Chen Long menatap ke arah depan sana di luar benteng Kota Kanglam dengan perasaan yang campur aduk. Meskipun dia merasa khawatir akan ancaman pasukan Mongolia yang akan menyerang, dia juga terus berpikir tentang Xiao Liong Li dan surat yang dia temukan. Hatinya bercampur dengan kekhawatirannya akan masa depan hubungannya dengan Xiao Liong Li dan kekhawatiran akan nasib Xiao Liong Li mengingat Xiao Liong Li pernah melakukan satu kali percobaan bunuh diri.Di dalam benteng, suasana penuh ketegangan dan persiapan perang terasa di udara. Para pendekar dari berbagai aliran berkumpul untuk berdiskusi tentang strategi pertahanan menghadapi pasukan Mongolia yang akan datang. Kwee Cheng, sebagai salah satu tokoh terkemuka, terlibat dalam perbincangan itu. Dia mulai mengetengahkan strategi perangnya saat pasukan Mongolia kembali menyerang.Chen Long dipanggil Sim Hong Bu, teman barunya untuk mengikuti rapat. Tapi selama jalannya rapat, hatinya merasa tidak tenang, khawatir tentang keputusann
Ulan, seorang raksasa Mongol yang perkasa, dengan tegas menantang Chen Long untuk pertarungan satu lawan satu. Ulan terlihat kuat dan angkuh, menghadapkan dirinya dengan penuh percaya diri di hadapan Chen Long. Suara tantangannya bergema di udara, menciptakan perasaan hening yang tegang di sekitarnya.Chen Long memandang Ulan dengan hati-hati. Dia bisa merasakan aura kekuatan dan pengalaman di balik postur raksasa Mongol itu. Ada peraturan dalam peperangan. Yaitu, perang bisa ditunda atau dihentikan sejenak kalau ada tantangan dari seorang panglima kepada seorang dari musuhnya.Perang harus dihentikan sejenak untuk memberi kesempatan pada dua orang yang saling menantang dalam perang. Dan inilah yang terjadi pada saat ini.Tantangan dari seorang Ulan, yang merupakan salah satu panglima di pasukan Mongolia ini, membuat perang terhenti. Nantinya, siapapun yang jadi pemenang, maka, dia bisa melenggang bebas, kembali ke pasukannya tanpa diganggu oleh prajurit musuh.Saat ini, pasukan Mong
Tumbangnya Ulan membuat perang terhenti. Dan sesuai peraturan, kalau ada pertarungan satu lawan satu antara dua pihak, maka, perang akan terhenti selama sehari.Chen Long sangat senang saat mendengar dari kawannya, Sim Hong Bu, kalau perang akan terhenti selama sehari. Karena dia ingin memanfaatkan waktu satu hari itu, untuk mencari Xiao Liong Li.Chen Long tahu bahwa Xiao Liong Li pasti tidak akan tinggal di kota Kang Lam. Dia pasti akan pergi ke suatu tempat yang aman.Chen Long bertekad untuk menemukan Xiao Liong Li. Dia akan pergi ke sekitar Kota Kanglam ini untuk mencari Xiao Liong Li. Dia tidak akan menyerah sampai dia menemukannya.Chen Long datang dan memberi salam kepada pamannya, Kwee Cheng, dan memberitahukan tentang keinginannya untuk mencari kekasihnya, Xiao Liong Li, dalam waktu sehari ini. Dia berjanji untuk kembali ke benteng dalam sehari, baik dia menemukan atau tidak menemukan Xiao Liong Li. Chen Long merasa bahwa dia tidak bisa lagi menunda pencarian ini, terutama
Walaupun hatinya masih penuh dengan kekhawatiran tentang keberadaan Xiao Liong Li, tapi Chen Long menempatkan tugas dan tanggung jawabnya terhadap Kwee Hui sebagai prioritasnya saat ini. Dia yang melihat keadaan Kwee Hui yang terluka, dan menurut Kwee Hui, mengalami cedera kaki, merasakan panggilan hati untuk membantu dan melindungi Kwee Hui.Dengan niat tulus, dia terus mendukung Kwee Hui yang terluka untuk menuju ke benteng.Keadaan itu, tidak mudah, karena kadang Kwee Hui minta berhenti untuk membeli minuman karena katanya dia haus, dan kadang untuk mengambil buah di pohon.Ini membuat perjalanan kembali ke arah benteng, jadi semakin lama.Tapi, Chen Long berusaha untuk mengikuti kemauan Kwee Hui itu.Situasi ini menunjukkan sifat kepahlawanan dan rasa kemanusiaan Chen Long.Meskipun dia telah menghadapi banyak perubahan dalam hidupnya, dia tetap setia pada prinsip-prinsipnya sebagai pejuang yang berani dan bertanggung jawab. Dengan memprioritaskan kesejahteraan Kwee Hui, dia mem
"Dia tidak ingin kamu bertemu dengan kekasihmu itu. Dia ingin memilikimu untuk dirinya sendiri," kata Buyung Hoa. "Dia takut kamu akan meninggalkannya."Chen Long terdiam. Dia tidak tahu harus berkata apa. Dia sangat marah karena pembohongan yang dilakukan Kwee Hui itu. Chen Long semakin murka, ketika Buyung Hoa bilang, kalau sebenarnya, Xiao Liong Li pergi karena kata-kata Oey Yong kepada Xiao Liong Li, kalau Xiao Liong Li sudah perawan dan tidak pantas lagi untuk Chen Long. "Dari mana kamu tahu soal ini?" tanya Chen Long penasaran. "Aku mendengarnya sendiri dengan telingaku sendiri. Saat itu, Oey Yong mendekati Xiao Long Li dan mempengaruhi Xiao Liong Li untuk pergi darimu karena menurut Oey Yong, lelaki manapun tidak akan mau menerima wanita yang sudah tidak suci lagi."Ternyata Buyung Hoa sempat mencuri dengar saat Oey Yong memprovokasi Xiao Liong Li untuk meninggalkan Chen Long.Awalnya Chen Long tidak percaya akan kata-kata Buyung Hoa. Tapi setelah memikirkan pengetahuan yan
Xiao Liong Li telah meninggalkan Chen Long dan pergi ke arah timur tanpa berusaha menyembunyikan identitasnya. Dia tidak menggunakan ilmu peringan tubuh atau menutup wajahnya, yang membuat banyak orang memberikan informasi kepada Chen Long tentang keberadaannya. Ini merupakan pilihan yang disengaja dari Xiao Liong Li, untuk memberi petunjuk kepada Chen Long agar bisa menemukannya.Sampai sekian lama dia berharap kedatangan Chen Long tapi Chen Long tidak datang jugaHingga akhirnya tiba-tiba suasana berubah di sekitar dia. Saat ini, dia sudah berada di jalan menuju kota yang berada di sebelah timur Kota Kang Lam. Xiao Liong Li dikepung oleh puluhan orang dari Kai Pang. Xiao Liong Li melihat puluhan orang dengan baju tambal-tambalan tapi terlihat bersih, bahkan dengan ornamen-ornamen mahal yang menandakan kalau orang-orang ini berasal dari Hek Kai Pang (Perkumpulan Pengemis Hitam) Dari penuturan dari Nirahai, gurunya, maka Xiao liang Li tahu kalau dewasa ini partai pengemis atau
Walaupun agak lengah, tapi Xiao Liong Li bisa mendengar, saat si Pengemis tua mendekatinya. Namun, yang dia antisipasi adalah pukulan tangan dari pengemis tua itu. Dia tidak menyangka bahwa si Pengemis tua akan menyerangnya dengan semburan debu. Saat si Pengemis tua melemparkan abu racun perusak hati, Xiao Liong Li menyadari kalau dia sudah salah kira. Dia sudah menyiapkan tenaga dalam di kedua tangannya, tapi rupanya, serangan itu tidak dalam pemikirannya.Saat Xiao Liong Li menyadari akan anehnya serangan lawan itu, dia langsung menutup jalan pernapasannya dan melompat jauh ke depan. Dia berusaha untuk menghindari abu racun itu.Namun, langkahnya terlambat. Beberapa butir abu racun sudah masuk ke tubuhnya.Xiao Liong Li merasa sakit di dadanya. Dia tahu bahwa dia telah terkena racun.Dia mencoba untuk melawan racun itu, tetapi racun itu terlalu kuat. Xiao Liong Li mulai merasa lemah dan sesak napas.Dia tahu bahwa dia akan mati. Xiao Liong Li terjatuh ke tanah. Dia menatap lang
Saat memasuki lembah patah hati, suara raungan makhluk aneh mulai terdengar. Suara itu semakin keras dan semakin dekat.Xiao Liong Li, Teng Siang In, dan Perempuan Berpedang Besi berhenti dan menatap ke arah suara itu. Mereka melihat sekelompok makhluk aneh muncul dari balik pepohonan.Makhluk-makhluk itu memiliki tubuh yang kurus dan tinggi. Mereka memiliki mata yang merah menyala dan gigi-gigi yang tajam.Makhluk-makhluk itu mulai berlarian ke arah mereka. Mereka mengeluarkan raungan yang mengerikan.Perempuan Berpedang Besi langsung menghadapi mereka. Dia mengayunkan pedangnya dengan cepat dan kuat. Pedangnya menebas makhluk-makhluk itu, membuat mereka terbelah menjadi dua.Teng Siang In langsung melindungi Xiao Liong Li yang sedang terluka. Dia berdiri di depan Xiao Liong Li dan menggunakan pedangnya untuk menghalau makhluk-makhluk itu.Makhluk-makhluk itu terus menyerang. Mereka mencoba untuk menerobos pertahanan Teng Siang In.Teng Siang In bertarung dengan gagah berani. Dia