“Apa?! Kau memiliki 1.988 kristal inti?!” Guru Sekte Matahari Merah melotot ke Yao Chen.Agak mengherankan juga apabila pemuda dengan tingkat kultivasi seperti Yao Chen ternyata bisa mengumpulkan begitu banyak kristal inti.“Kau! Apakah kau berlaku curang?” Guru lainnya dari Sekte Matahari Merah memicingkan mata menatap curiga ke Yao Chen.Wajar apabila mereka tak memercayai jumlah kristal yang dikeluarkan Yao Chen, karena peserta lain hanya mengeluarkan kisaran ratusan saja, tak sampai mencapai ribuan.“Aku menggunakan taktik yang baik,” ucap Yao Chen, “seperti mencari dan memburu hewan-hewan roh yang hidup berkelompok banyak, sehingga itu memudahkan aku mendapatkan kristal inti lebih banyak.”Dia tak keberatan memberikan tips ini. Orang-orang mengangguk-anggukkan kepala dan menilai kecerdasan taktik Yao Chen.“Huh! Pantas saja kristal inti yang kau kumpulkan dari level yang rendah.” Guru Sekte Matahari Merah tadi mendengus remeh ke Yao Chen.Mereka memang takjub dengan banyaknya jum
“Apa kau bilang? Ini peninggalanmu, Gao Long?” Yao Chen bertanya ke Embrio Naganya.Entah dia salah dengar atau Gao Long sedang membual padanya, karena naga satu itu kerap membangga-banggakan dirinya sendiri tanpa Yao Chen bisa mempertanyakannya pada orang lain mengenai kebenarannya.“Ha ha ha! Tentu saja, bocah! Ini benar-benar kolam yang pernah aku tinggalkan ribuan tahun lalu! Atau puluhan ribu? Ah, entahlah sudah berapa lama aku ini hidup!” Gao Long meyakinkan Yao Chen.“Kau tau, bocah, dulu aku ke tempat ini hanya sekedar iseng belaka. Saat itu aku sedang jengah karena amukan istriku yang ke-769, dan aku lari ke planet ini, bertemu dengan kuda cantik di tanah ini, lalu mengawininya, dan aku membuka sebuah gua lalu menciptakan danau kecil di dalamnya untukku mandi membersihkan diri. Tapi karena aku tak ingin perbuatanku terendus istriku, aku sengaja menaruh setetes esensi darahku ke sini agar bisa beralasan aku ke tempat ini dalam keadaan terluka, ha ha ha!”Yao Chen mendengarkan
“Oh! Aku pikir hanya aku saja yang merasa energi di kolam menyusut dengan cepat.” Murid lainnya menimpali.“Warnanya bahkan memudar! Tidak sepekat sebelumnya!” pekik yang lain.Segera, terjadi kehebohan mengenai perubahan di Kolam Naga. Sedangkan Yao Chen masih tetap tegak berdiri dan terus berkultivasi seakan tidak terganggu dengan apa yang terjadi di sekitarnya.“Hm?” Li Yaren membuka matanya karena keributan itu dan dia juga merasakan apa yang mereka rasakan.Seperti yang dikatakan rekan-rekan muridnya, warna merah darah sebelumnya memang memudar drastis dan itu mengejutkan Li Yaren.Secara otomatis, pandangan mata Li Yaren beralih ke Yao Chen sambil membatin, ‘Bocah ini! Jangan-jangan semua energi di kolam diserap olehnya hanya karena dia memiliki naga di dalam tubuhnya?’Menolehnya Li Yaren ke Yao Chen dan mematung memandang pemuda itu, pandangan murid-murid lainnya mengikuti Li Yaren.“Dia … aku bisa merasakan hawa kolam ini seakan lari ke dia! Ya, aku yakin itu!” teriak salah s
‘Aku … aku tak ingin naik tingkat di sini!’ Yao Chen menggertakkan gerahamnya.Energi Qi di dalam dantiannya bergolak seperti tsunami yang menerjang seluruh meridiannya.Dia takut akan akibat dari kenaikan tingkatnya. Ini karena dia sadar seperti apa efek yang akan ditimbulkan jika dia mengalami kenaikan level kultivasi.Dulu, gua miliknya di belakang Sekte Bilah Langit pun sampai runtuh dan dia nyaris terkubur di sana hanya karena dia naik tingkat.Pernah juga hunian istimewanya di sekte sampai berguncang seperti ada gempa saat dia naik tingkat berikutnya.‘Aku … aku tak boleh naik tingkat sekarang!’ seru Yao Chen di hati.Meski begitu, Yao Chen belum memiliki kemampuan untuk menahan kenaikan tingkatnya. Dia butuh mempelajari metode itu.“Krrkkhh ….” Yao Chen menggeram rendah untuk menahan dorongan kuat di tubuhnya.Dari dalam tubuhnya, meridian-meridian Yao Chen mulai meletupkan dentuman-dentuman rendah ketika jalur meridian semakin melebar sehingga energi Qi bisa masuk dengan lebih
“Apa?! Menyerahkan Yao Chen padamu?” Wang Lihui kini turun bicara. “Ketua Hu, kau tidak bisa sembarangan menaruh semua kesalahan pada Yao Chen.”Sebagai orang yang diserahi tanggung jawab oleh Ketua Sekte Bilah Langit, tentu saja Wang Lihui tak membiarkan ada murid sektenya dirugikan secara keterlaluan.“Masih perlu dipertanyakan?” Ketua Sekte Matahari Merah melotot ganas ke Wang Lihui dan beralih ke Yao Chen. “Dia menghancurkan harta berharga milik sekteku! Bahkan dia mati ratusan kali pun belum membuatku puas!”Sementara itu, ketegangan langsung melonjak antara kedua belah pihak. Semua murid kedua sekte di sana sudah bersiap dengan kuda-kuda serangan mereka.“Ketua Sekte Hu Tui, tolong tahan amarahmu!” Mendadak, terdengar suara bergema di langit.Ketika pandangan semua orang mendongak ke langit, di sana ada kapal udara besar dan megah sebesar kapal pesiar modern di Bumi. Ada 3 sosok yang berdiri di ujung depan, mereka semua terlihat gagah dan dipenuhi kharisma.“Zhuge Yang.” Ketua S
‘Duh, pertanyaan yang sulit!’ Yao Chen membatin.Dia tak mungkin mengatakan bahwa naga di dalam tubuhnya yang menyerap semuanya karena esensi darah itu milik si naga. Dia tak ingin dirinya dijadikan objek penelitian dan dibongkar-bongkar.“Itu … aku … mungkin karena api alkimia aku yang bersinergi dengan Kolam Naga, makanya itu ….” Yao Chen sedikit gugup menjawab.“Ah, benar juga!” Sima Honglian menyambar. “Yao Chen memiliki api alkimia yang kuat dan kebetulan Kolam Naga memiliki unsur elemen api yang kuat juga, maka tak heran kalau dia secara tidak sengaja menyerap semuanya. Itulah kenapa dia mengalami kenaikan tingkat dan juga secara kebetulan meruntuhkan guanya.”Sima Honglian memahami kesulitan Yao Chen dan bergegas membantunya dengan jawaban yang bisa diterima akal.“Wajar.” Wang Lihui angguk-anggukkan kepala, setuju dengan penjelasan Sima Honglian.Yao Chen bersyukur luar biasa ada Sima Honglian yang membantunya.Matanya melirik ke wanita molek itu dan Sima Honglian sedang terse
‘Akan dibawa ke manakah aku oleh Master?’ Yao Chen bertanya-tanya.Dia berjalan mengikuti Sima Honglian keluar dari aula lantai 2 kapal udara.Sedangkan di belakangnya, ada banyak murid senior yang mendecih dan geram melihat Yao Chen terus mendapatkan perhatian Sima Honglian.“Sialan! Kenapa Master Sima selalu memerhatikan bocah tengik itu?” Seorang murid pria senior menggertakkan geraham sambil memandang iri ke Yao Chen.Banyak murid senior di Sekte Dalam yang sangat berharap bisa diangkat menjadi murid Sima Honglian.Sayang sekali Sima Honglian termasuk pengajar yang memiliki temperamen unik, sangat jarang mengangkat murid dan tidak menggubris orang yang memohon dijadikan murid langsungnya.“Tak hanya Master Sima saja! Dewi Zhuge juga banyak memerhatikan dia!” Orang lain menimpali.Segera saja, pandangan mereka beralih ke Zhuge Ling yang sedang minum teh.Merasa dirinya menjadi pusat pandangan banyak murid pria, Zhuge Ling menoleh ke mereka dan berkata ketus, “Liat apa, huh?!”Sonta
“Ma—Master ….” Yao Chen gugup. Dia merasa kacau di hatinya. Dia yang mencoba untuk menguburkan rasa kagum dan terpesonanya dengan Sima Honglian, kini wanita itu justru melakukan sesuatu yang bisa meruntuhkan tekadnya. “Hi hi!” Sima Honglian menghentikan dirinya ketika jarak wajah mereka sudah begitu dekat hingga bisa merasakan embusan napas satu sama lain. Jakun Yao Chen naik-turun ketika menelan saliva secara refleks akibat perbuatan Sima Honglian. “Master, kau mengagetkan aku.” Ada rasa kecewa ketika Yao Chen melihat Sima Honglian menarik wajah menjauh darinya. Senyum dikulum Sima Honglian membawa banyak makna di benak Yao Chen. “Sepertinya api spesialmu itu yang menjadi dalang dibalik habisnya esensi Kolam Naga. Apakah dugaanku benar?” Sima Honglian mulai mengalihkan pembicaraan ke hal lain. Karena wanita itu sudah mengetahui mengenai api murni, maka Yao Chen mengangguk saja, meski pelaku sesungguhnya adalah Gao Long. Dia belum ingin menguak mengenai Gao Long. “Yao Chen, s
"Itu menurut kalian." Yao Chen menyilangkan tangan di dada. "Bagiku, tempat teraman adalah tempat yang hanya aku saja yang tau."Tatapan mereka saling bertaut.Di antara mereka, aura ketegangan terus meningkat.Para tetua di luar aula kini saling bertukar pandang dengan cemas. Dua generasi Gongsun saling bersitegang, dan ini bukan pertanda baik.Gongsun Weiyan akhirnya bersuara, dengan nada yang lebih dingin."Jika kau menolak, maka kau juga harus menanggung konsekuensinya."Yao Chen tersenyum tipis. "Tentu saja. Aku selalu siap menghadapi konsekuensi."Gongsun Huojun menatapnya lama, lalu akhirnya mundur selangkah."Baiklah," katanya dengan suara datar. "Jika itu keputusanmu."Namun, sebelum dia berbalik pergi, matanya berkilat tajam."Tapi ingat satu hal, Chen'er .…"Yao Chen menunggu, namun Gongsun Huojun hanya menatapnya beberapa saat sebelum akhirnya meninggalkan ruangan bersama Gongsun Weiyan.Saat mereka keluar, suasana di ruangan itu tetap tegang.Sima Honglian yang sejak tadi
"Aku hanya ingin memastikan apakah kau benar-benar layak … dan ternyata kau cukup menarik."Seketika, semua sosok berjubah hitam menghilang ke dalam bayangan!Seakan-akan mereka tidak pernah ada.Namun sebelum pergi, pria bertopeng itu meninggalkan satu kalimat:"Pedang itu akan menjadi milik kami … cepat atau lambat."Angin malam kembali bertiup, membawa keheningan yang mencekam.Bao Xu akhirnya bersuara. "Ini buruk. Banyak pihak mulai bergerak untuk merebut pedang itu."Sima Honglian menoleh ke arah Yao Chen. "Apa kau baik-baik saja, Chen?"Yao Chen tidak langsung menjawab.Matanya tetap menatap ke arah bayangan tempat para penyerang menghilang, tangannya menggenggam erat gagang pedang. “Ini semakin berbahaya.”* * *Di aula pribadi di Tanah Suci, Yao Chen menggenggam tangan Sima Honglian saat dia menghadap Gongsun Huojun di singgasananya. Gongsun Weiyan duduk tak jauh dari putranya."Sepertinya kamu sudah bisa mengendalikan Asura Gelapmu, Chen'er." Gongsun Huojun membuka percakapan
Asap hitam dari serangan Luo Shen masih menyelimuti sebagian kota, meski angin mulai membawanya pergi. Namun, keheningan yang menyusul justru terasa lebih menekan.Yao Chen mengamati sekelilingnya. Dia paham, bukan hanya Sekte Iblis yang menginginkan Pedang Keseimbangan—banyak pihak lainnya, tapi mereka memilih bermain di balik bayangan.Terlalu berisiko menunjukkan ketertarikan mereka secara terang-terangan.‘Kurasa … aku harus lebih berhati-hati mulai sekarang,’ gumamnya dalam hati.Di sampingnya, Sima Honglian menyipitkan mata. " Chen, kita harus segera pergi dari sini sebelum situasi semakin kacau."Tapi sebelum mereka bisa bergerak .…BRUK!Salah satu prajurit Kekaisaran tiba-tiba jatuh tersungkur, tubuhnya menggigil hebat. Matanya memutih, urat-urat hitam menjalar di bawah kulitnya.Bao Xu langsung berjongkok di sampingnya. "Celaka! Kutukan jiwa Luo Shen masih menginfeksi mereka!"Gongsun Weiyan menggertakkan giginya. "Sekte Iblis memang busuk! Kita harus segera mengobati mereka
Langit masih bersinar keemasan akibat kehadiran Kekaisaran Langit Abadi.Dari kapal udara raksasa yang melayang di atas kota, Tetua Bao Xu berdiri dengan kedua tangan di belakang punggungnya. Jubah ungunya berkibar diterpa angin, matanya yang tajam menyapu kehancuran di bawahnya."Semua pihak, tinggalkan Kota Seribu Dewa segera!" suaranya menggema, mengandung tekanan yang membuat udara terasa lebih berat.Yao Chen mengepalkan tinjunya. Lagi-lagi aku dihentikan.Namun, dia paham perintah ini bukan sekadar gertakan. Bao Xu bukan orang yang bisa ditentang begitu saja.Di sisi lain, Kaisar Merah, pria bertopeng yang nyaris tidak pernah menunjukkan ekspresi, hanya mendongak ke arah kapal. Sejenak, seakan dia sedang mempertimbangkan sesuatu.Lalu, dengan gerakan santai, dia melangkah mundur."Aku akan pergi," katanya dengan nada ringan. "Tapi pertemuan kita belum selesai, Gongsun Yichen."Matanya, meskipn tersembunyi di balik topeng, seakan menembus ke dalam jiwa Yao Chen.Dalam sekejap, tu
Langit masih bergetar akibat bentrokan energi sebelumnya. Kota Seribu Dewa, yang biasanya dipenuhi cahaya lentera dan hiruk-pikuk pedagang, kini porak-poranda. Puing-puing bangunan berserakan, beberapa area pasar telah menjadi kawah akibat pertarungan dahsyat tadi.Yao Chen terduduk dengan napas memburu, sisa aura hitam dari Asura Gelap masih samar-samar berpendar di sekeliling tubuhnya.Sima Honglian tetap di sampingnya, kedua tangannya masih bersinar dengan Api Phoenix, menenangkan gejolak energi di dalam tubuhnya.Gongsun Huojun dan Gongsun Weiyan berdiri tidak jauh, masih dalam posisi siaga. Mereka belum berani lengah."Chen'er," suara Gongsun Huojun akhirnya memecah kesunyian. "Apa yang sebenarnya kau lakukan di sini? Kau pikir bisa berkeliaran begitu saja setelah apa yang terjadi di Sekte Langit Kudus?"Yao Chen mendongak, matanya kembali tajam. "Aku tidak peduli dengan sektemu."Gongsun Weiyan mengepalkan tinjunya. "Tidak peduli?! Kau hampir membunuh banyak orang tak bersalah!"
"Bersiap saja kalian berpindah alam!" Senyum seringaian Yao Chen semakin lebar. Angin kencang bertiup liar saat aura gelap yang menguar dari tubuh Yao Chen semakin menggila. Tanah di sekitarnya merekah, retakan hitam menyebar bagaikan jaring laba-laba. Tubuhnya masih dikelilingi energi hitam pekat dari mode Asura Gelap, dan matanya bersinar merah darah, penuh kegilaan.Gongsun Huojun dan Gongsun Weiyan berdiri di udara, jubah emas mereka berkibar.“Kau benar-benar sudah melewati batas, Yao Chen,” ujar Gongsun Huojun, ekspresinya tetap tenang, tapi auranya membumbung tinggi, menekan seluruh area.“Kalian pikir bisa menghentikanku?” Yao Chen menyeringai, lalu mengangkat tangan kanannya ke langit. Petir hitam menggelegar di atasnya, berkumpul membentuk pusaran energi yang mencekam.Dalam sekejap, dia mengayunkan tangannya ke bawah.BRUUUUM!!!Gelombang petir hitam menghantam tanah, menciptakan ledakan dahsyat! Puluhan bangunan pasar malam hancur berkeping-keping, dan tanah bergetar heb
Pria itu menyeringai. “Di dunia ini, kekuatan yang menentukan segalanya, bukan tempat atau keadaan.”Tanpa aba-aba, salah satu anggota sekte melesat dengan kecepatan tinggi, tinjunya mengarah langsung ke wajah Yao Chen!Dhaarrr!Yao Chen mengangkat lengannya dengan santai dan menahan pukulan itu. Angin ledakan dari benturan itu menghancurkan kios-kios di sekitar mereka. Lalu, dengan gerakan cepat, dia memutar tubuhnya dan melayangkan tendangan keras ke perut lawannya.Bruakk!Pria itu terpental menghantam tembok batu, retakan besar terbentuk di sekelilingnya sebelum dia jatuh tersungkur.“Kurang ajar!”Dua orang lainnya langsung menyerang bersamaan. Yang satu menggunakan pedang panjang berwarna ungu, sementara yang lain menghunus tombak dengan ujung berkilauan energi petir.Klang!Pedang itu berkelebat dengan kecepatan luar biasa, tetapi Yao Chen menghindarinya dengan langkah gesit.Tombak petir menyambar ke arahnya, tapi dengan telapak tangan kosong, Yao Chen menghantam tombak itu de
Gongsun Huojun menggeram, urat-urat di lehernya menegang. “Kau pikir masalah ini bisa diselesaikan hanya dengan ancamanmu? Kau tak mengerti betapa rumitnya politik antar sekte!”Yao Chen tertawa dingin. “Aku tak peduli dengan politik kalian. Aku hanya ingin hidup dengan orang yang kucintai. Jika itu masalah bagi kalian, maka aku akan pergi. Aku tak berutang apa pun pada Tanah Suci!”Mata Gongsun Huojun berkedip tajam, tetapi sebelum dia bisa berbicara lagi, suara berat bergema dari luar aula.“Keberanianmu patut dipuji, bocah.”Semua mata beralih ke pintu. Seorang pria paruh baya dengan jubah biru gelap yang dihiasi pola emas memasuki ruangan dengan langkah mantap. Di belakangnya, beberapa tetua Sekte Langit Kudus mengikutinya dengan ekspresi dingin.Tuan Besar Sheng telah tiba. Dia diantar dua penjaga menuju ke aula.Tatapannya mengunci pada Yao Chen dengan intensitas yang membuat udara seolah bergetar. “Jadi, kau yang menolak perjodohan dengan putriku?”Yao Chen tak mundur selangkah
"Jadi ...." Kalimat Yao Chen menggantung sambil dia menatap ayahnya. Gongsun Huojun menatap Yao Chen dengan penuh pertimbangan. Wajahnya serius, tetapi tidak ada tanda kemarahan seperti sebelumnya.Setelah beberapa saat hening yang menegangkan, akhirnya dia menghela napas berat. "Baiklah. Jika kau menginginkan Sima Honglian sebagai istri pertamamu, maka aku tidak akan menghalangi."Yao Chen terkejut sesaat, tidak menyangka Gongsun Huojun akan mengalah secepat itu. Namun, sebelum dia bisa berbicara, suara Gongsun Huojun kembali menggema di ruangan."Tapi dengarkan baik-baik, Chen’er. Kau bukan lagi seorang kultivator biasa. Kau adalah pemilik Tubuh Asura. Itu berarti kau akan membawa nama besar Sekte Istana Suci ke puncak kejayaan. Karena itu, ada tanggung jawab yang harus kau emban." Nada suaranya tajam, menekan seperti petir yang menggelegar."Putri Suci akan menjadi istri keduamu, dan Nona Besar Sheng akan menjadi istri ketigamu. Ini sudah kuputuskan. Tidak ada perubahan!" Mata Gon