Beranda / Pendekar / Pendekar Sembilan Matahari / 44 Adu Pukulan di Dekat Pondok

Share

44 Adu Pukulan di Dekat Pondok

Penulis: Bengcu
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-26 01:10:56

Dalam momen yang menegangkan ini, situasi semakin memanas ketika beberapa anak murid dari Soa Hu Pai tiba-tiba melakukan serangan.

Dengan penuh amarah karena merasa dilangkahi oleh orang-orang yang baru datang ini, maka mereka langsung melakukan jalan kekerasan.

Mereka merasa bahwa serangan ini adalah cara untuk memastikan prioritas mereka guna mendapatkan pengobatan.

Serangan ini memecah suasana yang sebelumnya dipenuhi oleh perdebatan dan ketegangan.

Langkah-langkah mereka yang cepat dan gerakan ilmu silat yang tajam itu, menciptakan suasana kacau. Teriakan, serangan, dan suara benturan memenuhi udara hutan yang sebelumnya hening.

Di tengah keributan, tiga orang yang membawa tandu tetap tenang dan tegar di tempat mereka.

Seakan-akan mereka memahami peran mereka bukan untuk terlibat dalam pertempuran, melainkan untuk menjaga sesuatu yang lebih penting.

Hanya salah satu dari mereka yang dengan perlahan melangkah maju, menghadapi serangan yang datang dari anak-anak murid Soa Hu Pai
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Amelia Dwi Kartika
bertele-tele alurnya, gak fokus sama tokoh pelakunya .
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pendekar Sembilan Matahari   45 Aku akan Mengobatinya

    Ketua Soa Hu Pai kini menghormati Pria dan wanita tua yang sebelumnya berada di belakang para pemikul tandu. Ternyata pria tua itu adalah Buyung Siu, Ketua Tai Bong Pai dan istrinya yang berdarah Korea yang bernama Kang Yu Si. Ketua Soa Hu Pai mempersilakan supaya anak dari Buyung Siu yang sekarang ini mendapatkan pengobatan dibanding anak murid Soa Hu Pai lainnya. Dia mengalah pada Tai Bong Pai.Anak murid Soa Hu pai agak kecewa. Tapi karena yang bertitah adalah ketua mereka, maka, mereka tidak bisa membantah.Dalam keadaan ini, kedamaian yang mulai mengalir kembali, Ketua Soa Hu Pai merasakan bahwa saatnya untuk menghormati dan mengakui kebijaksanaan yang hadir. Dengan langkah yang tegap, ia mendekati dua sosok tua yang sebelumnya berdiri di belakang para pemikul tandu. Mata mereka dipenuhi dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah bertahun-tahun mengalir dalam aliran ilmu silat dan kebijaksanaan.Saat Ketua Soa Hu Pai mendekat, dia merasakan kehadiran tenaga dalam yang begitu k

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-27
  • Pendekar Sembilan Matahari   46 Kesembuhan dan Kecemburuan

    Dalam suasana yang kini penuh dengan keheningan dan kebijaksanaan, Tabib Sakti Tanpa Bayangan muncul dengan senyum yang tulus. Dia merasakan kebutuhan akan perdamaian dan kesembuhan.Setelah itu para pembawa tandu langsung membawa tubuh lemah Buyung Hoa ke dalam pondok untuk kemudian mereka keluar lagi dari pondok dan menunggu di luar pondok, 10 meter dari pondok bersama orang-orang Tai Bong Pai lainnya. Saat masuk di ruang tamu pondoknya, Tabib Sakti Tanpa Bayangan berbisik dengan suara lembut pada Chen Long dan Xiao Liong Li. "Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan denganmu berdua."Xiao Liong Li dan Chen Long mendekati Tabib dengan penuh perhatian, merasa bahwa ada niat baik di balik kata-kata Tabib ini.Tabib Sakti Tanpa Bayangan berbisik dengan bijaksana. "Situasi yang telah terjadi di hutan ini telah mengajarkan kita banyak hal. Dan aku percaya bahwa kalian dapat mencapai keselarasan dan kesembuhan bersama-sama."Dia melihat kedua pemuda itu dengan tatapan penuh pengertian dan ha

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-27
  • Pendekar Sembilan Matahari   47 Peristiwa Tidak Terduga

    Dalam pondok terpencil, di kedamaian hutan larangan, Chen Long ditempatkan di atas sebuah alas dari dedaunan. Tabib Sakti Tanpa Bayangan duduk di sampingnya, menatap dengan tatapan penuh perhatian. Dalam keheningan yang mendalam, proses penyembuhan dimulai.Tabib Sakti Tanpa Bayangan memulai dengan mengajukan beberapa jarum tipis yang terbuat dari logam. Dia menempatkan jarum-jarum itu di titik-titik tertentu di tubuh Chen Long, mengikuti pola yang telah dia kuasai selama bertahun-tahun. Jarum-jarum itu ditempatkan dengan hati-hati, merangsang aliran energi dalam tubuh Chen Long.Saat jarum-jarum ditempatkan, Tabib Sakti Tanpa Bayangan mulai memancarkan energi penyembuhan melalui tangannya. Cahaya lembut yang hampir tak terlihat mengelilingi tubuh Chen Long, memasuki titik-titik jarum dan mengalir melalui jalur-jalur energi dalam tubuhnya. Chen Long merasakan sensasi hangat dan tenang yang meresap dalam dirinya.Dalam keadaan seperti itu, Chen Long memusatkan pikirannya. Dia memasu

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-28
  • Pendekar Sembilan Matahari   48 Chen Long Menolak Menikahi Buyung Hoa

    Dalam keheningan yang menyelimuti ruangan, Xiao Liong Li merasakan ketegangan dan perubahan dalam suasana. Sejak tadi dia memperhatikan setiap gerakan dengan seksama. Saat tirai tiba-tiba terbuka dan kain yang menutupi tubuh Buyung Hoa terlepas, dia tahu ada sesuatu yang terjadi di balik layar. Dia tahu kalau dua kejadian itu bukanlah kebetulan tapi ada campur tangan manusia di dalamnya. Meski awalnya terkejut seperti yang lainnya, tapi dia menyadari kemungkinan adanya niat tersembunyi.Tatapan tajamnya terfokus pada Buyung Hoa. Dia melihat perempuan itu seakan merasa canggung dan tidak nyaman, namun ada sesuatu di matanya yang mengisyaratkan sesuatu yang ganjil. Xiao Liong Li bisa merasakan bahwa ini adalah langkah yang disengaja Buyung Hoa dan pikirannya segera merasakan ada yang salah.Namun, sebelum dia bisa bertindak, dia ingin melihat dulu perubahan dalam suasana hati Buyung Hoa. Perempuan itu tampak sangat malu dan berulang kali mengatakan kalau dia tidak bisa hidup lagi k

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-28
  • Pendekar Sembilan Matahari   49 Kerjasama yang Dashyat

    Dalam pertarungan yang semakin panas, enam pria pembawa tandu dari Tai Bong Pai itu, terus menyerang Chen Long dengan serangan yang sengit. Chen Long yang baru saja sembuh masih merasa kelemahan dalam tubuhnya, dan serangan-serangan ini semakin membebani dirinya. Dia menghindari serangan-serangan itu sebaik mungkin, tetapi semakin lama semakin terdesak.Namun, dalam momen yang penuh tekanan itu, suasana berubah dengan cepat. Sebuah gerakan cepat dari pondok, menarik perhatian semua orang. Xiao Liong Li muncul dengan langkah yang mantap, wajahnya penuh dengan tekad dan ketegasan.Kehadiran Xiao Liong Li mengubah dinamika pertarungan dengan segera. Chen Long melihat dia dengan senyuman lega. Dia tahu kalau Xiao Liong Li akan datang membantunya. Dengan semangat yang baru ditemukan, Chen Long mulai mengatasi ketidaknyamanan tubuhnya dan bersiap untuk bergerak.Xiao Liong Li berdiri di samping Chen Long, matanya berkobar dengan determinasi. Dalam sekejap, dia meluncur ke arah salah satu pr

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-29
  • Pendekar Sembilan Matahari   50 Ramalan dari paman Kam

    Dalam waktu singkat, Chen Long dan Xiao Liong Li sudah berada jauh dari hutan larangan. Itu juga ditunjang karena orang-orang Tai Bong Pai tidak ada yang mengejar mereka.Itu karena Buyung Hoa masih harus menjalani pengobatan sehingga ayah ibunya tidak mau mengejar Chen Long dan Xiao Liong Li karena tidak mau meninggalkan putri mereka.Chen Long teringat sesuatu. Karena itu, dengan perasaan bingung, Chen Long bertanya, "Bibi Liong, aku ingin bertanya sesuatu. Yaitu tentang sesuatu yang Paman Kam katakan sebelum kematiannya. Dia berbicara tentang ramalan dan percobaan bunuh dirimu. Bisakah kau jelaskan lebih lanjut soal itu?"Xiao Liong Li menghela nafas panjang. "Chen Long, sebenarnya itu adalah hal yang sangat sulit bagiku untuk diungkapkan. Kira-kira seminggu yang lalu, Paman Kam meramalkan bahwa aku akan mengalami masalah yang begitu berat sehingga aku akan berusaha bunuh diri. Namun, menurut ramalannya, setiap kali aku berusaha untuk mencoba bunuh diri, maka, aku tidak akan mati,

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-29
  • Pendekar Sembilan Matahari   51 Cerita tentang Orang Tuanya Chen Long

    Chen Long dan Xiao Liong Li disambut dengan hangat oleh Kwee Cheng, saudara angkat Chen Wen, ayah kandungnya Chen Long. Dalam kesempatan ini, Chen Long memperkenalkan Xiao Liong Li sementara Kwee Cheng memperkenalkan keluarganya yaitu Oey Yong, istrinya, Kwee Hui, seorang gadis berusia 17 tahun dan Kwee Siang In, anak perempuan yang baru berusia 3 tahun. "Terima kasih sudah menerima kami," kata Xiao Liong Li. "Kami sangat senang bisa bertemu dengan Anda.""Sama-sama," kata Kwee Cheng. "Senang bisa bertemu dengan Anda berdua.""Saya ingin bertanya tentang Ayah kandungku, Chen Wen," kata Chen Long. "Saya ingin tahu lebih banyak tentang ayah saya."Kwee Cheng dan Oey Yong saling pandang. "Kami mengerti," kata Kwee Cheng. "Kami akan menceritakan apa yang kami tahu.""Chen Wen adalah orang yang baik dan bijaksana," kata Kwee Cheng. "Dia selalu ada untuk membantu orang lain.""Selain pesilat tangguh, dia juga seorang seniman yang berbakat," kata Oey Yong. "Dia pandai melukis dan menulis i

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-31
  • Pendekar Sembilan Matahari   52 Perjodohan

    Melihat kemesraan di antara Chen Long dan Xiao Liong Li dan melihat wajah cemberut Kwee Hui, maka Oey Yong bertanya, "bagaimana hubungan kalian berdua? Kukira kalian cuma teman. Dan kukira juga kalian ini ponakan dan bibi."Chen Long tertawa. "Aku memang terbiasa memanggilnya dengan Bibi Liong. Karena di Tong Lam Pai, dia satu angkatan di atasku. Walaupun belakangan dia menjadi adik seperguruanku. Dan... " "Dan apa?" tanya Oey Yong penasaran. Chen Long dengan senyuman penuh kebahagiaan berkata, "Bibi Oey Yong, Paman Kwee Cheng, aku ingin memperkenalkan kalian dengan dia. Ini adalah Xiao Liong Li, calon istriku."Xiao Liong Li mengangguk dengan ramah. "Senang bertemu denganmu, Bibi Oey Yong dan Paman Kwee Cheng.""Sekalian kami datang untuk minta restu dari Anda berdua," timpal Chen Long. Oey Yong berkata dengan kejutan. "Tapi, mengapa kau masih memanggilnya dengan panggilan "Bibi Liong," Chen Long?""Sebenarnya, Bibi Liong dulunya adalah guruku. Aku sudah terbiasa memanggilnya begi

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-31

Bab terbaru

  • Pendekar Sembilan Matahari   1513 Serangan di Stasiun

    "Hampir sampai, tetapi mereka mulai melawan!"Chen Long berdiri di puncak gunung dan melihat ke kejauhan.Arah itu adalah tempat markas Huameng berada.Alasan mengapa ujung tombak diarahkan ke Huameng pertama adalah karena Huameng adalah anggota Yuhuamen.Dia adalah murid Sekte Yuhua. Secara logika, orang-orang seharusnya saling membantu di tempat seperti ini, tetapi Sekte Huameng terang-terangan memburunya. Kalau begitu, jangan salahkan dia karena bersikap kasar.Dibandingkan dengan Gai Huang dan orang-orang dari Liga Taixuan, dia bahkan lebih membenci Liga Hua.Dia tidak akan membiarkan satu pun pengganggu ini pergi.Mengenai kekuatan Aliansi Cina secara keseluruhan, dia telah mengetahuinya.Selama hampir satu tahun semenjak dia datang ke Wilayah Kuno, dia pada dasarnya menghabiskan waktunya untuk diburu, tetapi dia tidak memperoleh apa pun, karena dia masih memiliki pemahaman yang jelas tentang kekuatan di Wilayah Kuno.Di wilayah kuno, Huameng hanya dapat dianggap sebagai kekuatan

  • Pendekar Sembilan Matahari   1512 Bersiap untuk melakukan serangan balik

    Semua kekayaan Angin Hitam Shuangsha jatuh ke tangan Chen Long.Meskipun keduanya cukup kuat, setelah tinggal di alam kuno selama bertahun-tahun, kekayaan mereka pada dasarnya telah lama terkuras, dan Chen Long tidak dapat memperoleh keuntungan apa pun dari cincin penyimpanan mereka.Tak heran jika keduanya begitu tergila-gila mengejar Chen Long, dan salah satu alasan pentingnya adalah untuk menukar harga yang harus dibayar setinggi langit dari beberapa kekuatan besar.Chen Long mengerutkan bibirnya dan menyingkirkan senjata ajaib dan senjata abadi pada keduanya.Chen Long melihat sekeliling. Raungan binatang purba itu masih jauh, tetapi tanah sudah bergetar hebat, seolah-olah ada gempa besar.Dia samar-samar bisa melihat binatang purba mengejar mereka.Chen Long tidak tinggal di sini lagi, jika tidak, akan merepotkan jika binatang purba itu mengejarnya.Segera, sayap Yinglong terbentang dan berubah menjadi aliran cahaya yang menyapu kejauhan.Dia memeriksa energi Buah Yuan Darah di t

  • Pendekar Sembilan Matahari   1511 Kekuatan Pertempuran Meningkat

    Heisha benar-benar marah besar.Dia segera memikirkan sebuah solusi, yaitu memurnikan Chen Long menjadi obat manusia dan sepenuhnya memurnikan kekuatan obat yang belum diserap.Dalam kasus ini, meskipun Anda tidak dapat menelan Buah Esensi Darah, efeknya sebenarnya hampir sama, atau bahkan lebih baik tidak usah memakannya.Karena masing-masing prajurit ini telah menelan harta alam yang tak terhitung jumlahnya, mengalami petualangan yang tak terhitung jumlahnya, dan bahkan memiliki garis keturunan yang kuat. Tubuh mereka sendiri adalah keajaiban terbesar di dunia dan harta alam terbaik."Obat yang terbuat dari tubuh manusia? Hanya berdasarkan kalimat ini, kau tidak akan punya kesempatan untuk bertahan hidup hari ini. Turunlah dan temani saudaramu!" Chen Long mencibir.Dia bisa merasakan kekuatan dahsyat di tubuhnya mulai berkembang pesat. Saat semakin banyak kekuatan obat diserap olehnya, auranya naik seperti banjir.Dalam tiga bulan terakhir, meskipun Chen Long tidak memiliki cukup wa

  • Pendekar Sembilan Matahari   1510 Buah Yuan Darah Diperoleh, Terobosan

    "Matilah kau!"Chen Long mengepalkan kelima jarinya menjadi sebuah tinju, cahaya bintang bersinar di sekelilingnya, bercampur dengan cahaya keemasan yang menyilaukan, bagaikan bintang emas yang jatuh, dengan kekuatan yang dahsyat dan sangat mengerikan."Pengadilan kematian!"Wajah Feng Sha berubah. Merasakan kekuatan pukulan Chen Long, jantungnya bergetar hebat. Tekanan besar yang tak terlihat menyapu ke bawah, membuatnya merasa tercekik.Akan tetapi, meskipun ia terluka parah, ia tidak kehilangan kemampuan untuk melawan. Ia segera mengambil pedang berharga di tangannya dan mengaktifkannya, lalu menebasnya dengan cahaya pedang yang mengerikan.Dapat dikatakan bahwa dia mengeluarkan semua potensinya dengan satu pukulan ini, hanya untuk melukai Chen Long dengan parah dengan satu pukulan.Wah!Ketika tinju dan pedang itu beradu, tinjunya sekeras besi, tetapi pedang di tangan Fengsha langsung terguncang hingga terlepas dari tangannya oleh kekuatan yang mengerikan.Tinju Chen Long tak terh

  • Pendekar Sembilan Matahari   1509 Bertarung Merebut Buah

    Chen Long tidak bertindak gegabah. Dia terus mengintai, siap memanfaatkan kesempatan dan menemukan waktu terbaik untuk bergerak dan berkultivasi.Dua saudara Jahat Angin Hitam terus maju, mencoba mendekati Buah Esensi Darah.Pada saat ini, sebuah hidung besar jatuh seperti deretan gunung kecil, langsung menghantam arah yang mereka tuju. Jika mereka bersikeras untuk maju, mereka akan hancur berkeping-keping.Meskipun kedua pemimpin binatang purba itu menderita kerugian besar satu demi satu, bagaimanapun juga, garis keturunan mereka kuat dan kekuatan mereka hebat.Pada saat ini, mereka masih mampu mengerahkan kekuatan dahsyat dari semi-abadi tingkat kelima atau keenam.Tepat saat mereka hendak dihantam belalai mamut, si Kembar Angin Hitam bereaksi hampir seketika dan berhenti di saat yang bersamaan.Ledakan!Belalai gajah yang besar itu langsung membelah bumi.Kekuatan mengerikan yang tak terbayangkan membuat wajah si Kembar Angin Hitam berubah. Mereka tidak menyangka bahwa bahkan sete

  • Pendekar Sembilan Matahari   1508 Merebut

    "Selama kita mendapatkan Buah Esensi Darah, kultivasi kita akan maju pesat dalam waktu singkat, dan tidak akan sulit untuk mencapai Alam Semi-Abadi Ketujuh.”“Pada saat itu, tidak peduli seberapa liciknya Chen Long, dia tidak akan bisa lepas dari tangan kita. Dengan Pil Penghancur Abadi, semua kekayaannya akan menjadi milik kita. Hahahaha, katakan padaku, apakah ini berkat Tuhan untuk kita?”Kakak tertua Heisha berkata dengan sedikit kegembiraan, seolah-olah dia dapat meramalkan bahwa suatu hari dia akan memasuki negeri dongeng dan dapat memanggil angin dan hujan."Kamu jangan terlalu berharap!" Chen Long menyipitkan matanya dan mendengarkan semua kata-kata ini.Sungguh konyol bahwa kedua saudara ini benar-benar ingin berkomplot melawannya, tetapi mereka tidak tahu bahwa dia ada di belakang mereka.Si Kembar Angin Hitam telah mengejarnya selama sebulan penuh, dan pertarungan antara kedua belah pihak telah lama menjadi pertarungan sampai mati. Selama dia mendapat kesempatan, dia pasti

  • Pendekar Sembilan Matahari   1507 Mengintai dan Menunggu

    Tentu saja, jika Anda ingin merebut Buah Esensi Darah, Anda harus merencanakannya dengan matang.Belum lagi dua binatang purba yang menakutkan, bahkan Si Kembar Angin Hitam dapat menjadi ancaman besar bagi Chen Long dan bahkan dapat membunuhnya.Dalam sekejap, segala macam cahaya terang berkelebat di mata Chen Long, ribuan rencana pun terbentuk di benaknya, dan ia pun mulai membuat perhitungan gila-gilaan.Dengan bantuan pohon Bodhi kuno, ia menjadi sangat tenang. Ia menghitung hasil dari setiap rencana dan menyingkirkan rencana yang mungkin gagal sedikit demi sedikit.Saat rencananya menjadi semakin jelas, mata Chen Long menjadi lebih cerah, dan dia tampak semakin percaya diri saat melihat ke arah pusat lembah.Saat Chen Long menyusun rencananya, banyak binatang purba di lembah mulai gelisah dan gelisah.Saat waktu kelahiran Buah Esensi Darah semakin dekat, udara tampak dipenuhi aroma harum darah. Ini adalah aroma Buah Esensi Darah.Setelah mencium baunya, kedua pemimpin binatang pur

  • Pendekar Sembilan Matahari   1506 Buah Asal Darah

    "Sepertinya informasi tentangku telah disebarkan oleh Ye Kuang."Ada cahaya dingin bersinar di mata Chen Long.Si Kembar Angin Hitam sebenarnya tahu bahwa dia adalah juara kompetisi dan memiliki Ramuan Abadi di tubuhnya, yang jelas-jelas disebarkan oleh Aliansi Hua.Dan Huameng mengetahui dari suatu tempat bahwa selain Ye Kuang, hanya ada Mo Xue.Namun, dia dan Mo Xue tidak memiliki dendam satu sama lain.Oleh karena itu, Mo Xue tidak perlu menceritakan situasinya kepada orang lain. Hanya Ye Kuang, yang memiliki kebencian mendalam padanya, yang akan melakukannya."Betapa hebatnya Huameng, betapa hebatnya Ye Kuang! Aku akan membiarkan kalian berkeliling sebentar. Ketika tingkat kultivasiku meningkat sedikit, aku akan menyelesaikan semua dendam lama dan baru denganmu!"Chen Long sekarang berada di puncak tahap tengah Kekosongan Abadi, dan hanya selangkah lagi dari tahap akhir Kekosongan Abadi.Menurut spekulasinya, ketika dia berhasil menembus tahap akhir Kekosongan Abadi, kekuatan temp

  • Pendekar Sembilan Matahari   1505 Si Kembar Angin Hitam

    Menghadapi serangan Gai Huang, semakin santai Chen Long berjalan, semakin geram pula Gai Huang jadinya.Terlebih lagi, Gai Huang merasa ngeri saat mengetahui kecepatan Chen Long semakin cepat dan semakin cepat, dan dia bahkan perlahan-lahan keluar dari jangkauannya.Yang tidak diketahuinya adalah Chen Long baru saja menerobos ke tahap tengah Kekosongan Abadi. Sekarang dia perlahan-lahan menguasai kekuatan di tubuhnya, dan kecepatannya meledak secara alami akan menjadi semakin cepat."Bajingan sialan, kau tidak bisa lari!" Mata Gai Huang sedikit merah.Jika Chen Long benar-benar lolos, di manakah wajah Gai Huang?Bukankah Gai Huang akan menjadi bahan tertawaan di dunia kuno?Seketika itu juga, ia memuntahkan seteguk darah yang langsung terbakar dan dalam sekejap, kecepatannya meningkat drastis."Mati, mati, mati, mati, kau binatang!" Gai Huang sangat marah dan menyerang dengan ganas.Akan tetapi Chen Long bagaikan ikan danau yang licik, licin dan serangannya selalu meleset.Terlebih la

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status