Beranda / Pendekar / Pendekar Tanpa Wajah / 266 - Asap Beracun yang Lebih Mematikan

Share

266 - Asap Beracun yang Lebih Mematikan

Penulis: Gauche Diablo
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Tanpa peringatan, anggota Sekte Bayangan Hitam menyerang secara bersamaan. Udara dipenuhi dengan kilatan pedang, cambuk energi, dan berbagai senjata rahasia yang dilemparkan ke arah Yao Chen, Putri Ketujuh, dan Tan Heng.

Yao Chen bergerak cepat, pedang merahnya menari di udara, membelah serangan yang datang sambil berteriak, "Tuan Putri, berhati-hatilah! Mereka menggunakan racun di senjata mereka!"

Putri Ketujuh mengangguk, Kipas Bulan Perak-nya terbuka lebar, menciptakan penghalang energi yang memantulkan sebagian serangan. Meski seorang wanita, kemampuan bertarungnya tetap luar biasa dan bisa seimbang dengan pria.

Tan Heng, tidak ingin kalah, menebaskan pedang kembarnya dari giok dan mulai menyerang. "Rasakan ini, penjahat rendahan!" teriaknya, berhasil melukai salah satu anggota sekte paling lemah.

Namun, Sekte Bayangan Hitam bukanlah lawan yang mudah. Pemimpin mereka, pria berjubah hitam yang mencuri Rumput Sembilan Naga, tiba-tiba muncul di belakang Putri Ketujuh.

"Awas, Tuan Put
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pendekar Tanpa Wajah   267 - Hanya Menginginkan Yao Chen Saja

    ‘Tidak … aku tak boleh … pingsan … atau ….’Kegelapan mulai menyelimuti pandangan Yao Chen, tubuhnya semakin lemas akibat racun yang mematikan. Namun, tepat saat kesadarannya hampir hilang sepenuhnya, sesuatu yang tak terduga terjadi.‘Huh?’Di dalam Ruang Dimensi Jiwa Yao Chen, Tasbih Semesta tiba-tiba berdengung keras. Benda sakral itu mulai berputar dengan kecepatan luar biasa, memancarkan cahaya keemasan yang menyilaukan.Energi murni dari Tasbih Semesta mengalir deras ke seluruh tubuh Yao Chen, menetralkan racun dengan cepat. Yao Chen merasakan kekuatannya kembali, kesadarannya pulih dalam sekejap.‘Ahh … syukurlah Tasbih Semesta ….’Mata Yao Chen terbuka lebar, berkilat dengan cahaya keemasan. Tanpa disadarinya, Tasbih Semesta mengambil alih kendali tubuhnya untuk sementara."Apa ini?!" seru salah satu anggota Sekte Bayangan Hitam, terkejut melihat Yao Chen bangkit.Tanpa peringatan, tubuh Yao Chen meledakkan energi yang luar biasa kuatnya. Api murni bergemuruh melesat ke segala

  • Pendekar Tanpa Wajah   268 - Serangan Balas Dendam

    “Sebenarnya mereka sudah dilemahkan berkat serangan hebat Tuan Putri dan Tuan Muda Tan. Saya hanya menambahkan sedikit serangan akhir saja.”Yao Chen memilah kata terbaik agar dia tak perlu mengungkapkan mengenai Tasbih Semesta.Dia meneruskan dengan hati-hati, "Saat mengalahkan musuh terakhir, saya … sempat mengambil cincin ruang miliknya. Ternyata Rumput Sembilan Naga ada di dalamnya."Putri Ketujuh menatap Yao Chen dengan tatapan rumit."Lalu bagaimana kau bisa mengatasi racun itu?" Kali ini Adipati Tan Ming yang bertanya.Yao Chen tersenyum tipis, "Sebagai seorang alkemis, saya selalu membawa beberapa pil ajaib untuk situasi darurat. Setelah menetralisir racun, saya menggunakan beberapa pil penambah kekuatan untuk mengalahkan musuh."Tak ada sanggahan dari Adipati Tan Ming dan putranya. Bahkan mereka jadi mengetahui Yao Chen seorang alkemis!Putri Ketujuh mengangguk puas. "Alkemis hebat memang selalu siap sedia. Kau berjasa besar karena menyelamatkan kita semua, Yao Chen."Adipati

  • Pendekar Tanpa Wajah   269 - Kemunculan Tak Terduga

    Suasana mencekam menyelimuti area pertarungan. Pedang tipis Ketua Sekte Bayangan Hitam menembus dada Yao Chen, membuat darah segar mengucur deras."Yao Chen!" Putri Ketujuh menjerit pilu, air mata yang selama ini ditahannya akhirnya jatuh.Ketua Sekte tertawa penuh kemenangan, tangannya mencengkeram leher Yao Chen yang sudah lemah. "Sekarang, biarkan aku melihat rahasia apa yang tersembunyi dalam tubuhmu, bocah!"Yao Chen terengah-engah, pandangannya mulai kabur. Dia bisa merasakan kematian mendekat. 'Maafkan aku, Putri ... Guru ...' pikirnya lemah.Tiba-tiba, sebuah suara wanita yang tegas dan jernih membelah langit malam. "Siapa yang memberimu izin menindas muridku?"Semua mata tertuju ke langit. Di sana, muncul sosok wanita muda yang cantik jelita—Sima Honglian, menunggangi seekor roc raksasa berbulu emas. Di sampingnya berdiri pria gagah—Master Baili Feng, sang pengendali hewan roh.Tanpa menunggu respon, Sima Honglian mengangkat tangannya. Cahaya kemerahan melesat dari telapak ta

  • Pendekar Tanpa Wajah   270 - Kecemburuan yang Hadir

    Sima Honglian memejamkan mata sejenak. Ketika membukanya, matanya berkilat kemerahan. "Baiklah. Kebangkitan Phoenix Abadi!"Tubuh Sima Honglian sepenuhnya berubah menjadi Phoenix api raksasa. Dengan satu kepakan sayap, dia melesat menembus kabut beracun, menuju Ketua Sekte yang terbelalak ngeri."Tidak mungkin! Bagaimana bisa—" Teriakan Ketua Sekte Bayangan Hitam terputus saat api Phoenix melahap tubuhnya.Ledakan dahsyat mengguncang langit untuk terakhir kalinya. Ketika asap menipis, hanya Sima Honglian yang tersisa, tubuhnya masih diselimuti api keemasan yang perlahan padam.Setelah pertarungan berakhir, Sima Honglian segera terbang menuju burung Roc tempat Yao Chen berbaring. Wajahnya yang biasanya tenang kini dipenuhi kekhawatiran."Yao Chen!" serunya, mendarat dengan lembut di samping muridnya.Yao Chen membuka matanya perlahan, pandangannya masih kabur. "Gu...ru..." ucapnya lemah.Sima Honglian menghela nafas lega. "Syukurlah kau sudah sadar. Pil-pil itu bekerja dengan baik."Pu

  • Pendekar Tanpa Wajah   271 - Merasa Bersalah

    "A-apa maksudmu, Guru?" tanya Yao Chen tergagap, wajahnya memerah. "Aku dan Putri Ketujuh hanya berteman biasa. Dan soal topeng itu ... aku ... aku kehilangannya." Dia mencoba menjelaskan dengan canggung.Sima Honglian memperhatikan reaksi Yao Chen dengan seksama. Kegelisahan pemuda itu justru semakin menguatkan kecurigaannya. Ada perasaan tidak nyaman yang mulai menggelayuti hatinya. Dia tidak menyangka godaannya akan membuahkan reaksi seperti ini."Oh, benarkah?" Sima Honglian masih tersenyum menggoda, meski ada sedikit ketegangan dalam suaranya. "Lalu mengapa kau begitu gugup, Xiao Chen? Apa ada sesuatu yang kau sembunyikan dariku?"Yao Chen merasa terpojok. Dia tidak pernah menyangka akan berada dalam situasi seperti ini. Matanya bergerak-gerak gelisah, mencoba menghindari tatapan tajam Sima Honglian. Pikirannya berpacu, mencoba mencari jawaban yang tepat."Ti-tidak ada yang kusembunyikan, sungguh!" Yao Chen akhirnya berkata, suaranya sedikit bergetar. "Aku hanya terkejut dengan p

  • Pendekar Tanpa Wajah   272 - Dipeluk Wanita Lain di Depannya

    "Aku ... aku terjebak di sebuah tempat bernama Alam Herbal Murni bersama Putri Ketujuh." Yao Chen memutuskan untuk mengungkapkannya.Sima Honglian mengerutkan dahinya, belum pernah mendengar tentang tempat itu sebelumnya. "Alam Herbal Murni? Apa maksudmu, Xiao Chen?""Itu adalah sebuah alam tersembunyi, Guru," Yao Chen menjelaskan. "Waktu berjalan berbeda di sana. Kami mengira hanya beberapa hari berlalu, tapi ternyata ... sudah tiga bulan di dunia luar."Sima Honglian terdiam, mencerna informasi ini. Berbagai pikiran dan emosi berkecamuk dalam benaknya. Ada kelegaan karena akhirnya mengetahui apa yang terjadi, namun juga ada kekhawatiran baru tentang tempat misterius ini dan apa yang mungkin telah dialami muridnya di sana."Xiao Chen, aku mengerti sekarang," Sima Honglian berkata setelah beberapa saat terdiam. "Kau bisa mempercayaiku dan Master Baili Feng. Kami tidak akan mengungkapkan tentang Alam Herbal Murni kepada siapapun. Keselamatanmu adalah prioritas kami."Yao Chen menghembu

  • Pendekar Tanpa Wajah   273 - Topeng Emas Yao Chen

    Yao Chen benar-benar tak berdaya. Dia harap Sima Honglian tidak berpikir terlalu jauh mengenai tindakan Zhuge Ling.“Ini ….” Yao Chen menatap Sima Honglian yang masih berdiri tak jauh darinya.Sima Honglian melipat kedua tangannya dengan wajah datar sebelum akhirnya dia berjalan mendekat dan senyumnya ditampilkan.“Wah! Sudah bertemu, rupanya!” seru Sima Honglian dengan wajah ramah seperti biasa.Zhuge Ling lekas melepaskan pelukannya dan sedikit kecewa karena Yao Chen tidak membalas. Wajahnya merona karena malu. Kepalanya tertunduk, tak berani menatap Sima Honglian.“Ma-maaf, Master Sima! Aku … aku terbawa suasana. Yao Chen … kawan baikku, sehingga aku … aku langsung saja menemuinya setelah mendapatkan izin Anda.” Zhuge Ling lekas memberikan soja hormatnya ke Sima Honglian.Dia pikir Sima Honglian tidak akan mengikutinya ke tempat Yao Chen.“Tak perlu sungkan begitu,” sahut Sima Honglian.Dengan tepukan pelan, dia menaruh tangannya di puncak kepala Zhuge Ling. Mata Yao Chen masih ter

  • Pendekar Tanpa Wajah   274 - Perjodohan

    “Dijodohkan?” Yao Chen tentu saja terkejut.Dia terdiam sejenak, mencoba mencerna informasi mengejutkan yang baru saja disampaikan Zhuge Ling."Ling, aku ... aku tidak tahu harus berkata apa," Yao Chen akhirnya bersuara, suaranya pelan dan hati-hati. "Perjodohan ini ... apakah kau sudah membicarakannya dengan kakekmu?"Zhuge Ling menggeleng, matanya berkaca-kaca. "Tidak banyak. Aku ... aku tidak ingin pria lain selain dirimu. Apa menurutmu aku harus jujur pada kakek tentang perasaanku padamu? Tentang keinginanku untuk menikah denganmu saja?"Yao Chen merasakan keringat dingin mengalir di punggungnya. Dia sadar betul posisinya yang sulit. Di satu sisi, ada Zhuge Ling yang mencintainya dan telah berbagi keintiman dengannya. Di sisi lain, ada Zhuge Yang, ketua sekte yang bisa menentukan nasib dia selanjutnya di sekte.“Ling, jujur saja, aku tak tau harus menanggapi ini dengan kalimat seperti apa.” Yao Chen menatap mata Zhuge Ling. “Sudah kamu diskusikan ini dengan kakekmu atau keluargamu

Bab terbaru

  • Pendekar Tanpa Wajah   500 - Debut Pedang Keseimbangan di Tangan Yao Chen

    “Anda yakin aku harus menggunakan Pedang Keseimbangan?” tanya Yao Chen secara telepati ke sosok Kaisar Manusia.“Ya, gunakan saja Pedang Keseimbangan untuk melawannya.” Sosok Kaisar Manusia terus mendorong Yao Chen untuk menurutinya.Karena sudah seperti itu, maka Yao Chen tidak lagi perlu ragu. Lagi pula, dia ada di alam lain yang tak ada orang bisa melihat kecuali Putri Suci saja. Itu pun Putri Suci seperti bukan dirinya sendiri.‘Pedang Keseimbangan!’ Yao Chen berseru di benaknya.Kemudian, dari perutnya, keluarlah pedang besar berwarna keperakan. Yao Chen harus menggunakan kedua tangannya untuk bisa memegangnya dengan benar dan stabil.Ada energi dari Gulungan Takdir dan Cermin Jiwa yang melingkupi Pedang Keseimbangan. Energi itu memancarkan cahaya keperakan yang cukup menyilaukan.“Bagus! Memang begitu seharusnya, bocah!” Gao Long ikut bicara, menyemangati Yao Chen.Yao Chen segera saja menyalurkan energi emas dari Tasbih Semesta yang sudah terintegrasi dengan Pedang Keseimbangan

  • Pendekar Tanpa Wajah   499 - Putri Suci Kerasukan?

    “Hah? Kau ini apa-apaan? Apa maksudmu kau adalah Dewi Huan?” Yao Chen menangkis serangan Putri Suci menggunakan kekuatan lima elemennya.Dia terkejut bukan kepalang melihat perbedaan yang terlalu gila di dalam diri Putri Suci yang awalnya lembut, santun, dan tenang. Kini, Putri Suci terlihat sangat aneh.'Apakah dia kerasukan?' Yao Chen malah menyimpulkan demikian, sesuai yang biasa terjadi di Bumi tempatnya berada, ketika terjadi anomali pada seseorang di sekitarnya, maka itu diasumsikan sedang mengalami kerasukan makhluk jahat.Namun, apakah di Planet Qi ini ada terminologi kerasukan?"Tutup mulutmu saja, manusia rendah! Kau tidak layak mempertanyakan Yang Mulia ini!" geram Putri Suci dengan raut wajah beringas.Pertempuran sengit pun terjadi antara Yao Chen dan Putri Suci. Keduanya saling bertukar serangan dengan kekuatan penuh. Yao Chen berusaha sekuat tenaga untuk mengalahkan Putri Suci, namun kekuatan lawannya terlalu besar."Aku tidak akan menyerah!" seru Yao Chen.Dengan sisa

  • Pendekar Tanpa Wajah   498 - Dunia Seribu

    ‘Ini … ke mana ini?’ Yao Chen bertanya dalam hatinya.Dia seperti meluncur di air terjun, tapi mendaratnya bukanlah di tempat awal dia dibawa Bai Yuan.“Oh tidak! Apakah ini adalah Dunia Seribu?” Putri Suci bergumam lirih ketika kakinya sudah menapak di tanah di tempat antah berantah.Lingkungan di sana memang sama asri dan hijaunya seperti yang ada di alam Istana Dewa, hanya saja terasa berbeda.Yao Chen menoleh ke samping. “Dunia Seribu?” Dia belum mengetahui seluk-beluk di Istana Dewa.Bahkan dia tidak mengira akan ‘tergelincir’ ke dunia yang berbeda hanya karena terbang di dekat air terjun.Putri Suci mengangguk. “Konon jika kita tidak sengaja masuk ke alam yang serupa seperti Istana Dewa, itu artinya kita sedang berada di Dunia Seribu.”Meski manggut-manggut, Yao Chen masih bingung dan dia tetap mempertanyakan apa yang dia belum paham, “Lalu, Dunia Seribu, itu dunia macam apa?”Sambil mengobrol, mereka berjalan menyusuri tempat di sekitar.“Dunia Seribu merupakan dunia khusus, du

  • Pendekar Tanpa Wajah   497 - Rasa Penasaran Mendera Hati

    “Dia … ada garis keturunan di Kaisar Manusia?” Yao Chen kini mulai pening memikirkannya.Kenapa cobaan cinta begitu berat untuknya yang seorang amatir asmara? Dia ingin setia saja pada Sima Honglian, tapi kenapa banyak pihak yang tak ingin dia setia?“Bocah! Kalau memang dia memiliki darah keturunan bocah Kaisar Manusia ini, maka dia memang layak kamu perjuangkan!” Ditambah Gao Long yang ikut memanasi suasana.Yao Chen memijit pelipis, berpikir keras mengenai itu.Karena enggan memikirkan hal Putri Suci, maka Yao Chen memilih untuk berbicara mengenai hal lainnya.“Gao Long, kamu kenapa menginginkan pedang bobrok yang kemarin itu?” tanyanya.Gao Long terbang berputar di atas Yao Chen sambil dia berkata, “Bocah, kamu tidak tau apa-apa mengenai itu. Pedang yang kau katakan bobrok itu sebenarnya memiliki jiwa pedang.”Usai mengatakan demikian, Gao Long terkekeh dengan wajah mencurigakan.Yao Chen langsung saja curiga. “Jangan katakan jiwa pedangnya … seekor naga?”Setelah itu, Gao Long te

  • Pendekar Tanpa Wajah   496 - Putri Suci

    ‘Jadi dia adalah Putri Suci?’ Yao Chen memekik di hatinya.Matanya memindai Putri Suci dari atas hingga bawah. Wanita muda berpenampilan ala gadis 17 tahun.Putri Suci Istana Dewa bagaikan lukisan yang dilahirkan oleh kuas para dewa. Sosoknya yang anggun terlihat bagai bunga lotus yang mekar di atas kolam suci - begitu murni dan mempesona tanpa setitik noda.“Salam untuk Tuan Muda,” ucap Putri Suci sambil menatap sekejap pada Yao Chen sambil menekuk lututnya sedikit dengan gaya anggun seraya menundukkan pandangan.Sepasang matanya yang jernih mengingatkan Yao Chen pada bintang-bintang di langit malam musim gugur, berkilau dengan cahaya lembut yang menenangkan jiwa. Alisnya melengkung bagai bulan sabit tipis, menyempurnakan wajahnya yang oval bagai jade putih.“Ah! Salam untuk Putri Suci!” Yao Chen tersadar dan segera membalas salam itu sambil memberikan salam sojanya.Kulit Putri Suci seputih salju pertama di musim dingin, dengan rona merah alami di pipi yang mengingatkan pada kelopak

  • Pendekar Tanpa Wajah   495 - Hati Berdarah Bai Yuan

    “Sudah, cepat serahkan barangnya ke Tuan Muda kami!” Bai Yuan berkata dengan suara rendah dan terkesan tak sabar.Wajar jika dia merasakan hatinya berdarah-darah, karena keluarga besarnya di rumah membutuhkan uang itu untuk kebutuhan mereka.Hanya karena memandang Yao Chen adalah anak paling dinantikan Gongsun Huojun, maka Bai Yuan menahan rasa pedih di hatinya.“Terima kasih, Tuan Muda! Anda sungguh cerdas dengan berbelanja di kios ini.” Manajer kios menyambar kantong kulit dari Bai Yuan dan malah menoleh ke Yao Chen untuk bicara. “Barang-barang kami bermutu tinggi dan tidak akan mengecewakan. Anda bisa melihat-lihat dulu barang lainnya.”“Tidak perlu!” Bai Yuan terpaksa mengatakan demikian. Uang yang dibawanya terbatas, tak boleh sampai malu di kios seperti ini hanya karena tidak sanggup membayar. “Tidak perlu, terima kasih.”Yao Chen melirik Bai Yuan. Dia bisa berempati dengan apa yang dirasakan Bai Yuan. Tergambar jelas keengganan pengawalnya itu ketika menyodorkan batu kristal ya

  • Pendekar Tanpa Wajah   494 - Barang Antik di Benua Atas Harganya Tidak Masuk Otak!

    “120 kristal tinggi setara dengan 10.000 kristal rendah?” Yao Chen mengulang sembari membelalakkan mata, kehilangan wibawa ketenangan ala tuan muda yang dia tunjukkan.Maka, bukankah dia membutuhkan 1.200.000 batu kristal rendah jika memang ingin membeli pedang itu?Lantas, dia dengan cepat menghitung berapa kekayaan dia saat ini.‘Aku cuma punya …. 27 ribu batu kristal rendah! Manajer sialan ini hendak memerasku? Memangnya harga pedang bobrok itu harus setinggi itu?! Orang-orang di benua atas sudah gila!’ maki Yao Chen dalam benaknya. ‘Padahal dengan hartaku sebanyak itu, aku tergolong orang kaya di benua rendah!’Bai Yuan melirik Yao Chen yang terlihat susah dan ragu. Hatinya meratap, seakan tau apa yang akan terjadi.“Terimalah ini.” Bai Yuan sedikit tak rela ketika dia mengeluarkan kantong kecil dari kulit ke manajer kios.Manajer kios tersenyum lebar menerima kantong kulit tersebut. Dia sudah bisa mendeteksi adanya 120 batu kristal tinggi di dalamnya. Tak kurang dan tak lebih!Ya

  • Pendekar Tanpa Wajah   493 - Privilege Tampan

    ‘Nona Besar Sheng? Sekte Langit Kudus? Aku tak paham dengan itu semua!’ Yao Chen berpikir.Alih-alih dia bertanya, Yao Chen justru berkata, “Pernikahan merupakan hal yang harus disepakati kedua belah pihak yang saling mencintai. Aku dan kamu adalah orang asing, bagaimana mungkin aku menikahi orang yang tidak aku kenal?”Ketika Nona Besar Sheng hendak bicara, Bai Yuan sudah lebih dahulu mengucapkan, “Nona Besar Sheng, mengenai pernikahan, akan kami diskusikan dulu dengan ketua kami. Mohon Anda bersabar menunggu jawabannya.”Bai Yuan membungkuk sambil bersoja ke Nona Besar Sheng. Wanita dengan harga diri setinggi itu pasti tak suka dipermalukan di depan umum. Tak heran dia menuntut pernikahan dari Yao Chen.‘Bukankah biasanya wanita dari klan Sheng, apabila mereka ditolak atau tidak menginginkan pernikahan dengan pria yang menyentuh mereka, tentunya mereka akan langsung membunuh pria tersebut. Tapi … tidak demikian dengan Tuan Muda Chen!’ pikir Bai Yuan.Bahkan Bai Yuan mulai memiliki a

  • Pendekar Tanpa Wajah   492 - Harus Menikahi sebagai Tanggung Jawab Moral

    “Apa maksudmu?” Yao Chen menyeru disertai raut muka bingung.Wanita itu kesal dengan jawaban Yao Chen dan justru memukul dada Yao Chen.Namun, Yao Chen lebih sigap dan bertahan dengan menyilangkan kedua lengan di depan dada, lalu terpental mundur dan ditahan Bai Yuan dari belakang.“Tuan Muda, Anda tidak apa-apa?” tanya Bai Yuan.Meski ucapan itu cukup pelan dari Bai Yuan, tapi rupanya masih terdengar jelas oleh si wanita dan juga beberapa lawannya tadi.Mata mereka membelalak singkat, menyiratkan keterkejutan. Bai Yuan adalah sosok ternama di kota Seribu Dewa. Dia dikenal sebagai tangan kanan Gongsun Huojun paling kuat. Meski tingkat kultivasinya hanya di Tingkat 15, tapi banyak yang meyakini lebih dari itu. Bahkan dia dirumorkan setara kuatnya dengan Gongsun Huojun itu sendiri.Kalau Bai Yuan sampai memanggil seorang pemuda dengan sebutan Tuan Muda, maka apa lagi selain pemuda itu merupakan keturunan keluarga Gongsun yang berharga. Warga Istana Dewa yang sangat dilindungi.“Aku tida

DMCA.com Protection Status