“Sekte benar-benar keterlaluan sudah mengancamku begini!” Li Yaren masih kesal.Yao Chen tak bisa berbuat apa-apa kecuali merasa iba pada Li Yaren.Akhirnya tiba nama Li Yaren disebut oleh penantangnya. Dengan enggan, pemuda mesum itu pun terpaksa bangkit dari bangkunya menuju ke arena.“Huh! Untuk apa kau maju ke arena? Oh, aku tau! Ingin mengakui kekalahanmu pada sekte kami, ‘kan?” celetuk salah satu murid Sekte Matahari Merah yang disambut derai tawa kawan-kawannya.Namun, justru telinga Ximen Hugeng yang memerah mendengar itu. Sedangkan Li Yaren justru memberikan cengiran konyol pada yang menyindirnya.“Ha ha! Aku yakin dia sudah ketakutan saat tau lawannya dari sekte kita!” Murid Sekte Matahari Merah lainnya mengejek Li Yaren dan kawannya yang di sana memberikan cemoohan bernada sama.Sepanjang berjalan ke panggung arena, Li Yaren terus mendapat cemoohan dan cibiran sebagai pecundang karena baru dia peserta pertama yang langsung menyerah begitu tiba di panggung.“Huh! Ayo sini le
Pertandingan selanjutnya, Zhuge Ling menantang orang satu regunya. Kali ini dari Sekte Matahari Merah. “Aku yakin dia menang.” Yao Chen berbicara dengan Gao Long. “Ya, meski tingkat kultivasi lawannya satu tingkat minor di atas dia, aku juga yakin dia menang.” Gao Long setuju. Seperti yang diprediksi Yao Chen, Zhuge Ling memang menang meski lawan memberikan perlawanan yang alot dan sulit, tapi gadis itu tetap memenangkan pertarungan. “Bagaimana lukamu?” tanya Sima Honglian ketika Zhuge Ling kembali ke tribun. Tadi di arena, Zhuge Ling sempat mendapatkan luka tebas di lengannya. “Tidak ada masalah, Master.” Zhuge Ling menyahut. “Yao Chen, kau masih punya pil luka?” tanya Sima Honglian sambil menyentuh bahu Yao Chen dari belakang. Mau tak mau, Yao Chen menoleh ke belakang dan mendapati wajah tersenyum Sima Honglian. “Ya, Master. Ada.” Yao Chen pun memberikan pil yang sama dengan yang dia berikan ke Hu Gao sebelumnya ke Zhuge Ling. “Terima kasih.” Zhuge Ling menerima dengan waja
“Mati saja bocah lemah sepertimu!” Wan Yao tertawa sambil mengetatkan cekikannya. Satu tangan dia diangkat sambil bersiap menghancurkan kepala Hu Gao.“Kak Hu Gao!” Yao Chen berteriak kencang sambil bangkit dari bangkunya. Dia hendak pergi ke arena.Namun, belum sempat Yao Chen melaksanakan itu, Feng Yuan sudah lebih dahulu melesat ke arena.Plak! Plak!Kepalan tangan Wan Yao yang hendak meremukkan kepala Hu Gao segera ditampar Feng Yuan hingga Hu Gao terlepas dari cengkeramannya dan lekas ditangkap Feng Yuan.Du Buiheng tak tinggal diam saja dan ikut maju ke arena. “Feng Yuan! Apa-apaan tindakanmu itu?!” teriaknya sengit.“Menurutmu apa? Aku sedang berbaik hati dengan mecegah murid sektemu melakukan pelanggaran di arena dan kau masih melotot padaku?!” Feng Yuan memeluk Hu Gao dengan satu tangan. “Harusnya kau berterima kasih padaku!”Sikap tubuh Feng Yuan gagah ketika dia melayang di langit, tak gentar berhadapan dengan Du Buiheng yang melayang di depannya.“Tapi dia tidak bermaksud
‘Putaran ketiga akhirnya datang!’ Yao Chen menggumam sambil mengepalkan kedua tangan.Putaran ketiga, lagi-lagi bukan sebuah masalah bagi Yao Chen untuk mengalahkan lawannya meski lawan berada beberapa tingkat minor di atasnya.“Kenapa bocah bertopeng itu masih saja berhasil memenangkan pertarungan?” Seorang murid Sekte Matahari Merah berteriak kesal.“Seseorang, tak adakah yang bisa menghentikan si Tingkat 3 itu? Aku tak sudi jika bocah aneh seperti dia justru menang!” Kawannya berseru.Banyak dari murid Sekte Matahari Merah yang berteriak kesal gara-gara Yao Chen berhasil menundukkan lawannya dengan mudah.Namun, murid dari Sekte Bilah Langit juga tak tinggal diam.“Memangnya kenapa kalau dia lebih hebat dari teman kalian yang Tingkat 5 atau 6? Apa dia salah kalau teman kalian yang payah?” balas Li Yaren dengan berani ke tribun Sekte Matahari Merah di samping.Ucapan Li Yaren mendapatkan dukungan dari lainnya.Hanya saja, semua lekas dihentikan oleh Feng Yuan dan Wang Lihui sebelum
“He he he … Yao Chen, sekarang kau ada dalam genggaman tanganku!” Su Tingnam terkekeh sembari menyeringai.Yao Chen tidak memberikan respon kata-kata melainkan sibuk mengumpulkan energi Qi dia di tangan.Namun, ketika dia melihat Su Tingnam mengeluarkan Senjata Level Bumi tingkat tinggi, maka tak ada alasan bagi Yao Chen menyimpan pedangnya lebih lama.“Pedang Merah Semesta!” Yao Chen menamai pedangnya demikian.Pedang buatannya sendiri itu pun muncul di tangan kanan Yao Chen.“Huh! Hari ini kau harus mati, Yao Chen!” teriak Su Tingnam sembari melesat ke Yao Chen.Yao Chen tidak pasif begitu saja. Dia memunculkan Qi pedang yang menyelimuti Pedang Merah Semesta.Tak hanya itu, dia juga menggunakan Teknik Langkah Hantu yang semakin baik kecepatannya seiring meningkatnya kultivasi dia.“Haargh!” Sembari mengayunkan pedang merahnya, Yao Chen melesat bagaikan kilatan listrik.Dang! Trang!Kedua pedang saling berbenturan dengan ganas di arena, memercikkan bunga api ke sekeliling mereka.Waj
“Krrhhkk!” Su Tingnam terus menggertakkan giginya sembari berusaha menahan serangan pedang Yao Chen yang tidak berjeda memukul dan menghantam.Kaki Su Tingnam perlahan-lahan mulai terus bergerak terseret ke belakang akibat dari desakan Yao Chen.“Wah, itu tidak masuk akal! Tingkat 6 Menengah bisa terus terdorong ke belakang oleh si Tingkat 3 Puncak!” seru seorang penonton dari Sekte Bulan Mistik.“Sepertinya dia memang kuda hitam dari Sekte Bilah Langit.” Kawannya menimpali.Mata Sima Honglian berbinar senang menyaksikan pertandingan di arena.“Aku tau Yao Chen tak akan mengecewakan.” Sima Honglian tak melupakan senyumnya ketika mengatakan itu.Namun, tentu saja Su Tingnam tidak akan membiarkan dirinya menjadi bahan cemoohan orang banyak. Dia mengerahkan energi Qi dia untuk mengerahkan ratusan jarum es yang keluar dari lingkaran aura kultivasi di belakang punggungnya.Swosh! Swosh! Swosh!Mau tak mau, Yao Chen terpaksa melesat mundur dan melepaskan pedang merahnya agar dia bisa mengge
“Bocah terkutuk!” seru Su Tingnam ketika dia terkejut dengan pergerakan Yao Chen ke arahnya.Terpaksa Su Tingnam menggerakkan pedang es dia dan itu mengakibatkan Ksatria Es mulai melemah dan bisa dilahap Naga Api dengan lebih leluasa.“He he ….” Yao Chen justru menimpali dengan kekehan santai ketika dia menghantamkan pedangnya ke Su Tingnam.Sementara, banyak penonton yang terus berdiskusi panas mengenai Yao Chen.“Itu … sebenarnya kultivasi apa yang dijalani bocah aneh itu? Kenapa dia bisa tetap bergerak bebas ketika sedang mengendalikan naga Qi dia?” Banyak penonton yang terheran-heran mengenai ini.Dang!Pedang Su Tingnam menangkis pedang Yao Chen, namun angin energinya tetap saja memiliki dampak kepada pemuda keluarga Su tersebut.“Kalian lihat?” Penonton lain berseru, “Bahkan meski Su Tingnam berhasil menangkis pedang Yao Chen, tapi Su Tingnam tetap terkena angin energi Qi dari pedang merah itu.”Semua orang di sekitarnya mengangguk setuju. Mata tajam mereka tidak mungkin menipu
“Berjalan-jalan?” Yao Chen mengulang ucapan Li Yaren menggunakan nada tanya.Menganggap itu sebuah tawaran yang tidak buruk, maka Yao Chen pun mengangguk. Kedua pemuda itu pun izin pada Feng Yuan yang merupakan pembimbing mereka.“Berhati-hatilah kalian berdua.” Feng Yuan hanya bisa memberikan nasehat tersebut.Kemudian, kedua pemuda itu melesat keluar dari lapangan luas tersebut untuk sekedar mencari angin segar di lingkungan Sekte Matahari Merah. Karena tidak boleh mengusik peserta kompetisi di area sekte, maka Yao Chen dan Li Yaren tentu saja akan aman-aman saja.“Yao Chen, pergilah carikan aku senjata untuk kulahap.” Dari dalam tubuhnya, Gao Long bersuara.Karena Yao Chen tidak bisa mengabaikan keinginan Gao Long yang sudah banyak memberikan bantuan padanya, maka dia mengajak Li Yaren mencari semacam Rumah Harta Karun di area Sekte Dalam Sekte Matahari Merah.“Di sini.” Seorang murid membantu mereka ke tempat membeli barang-barang penting seperti senjata dan ramuan.Setelah menguc
‘Bagus! Akhirnya aku bisa cepat menarik perhatian istana Phoenix!’ serunya penuh kegirangan di hati.Yao Chen tau, ini adalah kesempatan emasnya untuk masuk lebih dalam ke jantung kerajaan.Dia menerima tantangan itu dengan senyum penuh percaya diri. “Tentu saja, Yang Mulia. Aku hanya butuh tempat yang tenang dan beberapa bahan dasar.”Maka, Yao Chen mengikuti Hong Yufan masuk ke lingkungan istana kerajaan. Dia tetap bersikap bersahaja agar tidak menimbulkan kecurigaan. Hingga akhirnya dia tiba di sebuah istana kecil yang dia yakini sebagai tempat hunian pribadi Hong Yufan.Hong Yufan melambaikan tangannya, memerintahkan pengawalnya untuk membawakan bahan-bahan alkimia seperti yang diminta Yao Chen.“Kau akan kubawa ke aula khusus dan akan ada beberapa temanku yang akan ikut menyaksikanmu membuat pil.” Hong Yufan memutuskan.“Sesuai yang Yang Mulai inginkan.” Yao Chen membungkuk agar Hong Yufan senang dengan sikap patuhnya.Dalam waktu singkat, semua yang Yao Chen butuhkan telah disia
“Baiklah! Saya mengandalkan Anda.” Yao Chen mengangguk.Itu lebih dari cukup. Setidaknya, dia sudah menemukan cara untuk masuk tanpa harus menerobos secara paksa.“Ikut aku!” Orang itu berkata dan memimpin jalan.Dengan langkah ringan, Yao Chen akhirnya menapakkan kakinya di wilayah bangsa Phoenix.Wilayah ini terbentang luas dengan hutan-hutan yang dipenuhi pepohonan merah keemasan, sementara langitnya selalu bersinar dengan cahaya lembut seperti fajar abadi.Kerajaan Phoenix adalah bangsa siluman burung, dipimpin oleh ras Phoenix yang memiliki darah keturunan murni.Kaisar Manusia di dalam tubuh Yao Chen berbicara, "Bocah Yao, kusarankan kamu untuk bersabar dulu mengenai istrimu. Aku yakin bangsa Phoenix bukan tipe yang gegabah. Istrimu pasti masih baik-baik saja."Menjawab sosok Kaisar Manusia, Yao Chen meminta saran."Karena kamu adalah alkemis, maka pancing perhatian pihak kerajaan dengan pilmu. Bangsa siluman sangat menyukai pil yang bagus, sama seperti manusia. Bahkan mereka re
‘Semoga ayah mertua tidak mengecewakan kepercayaanku,’ harap Yao Chen.Sebesar itu rasa percaya Yao Chen pada ayah mertuanya hingga dia membiarkan Sima Ye mengetahui rahasia terbesarnya.Setelah Sima Ye aman di dalam ruang dimensi jiwa, Yao Chen melompat ke belakang, menghunus pedang merahnya yang langsung memancarkan cahaya merah menyilaukan. Dengan satu ayunan, gelombang energi tajam memotong udara, menciptakan jurang di tanah dan meluluhlantakkan beberapa musuh sekaligus.Namun, para siluman tidak menyerah begitu saja. Mereka menyerang dengan formasi yang lebih teratur, mengurung Yao Chen dari berbagai arah.Yao Chen terus mengerahkan tekniknya, menyemburkan api merah dari pedang untuk menghalau musuh yang mencoba menyerang dari belakang.Yao Chen menghela napas. "Kurang ajar! Aku tidak punya waktu untuk ini."Tubuhnya mulai berubah. Api merah keunguan beserta pendar cahaya emas menyelimuti kulitnya, membentuk lapisan pelindung yang tampak seperti baju perang. Otot-ototnya membesar
Yao Chen mengepalkan tinjunya. "Baiklah!" Dia menggunakan kesempatan itu untuk pergi bersama Sima Ye, keluar dari kepungan.Dengan satu langkah besar, tubuhnya melesat seperti kilat, meninggalkan arena. Tujuannya jelas—Wilayah Siluman, tempat Sima Honglian ditawan.Sementara itu, pertarungan sengit di belakangnya semakin membara. Ledakan demi ledakan mengguncang tanah, suara benturan memenuhi udara.Penonton yang tidak berkepentingan langsung menyingkir dari area tersebut. Mereka menjadikan pertempuran klan Gongsun dan klan Sheng sebagai topik bahasan yang panas!Namun, Yao Chen tidak menoleh dan tidak peduli apa pun. Satu-satunya yang ada dalam pikirannya saat ini hanyalah menyelamatkan istrinya dari cengkeraman Kerajaan Phoenix.Perjalanan menuju Wilayah Siluman baru saja dimulai.‘Aku yakin ini bukanlah sesuatu yang mudah. Tapi bagiku, tidak ada yang lebih penting dari Lian Lian. Bahkan jika aku harus menantang dunia, aku akan melakukannya demi wanita yang kucintai!’Kali ini, Yao
‘Lian Lian, tunggu aku!’ seru Yao Chen di batinnya.Yao Chen melesat dengan mantap, membawa Sima Ye yang masih terluka ke luar arena. Amarahnya belum mereda, api Asura masih berkobar di tubuhnya, dan niatnya untuk menyelamatkan Sima Honglian tak tergoyahkan.Namun, sebelum mereka benar-benar bisa pergi, suara berat dan penuh tekanan menggema di udara."Berhenti di situ, bocah!" Salah satu tetua kuat dari keluarga Sheng berdiri tegap dengan aura yang menekan. "Kau pikir bisa begitu saja meninggalkan pertunangan ini tanpa konsekuensi?! Kau telah menginjak harga diri keluarga Sheng!"Setelah itu, ada banyak murid klan Sheng yang menghadang Yao Chen dan Sima Ye. Mereka mengepung keduanya.Tatapan Yao Chen tetap tajam. "Harga diri keluargamu bukan urusanku! Yang menjadi urusanku adalah istriku yang sedang dalam bahaya!""Istrimu?!" Nona Besar Sheng akhirnya angkat bicara, wajahnya yang cantik kini penuh amarah. "Jadi bagimu, aku ini apa?! Boneka yang bisa kau abaikan sesukamu?! Kau memilih
“Minggir!” geram Yao Chen.Dia menatap tajam ke arah Tuan Besar Sheng yang berdiri menghadang jalannya.Mata pria tua itu berkilat penuh amarah, dan napasnya memburu seiring hawa tekanan yang mulai dia pancarkan.Namun, Yao Chen tidak gentar sedikit pun."Tuan Sheng, aku tidak punya waktu untuk membahas ini. Aku harus menyelamatkan istriku!" kata Yao Chen dengan nada dingin dan tegas."Istrimu?" Tuan Besar Sheng menggeram. "Jangan lupa, kau sudah berjanji akan menikahi putriku! Apa kau pikir aku akan membiarkanmu pergi begitu saja setelah mempermalukannya di hadapan semua orang?!"Nona Besar Sheng, seorang wanita cantik dengan pakaian sutra berwarna putih gading, melangkah maju dengan ekspresi tersinggung. "Gongsun Yichen, selama ini aku telah menunggumu dengan penuh harapan! Aku pikir kau adalah pria yang bertanggung jawab, tetapi sekarang kau ingin membuangku demi wanita itu?"Ada nada cemburu di suara Nona Besar Sheng. Dia sudah cukup kesal mengenai Yao Chen dan Putri Suci, dan kin
“Apa yang kau katakan?!” Yao Chen tersentak, rasa panik dan amarah berkelebat di matanya. “Lian Lian ada di benua atas? Bagaimana mungkin?!”Sima Ye menatap Yao Chen dengan sorot penuh rasa bersalah. “Aku tidak bisa menjelaskannya secara rinci sekarang. Tapi aku mohon, kau harus segera menolongnya!”Mendengar nama Sima Honglian, seluruh perhatian di arena langsung terpusat pada percakapan mereka.Gongsun Huojun, yang sedari tadi berdiri di sisi arena, memasang ekspresi kaku. Dia melangkah mendekat, mencoba menenangkan Yao Chen yang jelas-jelas hampir kehilangan kendali.“Chen’er, kau tidak bisa gegabah. Wilayah siluman adalah tempat yang berbahaya, apalagi Kerajaan Phoenix. Butuh banyak persiapan sebelum ke sana,” kata Gongsun Huojun dengan nada bijak.Namun, Yao Chen menatapnya tajam, matanya menyala penuh kemarahan. “Apa maksudmu aku tidak bisa gegabah? Istriku dalam bahaya! Bagaimana dia bisa berada di sini, di benua atas, tanpa sepengetahuanku? Apa ini ada hubungannya denganmu?!”
“Ke-kekuatan Hukum Kematian!” Semua orang terkejut, termasuk Gongsun Weiyan. Sedangkan Gongsun Huojun hanya tersenyum samar karena sudah mengetahui pencapaian lanjut dari Tubuh Asura Yao Chen.Dengan satu gerakan tangan, Yao Chen menciptakan naga api ungu besar yang langsung bertabrakan dengan naga es milik Zhenhai. Benturan antara dua elemen tersebut menciptakan ledakan dahsyat yang mengguncang arena.Penonton harus melindungi diri dengan penghalang energi masing-masing, sementara beberapa tetua Klan Sheng mendirikan formasi pertahanan untuk melindungi struktur arena.“Inikah kekuatan Tubuh Asura?” Sheng Zhenhai menggertakkan giginya, sedikit terkejut dengan kekuatan destruktif Yao Chen.Hukum Kehidupan dia merupakan lawan dari Hukum Kematian Yao Chen.Namun, dia tidak menyerah. Tubuh Kaisar Utaranya mulai memancarkan hukum kehidupan yang lebih kuat, membuat auranya semakin murni. Dia menyerang Yao Chen dengan teknik kombinasi es dan energi kehidupan, menciptakan dunia mini di mana s
"Silakan!" Yao Chen menanggapi.Maka mereka pun mulai bertarung. Sheng Zhenhai langsung menggunakan kekuatan besar saat menyerang Yao Chen.Namun, Yao Chen tak kalah kuat dan bisa menahan serangan itu. Penonton terkesima. Anak muda yang kultivasinya hanya di tingkat 8, mampu mengimbangi lawan di tingkat 15.“Gongsun Yichen,” kata Zhenhai sambil mengangkat tombak listriknya usai mundur sejenak setelah gagal menaklukkan Yao Chen. “Aku akui kau kuat. Tapi aku tidak akan menyerah!”Pertarungan selanjutnya berlangsung sengit. Serangan angin dan petir Zhenhai membuat arena dipenuhi dengan kilatan-kilatan cahaya yang menakutkan.Namun, Yao Chen tetap tenang. Dengan teknik kombinasinya, dia berhasil menyeimbangkan kekuatan lawannya.Pada akhirnya, Yao Chen mengeluarkan teknik puncaknya: Asura Flame Dance, sebuah serangan yang memadukan api murni dan energi Asura."Lihat! Dia sudah mulai menggunakan tubuh Asuranya!" Penonton saling berteriak tertahan.Gelombang api berbentuk naga melesat ke ar