Share

Di Kepung

Penulis: Cici aremanita
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-24 20:16:23

Chen yang berlari tanpa henti merasa kelelahan memutuskan beristirahat sejenak, Chen berpikir dirinya sudah berlari cukup jauh dan sekelompak orang tadi tidak mungkin mengejarnya.

Chen bersandar beristirahat di bawah pohon besar sambil mengelus anak serigalanya, sama seperti dirinya anak serigala itu tidak memiliki siapapun saat ini.

"Kasihan kamu masih kecil sudah tidak memiliki orang tua, mulai sekarang anggap saja aku seperti keluarga mu," ucap Chen.

Serigala kecil itu tiba tiba menatap Chen dengan wajah penuh kesedihan, serigala yang masih menatap Chen langsung menjilati tangannya.

"Tidak perlu bersedih sekarang kamu adalah keluarga ku kita akan menjadi kuat bersama dan membalas mereka yang sudah menghancurkan kehidupan kita," ucap Chen yang langsung berdiri dengan semangat.

Chen yang mengelus bulu halus anak serigala tiba-tiba terpikirkan sesuatu, anak serigala kecil yang ada di pangkuannya saat ini masih belum memiliki nama, sebagai keluarga baru dirinya harus memberik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pendekar Spirit Naga   Ketua Perguruan Tanah Darah

    Chen sama sekali tidak mengerti Bagaimana bisa matanya tiba-tiba terasa sangat sakit seperti itu, padahal matanya baik-baik saja setelah cahaya masuk ke matanya rasa sakit seperti diserang ribuan serangga tidak bisa ditahan oleh Chen.Melihat lawannya yang tidak jadi mengeluarkan susunan pembantai Chen hanya menggelengkan kepalanya, Chen mengira mereka tidak jadi melakukan susunan pembantaian karena kasihan padanya yang kesakitan."Mata iblis," ucap Mon."Apa itu mata iblis?" sahut Chen."Mata iblis itu jurus," ucap Mon."Tapi bukankah aku tidak mempelajari jurus apapun akhir-akhir ini, dan tadi aku hanya beristirahat saja," sahut Chen."Anggap saja kamu sedang beruntung," sahut Mon."Tapi sekarang kamu akan dalam masalah besar, wanita yang kamu buat hampir mati tadi salah satu anak emas perguruan Tanah Darah," ucap Mon."Semua sudah terlanjur, lagian mereka duluan yang menyerang ku," sahut Chen dengan santai.Setelah pulang keenam murid perguruan Tanah Darah mendapatkan hukuman karen

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-25
  • Pendekar Spirit Naga   Wanita Licik

    Chen memperhatikan gerbang besar bertuliskan Perguruan Tanah Darah, karena dirinya berasal dari mas depan Chen merasa kebingungan kenapa nama-nama perguruan berbeda dengan nama perguruan biasa yang ada di dunianya.Melihat Chen yang tiba-tiba menghentikan langkahnya pria tua mengira Chen masih ragu, Pria tua benar-benar tidak berniat menyakiti Chen karena memang tulus mengundang ke perguruannya."Tenang saja kami tidak akan mencelakai mu," ucap pria tua menepuk pundak Chen.Chen melangkah masuk ke dalam perguruan Tanah Darah dan memperhatikan sekitarnya, dua perguruan yang sudah dimasukinya tidak memiliki perbedaan semua hanya melatih kekuatan bela diri."Ambil ini," ucap pria tua memberikan baju salah satu muridnya ke Chen yang bajunya sobek.Chen mengambil baju pemberian pria tua dan langsung memakainya, tentu saja dirinya tidak akan mengucapkan terima kasih karena saat ini dirinya belum tahu Apa rencana pria tua itu.Len yang memperhatikan Chen merasa sangat kesal dan semakin membe

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-26
  • Pendekar Spirit Naga   Siluman

    Chi menghentikan langkahnya setelah jauh meninggalkan perguruan tanah darah, Chi membaringkan tubuh Chen yang terlihat sangat lemas, Chen yang masih bisa bergerak perlahan mengambil pil penyembuh yang diberikan ketua Xu Lin sebelum dirinya pergi.Setelah menelan pil Chen kembali beristirahat, Chen yang duduk bersandar langsung perlahan menutup matanya.Tidak tahu sudah berapa lama dirinya tertidur Chen kembali membuka matanya, Chen menatap langit yang sudah gelap."Tuan, bagaimana keadaanmu?" tanya Chi."Aku sudah jauh lebih baik," ucap Chen."Kamu ternyata bisa bicara, kenapa tidak bicara dari awal?" tanya Chen."Maaf tuan Chi tidak bermaksud menyembunyikan sesuatu dari tuan, aku hanya berjaga jaga," sahut Chi."Itu bagus, waspada memang diperlukan," ucap Chen."Tuan sangat baik pada ku, Chi berjanji tidak akan menyembunyikan apapun lagi," sahut Chi."Tidak perlu sampai seperti itu, aku sendiri manusia yang mungkin melakukan kesalahan, jadi kamu harus tetap berjaga-jaga walau itu pad

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-27
  • Pendekar Spirit Naga   Dipermainkan

    Chen yang kehilangan kesadarannya berusaha Di sadarkan oleh Mon, Mon terus berulang kali memanggil namanya dan memintanya tetap sadar, jika Chen terus kehilangan kesadarannya bisa saja dirinya tidak akan kembali menjadi dirinya sendiri selamanya."Haaah, bagaimana cara menyadarkan nya," ucap Mon yang sudah menyerah."Tuan, aku baik baik saja."Mendengar Chi yang berbicara walau dengan suara lirih Chen masih bisa mendengarnya, Chen melepaskan tangannya dari ekor sang siluman dan kembali ke arah Chi."Chi, kamu terluka," ucap Chen yang terlihat sangat panik."Hanya luka kecil, tuan tidak perlu sampai seperti itu," sahut Chi.Siluman ular bisa melihat kalau Chen sangat tulus menyayangi serigala kecil miliknya, siluman ular menjadi yakin kalau Chen bukan salah satu dari manusia serakah yang ingin mengambil telur spiritual miliknya."Berikan ini, ini bisa menyembuhkannya, sepertinya aku salah karena menganggap semua manusia sama," ucap siluman ular.Chen menatap tajam siluman ular yang be

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-28
  • Pendekar Spirit Naga   Wanita Tua

    Chen masih memperhatikan sekelilingnya, Chen ingin tahu siapa sebenarnya orang yang mempermainkannya, kenapa sampai saat ini orang itu tidak mau menampakkan diri walau dirinya tahu orang itu berada di sekitarnya."Aku sudah mengatakannya aku tahu kamu ada di sekitar sini, cepat kembalikan milikku aku akan meminta maaf karena menggunakan tempatmu," ucap Chen."Aku melakukannya bukan karena kamu menggunakan tempatku," ucap wanita tua"Sebenarnya kamu siapa? Kenapa mengambil milikku," tanya Chen merasa penasaran."Aku hanya pemilik rumah yang saat ini kamu gunakan tanpa izin, aku hanya sedang mengerjaimu saja karena saat ini tidak ada kerjaan," ucap wanita tua."Kalau begitu di mana pedang dan serigala ku? Aku tidak mengatakannya Aku meminta maaf karena menggunakan rumahmu tapi aku tidak suka orang lain menyentuh milik ku," sahut Chen."Kamu tenang saja pedang dan serigala mu ada pada ku nanti pasti akan ku kembalikan pada mu," sahut wanita tua itu."Kenapa harus nanti?" tanya Chen."Ten

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-30
  • Pendekar Spirit Naga   Menara Cahaya

    Chen kembali melanjutkan perjalanannya yang masih belum tahu harus ke mana, Mon dan Chi walau sudah ada di tangannya saat ini masih tidak ada yang berbicara, Chi bahkan tertidur sangat pulas di gendongannya.Setelah dua hari perjalanan Chen terdiam di tengah jalan, Chen menatap dua menara besar yang terlihat masih sangat jauh, Chen penasaran apa sebenarnya dua menara itu dan kenapa menara didirikan berdampingan."Menara itu menara cahaya dan menara api," ucap Mon yang berdiri di samping Ashu."Ahhhh, kamu akhirnya bangun juga," sahut Chen."Sebenarnya apa yang terjadi?" Tanya Mon."Kalian disembunyikan oleh wanita tua aneh, dia meminta ku menurutinya jika ingin kalian kembali," ucap Chen yang masih merasa kesal."Memangnya apa yang dimintanya?" Tanya Mon."Hanya memasang kuda-kuda, dan memukul pohon sepuluh ribu kali," ucap Chen."Pantas saja aku melihat ada yang berbeda dari mu," sahut Mon."Memangnya apa yang berbeda?" Tanya Chen."Nanti kamu juga akan mengetahuinya, menara yang ka

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-31
  • Pendekar Spirit Naga   Tingkat Dua

    Chen yang baru keluar dari dalam ruangan melihat pria yang sebelumnya mengantarnya, pria itu tersenyum melihatnya yang baru saja keluar dari dalam ruangan."Selamat karena sudah berhasil, kamu sudah bisa naik ke tingkat selanjutnya sekarang, ikuti aku," ucap pria di depan Chen sambil berjalan pergi.Chen mengikuti pria di depannya yang berjalan menaiki anak tangga, tiba-tiba saja pria itu berhenti dan berdiri di antara dua pintu berwarna sama seperti sebelumnya."Ini tingkat kedua, kamu hanya bisa memilih satu dari kedua ruangan ini," ucap pria di depan Chen."Yang di sebelah kanan pelebur jiwa dan di sebelah kiri pembuka jiwa," sambung pria di depan Chen yang melihat Chen hanya diam."Apa aku bisa memilih keduanya?" Tanya Chen."Ini adalah pagoda cahaya, sudah pasti tidak boleh ada keserakahan di sini," ucap sang pria.Tanpa berfikir Chen langsung masuk kedalam ruang pembuka jiwa, Chen hanya mengikuti nalurinya yang seperti memintanya masuk ke dalam ruangan kedua."Semua tidak mudah.

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-01
  • Pendekar Spirit Naga   Tingkat 3

    Chen bertekad akan membuktikan pada naga nya kalau dirinya berhasil bukan karena beruntung, dirinya berhasil karena memang dirinya mampu pikir Chen.Chen kembali mengikuti sang pria yang berjalan menaiki anak tangga menuju tingkat ketiga, Chen bisa melihat kalau pria di depannya tidak menghentikan langkahnya dan bersiap langsung naik ketingkat selanjutnya."Tingkat ketiga tidak terlalu penting, lebih baik kamu naik saja ketingkat keempat," ucap sang pria.Chen yang menghentikan langkahnya memperhatikan ruangan di depannya, Chen berpikir untuk melewati semuanya dan tidak berniat melewatkan satu tingkatan sekalipun."Tidak perlu, aku ingin melewati semua tingkatan di dalam Menara cahaya ini," ucap Chen sambil berjalan membuka pintu dan masuk ke dalam ruangan di depannya."Cih sombong sekali, aku mau lihat sampai mana kamu bisa bertahan," dalam hati sang pria.Chen melangkah masuk kedalam ruangan dan tidak menemukan siapa pun selain dirinya di sana, Chen langsung duduk bersila dan menutu

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-04

Bab terbaru

  • Pendekar Spirit Naga   Keluar

    Suara langkah kaki tiba-tiba terdengar dari arah belakangnya, Chen yang melihat siapa yang datang hanya menatapnya dari awal Chen sudah curiga pada pria yang mengantarnya naik ke setiap tingkatan. "Tidak ku sangka aku terlalu meremehkan mu, aku mengira kamu sudah mati di tangan mereka," ucap sang pria."Aku sudah menduganya dari awal," sahut Chen "Baguslah kalau kamu bisa menduganya, Sekarang berikan semua isi di dalam peti mati itu, termasuk kotak yang kamu sembunyikan di dalam baju mu," ucap sang pria."Kenapa aku harus memberikannya pada mu, aku yang membukanya tentu saja ini menjadi mili ku," sahut Chen.Walau sebenarnya Chen sama sekali tidak tertarik dengan yang ada di dalam peti Chen langsung mengambil semuanya dan menyimpannya masuk ke dalam kantong ruang miliknya, Chen berpikir mending dia memilikinya sendiri daripada memberikan kepada orang yang ingin memanfaatkannya."Aku sudah berada di sini lebih dari lima belas tahun dan tidak bisa membukanya, atas dasar apa kamu yang

  • Pendekar Spirit Naga   Peti

    Kedua ketua lainnya terkejut melihat saudari mereka yang saat ini terduduk sambil terus berteriak, ketua Nie Ang bisa melihat kalau saat ini tangan Nie Ya terbakar.Mereka tidak tahu apa yang dilakukan Chen, kenapa jarum milik Nie Ya bisa terbakar api seperti itu."Apa yang kamu lakukan pada saudari ku!" teriak Nie Ang yang terlihat sangat marah."Aku hanya mengembalikan miliknya," ucap Chen dengan sangat santai."Kita habisi saja dia, berani sekali mencari masalah dengan kita," sahut Nie Eng.Nie Ang menghampiri Chen dengan tatapan membunuh dan mengarahkan pedangnya ke leher Chen, melihat pedang yang tepat ada di lehernya Chen sama sekali tidak takut, Chen yang malah tersenyum membuat Nie Ang semakin kesal padanya."Aku sebenarnya tidak ingin membunuh mu dengan tanganku, tapi kamu yang memaksa ku melakukannya, anggap saja kamu sedang tidak beruntung saat ini," ucap Nie Ang."Sombong sekali, bunuh saja jangan banyak bicara," sahut Chen menghilang ke belakang."Akan ku turuti permintaa

  • Pendekar Spirit Naga   Pengganggu

    Melihat sang pria yang sangat meremehkannya Chen hanya menyunggingkan bibir dan berjalan melewatinya, Chen melangkah menuruni tingkatan hingga ke tingkat dasar pertama.Chen sendiri sebenarnya sejak tadi sudah merasa sangat kesal karena sang misterius terus memintanya mencari peti kecil yang ada di bagian bawah menara cahaya."Tunggu dulu." Pria yang meremehkan Chen masih terus mengikutinya, Chen ingin tahu apa lagi yang akan dikatakan sang pria yang mengikutinya seketika Chen menghentikan langkahnya."Kenapa lagi?""Kamu sudah sampai ke tingkat sembilan untuk apa lagi kamu ke tingkat dasar pertama?" ucap sang pria yang berdiri di samping Chen."Apa yang salah jika aku ke tingkat dasar pertama, bahkan aku akan memasuki tingkat dasar inti," Jawab Chen dengan santai nya."Hahahahaha," Pria di depan Chen tiba-tiba tertawa sangat keras.Chen tidak memperdulikannya dan langsung melanjutkan langkahnya yang terhenti, ternyata percuma saja dirinya menghentikan langkah pikir Chen yang kesal

  • Pendekar Spirit Naga   Jurus Terakhir

    Chen mengambil kitab di sampingnya yang tersisa satu, Chen langsung membuka kitab tinju pembelah lautan dan kembali menutup matanya.Tepat setelah menutup mata Chen merasa kakinya terendam di dalam air yang tidak terlalu dalam, Chen yang membuka matanya melihat lurus ke depan.Luasnya lautan dan semilir angin sejuk membuat Chen terdiam, air laut seperti memanggilnya untuk merenangi lautan di depannya hingga ke ujung."Kamu tidak akan bisa mencari ujung dari lautan, kembali saja anak muda." Suara seorang pria dari belakang Chen membuatnya langsung memutar badannya, Chen menatap pria paruh baya yang berdiri hanya beberapa langkah di depannya saat ini."Dari mana kamu mengetahuinya? Siapa kamu sebenarnya?" tanya Chen."Aku mengetahuinya karena aku kepingan roh yang tinggal sangat lama di sini, kamu bukan orang pertama yang datang kemari," ucap sang pria."Jadi apakah anda pemilik jurus tinju pembelah lautan?" tanya Chen lagi."Aku bukan pemilik jurus itu, aku sama seperti mu yang hanya

  • Pendekar Spirit Naga   Tinju Para Dewa

    Chen yang melihat sang wanita menghilang terdiam, karena dirinya seseorang harus menghilang untuk selamanya."Kenapa kamu begitu bodoh, apa kamu ingin menyalahkan diri mu sendiri, karena kamu sudah berhasil dia juga sudah menyelesaikan kewajibannya," Suara tanpa wujud yang tiba tiba terdengar."Aku tahu itu," sahut Chen."Wanita itu hanya kepingan roh yang memiliki ke dua jurus yang kini kamu kuasai dia sudah meninggal sejak lama, berkat mu dia mungkin sudah bisa reinkarnasi," ucap suara yang kembali terdengar."Sudah aku bilang aku tahu itu," Sahut Chen."Ternyata kamu bukan manusia yang tidak bear perasaan," ucap Sang suara.Chen dari awal mengetahui kalau wanita yang menghilang adalah roh, dirinya hanya sedikit merasa bersalah walau memang benar berkat dirinya roh wanita itu sudah tenang."Haaaah, aku tidak boleh seperti ini, hanya tinggal dua jurus lagi aku harus semangat," dalam hati Chen.Chen langsung duduk dan membuka kitab Tinju para dewa, Chen kembali menutup matanya seperti

  • Pendekar Spirit Naga   Dua Jurus 2

    "Hahahaha, Ternyata masih belum bisa," ucap suara tanpa wujud yang tiba-tiba kembali terdengar. "Tidak bisa karena ini memang mustahil," sahut Chen. "Aku sudah mengatakannya tidak ada yang mustahil, buang kayu itu. Terus genggam tangan mu seperti kamu menggenggam gagang pedang mu, tutup mata mu dan bersatu lah dengan Sekitar mu, lakukan seperti itu," ucap suara tanpa wujud. Chen menuruti suara yang di dengarnya, Chen menggenggam seperti memegang pedang miliknya dan perlahan Chen menutup matanya merasakan hembusan angin yang menyejukkan badan nya. "Jurus Pedang tanpa wujud!" Teriak Chen dengan keras. Kreeekk, braaaaak... Perlahan pohon di depannya patah dan terbagi menjadi beberapa bagian, Chen tidak percaya dirinya bisa menebas pohon tanpa Menggunakan apapun. Chen mengulangi gerakan yang sama tapi kali ini dirinya menggunakan ranting kayu, tepat Setelah selesai bersiap Chen berteriak Sambil mengayunkan ranting kayu di tangannya. Wheeeeeeeeeessss. Braaaaaaaaaaaaak.

  • Pendekar Spirit Naga   Dua Jurus

    Chen beristirahat sejenak sebelum membuka kembali kitab selanjutnya, Chen berpikir dirinya terlalu keras sudah sepantasnya dirinya beristirahat walau sebentar, dirinya sudah menguasai 5 jurus sekaligus tanpa henti tubuhnya juga masih tubuh manusia yang bisa merasa lelah."Bagaimana bisa kamu menguasai dengan cepat kalau kamu hanya bermalas malasan seperti itu," suara tanpa wujud kembali terdengar."Bukankah itu terserah pada ku, aku sudah menguasai lima jurus apa yang salah jika beristirahat," ucap Chen."Kamu tidak bisa menunda lagi ,waktu mu tidak banyak kamu harus cepat menguasai jurus sisanya dan cepat dapatkan kotak itu untuk ku," sahut suara tanpa wujud."Memangnya seperti apa kotak itu sampai kamu sangat membutuhkannya," ucap Chen."Lakukan saja tugas mu," sahut suara tanpa wujud.Walau kesal Chen tetap mengambil dan membuka jurus kitab pertahanan Bintang, Chen kembali menutup matanya seperti sebelumnya.Perlahan Chen kembali membuka matanya, Chen langsung memperhatikan sekelil

  • Pendekar Spirit Naga   Jurus Sisik Naga

    Chen tidak membuang waktu langsung mengambil kitab selanjutnya, di bukanya kitab Sisik naga dan Chen kembali menutup matanya.Saat membuka mata betapa terkejutnya Chen menyadari dirinya berbaring di atas kepingan sisik emas yang sangat banyak.Chen mengambil satu sisik yang cukup besar dan memperhatikannya dengan teliti, sisik yang dipegangnya saat ini benar-benar emas asli lalu bagaimana bisa dirinya terbaring di atasnya pikirnya. Karena merasa itu bukan miliknya Chen menaruh kembali sisik emas yang dipegangnya dan bangkit berdiri, Chen lebih menyukai barang yang benar-benar miliknya daripada mengambil barang yang bukan miliknya sama sekali."Itu milik mu, bagaimana bisa kamu melupakan milik mu sendiri," bisik suara di telinga Chen."Milik ku, Itu tidak mungkin, karena aku tidak memiliki sisik emas seperti itu," ucap Chen."Itu hasil kerja keras mu, bagaimana bisa kamu meninggalkannya disini, Ambillah dan bawalah pergi," sahut suara yang kembali berbisik di telinga Chen."Aku tidak

  • Pendekar Spirit Naga   Jurus Tulang Batu

    Setelah menyadari dikedua tangannya terdapat gambar bunga panas di seluruh tubuh Chen menghilang, Chen yang tidak ingin membuang waktu langsung mengambil kitab lainnya, kitab yang bertuliskan Tulang batu dibukanya dan kembali menutup matanya.Auuuuuuuuuu.Chen terkejut mendengar suara auman serigala seperti berada di dekatnya, Chen yang baru membuka matanya bergegas bangkit mencari asal suara hewan yang di dengarnya.Mata Chen tertuju pada serigala besar yang seperti mengerti kehadirannya, Serigala mata emas terlihat tidak senang dengan kehadirannya.Auuuuuuuuuuuuu.Chen tidak menyangka dirinya melihat Serigala lain selain Chi, apalagi Serigala yang ada di depannya sangat berbeda karena mata emasnya."Anak muda nyalimu besar juga ingin mempelajari jurus milik ku," Serigala besar menatap Chen dengan tajam."Setiap jurus dibuat memang untuk dikuasai," sahut Chen dengan lantang."Hahahahaha, aku suka apa yang kamu katakan, tapi perlu kamu tahu selama ini tidak ada yang berhasil menguasai

DMCA.com Protection Status