Beranda / Pendekar / Pendekar Rajawali Dari Andalas / Bab 152. Gilang Raksa Tewas

Share

Bab 152. Gilang Raksa Tewas

Penulis: Andy Lorenza
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-08 04:54:07

Gumpalan sinar membentuk lingkaran tampak memancar bergelombang, seluruh dedaunan kering yang berada di sekitar itu tersedot ke dalam sinar berbentuk lingkaran itu Arya pun merasakan tubuhnya bergerak sendiri ke depan.

Dengan cepat Arya menahan pergerakan tubuhnya itu dengan tenaga dalam yang ia miliki, sembari ia kerahkan ajian Topan Gunung Sumbing tingkat tinggi.

“Blaaaaaaaaaaaaar....!”

Suara ledakan luar biasa terdengar, saking dahsyatnya bukan hanya tubuh Gilang Raksa saja yang terpelanting sempoyongan ke belakang Pedang Kembarnya pun terpental lepas dari genggaman tangannya.

Arya tak menyia-nyiakan kesempatan itu, saat tubuhnya berdiri sempurna kembali dia pun segera bentangkan kedua tangannya ke samping. Kedua telapak tangannya menghadap ke atas, tiba-tiba cuaca di sekitar tempat pertarungan itu berubah menjadi gelap berawan pekat lalu diatas langit terlihat petir yang alirannya menyatu dengan kedua telapak tangan sang pendekar.

Rupanya Arya tengah mengeluarkan Ajian Tapak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 153. Tewasnya Ranu Dan Brahma

    “Blaaaaaaaaaaaam...! Taaaaar....! Taaaaaaaaaaar..! Blaaaaaaaaaaaaar..!” Tubuh Ranu Tandika yang melesat seperti anah panah itu digulung oleh gelombang api, tak ayal tubuh dan senjata yang ada di genggamannya itu terbakar hebat. Seperti tubuh manusia yang dipanggang hidup-hidup, tubuh Ranu Tandika mengejang dan meraung histeris. “Buuuuuuuuuum..!” Kembali terdengar ledakan kali ini berasal dari tubuh Ranu Tandika yang terbakar, tubuh itu meledak menjadi beberapa bagian dan tentu saja nyawanya pun melayang. Luar biasa ajian Gulungan Air Mata Neraka yang dilesatkan Dewa Penangis, gumpalan api yang menyerupai gulungan ombak itu mampu menghanguskan apa saja yang ada di sekitarnya bahkan bukan hanya itu benda yang terkena gulungan api setelah terbakar hebat akan meledak seketika. Dewa Penangis kembali menyelipkan sapu tangan bututnya ke pinggang, setelah memastikan Ranu Tandika telah tewas dengan tubuh yang hancur kakek berjenggot itu pun segera membantu para prajurit istana yang tenga

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-09
  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 154. Sultan Demak Terluka

    Naga Biru yang tadinya melayang-layang di udara kembali berubah menjadi sebuah selendang, selendang yang berwarna biru setelah berada dalam genggaman gadis cantik berlesung pipi itu segera ia lingkarkan kembali senjata mustikanya itu di leher. Tak menunggu lama karena Brahma Sujiwo telah berhasil dibuat terkapar tak bernyawa, Bidadari Selendang Biru segera membantu para parjurit istana menghadapi pasukan yang di pimpin oleh Brahma Sujiwo. ******* Di depan pintu gerbang istana tepatnya menghadap sebelah Timur, Jaka Oblak berdiri sambil berkacak pinggang berhadapan dengan Sultan Demak. “Tidak saya sangka, kau yang dulu saya jadikan orang kepercayaan istana teganya berhianat dan ingin memberontak.” Ujar Sultan Demak dengan lantang kepada Jaka Oblak. “Ha...! Ha..! Ha..! Kau pikir akan selamanya orang tunduk padamu, Sultan Demak?! Saya sudah bosan selalu kau perintah dan saya merasa juga mampu memegang tahta Kerajaan Demak ini dari pada kau mati konyol lebih baik kau serahkan saja ta

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-09
  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 155. Pertempuran Mengerikan

    “Sultan mengalami luka dalam yang cukup parah, sebaiknya Sultan jangan banyak bergerak dulu! Tunggu sampai saya memberi pelajaran pada keparat penghianat itu!” Seu lelaki berpakaian putih pada Sultan Demak sambil menunjuk ke arah Jaka Oblak. “Ya Arya, terima kasih telah menyelamatkan nyawa saya! Uhuuk..! Huuk..!” Ulas Sultan Demak terbatuk-batuk. “Jadi kau yang bernama Arya Mandu, Pendekar Rajawali Dari Andalas itu?! Ha..! Ha..! Ha..! Suatu kehormatan dan kebanggaan bagi saya bisa berhadapan denganmu! Pedang Setan saya benar-benar beruntung kali ini, di samping akan memakan korban seorang raja juga akan mencincang pendekar yang namanya mulai kesohor di Pulau Jawa ini!” Seru Jaka Oblak dengan tawa congkaknya. “Hemmm, kau bukan saja penghianat tapi juga sosok yang sombong! Hati dan Pedangmu benar-benar serasi, sama-sama Setan! He..! He..! He..!” Celetuk Arya balas tertawa. “Jangan banyak bicara lagi kau keparat..! Bersiaplah menemui ajalmu di Pedang Setan saya ini!” Habis beruc

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-10
  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 156. Sultan Demak Pulih

    Hawa panas yang dirasakan Sultan Demak dari tiga arah tubuhnya, membuat keningnya mengucur keringat. “Uhuuk..! Huuk..! Uweeek..!” Setelah beberapa kali terbatuk-batuk, Sultan Demak terlihat memuntahkan darah segar dari mulutnya. Luka dalam yang ia derita berangsur-angsur pulih dan saat ini tubuhnya dibaringkan di atas pembaringan, agar keadaannya benar-benar pulih seperti semula. “Saudaraku Arya, Bidadari Selendang Biru dan Paman Dewa Penangis. Terima kasih atas semua budi baik kalian terhadap saya dan Kerajaan Demak ini, saya tak tahu harus membalas dengan apa semua jasa yang kalian lakukan ini.” Ucap Sultan Demak dalam keadaan berbaring. “Tak perlu Sultan pikirkan itu, lebih baik Sultan beristirahat agar kondisi tubuh Sultan benar-benar pulih seperti semula.” Ujar Arya. “Ya, saudaraku. Bagaimana dengan para prajurit yang bertempur di luar sana?” “Para prajurit Kerajaan berhasil memenangkan pertempuran itu Sultan, meskipun banyak yang mengalami luka-luka.” Jawab Arya. “Perpe

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-14
  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 157. Ke Pulau Andalas

    “Kang Mas Arya, maaf saya menghampiri Kang Mas karena tadi tidak sempat mengucapkan terima kasih atas bantuan Kang Mas dan teman-teman pada Ayahanda serta Kerajaan Demak ini.” “Ya, sama-sama Gayatri. Seperti yang saya sampaikan tadi pada Ayahandamu, semua yang kami lakukan ini merupakan kewajiban dan kami dengan senang hati melaksanakannya.” Tutur Arya, rupanya gadis cantik dengan rambut tergerai indah itu adalah Gayatri Puspita putri Sultan Demak. “Oh ya, sebelum Kang Mas berlalu pergi ini saya bawakan makanan kesukaan Kang Mas Arya.” Arya menerima bungkusan daun yang berisi getuk dengan tersenyum. “Hati-hati dijalan ya Kang Mas! Jangan lupa suatu saat singgah lagi ke sini! Cuuup..!” Sebuah kecupan hangat mendarat di pipi Arya, kemudian Gayatri Puspita kembali berlari-lari kecil masuk ke Istana Kesultanan. Merah padam muka Bidadari Selendang Biru melihat hal itu, rasa cemburunya tak mampu ia bendung. Sementara Arya merasa terkejut bukan kepalang, karena ia tak mengira Gayatri

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-17
  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 158. Masalah Cinta

    Seorang pemuda tampak berdiri di atas sebuah bukit yang lerengnya sangat curam, dari raut wajahnya terpancar kesedihan yang mendalam entah apa yang tengah menimpa pemuda itu hingga ia begitu terlihat putus asa. “Andini...! Saya tak sanggup bila harus melihatmu bersanding dengan lelaki lain! Lebih baik saya mengakhiri hidup ini dengan melompat ke dalam jurang!” Usai berteriak pemuda itu pun melompat ke jurang yang ada di depannya. “Wuuuuuuuuut..! Taaaaaaaaap....!” Sekelebat bayangan putih menyambar tubuh pemuda dan membawanya kembali ke atas bukit. “Kenapa kau mencegah saya?! Biarkan saya mengakhiri hidup di dasar jurang sana!” Seru pemuda yang baru saja menjatuhkan dirinya ke jurang, sementara di sisi pemuda itu tampak pula seorang pemuda tampan berpakaian putih mengenakan sabuk berwarna hitam sementara di punggungnya tersandang sebilah pedang berkepala rajawali. “Hemmm, kamu masih muda kisanak. Kenapa harus mengakhiri hidupmu dengan cara seperti ini?!” Tanya pemuda berpakaian

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-17
  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 159. Putri Kerajaan Palembang

    “Namanya Andini, Dia adalah putri Raja di Kerajaan kecil daerah Palembang bagian Selatan ini.” Tutur Ardi dengan tarikan napasnya yang terdengar berat. “Kerajaan kecil?!” Arya tampak tak mengerti apa yang dimaksudkan Ardi itu. “Ya Kerajaan kecil pecahan dari Kerajaan Sriwijaya, pecahan Kerajaan Sriwijaya juga ada di bagian-bagian daerah Palembang lainnya. Bagian Utara, Timur, Barat hingga Tengah daerah Palembang.” Arya anggukan kepala menunjukan dia telah faham akan Kerajaan kecil yang dimaksudkan Ardi. “Coba lanjutkan ceritamu mengenai Andini putri Kerajaan Palembang sebelah Selatan yang kamu cintai itu!” Pinta Arya. “Kami telah menjalin hubungan cukup lama, baik saya maupun dia sama-sama saling mencintai. Hanya saja baru-baru ini banyak yang datang meminang putra-putra dari Kerajaan-kerajaan keci yang ada di wilayah Palembang ini, Raja Kerajaan Palembang bagian Selatan berniat mengadakan sayembara untuk memperebutkan Andini.” Jelas Ardi lesu. “Sayembara..! Sayembara apa ya

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-18
  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 160. Mengikuti Sayembara

    Dua ekor kuda berjalan beriringan, dua sosok pemuda yang menunggangi kuda-kuda itu tampak begitu akrab. Seorang pemuda berpakaian putih dengan sebilah pedang berkepala rajawali tersandang di punggung, seorang pemuda lagi berpakaian coklat memakai caping di kepalanya. Tak berselang lama kedua kuda itu berhenti di depan sebuah istana yang cukup megah, kedua pemuda itu pun turun lalu mengikat kuda-kuda mereka di tempat yang sepertinya telah disediakan. Arya Mandu pemuda yang berpakaian putih diiringi Ardi Laksara yang berpakaian coklat mengenakan caping itu menemui beberapa orang di pintu gerbang istana, orang-orang di pintu gerbang ternyata adalah panitia sayembara yang akan diadakan sebentar lagi di halaman istana Kerajaan Palembang bagian Selatan itu. Setelah mendaftar, Arya dan Ardi dipersilahkan masuk dan menuju ruangan yang telah disediakan bagi peserta sayembara dan pendampingnya. Di depan ruangan terbuka tempat Arya dan Ardi duduk tampak halaman yang sangat luas, di tengah-teng

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-19

Bab terbaru

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 460. Musnahnya Kerajaan Angkasa

    Lalu kedua telapak tangannya ia hadapan ke angkasa seperti hendak mencakar langit, tiba-tiba kedua pergelangan tangannya itu berubah menjadi putih ke perak-perakan. Sejurus dengan itu ia pun melesat bak elang ke arah tubuh Raksasa Durja Iblis, dua sinar putih menderu menghantam tubuh Raksasa Durja Iblis itu. “Buuuuuuuuuum..! Kraaaaaaaak...! Blaaaaaaaaaar..!” Ledakan maha dahsyat pun terdengar seiring dengan hancurnya tubuh Raksasa Durja Iblis hingga menjadi debu bertaburan di tanah, itulah ajian andalan Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas yang bernama ajian Rajawali Melebur Sukma. Pekik dan sorak kemenangan bergemuruh dari ribuan prajurit gabungan istana peri dan Kerajaan Permata Timur, istana megah Kerajaan Angkasa itu pun telah rata dengan tanah seiring terbenamnya tubuh Raksasa Durja Iblis saat dihantam ajian Telapak Suci Budha yang dilesatkan Arya tadinya sebelum tubuh Raksasa Durja Iblis itu hancur berkeping-keping dihantam ajian Rajawali Melebur Sukma. Tubuh Arya yang tad

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 459. Pertarungan Maut

    Pasukan gabungan peri dan Kerajaan Permata Timur pun tak berselang lama setelah itu mampu pula menaklukan ribuan prajurit istana Kerajaan Angkasa, sebagian besar dari mereka tewas bersimbah darah, dan sebagian lagi dipaksa menyerah. Sementara duel sengit antara Arya dan Batara Durja masih berlangsung, sejauh ini Arya belum mampu mendekat apalagi menghantamkan pukulannya ke tubuh Batara Durja, karena raja segala licik dan tamak itu selalu menghantamkan senjata mustikanya berupa gada ke arah Arya, hingga membuat sang pendekar dipaksa menghindar bahkan beberapa kali mundur. Mendapatkan beberapa kali serangannya gagal dan mengetahui jika Guru dan sebagian besar prajuritnya tewas, Batara Durja pun murka. Dengan segera ia merubah wujudnya menjadi Raksasa Durja Iblis, yang tentu saja diiringi semakin besarnya senjata mustikanya berupa gada itu. “Wuuuuuuuuuuus..! Blaaaaaaaaaaaam..!” tanah yang terkena hantaman gada itu bak dilanda gempa dahsyat membuat semua yang ada di kawasan itu terpent

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 458. Berkumpulnya Para Peri

    Setelah menyusun dan merembukan dengan matang rencana penyerangan ke istana Kerajaan Angkasa, ke empat peri yang memimpin 4 penjuru kawasan negeri diatas awan itu kembali ke istana mereka masing-masing, sementara Arya tetap tinggal di istana ratu hingga esok pagi seluruh pasukan berkumpul di sana. Peri Salju setibanya di istana salju di kawasan utara segera menyampaikan berita itu pada seluruh pasukannya, begitu pula dengan Peri Api dan Peri Laut di kawasan selatan dan barat. Sementara Peri Bulan sebelum menuju istananya dikawasan timur, ia singgah dulu di istana Kerajaan Permata Timur menemui Benggala dan Yuda Tirta selaku Raja serta Panglima Kerajaan. “Mari silahkan masuk yang mulia Peri Bulan! Baginda Benggala ada didalam istana!” tutur Yuda Tirta yang menyambut kedatangan Peri Bulan dihalaman istana Kerajaan Permata Timur itu. “Terima kasih, Yuda!” ucap Peri Bulan dengan senyum ramahnya, kemudian ia diiringi Yuda Tirta masuk kedalam istana menemui Benggala. “Sebuah kehormatan

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 457. Pulihnya Sang Pendekar

    “Loh, kok diam saja Arya? Ayo, naik kita berangkat sekarang!” seru Peri Salju. “Iya, tapi sebaiknya aku ganti pakaian dulu, sepertinya pakaian yang aku jemur itu sudah kering!” ujar Arya sambil memunggut pakaian yang ia jemur di samping mulut goa itu. “Oh, ya silahkan! Kami akan menunggumu!” setelah mengambil pakaian yang ia jemur Arya masuk kembali kedalam goa mengganti pakaiannya. Beberapa menit kemudian Arya pun tampak ke luar dari mulut Goa, Peri Salju kembali memintanya naik ke punggung kuda putih bersayap tunggangannya itu. Arya melesat ke atas kuda di belakang Peri Salju duduk, dengan tersenyum Peri Salju memerintahkan kuda putih bersayap itu untuk terbang kembali ke negeri diatas awan. ***** “Apa yang mulia yakin pemuda dari negeri 1.500 tahun yang akan datang itu tidak akan selamat dari luka yang ia alami saat bertarung kemarin?!” tanya Durgama, saat ia diminta berkumpul dengan para petinggi istana lainya diruang utama Kerajaan Angkasa. “Ha.. Ha.. Ha..! Aku benar-benar

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 456. Racun Raja Iblis

    “Hemmm... Jasa yang telah kau berikan pada negeri peri dan negeri di atas awan sudah sangat besar! Tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan yang aku lakukan ini kepadamu! Racun Iblis yang ada di tubuhmu belum sepenuhnya hilang, karena aku hanya berhasil mengeluarkan sebagiannya saja!” tutur Resi Dharma.“Jadi racun iblis masih ada di dalam tubuhku? Lalu bagaimana cara menghilangkan keseluruhannya, Resi?” Arya terlihat panik akan yang dituturkan Resi Dharma baru saja kepadanya.“Kamu tak perlu cemas! Kamu cukup berendam di depan air terjun sana beberapa menit! Air itu akan melenyapkan seluruh racun yang ada di tubuhmu! Tadi selain mengeluarkan sebagian racun di tubuhmu, aku juga telah berhasil membuka pori-pori di seluruh badanmu! Agar hawa gaib air terjun dapat merasuki dan melenyapkan racun di tubuhmu itu!” tutur Resi Dharma.“Oh, begitu! Baiklah sekarang juga aku akan berendam di air terjun depan goa ini!” Resi Dharma hanya anggukan kepalanya, Arya dengan tertatih-tatih bangkit

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 455. Bertarung Dengan Batara Durja

    Setibanya di istana salju di ruangan tempat Arya dibaringkan, Peri Ratu segera memeriksa tubuh sang pendekar. Bagian dada kanan tampak lebam, dan ada goresan luka yang darahnya telah membeku.“Luka dalam yang dialami Arya sangat parah! Kalau saja dia bukan sosok berilmu tinggi, mungkin tulang dadanya telah remuk! Senjata mustika milik Batara Durja itu pun melukai bagian dadanya, dan akibatnya racun jahat dari senjata itu mengalir ke seluruh tubuhnya!” tutur Peri Ratu.“Apakah Arya masih hidup yang mulia? Tadi aku periksa denyut nadi dan detak jantungnya tak ada sama sekali!” Peri Salju masih terlihat sangat cemas.“Hemmm... Mungkin saat kamu memeriksanya tadi keadaanmu lagi kalut, hingga kamu tak merasakan masih adanya denyut nadi dan detak jantungnya! Hanya saja saat ini dia benar-benar tak bisa bergerak sama sekali dan tak sadarkan diri akibat racun iblis yang menjalar diseluruh tubuhnya! Ternyata Batara Durja tidak sendiri, dia bersekutu dengan raja iblis!” Peri Ratu menjelaskan se

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 454. Menuju Kerajaan Angkasa

    “Tidak Arya, apapun yang terjadi nantinya aku akan tetap bersamamu di sini! Berhati-hatilah, sosok yang kamu hadapi ini sangat licik dan berbahaya!” ujar Peri Salju, Arya tersenyum lalu mengangguk. Batara Durja yang memang tak dapat lagi menahan ingin segera menghajar Arya yang selama ini selalu menggagalkan rencananya, mulai dari negeri peri hingga terakhir menewaskan salah seorang kepercayaannya di istana bernama Durpala, langsung menerjang ke depan ke arah sang pendekar. Hantaman kaki dan tangan secara bergantian membuat Arya terpaksa beberapa kali mengelak dan menangkis, meskipun serangan itu tanpa dialiri kekuatan ilmu tenaga dalam akan tetapi hawa pukulan Batara Durja sangat terasa dan membahayakan. Tubuh Batara Durja memang tinggi dan kekar, akan tetapi gerakan-gerakannya sangat gesit membuat Arya cukup kewalahan dan harus menghindar kian-kemari. “Deeeeeeees..! Deeeeeeeees..!” sebuah pukulan tangan kosong Arya mendarat keras mengenai dada kanan Batara Durja hingga membuatny

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 453. Terbebasnya Desa Gumanti

    “Sudah dua kali mereka berusaha untuk menguasai Desa Gumanti ini! Dan beberapa hari yang lalu mereka berhasil membuat kami menyerah karena tak kuasa melawan!” tutur Jabari saat mereka telah duduk bersama diruangan terbuka itu. “Sepertinya Kerajaan Angkasa itu memang serakah dan tak pernah merasa jera, sebelum rajanya yang bernama Batara Durja itu ditaklukan!” tutur Arya. “Terima kasih sekali lagi kami ucapkan pada kalian semua yang telah membantu membebaskan Desa Gumanti dari mereka! Kami tak tahu harus bagaimana membalas jasa baik kalian ini!” ucap Jabari mewakili seluruh warganya. “Sama-sama, Jabari!” tutur Arya, Peri Salju dan Wisnu Dharma. “Lantas sekarang apa yang perlu kami bantu? Apakah kami seluruh warga musti ikut ke Kerajaan Angkasa itu?” tanya Jabari. “Tidak usah, biar Aku dan Peri Salju saja yang ke sana!” “Apakah itu tidak terlalu berbahaya Arya, sementara di istana Kerajaan itu ada ribuan prajurit yang tentunya akan menghadang kalian?! Bagaimana jika seluruh muridk

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 452. Arya Bertemu Wisnu Dharma

    “Dia sosok yang sangat berbahaya! Ambisinya jelas ingin berkuasa atas negeri diatas awan ini! Dia tentu saja sangat membenci yang mulia dan para peri lainnya, yang secara nyata diberikan hak kekuasaan di negeri diatas awan!” tutur Wisnu Dharma. “Ilmu apa yang ia miliki hingga Guru sendiri tak sanggup menghadapinya hingga harus lari dan bersembunyi di goa negeri peri?” kali ini Arya yang bertanya. “Aku sendiri tidak tahu ilmu apa yang ia miliki, Arya! Yang jelas ilmunya itu sangat aneh dan sulit dihadapi! Aku melarikan diri hingga ke negeri peri disamping untuk menyelamatkan nyawaku, juga yang tak kalah pentingnya menyelamatkan kitab tapak budha!” tutur Wisnu Dharma. “Di mana letak Kerajaan Angkasa itu, Guru?” “Kerajaan itu berada diarah utara dari kuil ini! Jika kamu hendak kesana, kebetulan nanti selepas tengah hari kita akan berhadapan dengan para prajurit Kerajaan itu di Desa Gumanti! Kamu bisa menahan salah seorang dari mereka untuk menunjukan jalan ke istana Kerajaan Angkasa

DMCA.com Protection Status