Share

143 - Pemenang

Author: Gauche Diablo
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

“Apa?! Kau memiliki 1.988 kristal inti?!” Guru Sekte Matahari Merah melotot ke Yao Chen.

Agak mengherankan juga apabila pemuda dengan tingkat kultivasi seperti Yao Chen ternyata bisa mengumpulkan begitu banyak kristal inti.

“Kau! Apakah kau berlaku curang?” Guru lainnya dari Sekte Matahari Merah memicingkan mata menatap curiga ke Yao Chen.

Wajar apabila mereka tak memercayai jumlah kristal yang dikeluarkan Yao Chen, karena peserta lain hanya mengeluarkan kisaran ratusan saja, tak sampai mencapai ribuan.

“Aku menggunakan taktik yang baik,” ucap Yao Chen, “seperti mencari dan memburu hewan-hewan roh yang hidup berkelompok banyak, sehingga itu memudahkan aku mendapatkan kristal inti lebih banyak.”

Dia tak keberatan memberikan tips ini. Orang-orang mengangguk-anggukkan kepala dan menilai kecerdasan taktik Yao Chen.

“Huh! Pantas saja kristal inti yang kau kumpulkan dari level yang rendah.” Guru Sekte Matahari Merah tadi mendengus remeh ke Yao Chen.

Mereka memang takjub dengan banyaknya jum
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
pepen prengky
thanks updatenya author, ditunggu update selanjutnya. 1 gem meluncur
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pendekar Tanpa Wajah   144 - Kolam Naga Peninggalan Gao Long

    “Apa kau bilang? Ini peninggalanmu, Gao Long?” Yao Chen bertanya ke Embrio Naganya.Entah dia salah dengar atau Gao Long sedang membual padanya, karena naga satu itu kerap membangga-banggakan dirinya sendiri tanpa Yao Chen bisa mempertanyakannya pada orang lain mengenai kebenarannya.“Ha ha ha! Tentu saja, bocah! Ini benar-benar kolam yang pernah aku tinggalkan ribuan tahun lalu! Atau puluhan ribu? Ah, entahlah sudah berapa lama aku ini hidup!” Gao Long meyakinkan Yao Chen.“Kau tau, bocah, dulu aku ke tempat ini hanya sekedar iseng belaka. Saat itu aku sedang jengah karena amukan istriku yang ke-769, dan aku lari ke planet ini, bertemu dengan kuda cantik di tanah ini, lalu mengawininya, dan aku membuka sebuah gua lalu menciptakan danau kecil di dalamnya untukku mandi membersihkan diri. Tapi karena aku tak ingin perbuatanku terendus istriku, aku sengaja menaruh setetes esensi darahku ke sini agar bisa beralasan aku ke tempat ini dalam keadaan terluka, ha ha ha!”Yao Chen mendengarkan

  • Pendekar Tanpa Wajah   145 - Habisnya Esensi di Kolam

    “Oh! Aku pikir hanya aku saja yang merasa energi di kolam menyusut dengan cepat.” Murid lainnya menimpali.“Warnanya bahkan memudar! Tidak sepekat sebelumnya!” pekik yang lain.Segera, terjadi kehebohan mengenai perubahan di Kolam Naga. Sedangkan Yao Chen masih tetap tegak berdiri dan terus berkultivasi seakan tidak terganggu dengan apa yang terjadi di sekitarnya.“Hm?” Li Yaren membuka matanya karena keributan itu dan dia juga merasakan apa yang mereka rasakan.Seperti yang dikatakan rekan-rekan muridnya, warna merah darah sebelumnya memang memudar drastis dan itu mengejutkan Li Yaren.Secara otomatis, pandangan mata Li Yaren beralih ke Yao Chen sambil membatin, ‘Bocah ini! Jangan-jangan semua energi di kolam diserap olehnya hanya karena dia memiliki naga di dalam tubuhnya?’Menolehnya Li Yaren ke Yao Chen dan mematung memandang pemuda itu, pandangan murid-murid lainnya mengikuti Li Yaren.“Dia … aku bisa merasakan hawa kolam ini seakan lari ke dia! Ya, aku yakin itu!” teriak salah s

  • Pendekar Tanpa Wajah   146 - Kenaikan Tingkat 4 Menengah

    ‘Aku … aku tak ingin naik tingkat di sini!’ Yao Chen menggertakkan gerahamnya.Energi Qi di dalam dantiannya bergolak seperti tsunami yang menerjang seluruh meridiannya.Dia takut akan akibat dari kenaikan tingkatnya. Ini karena dia sadar seperti apa efek yang akan ditimbulkan jika dia mengalami kenaikan level kultivasi.Dulu, gua miliknya di belakang Sekte Bilah Langit pun sampai runtuh dan dia nyaris terkubur di sana hanya karena dia naik tingkat.Pernah juga hunian istimewanya di sekte sampai berguncang seperti ada gempa saat dia naik tingkat berikutnya.‘Aku … aku tak boleh naik tingkat sekarang!’ seru Yao Chen di hati.Meski begitu, Yao Chen belum memiliki kemampuan untuk menahan kenaikan tingkatnya. Dia butuh mempelajari metode itu.“Krrkkhh ….” Yao Chen menggeram rendah untuk menahan dorongan kuat di tubuhnya.Dari dalam tubuhnya, meridian-meridian Yao Chen mulai meletupkan dentuman-dentuman rendah ketika jalur meridian semakin melebar sehingga energi Qi bisa masuk dengan lebih

  • Pendekar Tanpa Wajah   147 - Di Ambang Pertumpahan Darah

    “Apa?! Menyerahkan Yao Chen padamu?” Wang Lihui kini turun bicara. “Ketua Hu, kau tidak bisa sembarangan menaruh semua kesalahan pada Yao Chen.”Sebagai orang yang diserahi tanggung jawab oleh Ketua Sekte Bilah Langit, tentu saja Wang Lihui tak membiarkan ada murid sektenya dirugikan secara keterlaluan.“Masih perlu dipertanyakan?” Ketua Sekte Matahari Merah melotot ganas ke Wang Lihui dan beralih ke Yao Chen. “Dia menghancurkan harta berharga milik sekteku! Bahkan dia mati ratusan kali pun belum membuatku puas!”Sementara itu, ketegangan langsung melonjak antara kedua belah pihak. Semua murid kedua sekte di sana sudah bersiap dengan kuda-kuda serangan mereka.“Ketua Sekte Hu Tui, tolong tahan amarahmu!” Mendadak, terdengar suara bergema di langit.Ketika pandangan semua orang mendongak ke langit, di sana ada kapal udara besar dan megah sebesar kapal pesiar modern di Bumi. Ada 3 sosok yang berdiri di ujung depan, mereka semua terlihat gagah dan dipenuhi kharisma.“Zhuge Yang.” Ketua S

  • Pendekar Tanpa Wajah   148 - Ajakan Istimewa Zhuge Ling

    ‘Duh, pertanyaan yang sulit!’ Yao Chen membatin.Dia tak mungkin mengatakan bahwa naga di dalam tubuhnya yang menyerap semuanya karena esensi darah itu milik si naga. Dia tak ingin dirinya dijadikan objek penelitian dan dibongkar-bongkar.“Itu … aku … mungkin karena api alkimia aku yang bersinergi dengan Kolam Naga, makanya itu ….” Yao Chen sedikit gugup menjawab.“Ah, benar juga!” Sima Honglian menyambar. “Yao Chen memiliki api alkimia yang kuat dan kebetulan Kolam Naga memiliki unsur elemen api yang kuat juga, maka tak heran kalau dia secara tidak sengaja menyerap semuanya. Itulah kenapa dia mengalami kenaikan tingkat dan juga secara kebetulan meruntuhkan guanya.”Sima Honglian memahami kesulitan Yao Chen dan bergegas membantunya dengan jawaban yang bisa diterima akal.“Wajar.” Wang Lihui angguk-anggukkan kepala, setuju dengan penjelasan Sima Honglian.Yao Chen bersyukur luar biasa ada Sima Honglian yang membantunya.Matanya melirik ke wanita molek itu dan Sima Honglian sedang terse

  • Pendekar Tanpa Wajah   149 - Wajahnya Sudah Sembuh dan Sangat Tampan

    ‘Akan dibawa ke manakah aku oleh Master?’ Yao Chen bertanya-tanya.Dia berjalan mengikuti Sima Honglian keluar dari aula lantai 2 kapal udara.Sedangkan di belakangnya, ada banyak murid senior yang mendecih dan geram melihat Yao Chen terus mendapatkan perhatian Sima Honglian.“Sialan! Kenapa Master Sima selalu memerhatikan bocah tengik itu?” Seorang murid pria senior menggertakkan geraham sambil memandang iri ke Yao Chen.Banyak murid senior di Sekte Dalam yang sangat berharap bisa diangkat menjadi murid Sima Honglian.Sayang sekali Sima Honglian termasuk pengajar yang memiliki temperamen unik, sangat jarang mengangkat murid dan tidak menggubris orang yang memohon dijadikan murid langsungnya.“Tak hanya Master Sima saja! Dewi Zhuge juga banyak memerhatikan dia!” Orang lain menimpali.Segera saja, pandangan mereka beralih ke Zhuge Ling yang sedang minum teh.Merasa dirinya menjadi pusat pandangan banyak murid pria, Zhuge Ling menoleh ke mereka dan berkata ketus, “Liat apa, huh?!”Sonta

  • Pendekar Tanpa Wajah   150 - Kembali ke Sekte dan Bertemu Musuh

    “Ma—Master ….” Yao Chen gugup. Dia merasa kacau di hatinya. Dia yang mencoba untuk menguburkan rasa kagum dan terpesonanya dengan Sima Honglian, kini wanita itu justru melakukan sesuatu yang bisa meruntuhkan tekadnya. “Hi hi!” Sima Honglian menghentikan dirinya ketika jarak wajah mereka sudah begitu dekat hingga bisa merasakan embusan napas satu sama lain. Jakun Yao Chen naik-turun ketika menelan saliva secara refleks akibat perbuatan Sima Honglian. “Master, kau mengagetkan aku.” Ada rasa kecewa ketika Yao Chen melihat Sima Honglian menarik wajah menjauh darinya. Senyum dikulum Sima Honglian membawa banyak makna di benak Yao Chen. “Sepertinya api spesialmu itu yang menjadi dalang dibalik habisnya esensi Kolam Naga. Apakah dugaanku benar?” Sima Honglian mulai mengalihkan pembicaraan ke hal lain. Karena wanita itu sudah mengetahui mengenai api murni, maka Yao Chen mengangguk saja, meski pelaku sesungguhnya adalah Gao Long. Dia belum ingin menguak mengenai Gao Long. “Yao Chen, s

  • Pendekar Tanpa Wajah   151 - Provokasi Di Yuxian

    ‘Bedebah keji itu, dia sudah di Tingkat 7 Awal?’ Yao Chen ingin menolak percaya pada apa yang terjadi pada Di Yuxian.Dia tidak mengira, Di Yuxian begitu melesat kekuatan kultivasinya.“Bocah, kendalikan niat membunuhmu, atau mereka bisa merasakannya.” Gao Long dari dalam tubuh Yao Chen memberikan peringatan.Tersadar akan itu, Yao Chen lekas meredam niat membunuhnya.“Wah, si bocah topeng aneh ini juga ikut, ternyata!” Mendadak, perhatian Di Yuxian jatuh ke Yao Chen. “Kau hanya Tingkat 4 dan berani ikut kompetisi sebesar itu?” ejeknya tanpa ditahan-tahan.Mata Di Yuxian mengerling penuh hina saat menatap Yao Chen.Tangan Yao Chen mengepal erat di samping tubuh.“Di Yuxian, kendalikan ucapanmu.” Ximen Hugeng bicara. “Meski tingkat kultivasinya rendah, dia justru merupakan pemenang perseorangan di Kompetisi 3 Sekte.”Segera, raut wajah Di Yuxian menunjukkan syok.“Tak mungkin! Bagaimana itu bisa terjadi?!” Di Yuxian menolak percaya. Pandangannya beralih ke Zhang Xuan dan Luo Xiang. “Kak

Latest chapter

  • Pendekar Tanpa Wajah   498 - Dunia Seribu

    ‘Ini … ke mana ini?’ Yao Chen bertanya dalam hatinya.Dia seperti meluncur di air terjun, tapi mendaratnya bukanlah di tempat awal dia dibawa Bai Yuan.“Oh tidak! Apakah ini adalah Dunia Seribu?” Putri Suci bergumam lirih ketika kakinya sudah menapak di tanah di tempat antah berantah.Lingkungan di sana memang sama asri dan hijaunya seperti yang ada di alam Istana Dewa, hanya saja terasa berbeda.Yao Chen menoleh ke samping. “Dunia Seribu?” Dia belum mengetahui seluk-beluk di Istana Dewa.Bahkan dia tidak mengira akan ‘tergelincir’ ke dunia yang berbeda hanya karena terbang di dekat air terjun.Putri Suci mengangguk. “Konon jika kita tidak sengaja masuk ke alam yang serupa seperti Istana Dewa, itu artinya kita sedang berada di Dunia Seribu.”Meski manggut-manggut, Yao Chen masih bingung dan dia tetap mempertanyakan apa yang dia belum paham, “Lalu, Dunia Seribu, itu dunia macam apa?”Sambil mengobrol, mereka berjalan menyusuri tempat di sekitar.“Dunia Seribu merupakan dunia khusus, du

  • Pendekar Tanpa Wajah   497 - Rasa Penasaran Mendera Hati

    “Dia … ada garis keturunan di Kaisar Manusia?” Yao Chen kini mulai pening memikirkannya.Kenapa cobaan cinta begitu berat untuknya yang seorang amatir asmara? Dia ingin setia saja pada Sima Honglian, tapi kenapa banyak pihak yang tak ingin dia setia?“Bocah! Kalau memang dia memiliki darah keturunan bocah Kaisar Manusia ini, maka dia memang layak kamu perjuangkan!” Ditambah Gao Long yang ikut memanasi suasana.Yao Chen memijit pelipis, berpikir keras mengenai itu.Karena enggan memikirkan hal Putri Suci, maka Yao Chen memilih untuk berbicara mengenai hal lainnya.“Gao Long, kamu kenapa menginginkan pedang bobrok yang kemarin itu?” tanyanya.Gao Long terbang berputar di atas Yao Chen sambil dia berkata, “Bocah, kamu tidak tau apa-apa mengenai itu. Pedang yang kau katakan bobrok itu sebenarnya memiliki jiwa pedang.”Usai mengatakan demikian, Gao Long terkekeh dengan wajah mencurigakan.Yao Chen langsung saja curiga. “Jangan katakan jiwa pedangnya … seekor naga?”Setelah itu, Gao Long te

  • Pendekar Tanpa Wajah   496 - Putri Suci

    ‘Jadi dia adalah Putri Suci?’ Yao Chen memekik di hatinya.Matanya memindai Putri Suci dari atas hingga bawah. Wanita muda berpenampilan ala gadis 17 tahun.Putri Suci Istana Dewa bagaikan lukisan yang dilahirkan oleh kuas para dewa. Sosoknya yang anggun terlihat bagai bunga lotus yang mekar di atas kolam suci - begitu murni dan mempesona tanpa setitik noda.“Salam untuk Tuan Muda,” ucap Putri Suci sambil menatap sekejap pada Yao Chen sambil menekuk lututnya sedikit dengan gaya anggun seraya menundukkan pandangan.Sepasang matanya yang jernih mengingatkan Yao Chen pada bintang-bintang di langit malam musim gugur, berkilau dengan cahaya lembut yang menenangkan jiwa. Alisnya melengkung bagai bulan sabit tipis, menyempurnakan wajahnya yang oval bagai jade putih.“Ah! Salam untuk Putri Suci!” Yao Chen tersadar dan segera membalas salam itu sambil memberikan salam sojanya.Kulit Putri Suci seputih salju pertama di musim dingin, dengan rona merah alami di pipi yang mengingatkan pada kelopak

  • Pendekar Tanpa Wajah   495 - Hati Berdarah Bai Yuan

    “Sudah, cepat serahkan barangnya ke Tuan Muda kami!” Bai Yuan berkata dengan suara rendah dan terkesan tak sabar.Wajar jika dia merasakan hatinya berdarah-darah, karena keluarga besarnya di rumah membutuhkan uang itu untuk kebutuhan mereka.Hanya karena memandang Yao Chen adalah anak paling dinantikan Gongsun Huojun, maka Bai Yuan menahan rasa pedih di hatinya.“Terima kasih, Tuan Muda! Anda sungguh cerdas dengan berbelanja di kios ini.” Manajer kios menyambar kantong kulit dari Bai Yuan dan malah menoleh ke Yao Chen untuk bicara. “Barang-barang kami bermutu tinggi dan tidak akan mengecewakan. Anda bisa melihat-lihat dulu barang lainnya.”“Tidak perlu!” Bai Yuan terpaksa mengatakan demikian. Uang yang dibawanya terbatas, tak boleh sampai malu di kios seperti ini hanya karena tidak sanggup membayar. “Tidak perlu, terima kasih.”Yao Chen melirik Bai Yuan. Dia bisa berempati dengan apa yang dirasakan Bai Yuan. Tergambar jelas keengganan pengawalnya itu ketika menyodorkan batu kristal ya

  • Pendekar Tanpa Wajah   494 - Barang Antik di Benua Atas Harganya Tidak Masuk Otak!

    “120 kristal tinggi setara dengan 10.000 kristal rendah?” Yao Chen mengulang sembari membelalakkan mata, kehilangan wibawa ketenangan ala tuan muda yang dia tunjukkan.Maka, bukankah dia membutuhkan 1.200.000 batu kristal rendah jika memang ingin membeli pedang itu?Lantas, dia dengan cepat menghitung berapa kekayaan dia saat ini.‘Aku cuma punya …. 27 ribu batu kristal rendah! Manajer sialan ini hendak memerasku? Memangnya harga pedang bobrok itu harus setinggi itu?! Orang-orang di benua atas sudah gila!’ maki Yao Chen dalam benaknya. ‘Padahal dengan hartaku sebanyak itu, aku tergolong orang kaya di benua rendah!’Bai Yuan melirik Yao Chen yang terlihat susah dan ragu. Hatinya meratap, seakan tau apa yang akan terjadi.“Terimalah ini.” Bai Yuan sedikit tak rela ketika dia mengeluarkan kantong kecil dari kulit ke manajer kios.Manajer kios tersenyum lebar menerima kantong kulit tersebut. Dia sudah bisa mendeteksi adanya 120 batu kristal tinggi di dalamnya. Tak kurang dan tak lebih!Ya

  • Pendekar Tanpa Wajah   493 - Privilege Tampan

    ‘Nona Besar Sheng? Sekte Langit Kudus? Aku tak paham dengan itu semua!’ Yao Chen berpikir.Alih-alih dia bertanya, Yao Chen justru berkata, “Pernikahan merupakan hal yang harus disepakati kedua belah pihak yang saling mencintai. Aku dan kamu adalah orang asing, bagaimana mungkin aku menikahi orang yang tidak aku kenal?”Ketika Nona Besar Sheng hendak bicara, Bai Yuan sudah lebih dahulu mengucapkan, “Nona Besar Sheng, mengenai pernikahan, akan kami diskusikan dulu dengan ketua kami. Mohon Anda bersabar menunggu jawabannya.”Bai Yuan membungkuk sambil bersoja ke Nona Besar Sheng. Wanita dengan harga diri setinggi itu pasti tak suka dipermalukan di depan umum. Tak heran dia menuntut pernikahan dari Yao Chen.‘Bukankah biasanya wanita dari klan Sheng, apabila mereka ditolak atau tidak menginginkan pernikahan dengan pria yang menyentuh mereka, tentunya mereka akan langsung membunuh pria tersebut. Tapi … tidak demikian dengan Tuan Muda Chen!’ pikir Bai Yuan.Bahkan Bai Yuan mulai memiliki a

  • Pendekar Tanpa Wajah   492 - Harus Menikahi sebagai Tanggung Jawab Moral

    “Apa maksudmu?” Yao Chen menyeru disertai raut muka bingung.Wanita itu kesal dengan jawaban Yao Chen dan justru memukul dada Yao Chen.Namun, Yao Chen lebih sigap dan bertahan dengan menyilangkan kedua lengan di depan dada, lalu terpental mundur dan ditahan Bai Yuan dari belakang.“Tuan Muda, Anda tidak apa-apa?” tanya Bai Yuan.Meski ucapan itu cukup pelan dari Bai Yuan, tapi rupanya masih terdengar jelas oleh si wanita dan juga beberapa lawannya tadi.Mata mereka membelalak singkat, menyiratkan keterkejutan. Bai Yuan adalah sosok ternama di kota Seribu Dewa. Dia dikenal sebagai tangan kanan Gongsun Huojun paling kuat. Meski tingkat kultivasinya hanya di Tingkat 15, tapi banyak yang meyakini lebih dari itu. Bahkan dia dirumorkan setara kuatnya dengan Gongsun Huojun itu sendiri.Kalau Bai Yuan sampai memanggil seorang pemuda dengan sebutan Tuan Muda, maka apa lagi selain pemuda itu merupakan keturunan keluarga Gongsun yang berharga. Warga Istana Dewa yang sangat dilindungi.“Aku tida

  • Pendekar Tanpa Wajah   491 - Sudah Menyentuh Terlalu Banyak

    “Itu tergantung kemampuanmu!” balas Yao Chen sambil mempersiapkan dirinya.Dalam sekejap, Yao Chen sudah bertarung melawan 10 orang sekaligus. Masing-masing dari mereka berada di Tingkat 10 dan Tingkat 11. Cukup merepotkan karena jumlahnya.“Ha ha! Dia hanya di Tingkat 8!” ejek salah satunya.“Tidak kusangka, Istana Dewa menyimpan murid sampah seperti dia!” balas kawannya.“Mungkin dia hanya tukang kuda di sana, tapi tetap saja dia harus mati di tanganku karena berasal dari Tanah Suci!” pekik yang tadi.Yao Chen menggunakan hukum kekuatan ruang beserta Teknik Langkah Hantu untuk menghindari serangan mereka sekaligus memberikan pukulan menggunakan api Gao Long yang disinkronisasikan dengan kekuatan elemen lainnya.“Arghh!”“Tidak!”“Urghh!”Secara bergantian, para penyerangnya tumbang, berjatuhan di tanah dan dalam keadaan menyedihkan. Mereka tidak mengira, bocah Tingkat 8 bisa mengurus mereka bersepuluh yang tingkat kultivasinya jauh di atas Yao Chen.Kenyataan macam apa ini?!Mereka

  • Pendekar Tanpa Wajah   490 - Kau Adalah Alasannya

    “Adik Keenam?” Yao Chen memanggil Nona Muda Yifei yang masih diam tanpa kata.Hanya tubuh gadis itu yang bergetar akibat menahan sesuatu. Yao Chen meyakini yang coba ditahan Nona Muda Yifei adalah emosi.Dengan tangan terkepal erat di atas meja, Nona Muda Yifei menatap Yao Chen sambil bicara, “Aku sama sekali tidak mengetahui mengenai apa yang kau tanyakan. Yang kutau hanyalah ayah tega membunuh kakakku yang masih 10 tahun dengan pukulan kejinya sehingga kakakku tak bertahan dan mati di depan mataku!”Air mata mulai meleleh jatuh di pipi Nona Muda Yifei. Bahkan dia sudah tidak lagi menggunakan panggilan hormatnya ke Yao Chen. Benar-benar sudah membuka wajah aslinya?Bibir Nona Muda Yifei bergetar sambil terus mengucurkan air mata yang tak bisa dibendung. “Dan kau adalah penyebab utamanya.”Mendengar penuturan Nona Muda Yifei, Yao Chen termangu diam. Mana pernah dia mengira bahwa dirinya merupakan alasan bagi Gongsun Huojun membunuh ketiga keturunannya sendiri! Memangnya apa kesalahan

DMCA.com Protection Status