Home / Pendekar / Pendekar Tanpa Wajah / 270 - Kecemburuan yang Hadir

Share

270 - Kecemburuan yang Hadir

Author: Gauche Diablo
last update Last Updated: 2024-07-10 14:54:54

Sima Honglian memejamkan mata sejenak. Ketika membukanya, matanya berkilat kemerahan. "Baiklah. Kebangkitan Phoenix Abadi!"

Tubuh Sima Honglian sepenuhnya berubah menjadi Phoenix api raksasa. Dengan satu kepakan sayap, dia melesat menembus kabut beracun, menuju Ketua Sekte yang terbelalak ngeri.

"Tidak mungkin! Bagaimana bisa—" Teriakan Ketua Sekte Bayangan Hitam terputus saat api Phoenix melahap tubuhnya.

Ledakan dahsyat mengguncang langit untuk terakhir kalinya. Ketika asap menipis, hanya Sima Honglian yang tersisa, tubuhnya masih diselimuti api keemasan yang perlahan padam.

Setelah pertarungan berakhir, Sima Honglian segera terbang menuju burung Roc tempat Yao Chen berbaring. Wajahnya yang biasanya tenang kini dipenuhi kekhawatiran.

"Yao Chen!" serunya, mendarat dengan lembut di samping muridnya.

Yao Chen membuka matanya perlahan, pandangannya masih kabur. "Gu...ru..." ucapnya lemah.

Sima Honglian menghela nafas lega. "Syukurlah kau sudah sadar. Pil-pil itu bekerja dengan baik."

Pu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pendekar Tanpa Wajah   271 - Merasa Bersalah

    "A-apa maksudmu, Guru?" tanya Yao Chen tergagap, wajahnya memerah. "Aku dan Putri Ketujuh hanya berteman biasa. Dan soal topeng itu ... aku ... aku kehilangannya." Dia mencoba menjelaskan dengan canggung.Sima Honglian memperhatikan reaksi Yao Chen dengan seksama. Kegelisahan pemuda itu justru semakin menguatkan kecurigaannya. Ada perasaan tidak nyaman yang mulai menggelayuti hatinya. Dia tidak menyangka godaannya akan membuahkan reaksi seperti ini."Oh, benarkah?" Sima Honglian masih tersenyum menggoda, meski ada sedikit ketegangan dalam suaranya. "Lalu mengapa kau begitu gugup, Xiao Chen? Apa ada sesuatu yang kau sembunyikan dariku?"Yao Chen merasa terpojok. Dia tidak pernah menyangka akan berada dalam situasi seperti ini. Matanya bergerak-gerak gelisah, mencoba menghindari tatapan tajam Sima Honglian. Pikirannya berpacu, mencoba mencari jawaban yang tepat."Ti-tidak ada yang kusembunyikan, sungguh!" Yao Chen akhirnya berkata, suaranya sedikit bergetar. "Aku hanya terkejut dengan p

    Last Updated : 2024-07-10
  • Pendekar Tanpa Wajah   272 - Dipeluk Wanita Lain di Depannya

    "Aku ... aku terjebak di sebuah tempat bernama Alam Herbal Murni bersama Putri Ketujuh." Yao Chen memutuskan untuk mengungkapkannya.Sima Honglian mengerutkan dahinya, belum pernah mendengar tentang tempat itu sebelumnya. "Alam Herbal Murni? Apa maksudmu, Xiao Chen?""Itu adalah sebuah alam tersembunyi, Guru," Yao Chen menjelaskan. "Waktu berjalan berbeda di sana. Kami mengira hanya beberapa hari berlalu, tapi ternyata ... sudah tiga bulan di dunia luar."Sima Honglian terdiam, mencerna informasi ini. Berbagai pikiran dan emosi berkecamuk dalam benaknya. Ada kelegaan karena akhirnya mengetahui apa yang terjadi, namun juga ada kekhawatiran baru tentang tempat misterius ini dan apa yang mungkin telah dialami muridnya di sana."Xiao Chen, aku mengerti sekarang," Sima Honglian berkata setelah beberapa saat terdiam. "Kau bisa mempercayaiku dan Master Baili Feng. Kami tidak akan mengungkapkan tentang Alam Herbal Murni kepada siapapun. Keselamatanmu adalah prioritas kami."Yao Chen menghembu

    Last Updated : 2024-07-10
  • Pendekar Tanpa Wajah   273 - Topeng Emas Yao Chen

    Yao Chen benar-benar tak berdaya. Dia harap Sima Honglian tidak berpikir terlalu jauh mengenai tindakan Zhuge Ling.“Ini ….” Yao Chen menatap Sima Honglian yang masih berdiri tak jauh darinya.Sima Honglian melipat kedua tangannya dengan wajah datar sebelum akhirnya dia berjalan mendekat dan senyumnya ditampilkan.“Wah! Sudah bertemu, rupanya!” seru Sima Honglian dengan wajah ramah seperti biasa.Zhuge Ling lekas melepaskan pelukannya dan sedikit kecewa karena Yao Chen tidak membalas. Wajahnya merona karena malu. Kepalanya tertunduk, tak berani menatap Sima Honglian.“Ma-maaf, Master Sima! Aku … aku terbawa suasana. Yao Chen … kawan baikku, sehingga aku … aku langsung saja menemuinya setelah mendapatkan izin Anda.” Zhuge Ling lekas memberikan soja hormatnya ke Sima Honglian.Dia pikir Sima Honglian tidak akan mengikutinya ke tempat Yao Chen.“Tak perlu sungkan begitu,” sahut Sima Honglian.Dengan tepukan pelan, dia menaruh tangannya di puncak kepala Zhuge Ling. Mata Yao Chen masih ter

    Last Updated : 2024-07-11
  • Pendekar Tanpa Wajah   274 - Perjodohan

    “Dijodohkan?” Yao Chen tentu saja terkejut.Dia terdiam sejenak, mencoba mencerna informasi mengejutkan yang baru saja disampaikan Zhuge Ling."Ling, aku ... aku tidak tahu harus berkata apa," Yao Chen akhirnya bersuara, suaranya pelan dan hati-hati. "Perjodohan ini ... apakah kau sudah membicarakannya dengan kakekmu?"Zhuge Ling menggeleng, matanya berkaca-kaca. "Tidak banyak. Aku ... aku tidak ingin pria lain selain dirimu. Apa menurutmu aku harus jujur pada kakek tentang perasaanku padamu? Tentang keinginanku untuk menikah denganmu saja?"Yao Chen merasakan keringat dingin mengalir di punggungnya. Dia sadar betul posisinya yang sulit. Di satu sisi, ada Zhuge Ling yang mencintainya dan telah berbagi keintiman dengannya. Di sisi lain, ada Zhuge Yang, ketua sekte yang bisa menentukan nasib dia selanjutnya di sekte.“Ling, jujur saja, aku tak tau harus menanggapi ini dengan kalimat seperti apa.” Yao Chen menatap mata Zhuge Ling. “Sudah kamu diskusikan ini dengan kakekmu atau keluargamu

    Last Updated : 2024-07-11
  • Pendekar Tanpa Wajah   275 - Keputusan Pahit

    Yao Chen menatap Zhuge Ling dengan pandangan penuh rasa bersalah dan kebimbangan. Dia menarik napas dalam-dalam sebelum akhirnya berbicara."Zhuge Ling, aku ... aku sangat menyayangimu," mulai Yao Chen dengan suara pelan. "Kau benar, kita telah berbagi banyak hal. Dan itu semua berarti bagiku, sungguh! Tapi ...."Dia berhenti sejenak, mencari kata-kata yang tepat. "Tapi cinta yang kau bicarakan, cinta yang kau rasakan ... aku tidak yakin apakah aku bisa membalasnya dengan cara yang sama. Aku tidak ingin membohongimu atau memberi harapan palsu."Dia sudah memutuskan demikian, maka dia harus tegas. Sebagai lelaki, dia ingin bersikap tegas pada apa yang dia inginkan.Yao Chen melanjutkan dengan hati-hati, "Aku peduli padamu, aku menghargaimu. Tapi aku juga tidak bisa mengabaikan tanggung jawab terhadap sekte. Aku ... aku hanya ingin kita berpikir jernih sebelum mengambil keputusan besar."Dia melihat air mata mulai menggenang di mata Zhuge Ling, dan hatinya terasa berat. "Maafkan aku jik

    Last Updated : 2024-07-11
  • Pendekar Tanpa Wajah   276 - Aku Akan Membunuh Yao Chen

    Yao Chen, yang masih mengenakan topeng emasnya, terkejut dengan kedatangan tiba-tiba ini. Dia berusaha tetap tenang meski jantungnya berdebar kencang."Ketua Zhuge," Yao Chen membungkuk hormat, berusaha menenangkan situasi, "Saya tidak menyembunyikan Nona Zhuge Ling. Saya bahkan tidak tahu di mana dia berada sekarang."Namun, Zhuge Yang tampaknya tidak puas dengan jawaban itu. Energi spiritual yang kuat mulai berputar di sekitarnya, membuat udara di sekitar mereka terasa berat. Yao Chen tercekik."Jangan berbohong padaku, anak muda!" Zhuge Yang berteriak, "Zhuge Ling menghilang sejak kemarin, dan orang menyaksikan dia pergi ke sini!"Tepat saat situasi semakin tegang, Sima Honglian muncul di antara mereka. "Ketua Zhuge," suaranya tenang namun penuh wibawa, "Ada apa ini? Mengapa Anda menyerang murid saya?"Yao Chen merasa lega dengan kehadiran gurunya, tapi dia tahu bahwa masalah ini masih jauh dari selesai. Dia harus berhati-hati dalam setiap kata dan tindakannya, atau situasi ini bis

    Last Updated : 2024-07-12
  • Pendekar Tanpa Wajah   277 - Area Suci di Sekte

    Zhuge Ling terkesiap, wajahnya memucat. “Ka-kakek tau ….”Betapa terkejutnya Zhuge Ling. Kakeknya mengetahui dia dan Yao Chen? Sebanyak apa? Seketika dia merasa merinding.“Tentu saja aku tau!” Mata Zhuge Yang melotot menatap cucunya sambil menampilkan sosok berwibawanya dengan dagu terangkat. "Apa kau pikir kakekmu sebodoh keledai?"Kalau sudah begini, bukankah dia akan membahayakan Yao Chen? Zhuge Ling tak menyangka kakeknya akan mengetahui secepat itu. Mendadak saja dia menyesali semua yang terjadi antara dia dan Yao Chen."Kakek … Kakek tidak akan berani ...."Zhuge Ling menggelengkan kepalanya berulang kali. Apakah dia sudah menyeret Yao Chen dalam bahaya?"Kau pikir kakek main-main?" Zhuge Yang menatap tajam. "Kakek adalah Ketua Sekte Bilah Langit. Nyawa seorang murid biasa seperti Yao Chen tidak ada artinya jika dibandingkan dengan masa depan keluarga Zhuge kita."Air mata mulai mengalir di pipi Zhuge Ling. Dia terjebak dalam dilema yang mengerikan. Di satu sisi, dia tidak ingi

    Last Updated : 2024-07-12
  • Pendekar Tanpa Wajah   278 - Penjelasan Lebih Mendalam

    Malam usai makan bersama, Sima Honglian mengajak Yao Chen duduk di gazebo kecil di dekat tempat latihan. Wajahnya serius saat dia mulai menjelaskan."Xiao Chen, dengarkan baik-baik. Aku akan menjelaskan mengenai Dunia 100 Surga dan Neraka." Sima Honglian memulai. "Seperti yang kukatakan sebelumnya, itu adalah area suci Sekte Bilah Langit yang hanya bisa diakses setiap 100 tahun sekali."Yao Chen mengangguk, mendengarkan dengan seksama."Ada aturan ketat untuk memasuki dunia itu," lanjut Sima Honglian. "Hanya mereka yang memiliki usia tulang di bawah 100 tahun yang diizinkan masuk."Dari sana, Yao Chen paham bahwa yang diharapkan mendapatkan kesempatan adalah para generasi muda sekte."Apa yang membuat tempat ini begitu istimewa, Guru?" tanya Yao Chen penasaran.Dia tak sabar menanti datangnya hari itu.Sima Honglian tersenyum misterius. "Di dalam Dunia 100 Surga dan Neraka, tersimpan berbagai harta karun yang tak ternilai harganya. Ada banyak pusaka kuno, obat-obatan langka, dan yang

    Last Updated : 2024-07-12

Latest chapter

  • Pendekar Tanpa Wajah   580 - Kejam Tapi Layak

    “Mu Hailan keparat!” geram Yao Chen.“Ha ha ha! Kenapa, bocah? Aku akan menangkapmu dan akan kuserahkan ke Kaisar Iblis Langit.” Kini terang sudah apa tujuan Mu Hailan menggiring Yao Chen ke tempat itu. “Aku yakin Kaisar Iblis Langit akan memberiku banyak kebaikan. Sedangkan Putri Suci, kita bisa menikmati waktu sebaik mungkin nantinya.”Wajah mesum menjijikkan Mu Hailan tidak ditahan-tahan ketika menatap Putri Suci.Yao Chen melangkah maju, suaranya pelan tapi tajam seperti pedang. “Berani kau menyentuh dia dan aku akan memastikan kau kehilangan semua keinginanmu — termasuk lidah dan nyawa.”Mu Hailan tertawa gila sebelum dia mengangkat tangannya, berseru ke delapan kawannya. “HANCURKAN MEREKA!”Para pembunuh darah langsung menyerang. Serangan udara dan teknik darah meluncur seperti badai merah. Formasi pengepungan mematikan pun menyala di bawah kaki mereka.Tapi Yao Chen tiba-tiba menghilang.SRAK!Dua dari delapan penyerang langsung terpental, tubuh mereka hangus terbakar.BRRZZT!!

  • Pendekar Tanpa Wajah   579 - Jejak Palsu dan Gairah Pendendam

    “Aku akan bicara! Aku akan bicara!” Mu Hailan menggigil.Dia sama sekali tidak menyangka seseorang yang masih berada di Tingkat 8 bisa menindasnya, bahkan mengaktifkan tubuh Asura yang mendominasi.Mu Hailan merupakan murid Sekt Istana Dewa yang kurang berkemampuan. Karena kerap mendapatkan penindasan dari teman dan seniornya, maka dia gelap mata dan mempelajari Teknik Kultivasi Sihir Darah yang cukup terlarang dan berbahaya.Itulah kenapa dia diusir dari Tanah Suci setelah ketahuan. Ini yang mengakibatkan kebenciannya terhadap Tanah Suci semakin berkali lipat.Saat dia mengetahui keruntuhan Tanah Suci, dia adalah orang yang tertawa paling awal.“Yang menyerang Tanah Suci ... memang Kaisar Iblis Langit! Tapi dia tidak sendirian!” serunya ketakutan. “Ada ... ada Tiga Raja Iblis lain bersamanya! Mereka mencari sesuatu — sesuatu yang hanya bisa dibuka oleh garis keturunan keluarga Gongsun.”Kini dia tidak bisa meremehkan Yao Chen. Meski kekuatannya telah ditingkatkan sampai di tahap yang

  • Pendekar Tanpa Wajah   578 - Reruntuhan Kota Hitam — Bayangan Sihir Darah

    “Di mana dia sekarang?”Yao Chen berdiri, api perlahan menyala di matanya.Bo Qian ragu-ragu. “Desas-desus terakhir ... dia terlihat di reruntuhan Kota Hitam — perbatasan gurun dan rawa kematian.”Yao Chen mengangguk. Langkahnya terasa lebih berat, tapi niatnya lebih kuat dari sebelumnya.“Aku akan ke sana,” ucapnya. “Aku akan menemukan kebenaran. Dan aku akan membuat Kaisar Iblis Langit berlutut ... di bawah pedangku!”Langit kota Oasis Besar mulai berubah jingga. Angin gurun kembali berdesir ... menyambut perjalanan baru yang jauh lebih berbahaya.“Anda yakin hendak ke sana?” tanya Putri Suci.Ada pijar cemas dalam matanya.Yao Chen mengangguk yakin. “Aku harus mendapatkan informasi sebanyak mungkin.”Malam mulai turun ketika Yao Chen dan Putri Suci tiba di tepi Kota Hitam — sebuah kota mati, penuh reruntuhan dan aura kematian yang begitu kental.Dinding runtuh, menara patah, dan batu-batu hitam berserakan seperti kuburan raksasa.“Berhati-hatilah, Putra Suci,” bisik Putri Suci, mer

  • Pendekar Tanpa Wajah   577 - Mencari Informasi di Kota Oasis Besar

    “Aku yakin mereka baik-baik saja, Putra Suci.” Suara lembut Putri Suci mengalun. “Mereka wanita kuat dan cerdas, takkan terjadi hal buruk pada mereka. Anda bisa tenang.”Yao Chen tau Putri Suci hanya sedang menghiburnya agar dia tenang. Dia mengangguk dan berharap dua istri lainnya benar-benar dalam situasi yang baik.Mentari gurun menyinari hamparan emas yang tiada berujung. Kafilah bergerak perlahan di tengah suhu yang menyengat, roda-roda kayu berderit, dan langkah unta roh membentuk irama lelah yang konsisten.Di atas sebuah kereta utama, Yao Chen duduk bersila dengan mata terpejam, namun aura yang keluar dari tubuhnya masih belum stabil.Di sampingnya, Putri Suci duduk dalam diam, sesekali melirik Yao Chen dengan rasa prihatin.‘Semenjak mendengar tentang kehancuran Tanah Suci Istana Dewa, Putra Suci berubah. Tatapannya semakin dalam, ucapannya lebih hemat, dan energi spiritual dalam tubuhnya... semakin ganas. Seolah setiap helaan nafasnya menyimpan ledakan kemarahan yang terbung

  • Pendekar Tanpa Wajah   576 - Dendam Baru

    “Pu-Putra Suci?” Salah satu dari rombongan caravan itu terkesiap. Matanya membelalak, seakan tak percaya dengan apa yang didengarnya. “Apakah kalian ... berasal dari sekte besar?”Suasana sekitar mendadak sunyi. Hanya desiran angin gurun yang terdengar, membawa debu dan serpihan pertempuran.Sementara itu, sisa-sisa gerombolan perampok gurun yang menyaksikan jatuhnya Jin Ying Shi Yao langsung ketakutan.Tanpa komando, mereka melarikan diri, seperti anjing liar yang baru kehilangan induknya.Yao Chen menarik napas berat. Dia tau, menyembunyikan identitas lebih lama hanya akan menimbulkan lebih banyak kecurigaan.Dengan suara parau namun tegas, dia berkata, “Aku Gongsun YiChen ... Putra Suci dari Tanah Suci Istana Dewa.” Tak lupa dia menangkupkan salam sojanya.“Wuaaahhh!”Seakan badai kecil meledak di antara kerumunan caravan.“Apa?!”“Tidak mungkin! Bukankah Tanah Suci Istana Dewa sudah—”“Tunggu, bukankah seluruh Tanah Suci itu dihancurkan beberapa bulan lalu?!”Bisik-bisik panik ber

  • Pendekar Tanpa Wajah   575 - Aku Belum Selesai!

    “Manusia sombong!” teriak Jin Ying Shi Yao.DUARRR!!Benturan kembali terjadi. Jin Ying Shi Yao menerjang seperti meteor, cakarnya membelah ruang, memancarkan gelombang energi hitam keunguan yang brutal.Yao Chen melompat menghindar, mengerahkan Teknik Langkah Hantu dan hukum ruang seoptimal mungkin, menciptakan jejak ilusi di belakangnya untuk mengecoh lawan.CRASSSHH!!Tanah tempat Yao Chen berdiri sebelumnya meledak, membentuk kawah besar. Batu-batu beterbangan, badai pasir kembali mengamuk liar.Jin Ying Shi Yao tak memberi jeda. Dia mengaum keras, lalu menghantamkan kedua cakarnya bersamaan, menciptakan dua gelombang energi berbentuk singa hitam raksasa yang melesat mengejar Yao Chen dari dua arah."Mengerikan!" gumam Yao Chen. Namun dia tak gentar.Dengan pedang merah di tangan, Yao Chen meluncur maju, tubuhnya dikelilingi api, petir, tanah, angin, dan air sekaligus.Dia berputar di udara, menciptakan pusaran lima elemen untuk menahan serangan itu.BRAKKK!Gelombang energi berta

  • Pendekar Tanpa Wajah   574 - Panglima Gurun Jin Ying Shi Yao

    “Ayo!” seru Yao Chen sambil mempersiapkan serangannya.Suasana berubah mencekam. Jin Ying Shi Yao, si Panglima Gurun, mengepakan sayap elang raksasanya, membuat badai pasir mengamuk di sekitar mereka.Tubuhnya yang kekar, kepala singanya yang ganas, dan mata kuning menyala itu benar-benar memancarkan aura buas.Yao Chen mengencangkan cengkeraman pada pedang merahnya, napasnya berat."Dia ... tingkat 14 awal!" desis Yao Chen dalam hati. "Bahkan lebih kuat dari banyak tetua sekte!"BUUUMM!Jin Ying Shi Yao menerjang, cakarnya mengoyak udara, mengarah ke dada Yao Chen. Kecepatan dan kekuatannya membuat tanah bergetar.CLANG!Yao Chen menangkis, namun terpental mundur sejauh belasan langkah. Tanah di sekitarnya retak, debu berhamburan."Anak kecil! Berani menghalangi Panglima Gurun?!" Jin Ying Shi Yao meraung. Suaranya bergemuruh seperti guruh di tengah badai.Yao Chen mengertakkan gigi. Darah dalam tubuhnya bergolak. Tanpa ragu, dia mengerahkan lima elemen sekaligus — Api, Air, Tanah, An

  • Pendekar Tanpa Wajah   573 - Gurun Cakrawala Merah

    “Sepertinya kita terpisah dari Lian Lian dan Nona Sheng.” Yao Chen memiliki pemahaman demikian. “Ayo, Putri Suci. Kita tetap harus berjalan maju untuk keluar dari sini.”Yao Chen dan Putri Suci menelusuri Gurun Cakrawala Merah dengan langkah terseok.Debu berterbangan, panas menyengat dari tanah yang merekah. Setiap hembusan angin membawa aroma darah dan kematian yang memuakkan.Baru beberapa li berjalan, Yao Chen melihat samar-samar bayangan bergerak di kejauhan. Dia menyipitkan mata."Itu ... rombongan caravan!" seru Yao Chen.Putri Suci juga melihatnya. Beberapa kereta besar yang ditarik oleh binatang buas gurun melintas perlahan, dikawal beberapa pengawal bersenjata.Tanpa pikir panjang, Yao Chen dan Putri Suci mempercepat langkah. Begitu dekat, salah satu pengawal caravan menegur mereka dengan curiga."Siapa kalian?!"Yao Chen segera mengangkat kedua tangannya, menunjukkan mereka tak bersenjata."Kami tersesat. Tolong izinkan kami ikut bersama kalian menuju kota," kata Yao Chen.

  • Pendekar Tanpa Wajah   572 - Akhir dari Tanah Suci

    “Kau pikir kau bisa pergi seenaknya?!” seru sosok kuat itu. Dia mengerahkan energi Qi besar untuk membuka paksa lorong dimensi.Gongsun Weiyan tidak membiarkan itu terjadi dan dia menggunakan sisa kekuatan terakhirnya untuk menerjang ke sosok kuat tadi.Terjadi pertarungan sengit antara mereka. Hingga akhirnya jubah yang menutupi sosok kuat itu pun tersingkap dan terkuak dengan jelas penampilannya.“Ka-Kaisar Iblis Langit?” Gongsun Weiyan tercengang.Kakek tua itu sudah tersungkur di tanah dengan luka di sekujur tubuhnya dan darah termuntahkan dari mulut saat dia terbatuk.Sosok yang dinyatakan sebagai Kaisar Iblis Langit itu menatap nyalang ke Gongsun Weiyan dengan mata merah menyala.“Semut tua sepertimu masih ingin bertingkah di hadapanku?! Hrkhh!”Kaisar Iblis Langit menggerakkan tangan yang berselimutkan energi gelap dan kuat. Dia mengarahkannya ke Gongsun Weiyan.Tubuh lemah Gongsun Weiyan akhirnya terbungkus energi gelap tersebut.“Krrkhhh! Arkkhh!” Gongsun Weiyan berjuang untu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status