Share

Serangan Pamungkas Sang Kilat Putih

Pedang Agnesura meleleh menjadi kobaran api padat yang membentuk sebuah bentuk pedang. Jubah dari Brahma Angkara pun telah berubah menjadi jubah api Agneyasa. Rambut dan alis dari Brahma Angkara pun telah menjadi kobaran api yang membara. Kedua matanya terlihat menatap tajam Aji Sangkala dengan warna merah tua.

"Aku bisa bertarung denganmu." Asura mengkhawatirkan diri temannya.

"Tidak perlu. Bila kau telah mendapatkan semua kekuatanmu, aku akan kembali dan kita akan bertarung bersama lagi. Namun kali ini, biarkan aku mengajari para iblis dan manusia yang bersekutu dengannya. Mereka harus tahu siapa lawan mereka dan apa yang menunggu mereka di depan nanti. Aku akan bangkit lagi di dunia ini sebagai Arya Santanu. Dan aku tidak akan segan meluluhlantakkan singgasana Aji Kala Karna." Aji Sangkala berdiri dan bersiap untuk menyerang.

"Kau dan aku memang sama-sama keras kepala. Aku meminta maaf karena belum bisa ikut serta berjuang denganmu. Dan… aku minta maaf karena kejadian seratus tahun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status