Home / Pendekar / Pendekar Tanpa Wajah / 139 - Akhirnya Terjadi Juga (18+)

Share

139 - Akhirnya Terjadi Juga (18+)

Author: Gauche Diablo
last update Last Updated: 2024-05-02 13:59:09

“Itu … memangnya boleh?” Yao Chen membalas Gao Long yang terus mendesak untuk menyambut gayung yang diberikan Zhuge Ling.

“Kenapa tidak boleh?” Suara Gao Long meninggi.

“Gao Long, aku masih berumur 18 tahun! Yah, mungkin satu atau dua bulan lagi aku 18 tahun. Umur ini masih belum dianggap dewasa untuk melakukan hal semacam itu!” Yao Chen jadi gugup sendiri.

“Bocah! Kau ini di dunia ini atau di bumimu? Di sini yang berumur 15 tahun rata-rata sudah melakukan perkawinan! Kau sedang di dunia ini, bukan di planetmu!” Kini Gao Long berteriak.

Yao Chen merenungkan ucapan Gao Long.

“Lagipula, bocah, apakah kau yakin semua penduduk di planetmu tidak melakukan persenggamaan sebelum usia 18 tahun?” Suara Gao Long mendadak berubah seperti sedang mencemooh.

Menelan salivanya, Yao Chen jadi makin tak karuan atas perkataan Gao Long.

“Chen … apakah aku … aku kurang menarik?” Tiba-tiba saja suara halus Zhuge Ling membelai pendengaran Yao Chen.

Segera saja Yao Chen mengembalikan fokusnya ke dunia luar.
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pendekar Tanpa Wajah   140 - Kacaunya Perasaan

    ‘Aku … perasaanku jadi kacau hanya karena memikirkan Master.’ Yao Chen membatin.Namun, terkadang itu masih bisa didengar Gao Long di ruang dimensi jiwa apabila apa yang dirasakan Yao Chen terlalu kuat.“Bocah, lebih baik kau menggapai apa yang bisa kau gapai saja, mengerti? Bocah Ling ini tidak buruk, dia bisa dikatakan setara denganmu dalam hal kekuatan, maka itu masih bisa diterima akal sehat. Hanya saja, status kalian … itu memang akan agak sulit. Tapi kalau kau bisa terus berkembang menjadi pendekar dan alkemis ternama, kau akan baik-baik saja secara status.” Gao Long mengoceh panjang lebar.Sedangkan Yao Chen tidak mengatakan apa-apa lagi untuk membalas Gao Long. Dia sibuk menata perasaannya yang teraduk-aduk.‘Ah, aku tak boleh terlena dengan asmara. Aku tak boleh melupakan misi utama aku ada di dunia ini.’ Yao Chen mengingat hal terpenting itu.Akan sangat aneh dan sia-sia jika dia melupakan

    Last Updated : 2024-05-02
  • Pendekar Tanpa Wajah   141 - Keberanian Seorang Yao Chen

    “Dia yang membunuh mereka semua?” Mendadak, ada banyak orang dari Sekte Matahari Merah menoleh dengan tatapan ganas ke Yao Chen.Murid yang tadi berteriak menuding Yao Chen, segera menceritakan semua yang terjadi padanya ketika dia nyaris dibunuh Yao Chen.Segera saja, guru pendamping dari Sekte Bilah Langit mulai waspada dan menyiapkan kuda-kuda mereka, bersiap jika pihak lawan menyerang.“Apa buktinya?” tanya Wang Lihui dengan kening berkerut.Mereka tidak boleh tergesa-gesa menjatuhkan keputusan. Ini bisa berujung perang besar antar sekte, maka dari itu harus ditangani sebijaksana mungkin.“Murid kami sudah berkata demikian! Butuh bukti apa lagi?” Seorang guru Sekte Matahari Merah menjawab Wang Lihui.Sementara, Yao Chen kini sudah berada di belakang Sima Honglian, dilindungi oleh wanita itu.Mata Yao Chen menatap punggung Sima Honglian, merasa terharu dengan cara wanita itu menjaga dirinya.“Huh! Bisa saja muridmu hanya sekedar bicara kosong! Siapa pun bisa menuduh orang lain hany

    Last Updated : 2024-05-03
  • Pendekar Tanpa Wajah   142 - Jumlah Kristal Inti Milik Yao Chen

    “Ya, ada banyak hingga ratusan murid Sekte Matahari Merah yang datang ke dunia rahasia untuk membunuhku.” Yao Chen mengulang lagi untuk menegaskan pernyataannya.Sekali lagi terdengar suara terkejut dari banyak orang. Apa yang baru saja disampaikan Yao Chen sangat meledakkan otak mereka.Sekte Matahari Merah bisa melakukan itu? Pembunuhan terhadap seorang murid lawan hingga mengerahkan ratusan orang?“Yao Chen, kau yakin?” Sima Honglian sampai harus bertanya dengan tatapan serius.Mengangguk sebagai respon awal, kemudian Yao Chen berkata, “Ada saksinya, Li Yaren dan Zhuge Ling. Mereka melihat sendiri bagaimana murid-murid Sekte Matahari Merah sengaja mencariku untuk membunuhku, bahkan murid yang tidak ikut babak final, mereka berbondong-bondong masuk ke dunia rahasia untuk menargetkan aku.”Ini sungguh merupakan suatu preseden yang sangat buruk bagi wajah Sekte Matahari Merah. Setelah hal semacam itu terungkap dan tersebar keluar, maka akan semalu apa sekte mereka di regional ini? Bah

    Last Updated : 2024-05-03
  • Pendekar Tanpa Wajah   143 - Pemenang

    “Apa?! Kau memiliki 1.988 kristal inti?!” Guru Sekte Matahari Merah melotot ke Yao Chen.Agak mengherankan juga apabila pemuda dengan tingkat kultivasi seperti Yao Chen ternyata bisa mengumpulkan begitu banyak kristal inti.“Kau! Apakah kau berlaku curang?” Guru lainnya dari Sekte Matahari Merah memicingkan mata menatap curiga ke Yao Chen.Wajar apabila mereka tak memercayai jumlah kristal yang dikeluarkan Yao Chen, karena peserta lain hanya mengeluarkan kisaran ratusan saja, tak sampai mencapai ribuan.“Aku menggunakan taktik yang baik,” ucap Yao Chen, “seperti mencari dan memburu hewan-hewan roh yang hidup berkelompok banyak, sehingga itu memudahkan aku mendapatkan kristal inti lebih banyak.”Dia tak keberatan memberikan tips ini. Orang-orang mengangguk-anggukkan kepala dan menilai kecerdasan taktik Yao Chen.“Huh! Pantas saja kristal inti yang kau kumpulkan dari level yang rendah.” Guru Sekte Matahari Merah tadi mendengus remeh ke Yao Chen.Mereka memang takjub dengan banyaknya jum

    Last Updated : 2024-05-04
  • Pendekar Tanpa Wajah   144 - Kolam Naga Peninggalan Gao Long

    “Apa kau bilang? Ini peninggalanmu, Gao Long?” Yao Chen bertanya ke Embrio Naganya.Entah dia salah dengar atau Gao Long sedang membual padanya, karena naga satu itu kerap membangga-banggakan dirinya sendiri tanpa Yao Chen bisa mempertanyakannya pada orang lain mengenai kebenarannya.“Ha ha ha! Tentu saja, bocah! Ini benar-benar kolam yang pernah aku tinggalkan ribuan tahun lalu! Atau puluhan ribu? Ah, entahlah sudah berapa lama aku ini hidup!” Gao Long meyakinkan Yao Chen.“Kau tau, bocah, dulu aku ke tempat ini hanya sekedar iseng belaka. Saat itu aku sedang jengah karena amukan istriku yang ke-769, dan aku lari ke planet ini, bertemu dengan kuda cantik di tanah ini, lalu mengawininya, dan aku membuka sebuah gua lalu menciptakan danau kecil di dalamnya untukku mandi membersihkan diri. Tapi karena aku tak ingin perbuatanku terendus istriku, aku sengaja menaruh setetes esensi darahku ke sini agar bisa beralasan aku ke tempat ini dalam keadaan terluka, ha ha ha!”Yao Chen mendengarkan

    Last Updated : 2024-05-06
  • Pendekar Tanpa Wajah   145 - Habisnya Esensi di Kolam

    “Oh! Aku pikir hanya aku saja yang merasa energi di kolam menyusut dengan cepat.” Murid lainnya menimpali.“Warnanya bahkan memudar! Tidak sepekat sebelumnya!” pekik yang lain.Segera, terjadi kehebohan mengenai perubahan di Kolam Naga. Sedangkan Yao Chen masih tetap tegak berdiri dan terus berkultivasi seakan tidak terganggu dengan apa yang terjadi di sekitarnya.“Hm?” Li Yaren membuka matanya karena keributan itu dan dia juga merasakan apa yang mereka rasakan.Seperti yang dikatakan rekan-rekan muridnya, warna merah darah sebelumnya memang memudar drastis dan itu mengejutkan Li Yaren.Secara otomatis, pandangan mata Li Yaren beralih ke Yao Chen sambil membatin, ‘Bocah ini! Jangan-jangan semua energi di kolam diserap olehnya hanya karena dia memiliki naga di dalam tubuhnya?’Menolehnya Li Yaren ke Yao Chen dan mematung memandang pemuda itu, pandangan murid-murid lainnya mengikuti Li Yaren.“Dia … aku bisa merasakan hawa kolam ini seakan lari ke dia! Ya, aku yakin itu!” teriak salah s

    Last Updated : 2024-05-06
  • Pendekar Tanpa Wajah   146 - Kenaikan Tingkat 4 Menengah

    ‘Aku … aku tak ingin naik tingkat di sini!’ Yao Chen menggertakkan gerahamnya.Energi Qi di dalam dantiannya bergolak seperti tsunami yang menerjang seluruh meridiannya.Dia takut akan akibat dari kenaikan tingkatnya. Ini karena dia sadar seperti apa efek yang akan ditimbulkan jika dia mengalami kenaikan level kultivasi.Dulu, gua miliknya di belakang Sekte Bilah Langit pun sampai runtuh dan dia nyaris terkubur di sana hanya karena dia naik tingkat.Pernah juga hunian istimewanya di sekte sampai berguncang seperti ada gempa saat dia naik tingkat berikutnya.‘Aku … aku tak boleh naik tingkat sekarang!’ seru Yao Chen di hati.Meski begitu, Yao Chen belum memiliki kemampuan untuk menahan kenaikan tingkatnya. Dia butuh mempelajari metode itu.“Krrkkhh ….” Yao Chen menggeram rendah untuk menahan dorongan kuat di tubuhnya.Dari dalam tubuhnya, meridian-meridian Yao Chen mulai meletupkan dentuman-dentuman rendah ketika jalur meridian semakin melebar sehingga energi Qi bisa masuk dengan lebih

    Last Updated : 2024-05-06
  • Pendekar Tanpa Wajah   147 - Di Ambang Pertumpahan Darah

    “Apa?! Menyerahkan Yao Chen padamu?” Wang Lihui kini turun bicara. “Ketua Hu, kau tidak bisa sembarangan menaruh semua kesalahan pada Yao Chen.”Sebagai orang yang diserahi tanggung jawab oleh Ketua Sekte Bilah Langit, tentu saja Wang Lihui tak membiarkan ada murid sektenya dirugikan secara keterlaluan.“Masih perlu dipertanyakan?” Ketua Sekte Matahari Merah melotot ganas ke Wang Lihui dan beralih ke Yao Chen. “Dia menghancurkan harta berharga milik sekteku! Bahkan dia mati ratusan kali pun belum membuatku puas!”Sementara itu, ketegangan langsung melonjak antara kedua belah pihak. Semua murid kedua sekte di sana sudah bersiap dengan kuda-kuda serangan mereka.“Ketua Sekte Hu Tui, tolong tahan amarahmu!” Mendadak, terdengar suara bergema di langit.Ketika pandangan semua orang mendongak ke langit, di sana ada kapal udara besar dan megah sebesar kapal pesiar modern di Bumi. Ada 3 sosok yang berdiri di ujung depan, mereka semua terlihat gagah dan dipenuhi kharisma.“Zhuge Yang.” Ketua S

    Last Updated : 2024-05-07

Latest chapter

  • Pendekar Tanpa Wajah   580 - Kejam Tapi Layak

    “Mu Hailan keparat!” geram Yao Chen.“Ha ha ha! Kenapa, bocah? Aku akan menangkapmu dan akan kuserahkan ke Kaisar Iblis Langit.” Kini terang sudah apa tujuan Mu Hailan menggiring Yao Chen ke tempat itu. “Aku yakin Kaisar Iblis Langit akan memberiku banyak kebaikan. Sedangkan Putri Suci, kita bisa menikmati waktu sebaik mungkin nantinya.”Wajah mesum menjijikkan Mu Hailan tidak ditahan-tahan ketika menatap Putri Suci.Yao Chen melangkah maju, suaranya pelan tapi tajam seperti pedang. “Berani kau menyentuh dia dan aku akan memastikan kau kehilangan semua keinginanmu — termasuk lidah dan nyawa.”Mu Hailan tertawa gila sebelum dia mengangkat tangannya, berseru ke delapan kawannya. “HANCURKAN MEREKA!”Para pembunuh darah langsung menyerang. Serangan udara dan teknik darah meluncur seperti badai merah. Formasi pengepungan mematikan pun menyala di bawah kaki mereka.Tapi Yao Chen tiba-tiba menghilang.SRAK!Dua dari delapan penyerang langsung terpental, tubuh mereka hangus terbakar.BRRZZT!!

  • Pendekar Tanpa Wajah   579 - Jejak Palsu dan Gairah Pendendam

    “Aku akan bicara! Aku akan bicara!” Mu Hailan menggigil.Dia sama sekali tidak menyangka seseorang yang masih berada di Tingkat 8 bisa menindasnya, bahkan mengaktifkan tubuh Asura yang mendominasi.Mu Hailan merupakan murid Sekt Istana Dewa yang kurang berkemampuan. Karena kerap mendapatkan penindasan dari teman dan seniornya, maka dia gelap mata dan mempelajari Teknik Kultivasi Sihir Darah yang cukup terlarang dan berbahaya.Itulah kenapa dia diusir dari Tanah Suci setelah ketahuan. Ini yang mengakibatkan kebenciannya terhadap Tanah Suci semakin berkali lipat.Saat dia mengetahui keruntuhan Tanah Suci, dia adalah orang yang tertawa paling awal.“Yang menyerang Tanah Suci ... memang Kaisar Iblis Langit! Tapi dia tidak sendirian!” serunya ketakutan. “Ada ... ada Tiga Raja Iblis lain bersamanya! Mereka mencari sesuatu — sesuatu yang hanya bisa dibuka oleh garis keturunan keluarga Gongsun.”Kini dia tidak bisa meremehkan Yao Chen. Meski kekuatannya telah ditingkatkan sampai di tahap yang

  • Pendekar Tanpa Wajah   578 - Reruntuhan Kota Hitam — Bayangan Sihir Darah

    “Di mana dia sekarang?”Yao Chen berdiri, api perlahan menyala di matanya.Bo Qian ragu-ragu. “Desas-desus terakhir ... dia terlihat di reruntuhan Kota Hitam — perbatasan gurun dan rawa kematian.”Yao Chen mengangguk. Langkahnya terasa lebih berat, tapi niatnya lebih kuat dari sebelumnya.“Aku akan ke sana,” ucapnya. “Aku akan menemukan kebenaran. Dan aku akan membuat Kaisar Iblis Langit berlutut ... di bawah pedangku!”Langit kota Oasis Besar mulai berubah jingga. Angin gurun kembali berdesir ... menyambut perjalanan baru yang jauh lebih berbahaya.“Anda yakin hendak ke sana?” tanya Putri Suci.Ada pijar cemas dalam matanya.Yao Chen mengangguk yakin. “Aku harus mendapatkan informasi sebanyak mungkin.”Malam mulai turun ketika Yao Chen dan Putri Suci tiba di tepi Kota Hitam — sebuah kota mati, penuh reruntuhan dan aura kematian yang begitu kental.Dinding runtuh, menara patah, dan batu-batu hitam berserakan seperti kuburan raksasa.“Berhati-hatilah, Putra Suci,” bisik Putri Suci, mer

  • Pendekar Tanpa Wajah   577 - Mencari Informasi di Kota Oasis Besar

    “Aku yakin mereka baik-baik saja, Putra Suci.” Suara lembut Putri Suci mengalun. “Mereka wanita kuat dan cerdas, takkan terjadi hal buruk pada mereka. Anda bisa tenang.”Yao Chen tau Putri Suci hanya sedang menghiburnya agar dia tenang. Dia mengangguk dan berharap dua istri lainnya benar-benar dalam situasi yang baik.Mentari gurun menyinari hamparan emas yang tiada berujung. Kafilah bergerak perlahan di tengah suhu yang menyengat, roda-roda kayu berderit, dan langkah unta roh membentuk irama lelah yang konsisten.Di atas sebuah kereta utama, Yao Chen duduk bersila dengan mata terpejam, namun aura yang keluar dari tubuhnya masih belum stabil.Di sampingnya, Putri Suci duduk dalam diam, sesekali melirik Yao Chen dengan rasa prihatin.‘Semenjak mendengar tentang kehancuran Tanah Suci Istana Dewa, Putra Suci berubah. Tatapannya semakin dalam, ucapannya lebih hemat, dan energi spiritual dalam tubuhnya... semakin ganas. Seolah setiap helaan nafasnya menyimpan ledakan kemarahan yang terbung

  • Pendekar Tanpa Wajah   576 - Dendam Baru

    “Pu-Putra Suci?” Salah satu dari rombongan caravan itu terkesiap. Matanya membelalak, seakan tak percaya dengan apa yang didengarnya. “Apakah kalian ... berasal dari sekte besar?”Suasana sekitar mendadak sunyi. Hanya desiran angin gurun yang terdengar, membawa debu dan serpihan pertempuran.Sementara itu, sisa-sisa gerombolan perampok gurun yang menyaksikan jatuhnya Jin Ying Shi Yao langsung ketakutan.Tanpa komando, mereka melarikan diri, seperti anjing liar yang baru kehilangan induknya.Yao Chen menarik napas berat. Dia tau, menyembunyikan identitas lebih lama hanya akan menimbulkan lebih banyak kecurigaan.Dengan suara parau namun tegas, dia berkata, “Aku Gongsun YiChen ... Putra Suci dari Tanah Suci Istana Dewa.” Tak lupa dia menangkupkan salam sojanya.“Wuaaahhh!”Seakan badai kecil meledak di antara kerumunan caravan.“Apa?!”“Tidak mungkin! Bukankah Tanah Suci Istana Dewa sudah—”“Tunggu, bukankah seluruh Tanah Suci itu dihancurkan beberapa bulan lalu?!”Bisik-bisik panik ber

  • Pendekar Tanpa Wajah   575 - Aku Belum Selesai!

    “Manusia sombong!” teriak Jin Ying Shi Yao.DUARRR!!Benturan kembali terjadi. Jin Ying Shi Yao menerjang seperti meteor, cakarnya membelah ruang, memancarkan gelombang energi hitam keunguan yang brutal.Yao Chen melompat menghindar, mengerahkan Teknik Langkah Hantu dan hukum ruang seoptimal mungkin, menciptakan jejak ilusi di belakangnya untuk mengecoh lawan.CRASSSHH!!Tanah tempat Yao Chen berdiri sebelumnya meledak, membentuk kawah besar. Batu-batu beterbangan, badai pasir kembali mengamuk liar.Jin Ying Shi Yao tak memberi jeda. Dia mengaum keras, lalu menghantamkan kedua cakarnya bersamaan, menciptakan dua gelombang energi berbentuk singa hitam raksasa yang melesat mengejar Yao Chen dari dua arah."Mengerikan!" gumam Yao Chen. Namun dia tak gentar.Dengan pedang merah di tangan, Yao Chen meluncur maju, tubuhnya dikelilingi api, petir, tanah, angin, dan air sekaligus.Dia berputar di udara, menciptakan pusaran lima elemen untuk menahan serangan itu.BRAKKK!Gelombang energi berta

  • Pendekar Tanpa Wajah   574 - Panglima Gurun Jin Ying Shi Yao

    “Ayo!” seru Yao Chen sambil mempersiapkan serangannya.Suasana berubah mencekam. Jin Ying Shi Yao, si Panglima Gurun, mengepakan sayap elang raksasanya, membuat badai pasir mengamuk di sekitar mereka.Tubuhnya yang kekar, kepala singanya yang ganas, dan mata kuning menyala itu benar-benar memancarkan aura buas.Yao Chen mengencangkan cengkeraman pada pedang merahnya, napasnya berat."Dia ... tingkat 14 awal!" desis Yao Chen dalam hati. "Bahkan lebih kuat dari banyak tetua sekte!"BUUUMM!Jin Ying Shi Yao menerjang, cakarnya mengoyak udara, mengarah ke dada Yao Chen. Kecepatan dan kekuatannya membuat tanah bergetar.CLANG!Yao Chen menangkis, namun terpental mundur sejauh belasan langkah. Tanah di sekitarnya retak, debu berhamburan."Anak kecil! Berani menghalangi Panglima Gurun?!" Jin Ying Shi Yao meraung. Suaranya bergemuruh seperti guruh di tengah badai.Yao Chen mengertakkan gigi. Darah dalam tubuhnya bergolak. Tanpa ragu, dia mengerahkan lima elemen sekaligus — Api, Air, Tanah, An

  • Pendekar Tanpa Wajah   573 - Gurun Cakrawala Merah

    “Sepertinya kita terpisah dari Lian Lian dan Nona Sheng.” Yao Chen memiliki pemahaman demikian. “Ayo, Putri Suci. Kita tetap harus berjalan maju untuk keluar dari sini.”Yao Chen dan Putri Suci menelusuri Gurun Cakrawala Merah dengan langkah terseok.Debu berterbangan, panas menyengat dari tanah yang merekah. Setiap hembusan angin membawa aroma darah dan kematian yang memuakkan.Baru beberapa li berjalan, Yao Chen melihat samar-samar bayangan bergerak di kejauhan. Dia menyipitkan mata."Itu ... rombongan caravan!" seru Yao Chen.Putri Suci juga melihatnya. Beberapa kereta besar yang ditarik oleh binatang buas gurun melintas perlahan, dikawal beberapa pengawal bersenjata.Tanpa pikir panjang, Yao Chen dan Putri Suci mempercepat langkah. Begitu dekat, salah satu pengawal caravan menegur mereka dengan curiga."Siapa kalian?!"Yao Chen segera mengangkat kedua tangannya, menunjukkan mereka tak bersenjata."Kami tersesat. Tolong izinkan kami ikut bersama kalian menuju kota," kata Yao Chen.

  • Pendekar Tanpa Wajah   572 - Akhir dari Tanah Suci

    “Kau pikir kau bisa pergi seenaknya?!” seru sosok kuat itu. Dia mengerahkan energi Qi besar untuk membuka paksa lorong dimensi.Gongsun Weiyan tidak membiarkan itu terjadi dan dia menggunakan sisa kekuatan terakhirnya untuk menerjang ke sosok kuat tadi.Terjadi pertarungan sengit antara mereka. Hingga akhirnya jubah yang menutupi sosok kuat itu pun tersingkap dan terkuak dengan jelas penampilannya.“Ka-Kaisar Iblis Langit?” Gongsun Weiyan tercengang.Kakek tua itu sudah tersungkur di tanah dengan luka di sekujur tubuhnya dan darah termuntahkan dari mulut saat dia terbatuk.Sosok yang dinyatakan sebagai Kaisar Iblis Langit itu menatap nyalang ke Gongsun Weiyan dengan mata merah menyala.“Semut tua sepertimu masih ingin bertingkah di hadapanku?! Hrkhh!”Kaisar Iblis Langit menggerakkan tangan yang berselimutkan energi gelap dan kuat. Dia mengarahkannya ke Gongsun Weiyan.Tubuh lemah Gongsun Weiyan akhirnya terbungkus energi gelap tersebut.“Krrkhhh! Arkkhh!” Gongsun Weiyan berjuang untu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status