Home / Pendekar / Pendekar Tanpa Wajah / 36 - Pengujian dari Tetua Zheng

Share

36 - Pengujian dari Tetua Zheng

Author: Gauche Diablo
last update Last Updated: 2024-02-26 11:25:38
Memicingkan mata sambil mendekat, Yao Chen mengamati salah satu manik yang berbeda di Tasbih Semesta. “Telur apa itu? Makhluk apa yang ada di dalamnya?”

Kakinya terus maju mendekat ingin melihat lebih jelas makhluk yang ada di dalam manik besar itu.

Namun ….

Wuuss!

Tembakan energi mengarah ke Yao Chen. Segera saja dia berkelit. Tapi tembakan berikutnya datang dan terus datang menghujani Yao Chen.

“Kau tak ingin didekati, huh?” Yao Chen sampai pada kesimpulan tersebut. “Tsk, masih malu-malu?”

Segera saja dari manik istimewa tadi keluar petir besar menyambar Yao Chen.

“Arrghhh!” Yao Chen tak siap dan tersambar petir sebesar lengan orang dewasa. Dia terpental belasan meter dan susah-payah bangkit dengan tubuh sakit. “Kau … kenapa marah? Apakah kau perempuan?” Dia hanya bisa mengingat akan Zhuge Ling yang juga kerap marah-marah ketika digoda sedikit olehnya.

Dhaarr!

“Aarghh!”

Sekali lagi, petir menyambar tubuh Yao Chen yang baru saja berdiri. Kali ini, penampilannya kacau dengan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
amsuzieimanjuwita
mantap Thor.. lanjut dan tambah lagi
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pendekar Tanpa Wajah   37 - Menggemparkan Aula

    ‘Terserah mereka ingin bilang apa, aku hanya perlu membuktikannya saja!’ tekad Yao Chen tanpa terusik kasak-kusuk jahat di kerumunan. Tungku setinggi setengah meter berkaki tiga dengan ukiran naga dan burung phoenix di sekelilingnya memancarkan hawa panas api setelah disuntikkan api oleh Murid Luar senior yang bertugas. Lubang di bagian atasnya menganga menunggu bahan-bahan ramuan pil dimasukkan. Yao Chen berdiri menghadap meja berisi tungku dengan semua bahan ramuan pil telah dia murnikan sebelumnya, kini siap dilempar masuk ke lubang tungku. Segera saja, aura Yao Chen menyeruak keluar ketika dia membuat segel dengan tangannya sehingga energi melonjak dan dia mampu mengobarkan api alkimia di bawah tungku lebih besar lagi. Dengan cepat, tungku tiga kaki itu pun dilahap api alkimia selama beberapa hela napas. Api alkimia sendiri terbagi menjadi beberapa jenis. Semakin tinggi kultivasi seorang alkemis, maka akan makin tinggi juga jenis api alkimia yang bisa dikuasai. ‘Aku penasara

    Last Updated : 2024-02-26
  • Pendekar Tanpa Wajah   38 - Pilnya Gosong?

    Yao Chen tidak ambil peduli dengan seruan heboh di sekitarnya, dia terus dan terus menggerakkan telapak tangannya sehingga api di tungku semakin menari giat dan mengakibatkan tungku mulai berputar. Ini menyebabkan kehebohan berikutnya dari para murid yang menonton. "Tungkunya sekarang berputar, astaga!" "Dia tak mungkin pemula! Aku takkan percaya meski kau memukuli aku sampai aku pingsan, aku takkan percaya!" "Huh! Kenapa harus takjub?" Namun, ada satu murid di sana yang justru menunjukkan gelagat kesal dan tak setuju ketika banyak orang terpukau pada Yao Chen. "Sehebat apa pun metode yang dia gunakan, hasil akhir adalah yang paling penting di atas segalanya!" Usai pemuda itu berbicara, murid-murid lainnya mulai mengangguk setuju dengan pernyataan pemuda tadi. "Benar juga! Hasil akhir yang akan menentukan dia hebat atau sekedar omong kosong!" Murid-murid mulai meragukan Yao Chen. Saat ini, bahan ramuan terus melayang dan berputar sangat cepat di dalam tungku, seirama dengan put

    Last Updated : 2024-02-26
  • Pendekar Tanpa Wajah   39 - Menjadi Rebutan 3 Guru

    “T—Tak mungkin! Dia tak mungkin bisa membuat pil level sempurna di awal-awal kelas ini, ‘kan?” Guru Mao sampai bangkit dari kursinya dengan mata melotot.Sontak saja banyak murid memekik tak percaya setelah mereka mendengar dari Tetua Zheng bahwa pil buatan Yao Chen mencapai level sempurna.“Level sempurna? Dia bisa membuat level sempurna? Tak mungkin!” Banyak yang memiliki pendapat demikian.Hasil pil Yao Chen terlalu tak masuk akal bagi mereka. Apalagi jika mengingat pengujian bakat di batu penilai bakat elemen, Yao Chen sama sekali tak memunculkan apa pun di batu itu.“Apakah batu penguji bakat sudah rusak?” Banyak murid yang memiliki tuduhan buruk demikian meski tak berani diucapkan keras-keras.Sementara itu, wajah Li Baiyi keruh seketika saat hasil pil Yao Chen diumumkan. Dia gagal mengesankan semua orang dan malah Yao Chen mencuri perhatian yang seharusnya milik dia.“Baiklah, pengujian awal dariku sudah selesai, kalian bisa kembali ke bawah dan kuharap kalian semakin meningkat

    Last Updated : 2024-02-27
  • Pendekar Tanpa Wajah   40 - Ide Brilian Xiao Ya

    “Ha hah! Aku sekarang sudah di Tingkat 3 Menengah!” Yao Chen tentunya gembira dengan kenaikan tingkat minornya.Dia amat puas dengan kemajuan dirinya yang tergolong sangat cepat dibandingkan kultivator pada umumnya.‘Apakah Guru benar bahwa aku ini genius?” Dia teringat pujian Ouyang Hetian kala itu saat dia terus saja naik tingkat minor dalam waktu dekat.Setelahnya, dia memutuskan berdiam diri dulu di gua sembari menstabilkan ranah kultivasinya.Di hari kelima, Yao Chen akhirnya keluar dari gua dan berjalan-jalan di malam itu.“Hm, Nona Xiao?” Yao Chen mengenali orang yang sedang memetik rumput obat tak jauh darinya berdiri.Menyadari ada orang di dekatnya, Xiao Ya menoleh ke belakang. “Oh, Kak Yao!”Yao Chen menganggukkan kepala dan mendekat ke Xiao Ya.“Nona Xiao, kau sungguh pekerja keras. Malam begini masih di hutan untuk mengumpulkan tanaman obat.” Yao Chen memuji secara tulus.Xiao Ya terkikik sejenak sambil tersipu dan menyelipkan sejumput rambut ke belakang telinga. “Hi hi …

    Last Updated : 2024-02-27
  • Pendekar Tanpa Wajah   41 - Memulai Bisnis

    Tak menyangka mendapatkan tanggapan di luar ekspektasinya, Yao Chen melongo di balik topengnya. “Eh? Tak bisa bisnis di sini?” Dia mengira Xiao Rong akan langsung menerima penawarannya karena tentu Xiao Ya sudah menyampaikannya lebih dulu ke kakak sepupunya, tapi yang didapatkan Yao Chen justru …. ‘Apakah Xiao Ya belum memberitahukannya ke kakak sepupu dia?’ Yao Chen hanya memiliki dugaan ini. Xiao Rong mencondongkan tubuhnya ke depan lebih dekat pada Yao Chen sehingga menimbulkan belahan indah dadanya sedikit terekspos di pandangan si pemuda. “Tentu tidak bisa kalau di meja ini. Temui aku di ruang belakang nanti di saat makan siang. Kau tak mau ada yang mencuri dengar di sini, ‘kan?” Xiao Rong berbisik sambil tersenyum penuh arti. Yao Chen segera memahaminya dan mengangguk kecil lalu pergi dari sana. Pada waktu yang sudah ditentukan, Yao Chen menemui Xiao Rong. “Yaya sudah memberitahu padaku mengenai keinginanmu menjual pil di Aula Alkimia. Kau yakin?” Xiao Rong langsung ke in

    Last Updated : 2024-02-28
  • Pendekar Tanpa Wajah   42 - Membunuh Murid di Luar Area Sekte

    “Benar-benar di level Sempurna! 125 pil level Sempurna, astaga, Bocah! Kau ini luar biasa sekali!” Xiao Rong kehilangan ketenangannya.Sekali lagi, dia lekas memeriksa dan memang semuanya merupakan level Sempurna!“Kau tau, Bocah, di sekte ini, biasanya pil yang dijual hanya sampai di level Tinggi. Sangat jarang ada penjualan pil level Sempurna.” Xiao Rong menyimpan kantong dari Yao Chen. “Aku harap ini laku keras ketika kupajang di etalase nantinya.”“Rahasiakan pembuatnya.” Yao Chen bersuara rendah.Xiao Rong termangu menatap Yao Chen untuk sesaat sebelum akhirnya dia tersenyum dan mengangguk.“Baiklah, itu hal mudah. Kau akan aman.” Xiao Rong menjanjikannya. “Nah, aku akan menghargai 1 butirnya sebesar 3 Batu Kristal Rendah.” Xiao Rong tersenyum.Yao Chen berusaha mempertahankan ketenangannya di depan Xiao Rong meski dia ingin melonjak senang mendengar nominal yang dikatakan wanita itu.Kemudian, Xiao Rong menyodorkan kantong lain ke Yao Chen. “Itu 375 Batu Kristal Rendah hakmu.”M

    Last Updated : 2024-02-28
  • Pendekar Tanpa Wajah   43 - Kota Air Tenang

    “DIa membunuh rekan murid! Laporkan ke sekte!” Murid 3 berseru sambil berusaha kabur dari sana. Seakan mereka sudah terorganisasi dengan baik mengenai apa yang harus mereka lakukan tanpa perlu bicara, 3 murid senior lainnya menerjang ke Yao Chen. ‘Gawat! Tidak bisa! Aku belum membalas dendam! Aku harus tetap ada di sekte!’ Yao Chen terpojok. Maka, sudah seperti itu situasinya, dia tak punya pilihan lain. Memutar teknik kultivasinya, dia kemudian menembakkan api murni dia ke Murid 3 yang hendak kabur. “Arrghh!” Murid 3 terkena api dari punggung dan langsung menyebar cepat ke seluruh tubuhnya dalam hitungan beberapa detik singkat. Mata ketiga murid lainnya membeku melihat adegan itu. Mereka menyaksikan sendiri rekan mereka berubah menjadi abu dan kemudian terbang bersama angin. Yao Chen tidak membuang kesempatan di saat ketiga seniornya masih termangu. Walau hanya sekian detik saja, dia akan ambil! Crasss! “Arghh!” Murid 5 ditebas lehernya oleh pedang Yao Chen dengan cepat ketik

    Last Updated : 2024-02-29
  • Pendekar Tanpa Wajah   44 - Pebisnis Handal

    ‘Kenapa pegawainya kasar sekali?’ Yao Chen terheran di hatinya. ‘Beginikah cara orang-orang di sini melayani seseorang?’Serta-merta, dia melirik ke Xinxin yang tampak canggung di sebelahnya.“Sepertinya Kakek Yu sedang tidak di tempat.” Xinxin meringis canggung ke Yao Chen. “Biasanya bila Kakek Yu yang berjaga, dia akan ramah dan sopan pada siapa pun yang masuk ke tokonya.”Dari sikap bocah perempuan itu, Yao Chen bisa memperkirakan bahwa Xinxin merasa bersalah karena sudah mempromosikan toko ini tanpa sebanding lurus dengan perlakuan pegawainya.“Heh, bocah sialan! Kau hendak mengataiku aku ini tak ramah dan tak sopan?” Pegawai tadi ternyata mendengar ucapan Xinxin dan tersinggung.Matanya mendelik sehingga membuat Xinxin meringkuk ketakutan di belakang tubuh Yao Chen.“Tapi kau memang bersikap tak sopan dan kasar padaku.” Yao Chen tak ingin berdiam diri saja.Pegawai itu menatap Yao Chen dari atas sampai bawah. Penampilan Yao Chen masih terlihat seperti remaja belia sehingga dipand

    Last Updated : 2024-02-29

Latest chapter

  • Pendekar Tanpa Wajah   508 - Iming-Iming Luar Biasa untuk Yao Chen

    Tapi sebelum dia bisa mengambil keputusan, Gongsun Huojun muncul dari aula utama bersama beberapa tetua sekte. “Cukup!” suaranya bergema, penuh wibawa. “Ini bukan tempat untuk menyelesaikan perbedaan. Simpan energimu untuk turnamen.”Semua mata beralih ke arah Gongsun Huojun. Para pemuda itu terdiam, tahu bahwa mereka tidak bisa menentang orang sekuat Gongsun Huojun. Yao Chen menurunkan pedangnya perlahan, tetapi tatapannya tetap tajam.“Aku akan mengingat wajah kalian,” gumam Yao Chen dingin sebelum berbalik, pedangnya menghilang dalam cahaya api yang redup.Gongsun Huojun menatap putranya sejenak, lalu mendekati Nona Sheng. “Nona, kau juga harus mengendalikan emosimu. Situasi ini tidak baik untuk reputasi siapa pun.”Nona Sheng hanya mendengus kecil, menyarungkan pedangnya. Tapi dalam hati, dia tahu, Yao Chen bukan pria biasa. Mungkin inilah yang membuatnya ingin Yao Chen memenangkan turnamen, lebih dari sebelumnya.“Humph!” dengus Yao Chen sambil melirik tajam ke empat pemuda tadi.

  • Pendekar Tanpa Wajah   507 - Menantang Mereka Semua

    “Aku bertanya-taya, apa yang membuatmu begitu berambisi ingin aku menikahimu?” tanya Yao Chen lebih lanjut.Yao Chen melontarkan pertanyaan itu dengan nada tenang, tetapi pandangannya tajam.Nona Sheng yang semula penuh percaya diri, terlihat sedikit gugup sebelum akhirnya kemarahannya memuncak. Pipinya memerah, bukan karena malu biasa, tetapi lebih karena harga dirinya yang terusik.“Kau benar-benar kurang ajar!” seru Nona Sheng dengan suara yang tegas.Dia bergerak cepat, menarik pedang putihnya dari balik jubahnya. Udara di sekitar mereka tiba-tiba bergetar ketika elemen angin yang kuat mengalir melalui pedang tersebut. Dengan kilatan tajam di matanya, dia menerjang Yao Chen tanpa ragu.Yao Chen yang sudah menduga serangan itu segera menarik pedang merahnya, mengalirkan api murni dari Gao Long ke bilahnya.Api menyala terang, menciptakan kontras mencolok dengan kilauan pedang putih Nona Sheng.Ketika kedua pedang bertemu, suara dentingan logam yang keras menggema di taman.“Jadi, i

  • Pendekar Tanpa Wajah   506 - Tebasan Nona Besar Sheng untuk Yao Chen

    Yao Chen tersenyum kecil, berusaha menjaga ketenangan. “Tentu saja, Tuan Sheng. Saya menghormati acara ini sebagai bagian dari adat dan tradisi Sekte Langit Kudus.”Meski ingin sekali Yao Chen meneriakkan bahwa dia hanya terperangkap di situasi yang tidak dia inginkan bersama Nona Besar Sheng, dia masih menghargai tuan rumah dan berusaha menjaga wibawa Istana Dewa yang dia emban karena dia adalah Putra Suci.Namun, belum sempat Yao Chen melanjutkan, Nona Besar Sheng bersuara dengan nada pedas. “Tradisi atau tidak, Tuan Muda, Anda sudah menyentuhku di hadapan publik. Apakah Anda tidak berpikir untuk bertanggung jawab?”Suasana tiba-tiba menjadi tegang. Beberapa tamu menatap dengan penuh minat, sementara yang lain berbisik-bisik.Yao Chen menahan napas, mengingat kembali insiden di sebuah acara sebelumnya di mana secara tidak sengaja dia menyelamatkan Nona Sheng dari bahaya dengan menariknya ke pelukannya. Itu memang tidak disengaja, tetapi wanita itu terus memanfaatkan situasi.“Saya h

  • Pendekar Tanpa Wajah   505 - Ke Perjamuan Resmi Sekte Langit Kudus

    ‘Dia memang cantik,’ batin Yao Chen bersuara jujur.Mana ada pria dengan pengelihatan normal dan waras akan mengatakan Putri Suci buruk rupa. Raut wajah seputih pualam dan semulus giok begitu takkan habis untuk dipuji sepanjang hari.Kemudian, Gongsun Huojun mengangkat tangannya, dan seketika kerumunan menjadi sunyi. Suaranya yang tegas menggema di seluruh aula.“Para tamu sekalian yang aku hormati, malam ini adalah malam bersejarah bagi Istana Dewa dan Negara Tianwu. Setelah bertahun-tahun kehilangan salah satu darah dagingku, langit telah berbaik hati mempertemukan kami kembali. Dia adalah Gongsun Yichen, pewaris sah darah keluarga Gongsun!”Ucapan selamat bergemuruh memenuhi aula diiringi salam soja para tamu ke tuan rumah, tetapi Gongsun Huojun belum selesai. Dia melanjutkan, suaranya dipenuhi kebanggaan.“Namun, malam ini bukan hanya tentang penemuan kembali seorang putra. Aku juga akan mengangkatnya sebagai Putra Suci Istana Dewa, berdampingan dengan Putri Suci terpilih kami, un

  • Pendekar Tanpa Wajah   504 - Acara Penobatan Putra Suci

    “Oh! Apa yang ada di pikiranmu, Bai Yuan?” Gongsun Huojun mulai tertarik. “Lekas katakan!”Kemudian, mereka mulai berdiskusi panjang.Di keesokan harinya, Gongsun Huojun kembali memanggil Yao Chen ke ruangan pribadinya.“Apakah masih ada lagi hal lain yang perlu dibicarakan?” tanya Yao Chen agak malas.Dia masih berlatih di ruangan khusus ketika Bai Yuan masuk dan memintanya menemui Gongsun Huojun.Mungkin hanya Yao Chen saja yang begitu berani berucap demikian dengan sikap santai malas seperti itu terhadap Gongsun Huojun. Yah, hendak bagaimana lagi apabila dia belum juga memiliki kedekatan emosional anak dan ayah dengan pria yang membawanya ke dunia atas.“Chen’er, Ayah sudah mendengar mengenai insidenmu dengan Nona Besar Sheng dari Sekte Langit Kudus. Tentu saja mereka tidak ingin putrinya ternodai tanpa pertanggungjawabanmu.”Yao Chen langsung teringat dengan hal itu. Dia menarik napas panjang, hendak bicara.Tapi, Gongsun Huojun lebih dulu berkata, “Ayah ingin kamu mempersiapkan d

  • Pendekar Tanpa Wajah   503 - Mulai Dekat

    Setelah kejadian di Dunia Seribu, hubungan Yao Chen dan Putri Suci kian erat. Gongsun Huojun memanfaatkan setiap kesempatan untuk mempertemukan keduanya dalam berbagai acara resmi di Istana Dewa.Entah itu perjamuan kecil di taman istana atau latihan bersama di aula utama, Gongsun Huojun selalu memastikan Yao Chen dan Putri Suci berada dalam satu lingkaran yang sama.“Ayo, Chen’er! Jaga Putri Suci! Jangan sampai dia terluka!” Gongsun Huojun terus memberikan kesempatan pada Yao Chen.Pada suatu malam, Yao Chen duduk di bawah pohon sakura di taman belakang istana. Udara dingin membuat daun-daun berguguran pelan. Cahaya bulan menerangi wajahnya yang tenang, topeng emas tetap menutupi sebagian besar ekspresinya.“Putra Suci,” suara lembut memecah kesunyian. Putri Suci mendekat, mengenakan jubah putih yang berkilauan di bawah sinar bulan.Yao Chen menoleh. “Putri Suci, ini sudah malam. Mengapa kau di sini?”“Saya … saya ingin berterima kasih atas apa yang terjadi di Dunia Seribu. Jika buka

  • Pendekar Tanpa Wajah   502 - Memusnahkan Iblis Jiwa Putri Suci

    Craasss!“Mati!” seru Yao Chen sembari tangannya menebaskan Pedang Keseimbangan ke iblis jiwa.“Haarrrkkhhh!” Iblis jiwa menjerit, melengkingkan suara kesakitan bercampur tak rela. “Manusia … sampaahh ….”Kemudian, sosok kabut asap iblis jiwa pun tercerai-berai. Dia musnah.“Sudah berhasil?” tanya Yao Chen secara telepati pada sosok Kaisar Manusia yang sedang berada di dalam pedangnya.“Ya, bocah Yao. Kau sudah berhasil memusnahkan iblis jiwa Putri Suci.” Kaisar Manusia menyahut.Yao Chen lega, pengalamannya bertambah. Namun, apa itu iblis jiwa?Dari dalam ruang dimensi jiwa, Gao Long yang terhubung dengan Yao Chen menjelaskan, “Iblis jiwa merupakan kumpulan godaan dan rintangan yang dimiliki semua pendekar kultivator. Apabila iblis jiwa tidak lekas dibasmi, maka masa depan kultivasi akan cukup terhambat.”Kini Yao Chen paham. Lalu, apakah dia juga nantinya memiliki iblis jiwa?“Sepertinya alam lain ini memicu keluarnya iblis jiwa seseorang.” Kaisar Manusia berpikir demikian.Yao Chen

  • Pendekar Tanpa Wajah   501 - Iblis Jiwa

    “Tusuk? Dengan Pedang Keseimbangan?” Yao Chen terkejut dengan perintah sosok Kaisar Manusia.Sudah tentu ini menyebabkan Yao Chen membelalakkan mata lebar-lebar. Dia harus menusuk Putri Suci di bagian depan dantian?“Ya, tusuk dia dengan pedangku beserta energi pusakamu.” Suara Kaisar Manusia bergema di kepala Yao Chen.Ini cukup membuat Yao Chen gamang.“Ta-tapi, Tuan Kaisar, bukankah dia keturunanmu sendiri? Kenapa harus ditusuk?” Yao Chen masih tak percaya dengan perintah yang diberikan padanya.“Bocah, sudahlah! Kalau dia menyuruhmu menusuk, ya tusuk saja!” Gao Long menyeru dari ruang dimensi jiwa dengan suara tak sabarannya.Kalau dua entitas besar seperti Kaisar Manusia dan Naga Kuno Gao Long sudah sama-sama berucap akan satu hal yang kompak, maka apa yang perlu diragukan Yao Chen.Hanya saja … menusuk?“Baiklah!” Menyingkirkan semua keraguannya, Yao Chen berseru sambil semakin menyalurkan energi emas Tasbih Mutiara untuk melingkupi seluruh badan Pedang Keseimbangan dari pangkal

  • Pendekar Tanpa Wajah   500 - Debut Pedang Keseimbangan di Tangan Yao Chen

    “Anda yakin aku harus menggunakan Pedang Keseimbangan?” tanya Yao Chen secara telepati ke sosok Kaisar Manusia.“Ya, gunakan saja Pedang Keseimbangan untuk melawannya.” Sosok Kaisar Manusia terus mendorong Yao Chen untuk menurutinya.Karena sudah seperti itu, maka Yao Chen tidak lagi perlu ragu. Lagi pula, dia ada di alam lain yang tak ada orang bisa melihat kecuali Putri Suci saja. Itu pun Putri Suci seperti bukan dirinya sendiri.‘Pedang Keseimbangan!’ Yao Chen berseru di benaknya.Kemudian, dari perutnya, keluarlah pedang besar berwarna keperakan. Yao Chen harus menggunakan kedua tangannya untuk bisa memegangnya dengan benar dan stabil.Ada energi dari Gulungan Takdir dan Cermin Jiwa yang melingkupi Pedang Keseimbangan. Energi itu memancarkan cahaya keperakan yang cukup menyilaukan.“Bagus! Memang begitu seharusnya, bocah!” Gao Long ikut bicara, menyemangati Yao Chen.Yao Chen segera saja menyalurkan energi emas dari Tasbih Semesta yang sudah terintegrasi dengan Pedang Keseimbangan

DMCA.com Protection Status