Home / Pendekar / Pendekar Tanpa Wajah / 141 - Keberanian Seorang Yao Chen

Share

141 - Keberanian Seorang Yao Chen

Author: Gauche Diablo
last update Last Updated: 2024-05-03 17:13:54

“Dia yang membunuh mereka semua?” Mendadak, ada banyak orang dari Sekte Matahari Merah menoleh dengan tatapan ganas ke Yao Chen.

Murid yang tadi berteriak menuding Yao Chen, segera menceritakan semua yang terjadi padanya ketika dia nyaris dibunuh Yao Chen.

Segera saja, guru pendamping dari Sekte Bilah Langit mulai waspada dan menyiapkan kuda-kuda mereka, bersiap jika pihak lawan menyerang.

“Apa buktinya?” tanya Wang Lihui dengan kening berkerut.

Mereka tidak boleh tergesa-gesa menjatuhkan keputusan. Ini bisa berujung perang besar antar sekte, maka dari itu harus ditangani sebijaksana mungkin.

“Murid kami sudah berkata demikian! Butuh bukti apa lagi?” Seorang guru Sekte Matahari Merah menjawab Wang Lihui.

Sementara, Yao Chen kini sudah berada di belakang Sima Honglian, dilindungi oleh wanita itu.

Mata Yao Chen menatap punggung Sima Honglian, merasa terharu dengan cara wanita itu menjaga dirinya.

“Huh! Bisa saja muridmu hanya sekedar bicara kosong! Siapa pun bisa menuduh orang lain hany
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pendekar Tanpa Wajah   142 - Jumlah Kristal Inti Milik Yao Chen

    “Ya, ada banyak hingga ratusan murid Sekte Matahari Merah yang datang ke dunia rahasia untuk membunuhku.” Yao Chen mengulang lagi untuk menegaskan pernyataannya.Sekali lagi terdengar suara terkejut dari banyak orang. Apa yang baru saja disampaikan Yao Chen sangat meledakkan otak mereka.Sekte Matahari Merah bisa melakukan itu? Pembunuhan terhadap seorang murid lawan hingga mengerahkan ratusan orang?“Yao Chen, kau yakin?” Sima Honglian sampai harus bertanya dengan tatapan serius.Mengangguk sebagai respon awal, kemudian Yao Chen berkata, “Ada saksinya, Li Yaren dan Zhuge Ling. Mereka melihat sendiri bagaimana murid-murid Sekte Matahari Merah sengaja mencariku untuk membunuhku, bahkan murid yang tidak ikut babak final, mereka berbondong-bondong masuk ke dunia rahasia untuk menargetkan aku.”Ini sungguh merupakan suatu preseden yang sangat buruk bagi wajah Sekte Matahari Merah. Setelah hal semacam itu terungkap dan tersebar keluar, maka akan semalu apa sekte mereka di regional ini? Bah

    Last Updated : 2024-05-03
  • Pendekar Tanpa Wajah   143 - Pemenang

    “Apa?! Kau memiliki 1.988 kristal inti?!” Guru Sekte Matahari Merah melotot ke Yao Chen.Agak mengherankan juga apabila pemuda dengan tingkat kultivasi seperti Yao Chen ternyata bisa mengumpulkan begitu banyak kristal inti.“Kau! Apakah kau berlaku curang?” Guru lainnya dari Sekte Matahari Merah memicingkan mata menatap curiga ke Yao Chen.Wajar apabila mereka tak memercayai jumlah kristal yang dikeluarkan Yao Chen, karena peserta lain hanya mengeluarkan kisaran ratusan saja, tak sampai mencapai ribuan.“Aku menggunakan taktik yang baik,” ucap Yao Chen, “seperti mencari dan memburu hewan-hewan roh yang hidup berkelompok banyak, sehingga itu memudahkan aku mendapatkan kristal inti lebih banyak.”Dia tak keberatan memberikan tips ini. Orang-orang mengangguk-anggukkan kepala dan menilai kecerdasan taktik Yao Chen.“Huh! Pantas saja kristal inti yang kau kumpulkan dari level yang rendah.” Guru Sekte Matahari Merah tadi mendengus remeh ke Yao Chen.Mereka memang takjub dengan banyaknya jum

    Last Updated : 2024-05-04
  • Pendekar Tanpa Wajah   144 - Kolam Naga Peninggalan Gao Long

    “Apa kau bilang? Ini peninggalanmu, Gao Long?” Yao Chen bertanya ke Embrio Naganya.Entah dia salah dengar atau Gao Long sedang membual padanya, karena naga satu itu kerap membangga-banggakan dirinya sendiri tanpa Yao Chen bisa mempertanyakannya pada orang lain mengenai kebenarannya.“Ha ha ha! Tentu saja, bocah! Ini benar-benar kolam yang pernah aku tinggalkan ribuan tahun lalu! Atau puluhan ribu? Ah, entahlah sudah berapa lama aku ini hidup!” Gao Long meyakinkan Yao Chen.“Kau tau, bocah, dulu aku ke tempat ini hanya sekedar iseng belaka. Saat itu aku sedang jengah karena amukan istriku yang ke-769, dan aku lari ke planet ini, bertemu dengan kuda cantik di tanah ini, lalu mengawininya, dan aku membuka sebuah gua lalu menciptakan danau kecil di dalamnya untukku mandi membersihkan diri. Tapi karena aku tak ingin perbuatanku terendus istriku, aku sengaja menaruh setetes esensi darahku ke sini agar bisa beralasan aku ke tempat ini dalam keadaan terluka, ha ha ha!”Yao Chen mendengarkan

    Last Updated : 2024-05-06
  • Pendekar Tanpa Wajah   145 - Habisnya Esensi di Kolam

    “Oh! Aku pikir hanya aku saja yang merasa energi di kolam menyusut dengan cepat.” Murid lainnya menimpali.“Warnanya bahkan memudar! Tidak sepekat sebelumnya!” pekik yang lain.Segera, terjadi kehebohan mengenai perubahan di Kolam Naga. Sedangkan Yao Chen masih tetap tegak berdiri dan terus berkultivasi seakan tidak terganggu dengan apa yang terjadi di sekitarnya.“Hm?” Li Yaren membuka matanya karena keributan itu dan dia juga merasakan apa yang mereka rasakan.Seperti yang dikatakan rekan-rekan muridnya, warna merah darah sebelumnya memang memudar drastis dan itu mengejutkan Li Yaren.Secara otomatis, pandangan mata Li Yaren beralih ke Yao Chen sambil membatin, ‘Bocah ini! Jangan-jangan semua energi di kolam diserap olehnya hanya karena dia memiliki naga di dalam tubuhnya?’Menolehnya Li Yaren ke Yao Chen dan mematung memandang pemuda itu, pandangan murid-murid lainnya mengikuti Li Yaren.“Dia … aku bisa merasakan hawa kolam ini seakan lari ke dia! Ya, aku yakin itu!” teriak salah s

    Last Updated : 2024-05-06
  • Pendekar Tanpa Wajah   146 - Kenaikan Tingkat 4 Menengah

    ‘Aku … aku tak ingin naik tingkat di sini!’ Yao Chen menggertakkan gerahamnya.Energi Qi di dalam dantiannya bergolak seperti tsunami yang menerjang seluruh meridiannya.Dia takut akan akibat dari kenaikan tingkatnya. Ini karena dia sadar seperti apa efek yang akan ditimbulkan jika dia mengalami kenaikan level kultivasi.Dulu, gua miliknya di belakang Sekte Bilah Langit pun sampai runtuh dan dia nyaris terkubur di sana hanya karena dia naik tingkat.Pernah juga hunian istimewanya di sekte sampai berguncang seperti ada gempa saat dia naik tingkat berikutnya.‘Aku … aku tak boleh naik tingkat sekarang!’ seru Yao Chen di hati.Meski begitu, Yao Chen belum memiliki kemampuan untuk menahan kenaikan tingkatnya. Dia butuh mempelajari metode itu.“Krrkkhh ….” Yao Chen menggeram rendah untuk menahan dorongan kuat di tubuhnya.Dari dalam tubuhnya, meridian-meridian Yao Chen mulai meletupkan dentuman-dentuman rendah ketika jalur meridian semakin melebar sehingga energi Qi bisa masuk dengan lebih

    Last Updated : 2024-05-06
  • Pendekar Tanpa Wajah   147 - Di Ambang Pertumpahan Darah

    “Apa?! Menyerahkan Yao Chen padamu?” Wang Lihui kini turun bicara. “Ketua Hu, kau tidak bisa sembarangan menaruh semua kesalahan pada Yao Chen.”Sebagai orang yang diserahi tanggung jawab oleh Ketua Sekte Bilah Langit, tentu saja Wang Lihui tak membiarkan ada murid sektenya dirugikan secara keterlaluan.“Masih perlu dipertanyakan?” Ketua Sekte Matahari Merah melotot ganas ke Wang Lihui dan beralih ke Yao Chen. “Dia menghancurkan harta berharga milik sekteku! Bahkan dia mati ratusan kali pun belum membuatku puas!”Sementara itu, ketegangan langsung melonjak antara kedua belah pihak. Semua murid kedua sekte di sana sudah bersiap dengan kuda-kuda serangan mereka.“Ketua Sekte Hu Tui, tolong tahan amarahmu!” Mendadak, terdengar suara bergema di langit.Ketika pandangan semua orang mendongak ke langit, di sana ada kapal udara besar dan megah sebesar kapal pesiar modern di Bumi. Ada 3 sosok yang berdiri di ujung depan, mereka semua terlihat gagah dan dipenuhi kharisma.“Zhuge Yang.” Ketua S

    Last Updated : 2024-05-07
  • Pendekar Tanpa Wajah   148 - Ajakan Istimewa Zhuge Ling

    ‘Duh, pertanyaan yang sulit!’ Yao Chen membatin.Dia tak mungkin mengatakan bahwa naga di dalam tubuhnya yang menyerap semuanya karena esensi darah itu milik si naga. Dia tak ingin dirinya dijadikan objek penelitian dan dibongkar-bongkar.“Itu … aku … mungkin karena api alkimia aku yang bersinergi dengan Kolam Naga, makanya itu ….” Yao Chen sedikit gugup menjawab.“Ah, benar juga!” Sima Honglian menyambar. “Yao Chen memiliki api alkimia yang kuat dan kebetulan Kolam Naga memiliki unsur elemen api yang kuat juga, maka tak heran kalau dia secara tidak sengaja menyerap semuanya. Itulah kenapa dia mengalami kenaikan tingkat dan juga secara kebetulan meruntuhkan guanya.”Sima Honglian memahami kesulitan Yao Chen dan bergegas membantunya dengan jawaban yang bisa diterima akal.“Wajar.” Wang Lihui angguk-anggukkan kepala, setuju dengan penjelasan Sima Honglian.Yao Chen bersyukur luar biasa ada Sima Honglian yang membantunya.Matanya melirik ke wanita molek itu dan Sima Honglian sedang terse

    Last Updated : 2024-05-07
  • Pendekar Tanpa Wajah   149 - Wajahnya Sudah Sembuh dan Sangat Tampan

    ‘Akan dibawa ke manakah aku oleh Master?’ Yao Chen bertanya-tanya.Dia berjalan mengikuti Sima Honglian keluar dari aula lantai 2 kapal udara.Sedangkan di belakangnya, ada banyak murid senior yang mendecih dan geram melihat Yao Chen terus mendapatkan perhatian Sima Honglian.“Sialan! Kenapa Master Sima selalu memerhatikan bocah tengik itu?” Seorang murid pria senior menggertakkan geraham sambil memandang iri ke Yao Chen.Banyak murid senior di Sekte Dalam yang sangat berharap bisa diangkat menjadi murid Sima Honglian.Sayang sekali Sima Honglian termasuk pengajar yang memiliki temperamen unik, sangat jarang mengangkat murid dan tidak menggubris orang yang memohon dijadikan murid langsungnya.“Tak hanya Master Sima saja! Dewi Zhuge juga banyak memerhatikan dia!” Orang lain menimpali.Segera saja, pandangan mereka beralih ke Zhuge Ling yang sedang minum teh.Merasa dirinya menjadi pusat pandangan banyak murid pria, Zhuge Ling menoleh ke mereka dan berkata ketus, “Liat apa, huh?!”Sonta

    Last Updated : 2024-05-07

Latest chapter

  • Pendekar Tanpa Wajah   582 - Raja Iblis Cantik

    Asap darah belum sepenuhnya hilang ketika Mo Gu — Raja Iblis berkepala botak — akhirnya menyadari bahwa kakaknya, Raja Iblis Mo Yang, benar-benar telah dibakar habis oleh api mengerikan milik Yao Chen.“K-Kau ... KAU MEMBUNUH KAKAKKU!!!” raungnya, suara parau, gemetar antara amarah dan ketakutan.Wajahnya pucat, matanya liar menatap jasad hangus yang tak lagi menyerupai makhluk hidup.“Tidak! Ini belum waktunya! Aku harus pergi dari sini! Aku harus membalasnya suatu hari nanti!”Tanpa ragu, Mo Gu menghantam tanah dengan teknik iblis pelarian, membelah udara dan membuka celah dimensi.Namun suara dari belakang membuat darahnya membeku."Kamu pikir bisa seenaknya muncul dan kabur di hadapanku?"Langkah kaki bergema, disusul aura iblis menyelimuti tanah seperti malam menelan siang."Dasar anjing busuk!" bentak Yao Chen.Tubuhnya masih dalam Mode Asura Neraka, namun kini tampak goyah. Asap hitam mengepul dari punggungnya, darah mengalir deras dari hidung dan telinganya.Tubuh Tingkat 8-ny

  • Pendekar Tanpa Wajah   581 - Dua Raja Iblis

    “Bocah cari mati!” teriak salah salah satu Raja Iblis bernama Mo Yang. sambil dia membuat segel tangan dan memunculkan anak buahnya dari ruang hampa yang dia robek.Segera anak buah itu beterbangan ke arah Yao Chen dan Putri Suci.“Biarkan saya yang meladeni mereka, Putra Suci.” teguh Putri Suci sambil memunculkan pedang esnya. “Anda fokus saja pada raja iblisnya.”Maka, Putri Suci mulai membantai belasan demi belasan anak buah Raja Iblis yang menyerbu ke arahnya.Langit mendadak bergetar ketika dua Raja Iblis melesat turun seperti meteor gelap, menghantam tanah dan menciptakan kawah selebar dua puluh zhang. Angin menghantam deras ke segala arah, menyapu pepohonan, meretakkan bebatuan, dan menghentikan napas sejenak.“Humph!” Raja Iblis Mo Yang berjubah ungu kelam, membawa trisula hitam yang tampak seperti ditempa dari tulang naga iblis.Dia turun seperti dewa kematian, menyisakan jejak badai hitam dan awan berdarah.“Lihat bagaimana kami berurusan denganmu, bocah keras kepala!” Satun

  • Pendekar Tanpa Wajah   580 - Kejam Tapi Layak

    “Mu Hailan keparat!” geram Yao Chen.“Ha ha ha! Kenapa, bocah? Aku akan menangkapmu dan akan kuserahkan ke Kaisar Iblis Langit.” Kini terang sudah apa tujuan Mu Hailan menggiring Yao Chen ke tempat itu. “Aku yakin Kaisar Iblis Langit akan memberiku banyak kebaikan. Sedangkan Putri Suci, kita bisa menikmati waktu sebaik mungkin nantinya.”Wajah mesum menjijikkan Mu Hailan tidak ditahan-tahan ketika menatap Putri Suci.Yao Chen melangkah maju, suaranya pelan tapi tajam seperti pedang. “Berani kau menyentuh dia dan aku akan memastikan kau kehilangan semua keinginanmu — termasuk lidah dan nyawa.”Mu Hailan tertawa gila sebelum dia mengangkat tangannya, berseru ke delapan kawannya. “HANCURKAN MEREKA!”Para pembunuh darah langsung menyerang. Serangan udara dan teknik darah meluncur seperti badai merah. Formasi pengepungan mematikan pun menyala di bawah kaki mereka.Tapi Yao Chen tiba-tiba menghilang.SRAK!Dua dari delapan penyerang langsung terpental, tubuh mereka hangus terbakar.BRRZZT!!

  • Pendekar Tanpa Wajah   579 - Jejak Palsu dan Gairah Pendendam

    “Aku akan bicara! Aku akan bicara!” Mu Hailan menggigil.Dia sama sekali tidak menyangka seseorang yang masih berada di Tingkat 8 bisa menindasnya, bahkan mengaktifkan tubuh Asura yang mendominasi.Mu Hailan merupakan murid Sekt Istana Dewa yang kurang berkemampuan. Karena kerap mendapatkan penindasan dari teman dan seniornya, maka dia gelap mata dan mempelajari Teknik Kultivasi Sihir Darah yang cukup terlarang dan berbahaya.Itulah kenapa dia diusir dari Tanah Suci setelah ketahuan. Ini yang mengakibatkan kebenciannya terhadap Tanah Suci semakin berkali lipat.Saat dia mengetahui keruntuhan Tanah Suci, dia adalah orang yang tertawa paling awal.“Yang menyerang Tanah Suci ... memang Kaisar Iblis Langit! Tapi dia tidak sendirian!” serunya ketakutan. “Ada ... ada Tiga Raja Iblis lain bersamanya! Mereka mencari sesuatu — sesuatu yang hanya bisa dibuka oleh garis keturunan keluarga Gongsun.”Kini dia tidak bisa meremehkan Yao Chen. Meski kekuatannya telah ditingkatkan sampai di tahap yang

  • Pendekar Tanpa Wajah   578 - Reruntuhan Kota Hitam — Bayangan Sihir Darah

    “Di mana dia sekarang?”Yao Chen berdiri, api perlahan menyala di matanya.Bo Qian ragu-ragu. “Desas-desus terakhir ... dia terlihat di reruntuhan Kota Hitam — perbatasan gurun dan rawa kematian.”Yao Chen mengangguk. Langkahnya terasa lebih berat, tapi niatnya lebih kuat dari sebelumnya.“Aku akan ke sana,” ucapnya. “Aku akan menemukan kebenaran. Dan aku akan membuat Kaisar Iblis Langit berlutut ... di bawah pedangku!”Langit kota Oasis Besar mulai berubah jingga. Angin gurun kembali berdesir ... menyambut perjalanan baru yang jauh lebih berbahaya.“Anda yakin hendak ke sana?” tanya Putri Suci.Ada pijar cemas dalam matanya.Yao Chen mengangguk yakin. “Aku harus mendapatkan informasi sebanyak mungkin.”Malam mulai turun ketika Yao Chen dan Putri Suci tiba di tepi Kota Hitam — sebuah kota mati, penuh reruntuhan dan aura kematian yang begitu kental.Dinding runtuh, menara patah, dan batu-batu hitam berserakan seperti kuburan raksasa.“Berhati-hatilah, Putra Suci,” bisik Putri Suci, mer

  • Pendekar Tanpa Wajah   577 - Mencari Informasi di Kota Oasis Besar

    “Aku yakin mereka baik-baik saja, Putra Suci.” Suara lembut Putri Suci mengalun. “Mereka wanita kuat dan cerdas, takkan terjadi hal buruk pada mereka. Anda bisa tenang.”Yao Chen tau Putri Suci hanya sedang menghiburnya agar dia tenang. Dia mengangguk dan berharap dua istri lainnya benar-benar dalam situasi yang baik.Mentari gurun menyinari hamparan emas yang tiada berujung. Kafilah bergerak perlahan di tengah suhu yang menyengat, roda-roda kayu berderit, dan langkah unta roh membentuk irama lelah yang konsisten.Di atas sebuah kereta utama, Yao Chen duduk bersila dengan mata terpejam, namun aura yang keluar dari tubuhnya masih belum stabil.Di sampingnya, Putri Suci duduk dalam diam, sesekali melirik Yao Chen dengan rasa prihatin.‘Semenjak mendengar tentang kehancuran Tanah Suci Istana Dewa, Putra Suci berubah. Tatapannya semakin dalam, ucapannya lebih hemat, dan energi spiritual dalam tubuhnya... semakin ganas. Seolah setiap helaan nafasnya menyimpan ledakan kemarahan yang terbung

  • Pendekar Tanpa Wajah   576 - Dendam Baru

    “Pu-Putra Suci?” Salah satu dari rombongan caravan itu terkesiap. Matanya membelalak, seakan tak percaya dengan apa yang didengarnya. “Apakah kalian ... berasal dari sekte besar?”Suasana sekitar mendadak sunyi. Hanya desiran angin gurun yang terdengar, membawa debu dan serpihan pertempuran.Sementara itu, sisa-sisa gerombolan perampok gurun yang menyaksikan jatuhnya Jin Ying Shi Yao langsung ketakutan.Tanpa komando, mereka melarikan diri, seperti anjing liar yang baru kehilangan induknya.Yao Chen menarik napas berat. Dia tau, menyembunyikan identitas lebih lama hanya akan menimbulkan lebih banyak kecurigaan.Dengan suara parau namun tegas, dia berkata, “Aku Gongsun YiChen ... Putra Suci dari Tanah Suci Istana Dewa.” Tak lupa dia menangkupkan salam sojanya.“Wuaaahhh!”Seakan badai kecil meledak di antara kerumunan caravan.“Apa?!”“Tidak mungkin! Bukankah Tanah Suci Istana Dewa sudah—”“Tunggu, bukankah seluruh Tanah Suci itu dihancurkan beberapa bulan lalu?!”Bisik-bisik panik ber

  • Pendekar Tanpa Wajah   575 - Aku Belum Selesai!

    “Manusia sombong!” teriak Jin Ying Shi Yao.DUARRR!!Benturan kembali terjadi. Jin Ying Shi Yao menerjang seperti meteor, cakarnya membelah ruang, memancarkan gelombang energi hitam keunguan yang brutal.Yao Chen melompat menghindar, mengerahkan Teknik Langkah Hantu dan hukum ruang seoptimal mungkin, menciptakan jejak ilusi di belakangnya untuk mengecoh lawan.CRASSSHH!!Tanah tempat Yao Chen berdiri sebelumnya meledak, membentuk kawah besar. Batu-batu beterbangan, badai pasir kembali mengamuk liar.Jin Ying Shi Yao tak memberi jeda. Dia mengaum keras, lalu menghantamkan kedua cakarnya bersamaan, menciptakan dua gelombang energi berbentuk singa hitam raksasa yang melesat mengejar Yao Chen dari dua arah."Mengerikan!" gumam Yao Chen. Namun dia tak gentar.Dengan pedang merah di tangan, Yao Chen meluncur maju, tubuhnya dikelilingi api, petir, tanah, angin, dan air sekaligus.Dia berputar di udara, menciptakan pusaran lima elemen untuk menahan serangan itu.BRAKKK!Gelombang energi berta

  • Pendekar Tanpa Wajah   574 - Panglima Gurun Jin Ying Shi Yao

    “Ayo!” seru Yao Chen sambil mempersiapkan serangannya.Suasana berubah mencekam. Jin Ying Shi Yao, si Panglima Gurun, mengepakan sayap elang raksasanya, membuat badai pasir mengamuk di sekitar mereka.Tubuhnya yang kekar, kepala singanya yang ganas, dan mata kuning menyala itu benar-benar memancarkan aura buas.Yao Chen mengencangkan cengkeraman pada pedang merahnya, napasnya berat."Dia ... tingkat 14 awal!" desis Yao Chen dalam hati. "Bahkan lebih kuat dari banyak tetua sekte!"BUUUMM!Jin Ying Shi Yao menerjang, cakarnya mengoyak udara, mengarah ke dada Yao Chen. Kecepatan dan kekuatannya membuat tanah bergetar.CLANG!Yao Chen menangkis, namun terpental mundur sejauh belasan langkah. Tanah di sekitarnya retak, debu berhamburan."Anak kecil! Berani menghalangi Panglima Gurun?!" Jin Ying Shi Yao meraung. Suaranya bergemuruh seperti guruh di tengah badai.Yao Chen mengertakkan gigi. Darah dalam tubuhnya bergolak. Tanpa ragu, dia mengerahkan lima elemen sekaligus — Api, Air, Tanah, An

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status