditahan Bai Yuan dari belakang.“Tuan Muda, Anda tidak apa-apa?” tanya Bai Yuan.Meski ucapan itu cukup pelan dari Bai Yuan, tapi rupanya masih terdengar jelas oleh si wanita dan juga beberapa lawannya tadi.Mata mereka membelalak singkat, menyiratkan keterkejutan. Bai Yuan adalah sosok ternama di kota Seribu Dewa. Dia dikenal sebagai tangan kanan Gongsun Huojun paling kuat. Meski tingkat kultivasinya hanya di Tingkat 15, tapi banyak yang meyakini lebih dari itu. Bahkan dia dirumorkan setara kuatnya dengan Gongsun Huojun itu sendiri.Kalau Bai Yuan sampai memanggil seorang pemuda dengan sebutan Tuan Muda, maka apa lagi selain pemuda itu merupakan keturunan keluarga Gongsun yang berharga. Warga Istana Dewa yang sangat dilindungi.“Aku tida

  • Pendekar Tanpa Wajah   491 - Sudah Menyentuh Terlalu Banyak

    “Itu tergantung kemampuanmu!” balas Yao Chen sambil mempersiapkan dirinya.Dalam sekejap, Yao Chen sudah bertarung melawan 10 orang sekaligus. Masing-masing dari mereka berada di Tingkat 10 dan Tingkat 11. Cukup merepotkan karena jumlahnya.“Ha ha! Dia hanya di Tingkat 8!” ejek salah satunya.“Tidak kusangka, Istana Dewa menyimpan murid sampah seperti dia!” balas kawannya.“Mungkin dia hanya tukang kuda di sana, tapi tetap saja dia harus mati di tanganku karena berasal dari Tanah Suci!” pekik yang tadi.Yao Chen menggunakan hukum kekuatan ruang beserta Teknik Langkah Hantu untuk menghindari serangan mereka sekaligus memberikan pukulan menggunakan api Gao Long yang disinkronisasikan dengan kekuatan elemen lainnya.“Arghh!”“Tidak!”“Urghh!”Secara bergantian, para penyerangnya tumbang, berjatuhan di tanah dan dalam keadaan menyedihkan. Mereka tidak mengira, bocah Tingkat 8 bisa mengurus mereka bersepuluh yang tingkat kultivasinya jauh di atas Yao Chen.Kenyataan macam apa ini?!Mereka

  • Pendekar Tanpa Wajah   490 - Kau Adalah Alasannya

    “Adik Keenam?” Yao Chen memanggil Nona Muda Yifei yang masih diam tanpa kata.Hanya tubuh gadis itu yang bergetar akibat menahan sesuatu. Yao Chen meyakini yang coba ditahan Nona Muda Yifei adalah emosi.Dengan tangan terkepal erat di atas meja, Nona Muda Yifei menatap Yao Chen sambil bicara, “Aku sama sekali tidak mengetahui mengenai apa yang kau tanyakan. Yang kutau hanyalah ayah tega membunuh kakakku yang masih 10 tahun dengan pukulan kejinya sehingga kakakku tak bertahan dan mati di depan mataku!”Air mata mulai meleleh jatuh di pipi Nona Muda Yifei. Bahkan dia sudah tidak lagi menggunakan panggilan hormatnya ke Yao Chen. Benar-benar sudah membuka wajah aslinya?Bibir Nona Muda Yifei bergetar sambil terus mengucurkan air mata yang tak bisa dibendung. “Dan kau adalah penyebab utamanya.”Mendengar penuturan Nona Muda Yifei, Yao Chen termangu diam. Mana pernah dia mengira bahwa dirinya merupakan alasan bagi Gongsun Huojun membunuh ketiga keturunannya sendiri! Memangnya apa kesalahan

DMCA.com Protection Status