"Ketua klan ibumu yang cuma didampingi oleh tiga orang dibunuh setelah dikeroyok oleh orang-orang Hoa San Pai yang katanya menjunjung tinggi kebenaran dan keadilan itu," jawab Pengelana Tanpa Tanding. "Mereka benar-benar biadab! Bersembunyi di bawah Panji partai yang sudah terkenal Selama ratusan tahun itu!" Chen Long cuma bisa menggeleng-gelengkan kepalanya karena selama ini Hoa San Pai adalah salah satu partai yang dikagumi oleh banyak orang di kalangan golongan putih. "Mengapa mereka melakukan semua itu, Ayah?""Hal itu untuk membela nama baik mereka. Karena salah satu oknum di antara mereka telah melakukan pemerkosaan dan pembunuhan, tindakan yang tidak baik kepada klan ibumu, karena itulah mereka berusaha memutarbalikkan fakta, sehingga klan ibumu dijadikan antagonis supaya perkataan klan ibumu itu tentang anggota mereka, tidak dipercaya orang.""Biadab!""Dan mereka juga memutarbalikkan fakta tentang pengeroyokan mereka kepada ketua klan.""Apa yang mereka katakan?""Mereka bi
"Karena sesudah ini, ayahmu ini akan berhadapan dengan Pendekar Angin dan Awan. Ayah yakin kalau ayah tidak akan bisa menghadapi dia dengan posisi dia hanya sendirian saja. Dia pasti akan mengandalkan teman-temannya untuk melawanku. Tapi apapun itu, ayah akan memastikan dia akan mati dalam pertarungan kami!" tandas Chen Wen. Mendengar itu, Chen Long langsung menggelengkan kepalanya. "Tidak, ayah. Sesudah ini ayah tidak boleh lagi menghadapinya. Biar aku yang menghadapinya. Aku akan membalaskan semua sakit hati ayah di masa lalu.""Tapi... ""Ingat, ayah. Identitas ayah sudah diketahui. Ayah tidak bisa lagi maju dalam pertarungan secara sportif untuk bisa melawan Pendekar Angin dan Awan dengan satu lawan satu. Dan karena ayah telah mengalahkan Kong Beng Hosiang, berarti yang tertinggal, tinggal aku yang akan berhadapan dengan Pendekar Angin dan Awan, dan aku akan menghabisinya!""Tapi ayah lihat kamu masih mengalami kesulitan dengan tenaga dalammu itu. Ayah memang sudah berhasil menge
Pendekar Angin dan Awan nampak menganggap remeh Chen Long karena dia sudah mengamati beberapa pertarungan Chen Long, dan dia merasa Chen Long hanya modal mujur dan hanya keberuntungan saja yang membuat Chen Long yang menjadi lawannya pada saat ini. Karena itu, dengan jumawa, Pendekar Angin dan Awan berkata, "aku akan memberikan kamu kesempatan sekali untuk menyerangku. Aku tidak akan menghindar ke kanan, ke kiri, atau ke belakang. Semua orang akan menjadi saksinya."Chen Long menggeram. Kalau orang lain yang jumawa seperti ini di depannya, maka dia pasti akan merasa tidak enak untuk menyerang. Tapi mengingat orang di depannya saat ini adalah orang yang banyak kali berbuat kelicikan dan tidak segan-segan untuk berbuat kelicikan lagi, maka dia tidak sungkan untuk segera menyerang tanpa pandang bulu. Orang di depannya ini adalah orang yang telah memfitnah ayahnya, hampir membunuh Ayah dan Ibunya, juga orang yang mengerahkan teman-temannya untuk mengeroyok ayahnya di beberapa jam yang l
Serangan angin yang dibarengi dengan serangan awan dari Pendekar Angin dan Awan, kini mencecar ke arah Chen LongTapi sama seperti yang dilakukan oleh Pendekar Angin dan Awan sebelumnya, Chen Long saat ini juga tidak bermaksud untuk mundur ke belakang atau menghindar ke kiri dan ke kanan, sebaliknya dia betul-betul tampil untuk berhadapan dengan musuhnya ini dengan keras lawan keras di posisi berdiri yang teguh. Chen Long sudah memperhitungkan kekuatan yang dilancarkan lawannya, karena itu, dia mengatasi lawannya dengan kekuatan yang hampir sama kuatnya. Akibatnya terjadi benturan yang amat sangat keras yang melahirkan gelombang angin dan udara yang menyesakkan dada khususnya bagi orang-orang yang berada di sekitar panggung tempat pertarungan ini. Satu langkah pun Chen Long tidak undur dari posisinya sebelumnya, tidak seperti lawannya yang sebelumnya harus terhuyung-huyung beberapa langkah ke belakang maka Chen Long bisa mempertahankan posisinya. Bahkan Pendekar Angin dan Awan yan
Chen Long tersenyum. Kemudian dia menatap ke arah belakang wanita itu. "Lukisan itu sangat bagus."Wanita itu menoleh sejenak ke arah belakang. Kemudian dia berkata, "lukisan itu Karya Yong Chang, seorang pelukis terkenal di masa 100 tahun yang lalu.""Sangat bagus. Andaikan aku memiliki satu lukisan seperti ini di rumahku." Setelah berkata seperti itu, Chen Long langsung menenggak habis isi dari cawan yang berada di tangannya.Dia juga memberi isyarat kepada wanita itu untuk meminum cawan yang berada tepat di meja di depan wanita itu. Wanita itu tersenyum licik kemudian dia langsung meminum cawan yang berada di depannya. Dia telah masuk perangkap sebentar lagi dia akan lemah. Wanita itu sangat senang karena berhasil menjalankan tugasnya dengan baik"Kalau begitu, aku pergi dulu." Chen Long langsung berdiri dan membalikkan tubuhnya. Bibirnya melengkung. Dia tersenyum karena dia berhasil menipu gadis itu. Ternyata Chen Long pura-pura mengagumi lukisan yang berada di belakang wanita
Mengingat akan kecemburuan Xiao Liong Li sebelumnya, maka kali ini Chen Long tidak lagi menghalangi keinginan Xiao Liong Li yang ingin mengikutinya.Ternyata kali ini Pendekar Pengendali Angin ini membawa Chen Long dan Xiao Liong Li di bagian belakang markas pendekar.Tanpa kata-kata, Pendekar Pengendali Angin terus berjalan melewati beberapa rumah hingga akhirnya dia masuk ke dalam sebuah rumah yang cukup mewah, paling mewah di kawasan ini."Ini adalah rumahku. Mari kita ke dalam," kata Pendekar Pengendali Angin. Dia segera masuk ke dalam rumah yang memiliki halaman cukup luas di depan rumah ini.Pada saat itulah dua orang penjaga pintu sudah menutup pintu dari dalamMelihat keadaan ini Chen Long langsung tahu kalau musuhnya akan segera beraksiChen Long memilih untuk menghabisi musuh-musuhnya saat mereka berani menyerangnya nanti. Tidak ada satupun yang akan disisakan. Dia sengaja mengambil kesempatan ini untuk membunuh semua musuhnya.Chen Long sempat saling memberi isyarat dengan
Chen Long bereaksi agak terlambat. Dia baru sadar kalau Xiao Liong Li menghadapi lawan tangguh saat dia melihat tubuh Xiao Liong Li yang sudah terhuyung-huyung dan darah segar mengalir dari bibir Xiao Liong Li. Chen Long langsung melompat ke depan Xiao Liong Li, menahan tubuh Xiao Liong Li dengan tangan kirinya. Dia miringkan tubuhnya sedikit ke arah kiri dan tangan kanannya mengeluarkan kekuatan hebat yang merupakan gabungan dari tenaga dalam si Sesat dari Utara dan si Tangan Sakti dari Barat. Akibatnya terjadi ledakan yang sangat kuat. Pintu rumah dan bahkan hingga dinding rumah ini hancur lebur terkena pukulan keras dari Chen Long. Bahkan terdengar suara teriakan di dalam sana. Setidaknya ada dua orang yang berteriak kesakitan di dalam sana dan satu orang mengalami muntah darah dan itu terdengar dari suara teriakan mereka. Setelah itu, sambil membopong tubuh Xiao Liong Li, Chen Long segera melejit ke udara untuk langsung pergi meninggalkan tempat ini. Chen Long bukannya takut
"Apa caranya, kak Hakim Roda Emas?" tanya Temajin, adik seperguruan dari Hakim Roda Emas."Aku yakin dia pasti akan menolong wanitanya dulu. Mungkin membawa wanita itu ke tabib," kata Hakim Roda Emas. "Itu membuat ada waktu sebelum dia kembali ke Markas Pendekar untuk kembali berhadapan dengan Pendekar Angin dan Awan."Kalau begitu, kita akan hadang dia sebelum masuk ke markas pendekar. Iya kan?""Tepat. Tapi, karena kita tidak tahu dia akan lewat jalan mana, jadi, semua mata-mata kita harus perhatikan di empat arah menuju ke Markas Pendekar.""Baik, kak. Aku akan segera sebar mata-mata kita untuk mencari tahu kedatangannya.""Ya. Lakukan itu."**Saat Chen Long dan Chen Wen sudah berada sekitar 500 meter dari gerbang kota dimana Markas Pendekar berada, tiba-tiba Chen Wen membeli jubah berwarna putih beserta caping dari petani yang baru saja datang dari kebunnya.Setelah itu, Chen Wen berikan jubah dan caping itu kepada Chen Long."Ayah, jubah ini sangat bau. Aku tidak mau memakainya