Home / Pendekar / Pendekar Tanpa Wajah / 114 - Su Tingnam Kewalahan

Share

114 - Su Tingnam Kewalahan

Author: Gauche Diablo
last update Huling Na-update: 2024-04-15 17:51:06

“He he he … Yao Chen, sekarang kau ada dalam genggaman tanganku!” Su Tingnam terkekeh sembari menyeringai.

Yao Chen tidak memberikan respon kata-kata melainkan sibuk mengumpulkan energi Qi dia di tangan.

Namun, ketika dia melihat Su Tingnam mengeluarkan Senjata Level Bumi tingkat tinggi, maka tak ada alasan bagi Yao Chen menyimpan pedangnya lebih lama.

“Pedang Merah Semesta!” Yao Chen menamai pedangnya demikian.

Pedang buatannya sendiri itu pun muncul di tangan kanan Yao Chen.

“Huh! Hari ini kau harus mati, Yao Chen!” teriak Su Tingnam sembari melesat ke Yao Chen.

Yao Chen tidak pasif begitu saja. Dia memunculkan Qi pedang yang menyelimuti Pedang Merah Semesta.

Tak hanya itu, dia juga menggunakan Teknik Langkah Hantu yang semakin baik kecepatannya seiring meningkatnya kultivasi dia.

“Haargh!” Sembari mengayunkan pedang merahnya, Yao Chen melesat bagaikan kilatan listrik.

Dang! Trang!

Kedua pedang saling berbenturan dengan ganas di arena, memercikkan bunga api ke sekeliling mereka.

Waj
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Pendekar Tanpa Wajah   115 - Spotlight yang Tercuri, Yao Chen Mencengangkan Banyak Penonton

    “Krrhhkk!” Su Tingnam terus menggertakkan giginya sembari berusaha menahan serangan pedang Yao Chen yang tidak berjeda memukul dan menghantam.Kaki Su Tingnam perlahan-lahan mulai terus bergerak terseret ke belakang akibat dari desakan Yao Chen.“Wah, itu tidak masuk akal! Tingkat 6 Menengah bisa terus terdorong ke belakang oleh si Tingkat 3 Puncak!” seru seorang penonton dari Sekte Bulan Mistik.“Sepertinya dia memang kuda hitam dari Sekte Bilah Langit.” Kawannya menimpali.Mata Sima Honglian berbinar senang menyaksikan pertandingan di arena.“Aku tau Yao Chen tak akan mengecewakan.” Sima Honglian tak melupakan senyumnya ketika mengatakan itu.Namun, tentu saja Su Tingnam tidak akan membiarkan dirinya menjadi bahan cemoohan orang banyak. Dia mengerahkan energi Qi dia untuk mengerahkan ratusan jarum es yang keluar dari lingkaran aura kultivasi di belakang punggungnya.Swosh! Swosh! Swosh!Mau tak mau, Yao Chen terpaksa melesat mundur dan melepaskan pedang merahnya agar dia bisa mengge

    Huling Na-update : 2024-04-16
  • Pendekar Tanpa Wajah   116 - Pukulan Keras pada Yao Chen

    “Bocah terkutuk!” seru Su Tingnam ketika dia terkejut dengan pergerakan Yao Chen ke arahnya.Terpaksa Su Tingnam menggerakkan pedang es dia dan itu mengakibatkan Ksatria Es mulai melemah dan bisa dilahap Naga Api dengan lebih leluasa.“He he ….” Yao Chen justru menimpali dengan kekehan santai ketika dia menghantamkan pedangnya ke Su Tingnam.Sementara, banyak penonton yang terus berdiskusi panas mengenai Yao Chen.“Itu … sebenarnya kultivasi apa yang dijalani bocah aneh itu? Kenapa dia bisa tetap bergerak bebas ketika sedang mengendalikan naga Qi dia?” Banyak penonton yang terheran-heran mengenai ini.Dang!Pedang Su Tingnam menangkis pedang Yao Chen, namun angin energinya tetap saja memiliki dampak kepada pemuda keluarga Su tersebut.“Kalian lihat?” Penonton lain berseru, “Bahkan meski Su Tingnam berhasil menangkis pedang Yao Chen, tapi Su Tingnam tetap terkena angin energi Qi dari pedang merah itu.”Semua orang di sekitarnya mengangguk setuju. Mata tajam mereka tidak mungkin menipu

    Huling Na-update : 2024-04-17
  • Pendekar Tanpa Wajah   117 - Menampar Manajer Arogan

    “Berjalan-jalan?” Yao Chen mengulang ucapan Li Yaren menggunakan nada tanya.Menganggap itu sebuah tawaran yang tidak buruk, maka Yao Chen pun mengangguk. Kedua pemuda itu pun izin pada Feng Yuan yang merupakan pembimbing mereka.“Berhati-hatilah kalian berdua.” Feng Yuan hanya bisa memberikan nasehat tersebut.Kemudian, kedua pemuda itu melesat keluar dari lapangan luas tersebut untuk sekedar mencari angin segar di lingkungan Sekte Matahari Merah. Karena tidak boleh mengusik peserta kompetisi di area sekte, maka Yao Chen dan Li Yaren tentu saja akan aman-aman saja.“Yao Chen, pergilah carikan aku senjata untuk kulahap.” Dari dalam tubuhnya, Gao Long bersuara.Karena Yao Chen tidak bisa mengabaikan keinginan Gao Long yang sudah banyak memberikan bantuan padanya, maka dia mengajak Li Yaren mencari semacam Rumah Harta Karun di area Sekte Dalam Sekte Matahari Merah.“Di sini.” Seorang murid membantu mereka ke tempat membeli barang-barang penting seperti senjata dan ramuan.Setelah menguc

    Huling Na-update : 2024-04-18
  • Pendekar Tanpa Wajah   118 - Membalaskan Hu Gao

    Menghela napas pelan, Yao Chen berkata ke Li Yaren. “Kak Li, bisakah kita pergi ke pasar terdekat? Aku ingin mencari pedang atau senjata lainnya.”Demi mendengar permintaan Yao Chen, Li Yaren benar-benar tidak lagi tertawa dan memandang heran.“Adik Yao! Kau masih kekurangan setelah meludeskan benda-benda di rak koridor tadi?” tanya Li Yaren dengan kedua alis terangkat tinggi-tinggi.Tak ingin menjelaskan alasan sebenarnya, Yao Chen cukup menganggukkan kepala saja.“Ayo kalau begitu. Aku juga ingin jalan-jalan lebih jauh dari ini.” Li Yaren tersenyum. “Kau siap dengan segala konsekuensinya?”Yao Chen menatap Li Yaren. Benaknya mulai menerka-nerka maksud perkataan Li Yaren. ‘Apakah dia memaksudkan mengenai perlindungan kami di sekte ini?’“Aku siap, Kak!” Yao Chen percaya diri dia takkan kenapa-kenapa bila nekat keluar dari lingkungan Sekte Matahari Merah.Dengan begitu, dia dan Li Yaren tidak lagi akan dilindungi oleh aturan yang bisa melindungi keselamatan mereka karena telah keluar

    Huling Na-update : 2024-04-18
  • Pendekar Tanpa Wajah   119 - Dia Seorang Monster

    “He heh! Kau yakin ingin kabur?” Li Yaren terkekeh dengan seringaian aneh.Hal mengejutkan yang terjadi kemudian, mendadak saja tanah di bawah pemuda yang hendak kabur tadi bergolak sebelum akhirnya melonjak membentuk kotak padat yang mengepung pemuda itu dari berbagai sisi.“Argh!” Belum sempat si pemuda merespon menggunakan ilmu kultivasinya, penjara tanah itu sangat cepat berubah ukuran dan mendesak pemuda di dalamnya, lalu ….Craass!Darah menyembur keluar dari sela-sela tanah yang meremas tubuh pemuda tadi.“Hah?” Kedua kawan lainnya menatap linglung atas apa yang terjadi.Namun, Li Yaren tidak membuang waktu dan melakukan hal sama pada mereka berdua.“Arrghh!”“Arrrghh! Tidaaakk!”Craass! Splaasshh!Darah muncrat dari sela-sela tanah yang memadat meremas tubuh mereka tanpa ampun.Melihat itu, Yao Chen merasakan punggungnya menjadi dingin, bulu kuduk meremang di tengkuknya.‘I—itu … kekuatan macam apa itu?’ batinnya sambil bergidik ketakutan. ‘Metode yang cepat dan kejam, tapi ef

    Huling Na-update : 2024-04-19
  • Pendekar Tanpa Wajah   120 - Kemunculan Empat Musuh Lama Yao Chen

    “Sial!” Su Tingnam memukul meja di depannya ketika dia menerima laporan bahwa Yao Chen memenangkan semua pertarungan putaran terakhir yang sudah ada. “Apakah tak ada satu pun orang yang becus mengurus dia?”Mata Su Tingnam melotot ke arah pengikutnya. Murid-murid di depannya semua menundukkan kepala. Dia meneriaki mereka tanpa ingat bahwa dirinya juga terus dikalahkan Yao Chen sebelum ini.Tapi siapa yang berani mengucapkan protes pada Su Tingnam? Latar belakang keluarganya saja sudah membuat orang bergidik.Di tribun, Yao Chen selesai menyaksikan kehebatan Li Yaren dan beberapa murid senior Sekte Bilah Langit yang memenangkan putaran kelima.“Yao Chen, sebentar lagi giliranmu menantang Su Tingnam. Apa kau sudah bersiap?” Ximen Hugeng menoleh ke Yao Chen di dekatnya.“Sudah, Guru.” Yao Chen menyahut sambil mengangguk.Kepala Ximen Hugeng mengangguk-angguk.Tak berapa lama, Yao Chen kembali naik ke arena dan menyeru, “Yao Chen dari Sekte Bilah Langit menantang Su Tingnam dari Sekte Mat

    Huling Na-update : 2024-04-19
  • Pendekar Tanpa Wajah   121 - Terdesak dan Putus Asa

    “Hmph!” Yao Chen bergumam keras sembari memukulkan cambuknya ke arah Su Tingnam.Dikarenakan kejutan keluarnya cambuk di tangan Yao Chen, menyebabkan perhatian Su Tingnam terganggu sejenak.“Hah?!” Su Tingnam menyeru.Ini mengakibatkan Su Tingnam harus lekas menghindari pukulan cambuk itu. Maka pedang esnya lekas memblokir energi dari cambuk.“Hmph!” Yao Chen menggunakan kesempatan untuk menusukkan pedangnya dan itu lekas ditahan Su Tingnam.Namun, dengan cepat Yao Chen mengganti dengan serangan menggunakan cambuknya sehingga Su Tingnam harus lekas mengalihkan fokus ke cambuk.Yao Chen terus mengkolaborasikan serangan pedangnya dengan cambuk agar Su Tingnam kewalahan. Dengan ini, dia menjadi tau bahwa lawannya tidak memiliki senjata lainnya kecuali pedang es saja.Di antara penonton, ada yang berteriak, “Hei, kau bocah topeng tengik! Kau curang! Kenapa menyerang Tuan Muda Su dengan dua senjata?!”Sudah jelas dia pengikut Su Tingnam. Segera saja teriakannya diikuti makian empat musuh l

    Huling Na-update : 2024-04-20
  • Pendekar Tanpa Wajah   122 - Berpotensi Memicu Peperangan

    “Du Buiheng, lekas buka formasinya!” Sima Honglian berseru sambil terbang ke arena.Tak hanya dia, di belakangnya menyusul semua guru pendamping Sekte Bilah Langit.“Jangan! Tidak bisa begitu!” Du Buiheng lekas menyeru untuk mencegah Sima Honglian kembali membuka paksa formasinya. “Kalau dibuka sekarang, hawa panas dan dingin dari dalam akan menyembur keluar dan bisa melukai banyak murid di sini!”Sima Honglian dan yang lainnya tertegun. Mereka tidak memperkirakan itu karena hanya terfokus pada keselamatan Yao Chen saja.“Kalian, sebaiknya tenang dan bersabar.” Salah satu tetua Sekte Matahari Merah terbang mendekat ke mereka. “Tak boleh gegabah asal membuka formasi. Taruhannya adalah nyawa para murid dari berbagai sekte. Kalian tak ingin dianggap pendosa, bukan?”Sima Honglian mendelik marah mendengar ucapan tetua itu.“Tapi murid kami di dalam sana mengalami ketidakadilan!” Sima Honglian sudah kehilangan kesabarannya.“Apakah ini tujuan Sekte Matahari Merah menggunakan formasi? Untuk

    Huling Na-update : 2024-04-21

Pinakabagong kabanata

  • Pendekar Tanpa Wajah   582 - Raja Iblis Cantik

    Asap darah belum sepenuhnya hilang ketika Mo Gu — Raja Iblis berkepala botak — akhirnya menyadari bahwa kakaknya, Raja Iblis Mo Yang, benar-benar telah dibakar habis oleh api mengerikan milik Yao Chen.“K-Kau ... KAU MEMBUNUH KAKAKKU!!!” raungnya, suara parau, gemetar antara amarah dan ketakutan.Wajahnya pucat, matanya liar menatap jasad hangus yang tak lagi menyerupai makhluk hidup.“Tidak! Ini belum waktunya! Aku harus pergi dari sini! Aku harus membalasnya suatu hari nanti!”Tanpa ragu, Mo Gu menghantam tanah dengan teknik iblis pelarian, membelah udara dan membuka celah dimensi.Namun suara dari belakang membuat darahnya membeku."Kamu pikir bisa seenaknya muncul dan kabur di hadapanku?"Langkah kaki bergema, disusul aura iblis menyelimuti tanah seperti malam menelan siang."Dasar anjing busuk!" bentak Yao Chen.Tubuhnya masih dalam Mode Asura Neraka, namun kini tampak goyah. Asap hitam mengepul dari punggungnya, darah mengalir deras dari hidung dan telinganya.Tubuh Tingkat 8-ny

  • Pendekar Tanpa Wajah   581 - Dua Raja Iblis

    “Bocah cari mati!” teriak salah salah satu Raja Iblis bernama Mo Yang. sambil dia membuat segel tangan dan memunculkan anak buahnya dari ruang hampa yang dia robek.Segera anak buah itu beterbangan ke arah Yao Chen dan Putri Suci.“Biarkan saya yang meladeni mereka, Putra Suci.” teguh Putri Suci sambil memunculkan pedang esnya. “Anda fokus saja pada raja iblisnya.”Maka, Putri Suci mulai membantai belasan demi belasan anak buah Raja Iblis yang menyerbu ke arahnya.Langit mendadak bergetar ketika dua Raja Iblis melesat turun seperti meteor gelap, menghantam tanah dan menciptakan kawah selebar dua puluh zhang. Angin menghantam deras ke segala arah, menyapu pepohonan, meretakkan bebatuan, dan menghentikan napas sejenak.“Humph!” Raja Iblis Mo Yang berjubah ungu kelam, membawa trisula hitam yang tampak seperti ditempa dari tulang naga iblis.Dia turun seperti dewa kematian, menyisakan jejak badai hitam dan awan berdarah.“Lihat bagaimana kami berurusan denganmu, bocah keras kepala!” Satun

  • Pendekar Tanpa Wajah   580 - Kejam Tapi Layak

    “Mu Hailan keparat!” geram Yao Chen.“Ha ha ha! Kenapa, bocah? Aku akan menangkapmu dan akan kuserahkan ke Kaisar Iblis Langit.” Kini terang sudah apa tujuan Mu Hailan menggiring Yao Chen ke tempat itu. “Aku yakin Kaisar Iblis Langit akan memberiku banyak kebaikan. Sedangkan Putri Suci, kita bisa menikmati waktu sebaik mungkin nantinya.”Wajah mesum menjijikkan Mu Hailan tidak ditahan-tahan ketika menatap Putri Suci.Yao Chen melangkah maju, suaranya pelan tapi tajam seperti pedang. “Berani kau menyentuh dia dan aku akan memastikan kau kehilangan semua keinginanmu — termasuk lidah dan nyawa.”Mu Hailan tertawa gila sebelum dia mengangkat tangannya, berseru ke delapan kawannya. “HANCURKAN MEREKA!”Para pembunuh darah langsung menyerang. Serangan udara dan teknik darah meluncur seperti badai merah. Formasi pengepungan mematikan pun menyala di bawah kaki mereka.Tapi Yao Chen tiba-tiba menghilang.SRAK!Dua dari delapan penyerang langsung terpental, tubuh mereka hangus terbakar.BRRZZT!!

  • Pendekar Tanpa Wajah   579 - Jejak Palsu dan Gairah Pendendam

    “Aku akan bicara! Aku akan bicara!” Mu Hailan menggigil.Dia sama sekali tidak menyangka seseorang yang masih berada di Tingkat 8 bisa menindasnya, bahkan mengaktifkan tubuh Asura yang mendominasi.Mu Hailan merupakan murid Sekt Istana Dewa yang kurang berkemampuan. Karena kerap mendapatkan penindasan dari teman dan seniornya, maka dia gelap mata dan mempelajari Teknik Kultivasi Sihir Darah yang cukup terlarang dan berbahaya.Itulah kenapa dia diusir dari Tanah Suci setelah ketahuan. Ini yang mengakibatkan kebenciannya terhadap Tanah Suci semakin berkali lipat.Saat dia mengetahui keruntuhan Tanah Suci, dia adalah orang yang tertawa paling awal.“Yang menyerang Tanah Suci ... memang Kaisar Iblis Langit! Tapi dia tidak sendirian!” serunya ketakutan. “Ada ... ada Tiga Raja Iblis lain bersamanya! Mereka mencari sesuatu — sesuatu yang hanya bisa dibuka oleh garis keturunan keluarga Gongsun.”Kini dia tidak bisa meremehkan Yao Chen. Meski kekuatannya telah ditingkatkan sampai di tahap yang

  • Pendekar Tanpa Wajah   578 - Reruntuhan Kota Hitam — Bayangan Sihir Darah

    “Di mana dia sekarang?”Yao Chen berdiri, api perlahan menyala di matanya.Bo Qian ragu-ragu. “Desas-desus terakhir ... dia terlihat di reruntuhan Kota Hitam — perbatasan gurun dan rawa kematian.”Yao Chen mengangguk. Langkahnya terasa lebih berat, tapi niatnya lebih kuat dari sebelumnya.“Aku akan ke sana,” ucapnya. “Aku akan menemukan kebenaran. Dan aku akan membuat Kaisar Iblis Langit berlutut ... di bawah pedangku!”Langit kota Oasis Besar mulai berubah jingga. Angin gurun kembali berdesir ... menyambut perjalanan baru yang jauh lebih berbahaya.“Anda yakin hendak ke sana?” tanya Putri Suci.Ada pijar cemas dalam matanya.Yao Chen mengangguk yakin. “Aku harus mendapatkan informasi sebanyak mungkin.”Malam mulai turun ketika Yao Chen dan Putri Suci tiba di tepi Kota Hitam — sebuah kota mati, penuh reruntuhan dan aura kematian yang begitu kental.Dinding runtuh, menara patah, dan batu-batu hitam berserakan seperti kuburan raksasa.“Berhati-hatilah, Putra Suci,” bisik Putri Suci, mer

  • Pendekar Tanpa Wajah   577 - Mencari Informasi di Kota Oasis Besar

    “Aku yakin mereka baik-baik saja, Putra Suci.” Suara lembut Putri Suci mengalun. “Mereka wanita kuat dan cerdas, takkan terjadi hal buruk pada mereka. Anda bisa tenang.”Yao Chen tau Putri Suci hanya sedang menghiburnya agar dia tenang. Dia mengangguk dan berharap dua istri lainnya benar-benar dalam situasi yang baik.Mentari gurun menyinari hamparan emas yang tiada berujung. Kafilah bergerak perlahan di tengah suhu yang menyengat, roda-roda kayu berderit, dan langkah unta roh membentuk irama lelah yang konsisten.Di atas sebuah kereta utama, Yao Chen duduk bersila dengan mata terpejam, namun aura yang keluar dari tubuhnya masih belum stabil.Di sampingnya, Putri Suci duduk dalam diam, sesekali melirik Yao Chen dengan rasa prihatin.‘Semenjak mendengar tentang kehancuran Tanah Suci Istana Dewa, Putra Suci berubah. Tatapannya semakin dalam, ucapannya lebih hemat, dan energi spiritual dalam tubuhnya... semakin ganas. Seolah setiap helaan nafasnya menyimpan ledakan kemarahan yang terbung

  • Pendekar Tanpa Wajah   576 - Dendam Baru

    “Pu-Putra Suci?” Salah satu dari rombongan caravan itu terkesiap. Matanya membelalak, seakan tak percaya dengan apa yang didengarnya. “Apakah kalian ... berasal dari sekte besar?”Suasana sekitar mendadak sunyi. Hanya desiran angin gurun yang terdengar, membawa debu dan serpihan pertempuran.Sementara itu, sisa-sisa gerombolan perampok gurun yang menyaksikan jatuhnya Jin Ying Shi Yao langsung ketakutan.Tanpa komando, mereka melarikan diri, seperti anjing liar yang baru kehilangan induknya.Yao Chen menarik napas berat. Dia tau, menyembunyikan identitas lebih lama hanya akan menimbulkan lebih banyak kecurigaan.Dengan suara parau namun tegas, dia berkata, “Aku Gongsun YiChen ... Putra Suci dari Tanah Suci Istana Dewa.” Tak lupa dia menangkupkan salam sojanya.“Wuaaahhh!”Seakan badai kecil meledak di antara kerumunan caravan.“Apa?!”“Tidak mungkin! Bukankah Tanah Suci Istana Dewa sudah—”“Tunggu, bukankah seluruh Tanah Suci itu dihancurkan beberapa bulan lalu?!”Bisik-bisik panik ber

  • Pendekar Tanpa Wajah   575 - Aku Belum Selesai!

    “Manusia sombong!” teriak Jin Ying Shi Yao.DUARRR!!Benturan kembali terjadi. Jin Ying Shi Yao menerjang seperti meteor, cakarnya membelah ruang, memancarkan gelombang energi hitam keunguan yang brutal.Yao Chen melompat menghindar, mengerahkan Teknik Langkah Hantu dan hukum ruang seoptimal mungkin, menciptakan jejak ilusi di belakangnya untuk mengecoh lawan.CRASSSHH!!Tanah tempat Yao Chen berdiri sebelumnya meledak, membentuk kawah besar. Batu-batu beterbangan, badai pasir kembali mengamuk liar.Jin Ying Shi Yao tak memberi jeda. Dia mengaum keras, lalu menghantamkan kedua cakarnya bersamaan, menciptakan dua gelombang energi berbentuk singa hitam raksasa yang melesat mengejar Yao Chen dari dua arah."Mengerikan!" gumam Yao Chen. Namun dia tak gentar.Dengan pedang merah di tangan, Yao Chen meluncur maju, tubuhnya dikelilingi api, petir, tanah, angin, dan air sekaligus.Dia berputar di udara, menciptakan pusaran lima elemen untuk menahan serangan itu.BRAKKK!Gelombang energi berta

  • Pendekar Tanpa Wajah   574 - Panglima Gurun Jin Ying Shi Yao

    “Ayo!” seru Yao Chen sambil mempersiapkan serangannya.Suasana berubah mencekam. Jin Ying Shi Yao, si Panglima Gurun, mengepakan sayap elang raksasanya, membuat badai pasir mengamuk di sekitar mereka.Tubuhnya yang kekar, kepala singanya yang ganas, dan mata kuning menyala itu benar-benar memancarkan aura buas.Yao Chen mengencangkan cengkeraman pada pedang merahnya, napasnya berat."Dia ... tingkat 14 awal!" desis Yao Chen dalam hati. "Bahkan lebih kuat dari banyak tetua sekte!"BUUUMM!Jin Ying Shi Yao menerjang, cakarnya mengoyak udara, mengarah ke dada Yao Chen. Kecepatan dan kekuatannya membuat tanah bergetar.CLANG!Yao Chen menangkis, namun terpental mundur sejauh belasan langkah. Tanah di sekitarnya retak, debu berhamburan."Anak kecil! Berani menghalangi Panglima Gurun?!" Jin Ying Shi Yao meraung. Suaranya bergemuruh seperti guruh di tengah badai.Yao Chen mengertakkan gigi. Darah dalam tubuhnya bergolak. Tanpa ragu, dia mengerahkan lima elemen sekaligus — Api, Air, Tanah, An

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status