Home / Pendekar / Pendekar Tanpa Wajah / 31 - Yang Paling Indah adalah Zhuge Ling

Share

31 - Yang Paling Indah adalah Zhuge Ling

Author: Gauche Diablo
last update Huling Na-update: 2024-02-23 18:54:20

“Semua racunmu sudah keluar. Ini pil pemulih energi untukmu.” Yao Chen memasukkan sebutir pil ke mulut Zhuge Ling.

Pil itu buatan Ouyang Hetian dan termasuk pil kelas 1 tingkat sempurna. Dalam waktu beberapa helaan napas saja, tentu Zhuge Ling berhasil mendapatkan tenaga baru. Tangannya bahkan sudah mulai bisa digerakkan.

Sementara itu, Yao Chen berpaling dari Zhuge Ling yang masih bertelanjang dada. Pipi mereka sama-sama merona akibat malu satu sama lain.

“Aku akan tunggu kau di luar—ourgh!” Yao Chen belum sempat menuntaskan kalimatnya ketika dia terpental akibat tendangan di punggungnya. “Zhuge Ling!”

“Dasar penjahat! Aku harus mencabut semua bola matamu!” Zhuge Ling memasukkan energi Qi yang sudah berhasil dia kumpulkan ke tangan dan digunakan untuk memukulkan angin energi ke Yao Chen.

Tentu saja Yao Chen sudah bersiap dan memblokir hempasan angin tinju dari Zhuge Ling.

“Hei, Nona! Kenapa kau malah memukulku setelah aku menolongmu?” Yao Chen tak habis pikir dengan tindakan tak terd
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Pendekar Tanpa Wajah   32 - Masuk Divisi Alkimia

    “Kau masih bisa bicara soal itu?!” Hu Gao bersiap memukul adiknya. “Kau begitu tak tau malu, Meng!”Hu Meng lekas berlari menghindari sambil tertawa bandel.“Ha ha ha! Kak Gao, kau juga pasti setuju dengan penilaianku, ‘kan? Kau terlalu pemalu, Kak!” Hu Meng bagaikan ular mendatangi tongkat. Hu Gao makin merah padam. “Kak Yao, ikutlah aku ke kelas formasi!” Dia berseru sambil menghindari pukulan kakaknya.Yao Chen menggeleng dan memutuskan akan pergi ke area kelas yang ingin dia masuki. Maka, mereka berpisah arah.Ketika tiba di aula area Alkimia, banyak mata memandang ke arahnya. Mereka segera berbisik-bisik.“Bukankah dia yang mengalahkan Yong? Mau apa dia di Divisi Alkimia?” Salah satu senior di sana bergumam ke temannya sambil melirik tajam ke Yao Chen.“Mungkin hendak mencari pil obat.” Temannya berbisik untuk menjawab.Murid lainnya di sana juga mulai membicarakan Yao Chen dengan nada rendah karena di aula tersebut dilarang membuat keributan.Mengabaikan kasak-kusuk mengenai dir

    Huling Na-update : 2024-02-23
  • Pendekar Tanpa Wajah   33 - Melawan Bersama

    “Ayo, gadis kecil, temani aku minum dan mengobrol sebentar di dalam gua. Kebetulan aku punya arak bagus hari ini.” Pria itu mendekat ke Zhuge Ling dan hendak meraih wajahnya. Sudah pasti hal itu tak akan dibiarkan Zhuge Ling. Dia punya harga diri begitu tinggi sebagai nona kesayangan keluarga Zhuge di wilayah timur, apalagi status tak terelakkan sebagai cucu ketua sekte besar. “Cari mati!” Zhuge Ling mengibaskan pedangnya untuk menghalau tangan jahil pria tadi. Ayunan pedang Zhuge Ling tentu saja menyebabkan pria itu menarik kembali tangannya. Namun, Zhuge Ling terus mengayunkan pedang tanpa ingin menghentikannya karena dia sudah terlanjur marah. Kekesalan pada Yao Chen, dan kini pria mesum? Harinya begitu buruk! “Ha ha! Hei, gadis kecil, kenapa seganas itu? Lebih baik keganasanmu kau gunakan nanti di ranjang saja bersamaku, aku akan dengan senang menerimanya.” Pria itu tertawa terkikik. Jijik dengan ucapan bernada melecehkan yang memalukan, Zhuge Ling semakin beringas dengan pe

    Huling Na-update : 2024-02-24
  • Pendekar Tanpa Wajah   34 - Terlalu Ekstrim dan Penuh Risiko

    “Krrkkhh ….” Yao Chen terus bertahan memegangi tangan pria mesum yang sudah menghantam dadanya dan menyebabkan beberapa tulang rusuknya patah.“Bocah! Mau apa kau! Lepaskan aku!” Pria mesum itu tak mengerti apa mau Yao Chen. Padahal pedang pemuda itu sudah terlontar jauh ketika pemukulan sebelumnya.Menggunakan sisa kekuatan yang dia punya, Yao Chen memutar energi kultivasinya dan memunculkan api murni dia yang sepekat darah di telapak lain.“Hyaarrkkhhh!” Yao Chen berteriak keras sambil menghantamkan api murninya ke dada pria mesum.Karena jarak mereka sangat dekat, pria itu tak mungkin bisa mengelak serangannya kali ini.“Bocah! Apa-apaan kau ini, arrghh!” Pria itu meraung keras dan lekas meninjukan tapaknya lebih keras ke Yao Chen agar bebas.Yao Chen sudah setengah pingsan ketika terlempar beberapa meter. Tapi dia sangat puas dan lega karena serangan api murninya ternyata berhasil di detik-detik terakhir sebelum kekuatannya benar-benar habis.“Argh! Aaarghh! Tidak!” Pria mesum itu

    Huling Na-update : 2024-02-24
  • Pendekar Tanpa Wajah   35 - Mengakrabkan Diri

    “Aku yang membunuh banteng itu, maka aku berhak atas dagingnya!” Zhuge Ling menjawab. Sebagai nona muda keluarga ternama di wilayah timur, tak mungkin dia mengakui begitu saja kalau dia tertarik dengan penawaran pemuda antah-berantah seperti Yao Chen. “Kau, cepat panggang daging banteng itu sebaik mungkin!” Untuk menutupi kegugupan dan rasa malunya, Zhuge Ling mengatakan kalimat yang terdengar seperti sebuah kearoganan. “Baik, Yang Mulia.” Yao Chen hanya sekedar menggoda saja. “Kau! Tak usah meledekku! Hmph!” Zhuge Ling mendengus keras-keras sambil cemberut. Mengabaikan kekesalan Zhuge Ling, Yao Chen mulai membawa daging-daging banteng roh ke dalam gua. “Aku tak ingin mengekspos apiku sembarangan di luar.” Dia sudah memasukkan tulang dan sisa tubuh banteng roh lainnya di cincin ruang. Seluruh bagian tubuh hewan roh merupakan benda berharga untuk dikonsumsi ataupun dijual, karena mereka lebih kuat dari hewan biasa dan bagian tubuh mereka memang dibutuhkan kultivator untuk mengol

    Huling Na-update : 2024-02-26
  • Pendekar Tanpa Wajah   36 - Pengujian dari Tetua Zheng

    Memicingkan mata sambil mendekat, Yao Chen mengamati salah satu manik yang berbeda di Tasbih Semesta. “Telur apa itu? Makhluk apa yang ada di dalamnya?” Kakinya terus maju mendekat ingin melihat lebih jelas makhluk yang ada di dalam manik besar itu. Namun …. Wuuss! Tembakan energi mengarah ke Yao Chen. Segera saja dia berkelit. Tapi tembakan berikutnya datang dan terus datang menghujani Yao Chen. “Kau tak ingin didekati, huh?” Yao Chen sampai pada kesimpulan tersebut. “Tsk, masih malu-malu?” Segera saja dari manik istimewa tadi keluar petir besar menyambar Yao Chen. “Arrghhh!” Yao Chen tak siap dan tersambar petir sebesar lengan orang dewasa. Dia terpental belasan meter dan susah-payah bangkit dengan tubuh sakit. “Kau … kenapa marah? Apakah kau perempuan?” Dia hanya bisa mengingat akan Zhuge Ling yang juga kerap marah-marah ketika digoda sedikit olehnya. Dhaarr! “Aarghh!” Sekali lagi, petir menyambar tubuh Yao Chen yang baru saja berdiri. Kali ini, penampilannya kacau dengan

    Huling Na-update : 2024-02-26
  • Pendekar Tanpa Wajah   37 - Menggemparkan Aula

    ‘Terserah mereka ingin bilang apa, aku hanya perlu membuktikannya saja!’ tekad Yao Chen tanpa terusik kasak-kusuk jahat di kerumunan. Tungku setinggi setengah meter berkaki tiga dengan ukiran naga dan burung phoenix di sekelilingnya memancarkan hawa panas api setelah disuntikkan api oleh Murid Luar senior yang bertugas. Lubang di bagian atasnya menganga menunggu bahan-bahan ramuan pil dimasukkan. Yao Chen berdiri menghadap meja berisi tungku dengan semua bahan ramuan pil telah dia murnikan sebelumnya, kini siap dilempar masuk ke lubang tungku. Segera saja, aura Yao Chen menyeruak keluar ketika dia membuat segel dengan tangannya sehingga energi melonjak dan dia mampu mengobarkan api alkimia di bawah tungku lebih besar lagi. Dengan cepat, tungku tiga kaki itu pun dilahap api alkimia selama beberapa hela napas. Api alkimia sendiri terbagi menjadi beberapa jenis. Semakin tinggi kultivasi seorang alkemis, maka akan makin tinggi juga jenis api alkimia yang bisa dikuasai. ‘Aku penasara

    Huling Na-update : 2024-02-26
  • Pendekar Tanpa Wajah   38 - Pilnya Gosong?

    Yao Chen tidak ambil peduli dengan seruan heboh di sekitarnya, dia terus dan terus menggerakkan telapak tangannya sehingga api di tungku semakin menari giat dan mengakibatkan tungku mulai berputar. Ini menyebabkan kehebohan berikutnya dari para murid yang menonton. "Tungkunya sekarang berputar, astaga!" "Dia tak mungkin pemula! Aku takkan percaya meski kau memukuli aku sampai aku pingsan, aku takkan percaya!" "Huh! Kenapa harus takjub?" Namun, ada satu murid di sana yang justru menunjukkan gelagat kesal dan tak setuju ketika banyak orang terpukau pada Yao Chen. "Sehebat apa pun metode yang dia gunakan, hasil akhir adalah yang paling penting di atas segalanya!" Usai pemuda itu berbicara, murid-murid lainnya mulai mengangguk setuju dengan pernyataan pemuda tadi. "Benar juga! Hasil akhir yang akan menentukan dia hebat atau sekedar omong kosong!" Murid-murid mulai meragukan Yao Chen. Saat ini, bahan ramuan terus melayang dan berputar sangat cepat di dalam tungku, seirama dengan put

    Huling Na-update : 2024-02-26
  • Pendekar Tanpa Wajah   39 - Menjadi Rebutan 3 Guru

    “T—Tak mungkin! Dia tak mungkin bisa membuat pil level sempurna di awal-awal kelas ini, ‘kan?” Guru Mao sampai bangkit dari kursinya dengan mata melotot.Sontak saja banyak murid memekik tak percaya setelah mereka mendengar dari Tetua Zheng bahwa pil buatan Yao Chen mencapai level sempurna.“Level sempurna? Dia bisa membuat level sempurna? Tak mungkin!” Banyak yang memiliki pendapat demikian.Hasil pil Yao Chen terlalu tak masuk akal bagi mereka. Apalagi jika mengingat pengujian bakat di batu penilai bakat elemen, Yao Chen sama sekali tak memunculkan apa pun di batu itu.“Apakah batu penguji bakat sudah rusak?” Banyak murid yang memiliki tuduhan buruk demikian meski tak berani diucapkan keras-keras.Sementara itu, wajah Li Baiyi keruh seketika saat hasil pil Yao Chen diumumkan. Dia gagal mengesankan semua orang dan malah Yao Chen mencuri perhatian yang seharusnya milik dia.“Baiklah, pengujian awal dariku sudah selesai, kalian bisa kembali ke bawah dan kuharap kalian semakin meningkat

    Huling Na-update : 2024-02-27

Pinakabagong kabanata

  • Pendekar Tanpa Wajah   571 - Tidak Ada Penyesalan

    “Chen’er! Jangan!” Mendadak muncul Gongsun Weiyan, kakeknya.Dia mencegah Yao Chen untuk maju ke sosok misterius yang sedang bertarung sengit dengan Gongsun Huojun.“Aku akan selamatkan ayahku!” seru Yao Chen geram karena dihalangi.Gongsun Weiyan menggeleng tegas. “Ayahmu sedang berjuang agar kau bisa lekas pergi dari sini. Hargailah perjuangannya!”Yao Chen menatap nanar ke kakeknya. “Bagaimana mungkin aku—““Chen’er! Pergi!” teriak Gongsun Huojun dari kejauhan. “Arrghh!”Sosok kuat itu kini memelintir pinggang Gongsun Huojun dan tertawa mengejek. “Bocah, kau yakin tak ingin memberikan pedangmu itu padaku? Kau lebih suka melihat ayah dan sektemu hancur? Apa kau setega itu?”Yao Chen menggertakkan gerahamnya penuh amarah. Meski dia baru beberapa bulan tinggal di Tanah Suci, tapi dia sudah memiliki ikatan dengan tempat ini. Tanah Suci, tak bisa disangkal lagi adalah tanah kelahirannya.Dan kini orang-orang harus menerima beban penderitaan akibat dirinya yang harus pergi?“Chen’er! Per

  • Pendekar Tanpa Wajah   570 - Sosok Misterius di Tingkat 17

    “Ah, kau akhirnya muncul … pewaris Kaisar Manusia!”Suara itu bergema bagai dentang genta langit. Seketika, semua pandangan—baik dari para tetua, penjaga, hingga para murid yang berlindung—beralih ke sosok muda yang berdiri di langit dengan Pedang Keseimbangan berdengung rendah di tangannya.Yao Chen menegang.“Apa maksudnya… pewaris Kaisar Manusia?” gumam salah satu tetua dengan wajah pucat.“Pedang itu… Itu Pedang Keseimbangan! Legenda yang dikatakan telah hilang selama ribuan tahun…” ucap salah satu tetua, terhuyung mundur. Matanya tak bisa lepas dari bilah pedang besar yang memancarkan aura agung.Sosok misterius berjubah hitam menatap Yao Chen dengan mata menyala merah, senyumnya tipis dan mengerikan.“Aku tidak ingin membuat ini menjadi pertumpahan darah, anak muda,” katanya sambil melayang turun, kedua tangannya terbuka seolah ingin menyambut. “Serahkan padaku Pedang Keseimbangan, dan aku akan memberimu kekayaan, kekuasaan, bahkan sebuah wilayah kekaisaran kalau kau mau. Kau ta

  • Pendekar Tanpa Wajah   569 - Gangguan Datang

    Dhuaarrr! Dhuaarrr! Dhuaarrrrr!“Apa itu?!”Tiga ledakan keras mengguncang langit malam, menggema ke seluruh penjuru Tanah Suci Istana Dewa. Angin bergemuruh, lentera-lentera spiritual yang menggantung di sepanjang paviliun mulai padam satu per satu.Suasana yang tadinya hangat dan menggoda di kamar pribadi Yao Chen seketika berubah dingin dan mencekam.Yao Chen langsung membuka matanya, mendorong tubuh Sima Honglian yang menindihnya secara lembut, dan bangkit dari tempat tidur. Matanya menyipit menatap jendela yang berguncang hebat.“Ada serangan!” desisnya.Sima Honglian dengan sigap berganti dengan jubah lengkap warna merah dan hitam. Di sisi lain, Putri Suci dan Sheng Meiyu turut mengenakan baju mereka, wajah kedua wanita itu masih memerah, tapi kini berganti dengan rona khawatir.“Aura macam apa ini …?” gumam Sheng Meiyu, napasnya tercekat.Yao Chen melangkah ke balkon kamar di lantai tujuh. Dari sana, pandangannya tertumbuk pada langit yang kini berwarna merah darah.Awan gelap

  • Pendekar Tanpa Wajah   568 - Bimbingan dari Istri Pertama

    “Perhatikan dengan baik apa yang akan aku lakukan. Ini pelajaran bagus untuk kalian.” Sima Honglian berkata pada dua madunya sebelum dia menurunkan celana tidur Yao Chen.Alangkah tegangnya Yao Chen ketika celana tipis warna putihnya diturunkan oleh istri pertamanya. Tapi ini bukan tegang pada area tertentu, melainkan tegang perasaan.Seumur hidupnya di Bumi, dia hanyalah pemuda lugu yang ramah, tapi pemalu jika itu berkaitan dengan wanita.Selama ini yang berhasil menggugah gairahnya akan wanita hanyalah Sima Honglian. Dengan Zhuge Ling pun itu merupakan keterpaksaan atas keinginan mendiang sang putri ketua Sekte Bilah Langit.“L-Lian Lian ….” Yao Chen menatap Sima Honglian.“Tenang saja, suamiku. Aku melakukan ini untuk kebaikanmu dan mereka. Tolong perlahan saja dengan mereka yang baru pertama kali ini dengan pria,” sahut Sima Honglian seraya mengedipkan satu mata dengan jenaka.Menelan salivanya, Yao Chen pun berusaha setenang mungkin. Gejolak perasaannya berusaha diredam. Dia har

  • Pendekar Tanpa Wajah   567 - Seranjang Berempat

    “Lian Lian, kurasa mereka masih canggung.” Yao Chen mengawali bicara ketika mereka sudah berada di atas pembaringan besar dan luas.Oleh Gongsun Huojun, pembaringan itu sengaja disediakan agar mampu menampung mereka berempat dalam aktivitas intim malam ini.Yao Chen bertanya-tanya, apakah ayahnya juga memiliki pembaringan semacam yang dia miliki saat ini? Jika menilik Gongsun Huojun yang tidak lagi memiliki istri, kemungkinan itu ada.“Hi hi! Chen, tentu saja mereka masih canggung. Oleh karena itu, tugasmu membimbing mereka, bukan?” Sima Honglian tertawa kecil sambil mengerling nakal ke suaminya.Sebagai istri pertama, dia termasuk begitu murah hati membiarkan suaminya akan menikmati dua istri lainnya di depan mata.“Errr… Lian Lian, bagaimana jika dimulai dari kau dan aku terlebih dahulu?” Yao Chen mengungkapkan sarannya.Sejujurnya, dia tidak menginginkan wanita lainnya selain Sima Honglian di kamar saat ini. Tapi karena tuntutan keadaan dan harus bisa menjaga perasaan dua istri lain

  • Pendekar Tanpa Wajah   566 - Saran Luar Biasa Sima Honglian

    “Istri yang kuinginkan untuk menemaniku malam ini ….” Yao Chen menelan ludahnya pelan.Tatapan Gongsun Huojun yang penuh selidik membuatnya semakin canggung. Dia melirik tiga istrinya yang berdiri anggun dalam balutan gaun pengantin merah.Yao Chen gelisah dan membatin, ‘Ya ampun, bisakah aku bersama Lian Lian saja? Aku butuh bersama Lian Lian.’Di hatinya, dia lebih menginginkan bersama Sima Honglian ketimbang dua lainnya karena dia lebih terbiasa dan nyaman dengan sang istri pertama.Selain itu, cintanya sudah habis pada Sima Honglian.Sementara, Sima Honglian dengan senyum menggoda dan tatapan yang penuh pengalaman, berdiri santai dengan anggun.Putri Suci menunduk malu, namun aura bangsawannya tetap memancarkan keanggunan.Sedangkan Nona Sheng, meskipun tersipu, tetap mempertahankan sikapnya yang sedikit arogan, seperti enggan mengakui kegugupannya.“Jadi? Pilihanmu, Chen’er?” Gongsun Huojun kembali bertanya, jelas menikmati kesulitan yang dihadapi Yao Chen.Yao Chen menarik napas

  • Pendekar Tanpa Wajah   565 - Pernikahan Luar Biasa

    Nona Sheng mendengus kecil setelah mendengar ucapan Sima Honglian. Matanya berkilat, penuh dengan tekad dan sedikit ketidakpuasan yang ia sembunyikan di balik ekspresi ketusnya.“Hmph. Minggu depan, ya? Kuharap pria itu sadar betapa beruntungnya dia.”Putri Suci, yang duduk dengan tenang, hanya tersenyum tipis sebelum berkata, “Tentu saja, dia tahu. Hanya saja, aku ragu dia siap menghadapi kita bertiga.”Sima Honglian terkekeh, menikmati percakapan ini. “Oh, aku yakin Chen—ah, atau lebih tepatnya, Gongsun Yichen—sudah mulai menyadari konsekuensi dari keputusannya. Apa kalian tidak melihat wajahnya saat di tribun tadi? Tatapannya seperti seseorang yang bertanya-tanya apakah ia akan hidup lebih lama atau mati lebih cepat.”Putri Suci menutup bibirnya dengan tangan, menahan tawa. “Setidaknya, dia pria yang bertanggung jawab.”“Dan kuat.” Nona Sheng menambahkan dengan nada menegaskan. “Aku tidak akan menikah dengan pria yang lemah.”Sima Honglian mengangguk setuju. “Tentu saja. Itu sebabn

  • Pendekar Tanpa Wajah   564. Hasil Akhir

    BRAAKK!“Ughh!” Nona Sheng mengembuskan napas beratnya tanpa dia bisa cegah.Satu tebasan angin berhasil menembus dan melukai pundaknya. Namun Nona Sheng membalas dengan serangan air berputar yang mengejutkan Putri Suci.Putri Suci nyaris terlempar mundur sebelum dia mendarat dengan satu lutut, tetap anggun meski keringat mulai membasahi pelipisnya.“Hahh … haahh … kau tidak buruk, Putri Suci.” Nona Sheng berkata.Putri Suci menimpali, “Anda juga luar biasa, Nona Sheng. Fuuhh … hmmhh ….”Keduanya terengah-engah. Luka kecil mulai tampak di tubuh mereka, namun sorot mata mereka justru semakin menyala—dua pejuang wanita yang tidak ingin kalah.“Tapi jangan kau pikir aku akan mengalah!” seru Nona Sheng sembari melesat maju membawa kekuatan elemen yang besar. Bibirnya menyunggingkan senyum diagonal.“Jangan khawatir, Nona Sheng, karena aku juga tidak berencana mengalah.” Putri Suci menyahut disertai senyuman tipis. Dia tak ingin pasif dan mulai maju untuk menyongsong lawannya.Mereka menye

  • Pendekar Tanpa Wajah   563 - Pertarungan Dua Wanita Hebat

    “Seri,” gumam lirih Yao Chen.Sedangkan Nona Sheng tersenyum puas. Setidaknya dia tidak kalah dalam salah satu tantangan.Tepuk tangan bergema dari berbagai sisi. Pertandingan semakin panas.Sima Honglian menyeringai. “Lihat? Putri Suci tidak hanya cantik … tapi juga mematikan. Kau yakin tidak tertarik padanya, Chen?”Yao Chen menutup wajahnya dengan satu tangan. “Lian Lian … tolonglah .…”Sima Honglian hanya terkikik. “Tenang saja. Aku akan selalu jadi yang pertama. Tapi untuk tempat kedua … biarkan mereka bertarung habis-habisan.”Dia menoleh ke arena dengan tatapan tajam, terselubung api tenang yang selalu menyala dalam dirinya.“Lagipula … jika mereka ingin menjadi istrimu, setidaknya harus bisa melewati aku dulu. Bukankah demikian?” Ucapan dibalut senyuman dari Sima Honglian terlantun manis.Yao Chen tak berdaya jika istrinya sudah mulai mengeluarkan kata-kata menohok. Dia meringis canggung untuk merespon Sima Honglian.Sementara, di arena, angin berembus lembut, seolah turut men

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status