Xiao Liong Li menahan tangis dan dengan suara gemetar langsung pamitan dari Kwee Cheng.Chen Long langsung mengikuti langkah Xiao Liong Li untuk keluar dari ruang tamu rumahnya Kwee Cheng ini. Xiao Liong Li melirik ke arah Chen Long yang mengikutinya. "Chen Long, aku tidak tahu apa yang harus kukatakan. Aku merasa begitu tertolak. Apa ini artinya kau... kau akan menikahi Kwee Hui?Chen Long menggeleng dengan tegas. "Xiao Liong Li, dengarkan aku. Aku tidak pernah tahu tentang perjanjian itu sebelumnya. Aku tidak akan menikahi Kwee Hui, karena hatiku telah jadi milikmu sejak lama."Xiao Liong Li berkata dengan air mata yang terus mengalir. "Tapi perjanjian itu... "Chen Long menggenggam tangan Xiao Liong Li dengan penuh tekad. "Perjanjian itu tidak akan mengubah apa pun. Aku hanya ingin bersamamu, Xiao Liong Li. Kau adalah cinta sejatiku, dan aku tidak ingin hidup tanpamu.""Chen Long. Oh..." Xiao Liong Li dengan rasa haru menatap Chen Long."Chen Long dengan lembut berkata, "Aku tahu b
Tanpa setahu Chen Long dan Xiao Liong Li, pembicaraan antara mereka berdua itu, sudah diketahui oleh Oey Yong yang menggunakan ilmu dengar dari jarak jauh untuk mendengar pembicaraan dua sejoli itu.Setelah itu, Oey Yong dengan senyuman licik berkata kepada Kwee Cheng, "bisakah kau membantuku dengan sesuatu?"Kwee Cheng menatap Oey Yong bingung. "Apa itu, Oey Yong?"Oey Yong berbisik. "Aku ingin kamu membawa Chen Long untuk keluar dulu dari rumah ini.""Tapi untuk apa?""Aku ingin Chen Long keluar dari rumah sebentar. Aku punya rencana."Kwee Cheng menjadi curiga. "Apa rencanamu kali ini, Oey Yong?"Oey Yong berpura-pura santai. "Oh, hanya ingin berbicara dengan Xiao Liong Li. Tidak ada yang serius. Hanya pembicaraan sesama perempuan.""Benarkah?" Kwee Cheng menatap ragu ke arah Oey Yong. "Aku tidak suka rencanamu yang selalu berujung pada masalah.Kwee Cheng tahu kalau istrinya orang baik. Tapi, kadang-kadang istrinya suka bersiasat licik saat hendak menangkap penjahat atau membunu
Saat ini, di daratan China pada abad ke-13, bangsa Mongolia sedang berkuasa menjajah daratan ini. Bangsa Mongolia adalah bangsa yang sangat kuat dan berkuasa di Asia pada saat itu. Mereka telah berhasil menaklukkan banyak wilayah, penaklukan mereka bahkan sempat merambah Eropa.Setelah kematian raja mereka, Jenghis Khan, kekuatan mereka semakin surut. Dan belakangan mereka hanya bisa menancapkan kuku mereka di beberapa wilayah, termasuk Cina.Pada saat itu, Cina dihuni oleh suku Han yang merupakan penduduk asli Cina. Suku Han tidak menyukai pemerintahan bangsa Mongolia yang dianggap kejam dan diskriminatif. Mereka sering melakukan pemberontakan untuk mengusir bangsa Mongolia dari Cina.Pemberontakan-pemberontakan itu dipimpin oleh para pendekar dari suku Han. Para pendekar ini adalah orang-orang yang kuat dan berani yang berjuang untuk membela kebenaran dan kemerdekaan Cina.Ada banyak pendekar dari suku Han yang angkat senjata untuk melawan bangsa Mongolia. Namun, mereka belum bers
Chen Long menatap ke arah depan sana di luar benteng Kota Kanglam dengan perasaan yang campur aduk. Meskipun dia merasa khawatir akan ancaman pasukan Mongolia yang akan menyerang, dia juga terus berpikir tentang Xiao Liong Li dan surat yang dia temukan. Hatinya bercampur dengan kekhawatirannya akan masa depan hubungannya dengan Xiao Liong Li dan kekhawatiran akan nasib Xiao Liong Li mengingat Xiao Liong Li pernah melakukan satu kali percobaan bunuh diri.Di dalam benteng, suasana penuh ketegangan dan persiapan perang terasa di udara. Para pendekar dari berbagai aliran berkumpul untuk berdiskusi tentang strategi pertahanan menghadapi pasukan Mongolia yang akan datang. Kwee Cheng, sebagai salah satu tokoh terkemuka, terlibat dalam perbincangan itu. Dia mulai mengetengahkan strategi perangnya saat pasukan Mongolia kembali menyerang.Chen Long dipanggil Sim Hong Bu, teman barunya untuk mengikuti rapat. Tapi selama jalannya rapat, hatinya merasa tidak tenang, khawatir tentang keputusann
Ulan, seorang raksasa Mongol yang perkasa, dengan tegas menantang Chen Long untuk pertarungan satu lawan satu. Ulan terlihat kuat dan angkuh, menghadapkan dirinya dengan penuh percaya diri di hadapan Chen Long. Suara tantangannya bergema di udara, menciptakan perasaan hening yang tegang di sekitarnya.Chen Long memandang Ulan dengan hati-hati. Dia bisa merasakan aura kekuatan dan pengalaman di balik postur raksasa Mongol itu. Ada peraturan dalam peperangan. Yaitu, perang bisa ditunda atau dihentikan sejenak kalau ada tantangan dari seorang panglima kepada seorang dari musuhnya.Perang harus dihentikan sejenak untuk memberi kesempatan pada dua orang yang saling menantang dalam perang. Dan inilah yang terjadi pada saat ini.Tantangan dari seorang Ulan, yang merupakan salah satu panglima di pasukan Mongolia ini, membuat perang terhenti. Nantinya, siapapun yang jadi pemenang, maka, dia bisa melenggang bebas, kembali ke pasukannya tanpa diganggu oleh prajurit musuh.Saat ini, pasukan Mong
Tumbangnya Ulan membuat perang terhenti. Dan sesuai peraturan, kalau ada pertarungan satu lawan satu antara dua pihak, maka, perang akan terhenti selama sehari.Chen Long sangat senang saat mendengar dari kawannya, Sim Hong Bu, kalau perang akan terhenti selama sehari. Karena dia ingin memanfaatkan waktu satu hari itu, untuk mencari Xiao Liong Li.Chen Long tahu bahwa Xiao Liong Li pasti tidak akan tinggal di kota Kang Lam. Dia pasti akan pergi ke suatu tempat yang aman.Chen Long bertekad untuk menemukan Xiao Liong Li. Dia akan pergi ke sekitar Kota Kanglam ini untuk mencari Xiao Liong Li. Dia tidak akan menyerah sampai dia menemukannya.Chen Long datang dan memberi salam kepada pamannya, Kwee Cheng, dan memberitahukan tentang keinginannya untuk mencari kekasihnya, Xiao Liong Li, dalam waktu sehari ini. Dia berjanji untuk kembali ke benteng dalam sehari, baik dia menemukan atau tidak menemukan Xiao Liong Li. Chen Long merasa bahwa dia tidak bisa lagi menunda pencarian ini, terutama
Walaupun hatinya masih penuh dengan kekhawatiran tentang keberadaan Xiao Liong Li, tapi Chen Long menempatkan tugas dan tanggung jawabnya terhadap Kwee Hui sebagai prioritasnya saat ini. Dia yang melihat keadaan Kwee Hui yang terluka, dan menurut Kwee Hui, mengalami cedera kaki, merasakan panggilan hati untuk membantu dan melindungi Kwee Hui.Dengan niat tulus, dia terus mendukung Kwee Hui yang terluka untuk menuju ke benteng.Keadaan itu, tidak mudah, karena kadang Kwee Hui minta berhenti untuk membeli minuman karena katanya dia haus, dan kadang untuk mengambil buah di pohon.Ini membuat perjalanan kembali ke arah benteng, jadi semakin lama.Tapi, Chen Long berusaha untuk mengikuti kemauan Kwee Hui itu.Situasi ini menunjukkan sifat kepahlawanan dan rasa kemanusiaan Chen Long.Meskipun dia telah menghadapi banyak perubahan dalam hidupnya, dia tetap setia pada prinsip-prinsipnya sebagai pejuang yang berani dan bertanggung jawab. Dengan memprioritaskan kesejahteraan Kwee Hui, dia mem
"Dia tidak ingin kamu bertemu dengan kekasihmu itu. Dia ingin memilikimu untuk dirinya sendiri," kata Buyung Hoa. "Dia takut kamu akan meninggalkannya."Chen Long terdiam. Dia tidak tahu harus berkata apa. Dia sangat marah karena pembohongan yang dilakukan Kwee Hui itu. Chen Long semakin murka, ketika Buyung Hoa bilang, kalau sebenarnya, Xiao Liong Li pergi karena kata-kata Oey Yong kepada Xiao Liong Li, kalau Xiao Liong Li sudah perawan dan tidak pantas lagi untuk Chen Long. "Dari mana kamu tahu soal ini?" tanya Chen Long penasaran. "Aku mendengarnya sendiri dengan telingaku sendiri. Saat itu, Oey Yong mendekati Xiao Long Li dan mempengaruhi Xiao Liong Li untuk pergi darimu karena menurut Oey Yong, lelaki manapun tidak akan mau menerima wanita yang sudah tidak suci lagi."Ternyata Buyung Hoa sempat mencuri dengar saat Oey Yong memprovokasi Xiao Liong Li untuk meninggalkan Chen Long.Awalnya Chen Long tidak percaya akan kata-kata Buyung Hoa. Tapi setelah memikirkan pengetahuan yan