Home / Fantasi / Pendekar Tangan Iblis / Serangan Pamungkas Sang Kilat Putih

Share

Serangan Pamungkas Sang Kilat Putih

Author: Mangata
last update Last Updated: 2022-12-08 09:48:28

Pedang Agnesura meleleh menjadi kobaran api padat yang membentuk sebuah bentuk pedang. Jubah dari Brahma Angkara pun telah berubah menjadi jubah api Agneyasa. Rambut dan alis dari Brahma Angkara pun telah menjadi kobaran api yang membara. Kedua matanya terlihat menatap tajam Aji Sangkala dengan warna merah tua.

"Aku bisa bertarung denganmu." Asura mengkhawatirkan diri temannya.

"Tidak perlu. Bila kau telah mendapatkan semua kekuatanmu, aku akan kembali dan kita akan bertarung bersama lagi. Namun kali ini, biarkan aku mengajari para iblis dan manusia yang bersekutu dengannya. Mereka harus tahu siapa lawan mereka dan apa yang menunggu mereka di depan nanti. Aku akan bangkit lagi di dunia ini sebagai Arya Santanu. Dan aku tidak akan segan meluluhlantakkan singgasana Aji Kala Karna." Aji Sangkala berdiri dan bersiap untuk menyerang.

"Kau dan aku memang sama-sama keras kepala. Aku meminta maaf karena belum bisa ikut serta berjuang denganmu. Dan… aku minta maaf karena kejadian seratus tahun
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pendekar Tangan Iblis    Kerajaan Air Di Lantai 2

    Aji Sangkala tidak langsung menghilang sepenuhnya. Ia menemui Ki Janggan Nayantaka yang berada di luar kastil. Senyumannya membuka mata Ki Janggan Nayantaka mengenai pengorbanan yang begitu besar. Aji Sangkala adalah manusia yang ditakdirkan mati di perang seratus tahun yang lalu, namun ia juga ditakdirkan untuk kembali dan diberi kesempatan untuk menuntaskan apa yang belum selesai."Seandainya Asura dan Arya Santanu tahu siapa kau yang sebenarnya, mungkin mereka akan lebih menghormatimu." Aji Sangkala menatap lembut Petapa tua itu."Aku menjadi sosok ini karena sudah keharusan. Memang terlihat membuang-buang waktu, bila aku mau, aku bisa mengakhiri semuanya dengan cepat, namun aku tidak akan melakukannya. Karena aku masih percaya dengan dirimu dan Asura." Ki Janggan Nayantaka tersenyum."Tolong jaga mereka berdua hingga aku kembali. Ki Janggan Nayantaka, kau tahu cara untuk membangkitkanku lagi, bukan?" Aji Sangkala langsung menodong caranya."Kita harus urus masalah di sini dahulu.

    Last Updated : 2022-12-09
  • Pendekar Tangan Iblis    Tumbuhnya Teratai Es

    Gelombang air yang menggulung sudah kembali tenang. Perlahan air itu turun dan menghilang setelah keluar melalui lubang-lubang pembuangan di sekitar sudut kanan dan kiri aula besar. Asura yang berubah menjadi seekor burung dan terbang ke arah pintu besi terlihat terkapar dengan perut terisi oleh air. Ia tergeletak tidak berdaya seperti seekor burung mati. "To–tolong… aku kembung…." Asura merasa perutnya penuh dengan air. Dewi Sari Kencana berhasil membuat kubah es pelindung untuk melindungi dirinya dan Arya Santanu. Bila ia terlibat sedikit saja, keduanya mungkin akan tenggelam dan tersapu gelombang besar itu. "Kau tidak apa-apa?" Dewi Sari Kencana terengah-engah. Tekanan gelombang besar itu membuat dirinya harus mengerahkan energi ekstra untuk memperkuat kubah pelindungnya."Em… aku baik-baik saja. Kau sendiri bagaimana?" Arya Santanu menatap wanita yang tengah berlutut menopang tubuhnya yang terlihat lemas dengan pedangnya."Aku baik

    Last Updated : 2022-12-10
  • Pendekar Tangan Iblis    Sang Pilar Udara

    "Hah?!" Larasati berteriak.Ia tidak bisa mendengar ucapan pria itu. Jarak di antara keduanya begitu jauh. "Aku bilang, selamat datang di altar pilar udara!" Jaka Bamantara berteriak."Maaf, aku belum bisa mendengarnya dengan baik! Bisa ucapkan lagi, tapi kali ini tolong lebih lantang!" Larasati kembali berteriak."Apa kau tuli?! Aku bilang, selamat datang! Ah, terserahlah!" Jaka Bamantara makan menjadi jengkel. Larasati yang merasa tidak enak, akhirnya menghampiri pria asing itu. Ia berjalan ke arahnya sambil melihat ukiran putih di setiap dinding dan pilar. "Maaf, tadi kau ngomong apa?" Larasati bertanya lagi."Lupakan! Aku sudah tidak ingin mengulang momen itu." Jaka Bamantara terlihat kesal."Oh, begitu. Hehehe… boleh tahu namanya?" Larasati sangat santai dalam bertanya, padahal yang ada di depannya adalah seorang musuh."Jaka Bamantara! Namamu siapa?!" Jaka Bamantara menjawabnya dengan ketus.

    Last Updated : 2022-12-11
  • Pendekar Tangan Iblis    Sang Pilar Udara Mengamuk

    Dengan cepat tombak petir merah menusuk dada Jaka Bamantara hingga menembus ke bagian punggungnya. Dewi Sari Kencana langsung mengayunkan pedang teratai es dan menebas kepalanya. Larasati mundur dan mengerahkan seluruh kelopak bunga cempaka putih untuk menyayat dan memotong tubuh Jaka Bamantara menjadi beberapa bagian.Mereka bertiga berhasil menghentikan pendekar lima pilar. Sang Pilar udara akhirnya tewas dalam keadaan mengenaskan. Pusaran angin yang semula bertiup sangat kencang pun menghilang. "Akhirnya selesai juga." Arya Santanu tersenyum dan menoleh ke arah dia wanita di sampingnya."Tinggal tersisa dua lagi, kita harus bergegas." Dewi Sari Kencana ingin memasukkan pedangnya ke sarung.Tiba-tiba sebuah serangan udara menggores wajahnya. Arya Santanu dan Larasati terkejut, mereka menoleh ke arah altar dan melihat Jaka Bamantara sedang duduk bersila. "Apa?! Ba–bagaimana mungkin?!" Arya Santanu terbelalak. Ia merasa tidak percaya.

    Last Updated : 2022-12-12
  • Pendekar Tangan Iblis    Api Neraka Melahap Udara

    Tubuh Dewi Sari Kencana yang tertusuk dan terluka langsung tergeletak di depan Ki Janggan Nayantaka. Kakek tua itu menggunakan teknik berpindah tempat miliknya. Asura juga membawa tubuh Larasati yang tergolek lemas akibat serangan puluhan jarum udara. Keduanya segera ditangani oleh Ki Janggan Nayantaka."Asura, bantu aku dengan energi alam milikmu. Kita harus menutup lukanya." Ki Janggan Nayantaka memohon."Apa? Kukira kau bisa sendiri. Tapi kumohon cepat, aku harus kembali dan membantu Arya Santanu." Asura harus bersabar untuk kembali ke dalam kastil. Ia berharap bila temannya tidak kenapa-kenapa."Aku mengerti. Lebih baik kita lakukan sekarang, aku takut mereka berdua kehabisan darah." Tangan Ki Janggan Nayantaka menyentuh dia kepala wanita itu. Energi murni dari alam berwarna putih terang menyinari kedua tubuh wanita itu. Asura membantu Petapa tua dengan ikut mengalirkan energi miliknya yang berwarna merah tua. Dua teknik pemulihan diri dilaku

    Last Updated : 2022-12-13
  • Pendekar Tangan Iblis    Rakhsasa & Api Suci

    Suparnaka memungut kembali kepala miliknya yang terjatuh di lantai. Ia meletakkannya kembali ke lehernya dan merajut kepalanya sendiri dengan menggunakan benang yang yang dari tangan kirinya. Ia sempat meletakkan gada Bajapala miliknya dahulu. Benang tersebut terbuat dari serat otot miliknya sendiri. Tidak butuh waktu lama baginya untuk menyatukan kembali kepalanya. Ketika semuanya selesai, giliran tenggorokan, darah dan daging yang menyatu kembali."Ia bisa menyatukan kembali anggota tubuhnya?" Asura tidak tahu bila Rakhsasa tersebut bisa melakukan hal itu."Apa kau terkejut? Mungkin, iya. Ada alasan kenapa aku tidak bisa mati meski seluruh tubuh dan dagingku tercabik-cabik. Ini adalah anugerah dari Dewa Yama, sang dewa kematian. Aku tidak akan bisa dibunuh oleh seluruh elemen dan oleh semua senjata. Aku akan bangkit berkali-kali lagi dan akan memburu yang ingin membunuhku." Suparnaka tersenyum sambil merentangkan kedua tangannya. Seakan ia ingin sombong dengan an

    Last Updated : 2022-12-14
  • Pendekar Tangan Iblis    Roh Wanita Tidak Dikenal

    "Apa maksudmu dengan ayah? Apa ia ayahmu?" Ki Janggan Nayantaka bertanya karena bingung dan begitu terkejut."Ia membuang aku dan ibuku. Ayahku membuang ibuku dan mengusirnya keluar dari Sundapura ketika aku berumur sepuluh tahun. Kami berdua hidup di gubuk tua dan berakhir dengan kematian ibuku karena penyakit aneh yang menyerangnya." Rangga Jaya menundukkan wajahnya. Ia teringat kembali dengan mendiang ibunya."Penyakit aneh? Penyakit seperti apa maksudmu?" Ki Janggan Nayantaka kembali bertanya."Seseorang yang memiliki kemampuan penyembuhan dan memiliki kesaktian mengatakan kepadaku tentang kebenaran dari penyakit itu. Ia bilang bahwa ada roh jahat yang merasuki tubuh ibuku dan menghisap semua saripati hidupnya. Dan orang yang melakukan semua itu adalah Raden Jaya Balangkara, ayahku sendiri." Rangga Jaya mengepalkan erat tangan kanannya. Amarah eindakam hatinya timbul."Sungguh biadab! Ia bukan ayahmu, ia adalah iblis! Menumbalkan istrinya send

    Last Updated : 2022-12-14
  • Pendekar Tangan Iblis    Arya Santanu Vs Rangga Jaya 

    "Sangat menyusahkan! Ingin sekali aku segera menebas kepala orang itu!" Dewi Sari Kencana menunjuk ke arah Raden Jaya Balangkara. "Sebaiknya kita masuk sekarang. Tidak ada Buto dan para roh jahat lagi. Kita bisa memasuki kediaman Raden Jaya Balangkara dengan mudah saat ini." Rangga Jaya coba memberi saran. "Aku setuju dengannya." Dewi Sari Kencana menoleh ke Ki Janggan Nayantaka dan Larasati. "Aku ikut saja, bagaimana menurutmu, Ki Janggan Nayantaka?" Larasati bertanya. "Heuh… baiklah! Cepat kita masuk!" Ki Janggan Nayantaka akhirnya setuju. Rangga Jaya memandu mereka bertiga untuk melewati gerbang utama kediaman rumah Raden Jaya Balangkara. Anehnya tabir pelindung hitam yang menyelimuti rumah tersebut begitu mudah dilewati oleh Rangga Jaya yang merupakan manusia biasa. Melihat hal itu, Ki Janggan Nayantaka yang segera ingin masuk langsung menghentikan langkah dua wanita di belakangnya. Ia merasa ada yang aneh dari gelagat Rangga Jaya. Bagaimana mungkin manusia biasa bisa melewa

    Last Updated : 2022-12-15

Latest chapter

  • Pendekar Tangan Iblis    Maharaja Nuswantara; Sang Tanpa Mahkota

    Benteng besar perak dan semua penduduk, pasukan serta raja Swarnabhumi yang terhapus oleh jarum waktu milik Indrajit Maghanada telah kembali hidup. Mereka semua saling melihat satu sama lain dengan tatapan bingung."Raja? A–apa yang terjadi? Kenapa kita semua kembali hidup?" Tanya seorang prajurit."Arya Santanu, apa ini perbuatanmu?" Raja Swarnabhumi masih sangat bingung.Yang Maha Kuasa telah mengembalikan orang-orang itu, namun ia tidak bisa mengembalikan mereka yang tewas sebelum Indrajit Maghanada menggunakan teknik ruang dan waktunya. Beberapa daerah yang hancur oleh sepuluh Rakshasa Buto juga kembali pulih. Namun tidak dengan orang-orangnya yang tewas akibat kejadian itu. Dewi Sari Kencana dan Larasati juga tidak bisa dihidupkan kembali karena mereka tewas sebelum Indrajit Maghanada menggunakan elemen waktu.Yang Maha Kuasa memisahkan dirinya dari tubuh Arya Santanu. Pemuda itu kembali mendapatkan dirinya dan berubah menjadi Arya

  • Pendekar Tangan Iblis    Yang Maha Kuasa Mengamuk!

    "Menakjubkan! Akhirnya kau datang juga!" Indrajit Maghanada sangat menunggu kehadiran Yang Maha Kuasa."Ada apa? Kau terlihat senang sekali dengan kehadiranku? Yang Maha Kuasa merasa Indrajit aneh."Aku akhirnya bisa membunuh-Mu! Aku bisa menjadi Yang Maha Kuasa dan menduduki takhta tertinggi dari seluruh penciptaan!" Indrajit Maghanada menjadi begitu bersemangat."Tunggu sebentar, kambing gila! Kau berpikir bisa mengkudeta diriku?" Yang Maha Kuasa merasa pikiran makhluk kotor satu ini sudah tidak bisa dibersihkan.Indrajit Maghanada mencengkeram tubuh Yang Maha Kuasa dengan elemen ruang dan membuatnya tidak berdaya melawan gravitasi super kuat yang mengekang tubuh Dzat nomor satu di multisemesta itu. "Aku adalah pengendali ruang dan waktu. Aku yang lebih pantas memimpin multisemesta dan para dunia bawah dan dunia para dewa!" Indrajit Maghanada mengulurkan tangan kirinya ke depan. Dari telapak tangannya, ia menciptakan sebuah j

  • Pendekar Tangan Iblis    Iblis Terkuat Penguasa Ruang & Waktu

    Kedua mata Indrajit Maghanada mengeluarkan cahaya hijau terang. Iblis itu terus berteriak sangat keras hingga membuka ribuan portal dimensi ruang dan waktu di sekitarnya. Ribuan varian atau wujud diri dari Indrajit Maghanada dari berbagai dimensi waktu dan alam semesta berkumpul di sekitar Arya Santanu."Apa yang terjadi? Kenapa banyak sekali Indrajit Maghanada?" Arya Santanu terkejut akan kemunculan mereka."Sudah kubilang, aku tidak akan mati!" Indrajit Maghanada meminta kepada para dirinya yang lain untuk menyumbangkan jiwa mereka.Satu per satu, para Indrajit itu melebur dirinya dan memberikan jiwa serta kekuatannya kepada Indrajit Maghanada yang sedang dicekik oleh Arya Santanu. Kekuatan besar mengalir deras secara terus-menerus ketika para Indrajit lainnya mulai menyatu dengan Indrajit gila itu. Cengkeraman tangan dari Arya Santanu semakin melemah, tubuh dari Indrajit menjadi lebih tinggi dan lebih besar dari sebelumnya.

  • Pendekar Tangan Iblis    Kembalinya Sang Pendekar Tangan Iblis

    Hati Arya Santanu seperti baru disiram oleh air sejuk. Ia tertegun untuk sesaat dan menundukkan kepalanya sambil tersenyum kecil. Untuk sesaat dirinya seakan hanyut dalam sebuah penantian panjang yang akhirnya telah ia temukan jawabannya. "Kau…?" Arya Santanu menatap Ki Janggan Nayantaka."Akhirnya kau tersenyum. Bagaimana bila kita berpindah tempat," ucap Ki Janggan Nayantaka. Ia menjentikkan jarinya.SNAP!!!Dalam sekejap keduanya berpindah ke tempat yang lebih terang dan seluruhnya hanyalah berwarna putih. Ki Janggan Nayantaka merubah kembali wujudnya ke dalam bentuk cahaya terang. "Maaf, aku tidak mengenalimu sama sekali," ucap Arya Santanu."Aku tidak apa-apa. Yang terpenting orang yang telah melupakan-Ku tidaklah melupakan dirinya. Banyak dari mereka yang kehilangan arah setelah melupakan-Ku, lalu perlahan mereka juga melupakan diri mereka sendiri. Bukankah itu adalah hal yang mengerikan?" Yang Maha Kuasa akhirnya menunju

  • Pendekar Tangan Iblis    Amukan Iblis Baru; Arya Santanu

    Arya Santanu tidak membalas perkataan dari Indrajit Maghanada. Ketika asal hitam mengepul keluar dari mulutnya, ia seakan telah menghilang dari tubuhnya dan tinggal hanya tersisa sebuah cangkang kosong saja. Rasa sakit dari masa lalu pun hadir kembali. Adik tercintanya yang tewas di desanya membuat ia mengenang genangan darah dari tubuh anak kecil yang telah hidup bersama dirinya, meski pun ia hanyalah saudara tirinya. Lalu rasa sakit lainnya ketika ia harus menguburkan teman yang ia temui diperjalanan membuat dirinya semakin tersudut di ujung ruangan. Larasati tidak sepantasnya mati dengan cara seperti itu. Arya Santanu merasa bersalah atas perginya wanita itu. "Aku tidak bisa menerima kematian lagi…." Arya Santanu bergelut dengan pikiran negatifnya di sudut terdalam alam bawah sadarnya. "Dewi Sari Kencana, Asura, Ki Janggan Nayantaka, dua adikku yang tercinta, Larasati, ayah… dan ibu." Arya Santanu terus memikirkan semua orang-orang itu. Pik

  • Pendekar Tangan Iblis    Bangkitnya Sisi Gelap Arya Santanu

    "Sangat disayangkan, tapi kali ini aku akan menang," ucap Indrajit Maghanada sambil tersenyum kecil. "Terserah kau saja!" Arya Santanu waspada dengan apa yang akan dilakukan oleh iblis itu.Indrajit Maghanada bergerak dengan menarik ruang dan waktu ke dirinya. Dengan begitu, ia bisa muncul di hadapan Arya Santanu dan menyentil dahi pemuda itu dengan segenap kekuatan yang ia miliki.PLAK!!!Alhasil, Arya Santanu terlempar ke belakang hingga menghantam permukaan tanah berkali-kali. Ia terhempas sangat jauh hingga menghantam tebing tempat Aji Sangkala bangkit. Arya Santanu tidak bisa menjaga keseimbangan tubuhnya untuk menahan atau menghentikan laju tubuhnya. Ia seperti terseret oleh arus udara dan tidak bisa melawan energi besar dari sentilan tangan Indrajit Maghanada."Bagaimana? Inilah kekuatanku yang asli. Begitu tak terbatas!" Indrajit Maghanada muncul kembali di hadapan Arya Santanu."Yah, sentilanmu sangat menyakit

  • Pendekar Tangan Iblis    Evolusi Terkuat Milik Indrajit

    "Kita harus melakukan sesuatu dengan bola energi itu!" Ucap Asura."Bila kita melawannya dengan kekuatan, ledakan besar dari bola energi itu bisa meluluhlantakkan seluruh daratan Swarnadwipa," ujar Aji Sangkala."Lalu apa yang harus kita lakukan?" Arya Santanu membidik bola energi itu menggunakan panah petir hitam miliknya. "Lemparkan bola itu ke angkasa!" Aji Sangkala memiliki ide bagus."Aku mengerti," jawab Arya Santanu.Ia segera mengubah panah petir hitam menjadi panah cahaya. Arya Santanu menembakkan satu anak panah ke arah langit, lalu ia menembakkan satu anak panah lagi ke arah bola energi tersebut. WUSH!!!Ketika bola energi para Rakshasa Buto menghantam panah cahaya milik Arya Santanu, bola energi menghilang dan berpindah ke tempat panah cahaya yang melesak ke angkasa berada. Bola energi tersebut dipindahkan Arya Santanu ke angkasa untuk menghindari dampak ledakan yang sungguh luar biasa. Dan bebera

  • Pendekar Tangan Iblis    Pertarungan Tingkat Dewa

    Sepuluh persen kekuatannya meningkat secara drastis. Energi tersebut meluap dan terlihat seperti sebuah selubung asap putih di sekitar tubuh Arya Santanu. Namun yang paling jelas dirasakan adalah udara dan permukaan tanah disekitar dirinya yang seakan terangkat dan terus mengalirkan angin lembut.Arya Santanu melipat keempat jari kanannya dan hanya membiarkan satu jari telunjuk saja yang menunjuk. Ia memusatkan energi cahaya yang begitu besar di satu jari tersebut. "Hancurlah!" Arya Santanu berpindah tempat dengan sangat cepat. Ia langsung mengayunkan telunjuk kanannya ke arah dada kanan Indrajit Maghanada. WUSH!!!DUUUM!!!DUUUAR!!!BRUUUAR!!!Serangan tersebut menembakkan sebuah energi besar yang terlempar dari satu jari Arya Santanu ke arah depan. Seketika permukaan tanah terbelah dan menggulung menjadi dua bagian. Tercipta sebuah kawah besar seperti aliran sungai yang panjangnya mencapai sepuluh kilometer

  • Pendekar Tangan Iblis    Kekuatan Penguasa Dimensi Peralihan

    Dengan cepat rantai-rantai tersebut menarik jiwa milik Arya Santanu dan membaginya menjadi ratusan buah. Seluruh jiwa Arya Santanu tersebut ditarik paksa menuju ke dalam cermin dimensi dan disegel sepenuhnya. "Bagaimana rasanya mati dengan cara jiwamu dimutilasi hingga ratusan bagian!" HAHAHAHA!!!Indrajit Hitam tertawa sangat keras ketika melihat tubuh dari Arya Santanu perlahan menjadi lapuk dan membusuk. Pemuda itu sudah tidak bergerak. Ia mati sepenuhnya. "Apa ia sudah mati?" Tanya Indrajit Putih."Tentu saja! Aku pastikan ia mati dan tidak akan berkoar lagi!" Indrajit Hitam merasa senang dengan rencana itu. Sayangnya, ia yang menguasai dunia peralihan tidak bisa dibunuh dengan mudahnya. "Kau mungkin belum kuberitahu tentang apa itu dimensi peralihan. Maaf, itu salahku." Tiba-tiba Arya Santanu kembali muncul di belakang kedua Indrajit tersebut. Ia kembali dari kematian, atau lebih tepatnya melakukan trik kotor u

DMCA.com Protection Status