Beranda / Pendekar / Pendekar Rajawali Dari Andalas / Bab 133. Dewi Purnasari Dimakamkan

Share

Bab 133. Dewi Purnasari Dimakamkan

Penulis: Andy Lorenza
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-28 05:04:25

“Terima kasih yang sebesar-besarnya saya ucapkan pada Mas Arya dan Mas Dewa Pengemis yang telah menyelamatkan saya dari istana Kerajaan Gaib itu, sekarang saya dapat berkumpul kembali dengan anak dan istri.”

Ucap Sugeng dengan tangis harunya.

“Ya Mas Sugeng, kami berdua juga ikut senang bisa membantu. Semua ini adalah berkat kuasa dan pertolongan Gusti Alloh jualah, hingga kami bisa sampai ke istana Kerajaan Gaib dan membawa Mas Sugeng kembali ke dunia nyata ini.”

Tutur Arya, mereka pun saling berpelukan lalu kembali terdengar sorak sorai dan tepuk tangan suka cita dari seluruh warga desa yang berada di tengah-tengah hutan Blora itu.

Sebelum para warga desa menuju Desa Purworejo, Resi Kundala mohon pamit untuk kembali ke pertapaannya,

“Terima kasih saya ucapkan mewakili seluruh warga desa, atas bantuan Kakek Resi Kundala membawa saya dan Dewa Pengemis menemukan Kerajaan Gaib yang selama ini meresahkan penduduk di seputaran hutan Blora ini.”

Ucap Arya.

“Sama-sama Arya, saya pun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 134. Arya Ikut Menari

    “Sama-sama Mas, kami berdua juga sangat senang bisa melakukan ini semua untuk kenyamanan para warga desa.” Ujar Arya diiringi senyum ramahnya. “Budi baik kalian berdua, akan selalu kami ingat selamanya.” Ulas Tumenggung Galih kepala Desa Purwosari. “Ya Mas, kalian sudah kami anggap seperti keluarga kami sendiri. Jika suatu saat melintas di desa kami ini, jangan pernah sungkan untuk singgah.” Tambah Broto Seno kepala Desa Sendangharjo, sementara Suryo kepala desa Tambaksari hanya anggukan kepala tanda menyetujui semua yang telah disampaikan para kepala desa lainnya. “Tentu saja, kami akan singgah jika suatu waktu kami melintas desa-desa ini lagi karena kalian semua begitu baik dan telah sudi menerima kehadiran kami di sini. Adapun pesan saya yang musti disampaikan oleh kepala desa masing-masing pada warganya, meskipun mulai malam ini keadaan hutan Blora sudah aman untuk dimasuki siapa saja diharapkan jangan pernah merusak kelestarian hutan itu dengan menebang sembarangan pohon-po

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-28
  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 135. Sultan Demak

    Sebelum tengah hari para warga desa yang tadi sibuk membereskan tenda-tenda dan obor serta tungku-tungku di tanah lapang itu, tampak berkumpul berbaris teratur di tengah lapangan. Di hadapan mereka sosok pemuda tampan berpakaian putih dengan sebilah pedang berkepala rajawali tersandang di punggungnya, untuk beberapa saat terlihat hening tak satupun dari para warga desa yang bersuara. “Ada saatnya bertemu adapula saatnya berpisah, saya pasti akan merindukan kalian semua. Bagi saya perjuangan yang sama-sama kita lakukan dalam hari-hari belakangan ini, merupakan pengalaman yang berharga dalam perjalanan hidup saya. Sebelum saya pamit, saya mohon maaf jika sekiranya ada sikap yang tak pantas telah saya lakukan di desa ini.” Tutur pemuda berpakaian putih yang tidak lain adalah Arya Mandu. “Ya Mas Arya, saya sebagai kepala Desa Purworejo mewakili semua yang ada di sini mengucapkan terima kasih dan selamat jalan. Moga Mas Arya selalu dilindungi Gusti Alloh, dalam menegakan kebenaran di mu

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-29
  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 136. Perebutan Wilayah Kekuasaan

    “Ha..! Ha.. Ha..! Apa kau tidak malu mengatakan wilayah ini adalah wilayah kekuasaanmu? Sejak dulu semua orang juga tahu, kalau wilayah ini masih dalam kekuasaan Kerajaan Demak.” Ujar Gilang Raksa. “Itu dulu, sekarang saya lah yang berkuasa atas wilayah bagian Barat ini.” Teratai Hitam tetap ngotot. “Ha..! Ha..! Ha..! Kalau begitu saya pun ingin mengambil alih wilayah ini, agar kelak lebih mudah untuk menyerang ke istana Kesultanan Demak.” Ujar Gilang Raksa setelah tertawa terbahak-bahak. “Kurang ajar..! Berani-beraninya kau bicara begitu! Hiyaaaaat...!” Teratai Hitam tak mampu lagi menahan geramnya, segera ia menyerang dengan rantai yang ujungnya terdapat bola api. Gilang Raksa yang memang telah mengetahui gelagat itu segera menghindar beberapa langkah ke belakang, ia pun tampak mencabut Pedang Kembar dari sarungnya. “Sriiiiiiiiing...! Traaaaak..! Traaaaaaak...!” Hantaman rantai bola api saling berbenturan dengan Pedang Kembar, hingga menimbulkan suara dan percikan sinar ap

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-29
  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 137. Lelaki Tua Yang Aneh

    “Intan Kasturi? Maaf jika tadinya saya agak lancang terhadap kalian, namun setelah mendengar siapa yang menyuruh kalian saya jadi mengerti sekarang. Nyi Intan Kasturi adalah sahabat dari Sutan Demak, perkenalkan saya Patih Praksa wakil panglima Kerajaan Demak ini. Yang mulia Sultan Demak tidak berada di istana, Ia dengan Panglima Patih Benggala beserta beberapa pengikut kepercayaannya tengah mengungsi ke lembah Kali Mati.” Tutur lelaki yang memperkenalkan dirinya sebagai Patih Prakasa itu. “Lembah Kali Mati? Hemmm, saya tahu tempat itu. Jika demikian adanya, kami mohon pamit untuk menyusul Sultan Demak ke sana.” Ujar Bidadari Selendang Biru yang memang mengetahui letak lembah Kali Mati itu. “Baiklah, jika itu yang kalian inginkan. Berhati-hatilah di jalan! Karena akhir-akhir ini banyak sekali mata-mata yang ingin mengetahui keberadaan Sultan Demak, sampaikan pula salam saya pada yang mulia untuk sementara waktu keadaan Kesultanan Demak masih aman-aman saja.” Tutur Patih Prakasa.

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-30
  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 138. Dewa Penangis

    Dengan kalang kabut nya mereka berlari menghindari hujaman tombak, yang melesat berbalik ingin menghujam diri mereka sendiri itu. Karena tak mengenai sasaran juga tombak-tombak itu kembali menancap di tanah, sementara para pemiliknya sudah tidak tampak lagi di seputaran wilayah itu. Lelaki tua aneh itu kembali melanjutkan perjalanan menuju istana Kesultanan Demak, agaknya lelaki tua berjanggut itu mengetahui jika sahabatnya Sultan Demak tengah mengalami masa-masa sulit di mana Kerajaan yang ia pimpin itu lagi diincar para pemberontak. ******* “Plaaak..! Plaaaaak..!” Beberapa tamparan mendarat di wajah para lelaki yang tadinya berhadapan dengan lelaki tua berjanggut. “Bodoh..! Menghadapi seorang tua bangka saja kalian tidak mampu!” Hardik sosok lelaki yang baru saja melayangkan tamparan. “Maaf Ketua, ilmu orang tua itu sangat aneh dan tinggi sekali. Kami sudah berusaha untuk menghadapinya namun tak berhasil, jika kami telat sedikit saja melarikan diri mungkin beberapa orang d i

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-31
  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 139. Ranu Tandika Dan Sambas Praka

    “Eyang Guru sekarang berada di puncak Gunung Sumbing, yang mulia.” Kali ini Arya yang menjawab. “Oh, di puncak Gunung Sumbing? Hemmm, saya senang sekali dengan berita ini berarti kalian berdua adalah murid-murid dari sosok pendekar yang tangguh dan sakti madraguna. Saya merasa lega sekarang, karena dengan kehadiran kalian nantinya kita bisa kembali lebih cepat ke istana Kesultanan.” Tutur Sultan Demak begitu gembira. “Hemmm, kami berdua tentu tidak setangguh mereka. Karena kami masih muda dan belum berpengalaman betul akan seluk beluk rimba persilatan, meskipun begitu dengan segenap kemampuan yang kami miliki kami akan berusaha membantu yang mulia Sultan untuk kembali dan mempertahankan tahta Kerajaan Demak.” Tutur Arya dengan senyum ramahnya. “Dari bicaramu, saya benar-benar seperti bertemu dengan Bibi Pandan Suri. Beliau juga selalu merendah setiap kali berucap, namun kesaktian yang beliau miliki sangat sulit dicari tandingannya di tanah Jawa ini.” Puji Sultan Demak. “Oh ya

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-01
  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 140. Brahma Sujiwo

    “Hu..! Hu..! Hu..! Katakan pada Sultan Demak, Dewa Penangis ingin bertemu!” Mendengar penuturan itu salah seorang dari para prajurit berlari ke arah goa untuk memberi tahu Sultan Demak. Tak berselang lama kembali Sultan Demak ke luar dari goa itu kali ini didampingi Arya dan Bidadari Selendang Biru, sementara Patih Benggala tetap berada di dalam goa. “Oh, Paman Dewa Penangis rupanya. Beri beliau jalan!” Sapa Sultan Demak saat telah berada di depan pintu goa melihat sosok yang tengah dihadang para prajuritnya, seperti yang telah diperintahkan para prajurit yang menghadang pun memberi jalan pada lelaki tua berjenggot itu. “Tak saya sangka Paman akan hadir juga di tempat ini.” Sambung Sultan Demak saat mereka berangkulan karena telah lama tidak bertemu. “Hu..! Hu..! Hu..! Ya, itu karena saya mendengar Kerajaan yang kamu pimpin saat ini tengah digoncang oleh beberapa orang yang mencoba untuk berhianat.” Ujar Dewa Penangis. “Hu..! Hu..! Hu! Ternyata pendekar muda yang tangguh ini

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-02
  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 141. Tewasnya Sepasang Iblis Akhirat

    Seorang anak buah Sepasang Iblis Akhirat yang mengetahui hal itu segera berlari menemui pimpinan dan teman-temannya. “Maaf Ketua, saya melihat ada segerombolan orang berkuda yang sepertinya hendak memasuki wilayah ini.” Salah seorang anak buah Sepasang Iblis Akhirat itu memberi laporan. “Apa? Kamu dan beberapa orang yang lainnya cepat hadang mereka, jangan sampai mereka berhasil masuk wilayah ini!” Seru Sepasang Iblis Akhirat, dengan segera para anak buahnya berlarian lalu berjejer menghadang siap menyambut kedatangan segerombolan orang berkuda itu. “Berhenti..!” Seru salah seorang anak buah Sepasang Iblis Akhirat, saat gerombolan orang berkuda itu telah berada beberapa tombak di hadapan mereka. Seorang lelaki berpakaian hitam segera melompat turun dari atas kudanya sosok lelaki itu adalah Brahma Sujiwo yang memang berada di depan dari rombongan itu, ia tampak senyum-senyum melihat para anak buah Sepasang Iblis Akhirat berdiri berjejer menghadang di depannya. “Tolong katakan a

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-02

Bab terbaru

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 460. Musnahnya Kerajaan Angkasa

    Lalu kedua telapak tangannya ia hadapan ke angkasa seperti hendak mencakar langit, tiba-tiba kedua pergelangan tangannya itu berubah menjadi putih ke perak-perakan. Sejurus dengan itu ia pun melesat bak elang ke arah tubuh Raksasa Durja Iblis, dua sinar putih menderu menghantam tubuh Raksasa Durja Iblis itu. “Buuuuuuuuuum..! Kraaaaaaaak...! Blaaaaaaaaaar..!” Ledakan maha dahsyat pun terdengar seiring dengan hancurnya tubuh Raksasa Durja Iblis hingga menjadi debu bertaburan di tanah, itulah ajian andalan Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas yang bernama ajian Rajawali Melebur Sukma. Pekik dan sorak kemenangan bergemuruh dari ribuan prajurit gabungan istana peri dan Kerajaan Permata Timur, istana megah Kerajaan Angkasa itu pun telah rata dengan tanah seiring terbenamnya tubuh Raksasa Durja Iblis saat dihantam ajian Telapak Suci Budha yang dilesatkan Arya tadinya sebelum tubuh Raksasa Durja Iblis itu hancur berkeping-keping dihantam ajian Rajawali Melebur Sukma. Tubuh Arya yang tad

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 459. Pertarungan Maut

    Pasukan gabungan peri dan Kerajaan Permata Timur pun tak berselang lama setelah itu mampu pula menaklukan ribuan prajurit istana Kerajaan Angkasa, sebagian besar dari mereka tewas bersimbah darah, dan sebagian lagi dipaksa menyerah. Sementara duel sengit antara Arya dan Batara Durja masih berlangsung, sejauh ini Arya belum mampu mendekat apalagi menghantamkan pukulannya ke tubuh Batara Durja, karena raja segala licik dan tamak itu selalu menghantamkan senjata mustikanya berupa gada ke arah Arya, hingga membuat sang pendekar dipaksa menghindar bahkan beberapa kali mundur. Mendapatkan beberapa kali serangannya gagal dan mengetahui jika Guru dan sebagian besar prajuritnya tewas, Batara Durja pun murka. Dengan segera ia merubah wujudnya menjadi Raksasa Durja Iblis, yang tentu saja diiringi semakin besarnya senjata mustikanya berupa gada itu. “Wuuuuuuuuuuus..! Blaaaaaaaaaaaam..!” tanah yang terkena hantaman gada itu bak dilanda gempa dahsyat membuat semua yang ada di kawasan itu terpent

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 458. Berkumpulnya Para Peri

    Setelah menyusun dan merembukan dengan matang rencana penyerangan ke istana Kerajaan Angkasa, ke empat peri yang memimpin 4 penjuru kawasan negeri diatas awan itu kembali ke istana mereka masing-masing, sementara Arya tetap tinggal di istana ratu hingga esok pagi seluruh pasukan berkumpul di sana. Peri Salju setibanya di istana salju di kawasan utara segera menyampaikan berita itu pada seluruh pasukannya, begitu pula dengan Peri Api dan Peri Laut di kawasan selatan dan barat. Sementara Peri Bulan sebelum menuju istananya dikawasan timur, ia singgah dulu di istana Kerajaan Permata Timur menemui Benggala dan Yuda Tirta selaku Raja serta Panglima Kerajaan. “Mari silahkan masuk yang mulia Peri Bulan! Baginda Benggala ada didalam istana!” tutur Yuda Tirta yang menyambut kedatangan Peri Bulan dihalaman istana Kerajaan Permata Timur itu. “Terima kasih, Yuda!” ucap Peri Bulan dengan senyum ramahnya, kemudian ia diiringi Yuda Tirta masuk kedalam istana menemui Benggala. “Sebuah kehormatan

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 457. Pulihnya Sang Pendekar

    “Loh, kok diam saja Arya? Ayo, naik kita berangkat sekarang!” seru Peri Salju. “Iya, tapi sebaiknya aku ganti pakaian dulu, sepertinya pakaian yang aku jemur itu sudah kering!” ujar Arya sambil memunggut pakaian yang ia jemur di samping mulut goa itu. “Oh, ya silahkan! Kami akan menunggumu!” setelah mengambil pakaian yang ia jemur Arya masuk kembali kedalam goa mengganti pakaiannya. Beberapa menit kemudian Arya pun tampak ke luar dari mulut Goa, Peri Salju kembali memintanya naik ke punggung kuda putih bersayap tunggangannya itu. Arya melesat ke atas kuda di belakang Peri Salju duduk, dengan tersenyum Peri Salju memerintahkan kuda putih bersayap itu untuk terbang kembali ke negeri diatas awan. ***** “Apa yang mulia yakin pemuda dari negeri 1.500 tahun yang akan datang itu tidak akan selamat dari luka yang ia alami saat bertarung kemarin?!” tanya Durgama, saat ia diminta berkumpul dengan para petinggi istana lainya diruang utama Kerajaan Angkasa. “Ha.. Ha.. Ha..! Aku benar-benar

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 456. Racun Raja Iblis

    “Hemmm... Jasa yang telah kau berikan pada negeri peri dan negeri di atas awan sudah sangat besar! Tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan yang aku lakukan ini kepadamu! Racun Iblis yang ada di tubuhmu belum sepenuhnya hilang, karena aku hanya berhasil mengeluarkan sebagiannya saja!” tutur Resi Dharma.“Jadi racun iblis masih ada di dalam tubuhku? Lalu bagaimana cara menghilangkan keseluruhannya, Resi?” Arya terlihat panik akan yang dituturkan Resi Dharma baru saja kepadanya.“Kamu tak perlu cemas! Kamu cukup berendam di depan air terjun sana beberapa menit! Air itu akan melenyapkan seluruh racun yang ada di tubuhmu! Tadi selain mengeluarkan sebagian racun di tubuhmu, aku juga telah berhasil membuka pori-pori di seluruh badanmu! Agar hawa gaib air terjun dapat merasuki dan melenyapkan racun di tubuhmu itu!” tutur Resi Dharma.“Oh, begitu! Baiklah sekarang juga aku akan berendam di air terjun depan goa ini!” Resi Dharma hanya anggukan kepalanya, Arya dengan tertatih-tatih bangkit

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 455. Bertarung Dengan Batara Durja

    Setibanya di istana salju di ruangan tempat Arya dibaringkan, Peri Ratu segera memeriksa tubuh sang pendekar. Bagian dada kanan tampak lebam, dan ada goresan luka yang darahnya telah membeku.“Luka dalam yang dialami Arya sangat parah! Kalau saja dia bukan sosok berilmu tinggi, mungkin tulang dadanya telah remuk! Senjata mustika milik Batara Durja itu pun melukai bagian dadanya, dan akibatnya racun jahat dari senjata itu mengalir ke seluruh tubuhnya!” tutur Peri Ratu.“Apakah Arya masih hidup yang mulia? Tadi aku periksa denyut nadi dan detak jantungnya tak ada sama sekali!” Peri Salju masih terlihat sangat cemas.“Hemmm... Mungkin saat kamu memeriksanya tadi keadaanmu lagi kalut, hingga kamu tak merasakan masih adanya denyut nadi dan detak jantungnya! Hanya saja saat ini dia benar-benar tak bisa bergerak sama sekali dan tak sadarkan diri akibat racun iblis yang menjalar diseluruh tubuhnya! Ternyata Batara Durja tidak sendiri, dia bersekutu dengan raja iblis!” Peri Ratu menjelaskan se

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 454. Menuju Kerajaan Angkasa

    “Tidak Arya, apapun yang terjadi nantinya aku akan tetap bersamamu di sini! Berhati-hatilah, sosok yang kamu hadapi ini sangat licik dan berbahaya!” ujar Peri Salju, Arya tersenyum lalu mengangguk. Batara Durja yang memang tak dapat lagi menahan ingin segera menghajar Arya yang selama ini selalu menggagalkan rencananya, mulai dari negeri peri hingga terakhir menewaskan salah seorang kepercayaannya di istana bernama Durpala, langsung menerjang ke depan ke arah sang pendekar. Hantaman kaki dan tangan secara bergantian membuat Arya terpaksa beberapa kali mengelak dan menangkis, meskipun serangan itu tanpa dialiri kekuatan ilmu tenaga dalam akan tetapi hawa pukulan Batara Durja sangat terasa dan membahayakan. Tubuh Batara Durja memang tinggi dan kekar, akan tetapi gerakan-gerakannya sangat gesit membuat Arya cukup kewalahan dan harus menghindar kian-kemari. “Deeeeeeees..! Deeeeeeeees..!” sebuah pukulan tangan kosong Arya mendarat keras mengenai dada kanan Batara Durja hingga membuatny

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 453. Terbebasnya Desa Gumanti

    “Sudah dua kali mereka berusaha untuk menguasai Desa Gumanti ini! Dan beberapa hari yang lalu mereka berhasil membuat kami menyerah karena tak kuasa melawan!” tutur Jabari saat mereka telah duduk bersama diruangan terbuka itu. “Sepertinya Kerajaan Angkasa itu memang serakah dan tak pernah merasa jera, sebelum rajanya yang bernama Batara Durja itu ditaklukan!” tutur Arya. “Terima kasih sekali lagi kami ucapkan pada kalian semua yang telah membantu membebaskan Desa Gumanti dari mereka! Kami tak tahu harus bagaimana membalas jasa baik kalian ini!” ucap Jabari mewakili seluruh warganya. “Sama-sama, Jabari!” tutur Arya, Peri Salju dan Wisnu Dharma. “Lantas sekarang apa yang perlu kami bantu? Apakah kami seluruh warga musti ikut ke Kerajaan Angkasa itu?” tanya Jabari. “Tidak usah, biar Aku dan Peri Salju saja yang ke sana!” “Apakah itu tidak terlalu berbahaya Arya, sementara di istana Kerajaan itu ada ribuan prajurit yang tentunya akan menghadang kalian?! Bagaimana jika seluruh muridk

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 452. Arya Bertemu Wisnu Dharma

    “Dia sosok yang sangat berbahaya! Ambisinya jelas ingin berkuasa atas negeri diatas awan ini! Dia tentu saja sangat membenci yang mulia dan para peri lainnya, yang secara nyata diberikan hak kekuasaan di negeri diatas awan!” tutur Wisnu Dharma. “Ilmu apa yang ia miliki hingga Guru sendiri tak sanggup menghadapinya hingga harus lari dan bersembunyi di goa negeri peri?” kali ini Arya yang bertanya. “Aku sendiri tidak tahu ilmu apa yang ia miliki, Arya! Yang jelas ilmunya itu sangat aneh dan sulit dihadapi! Aku melarikan diri hingga ke negeri peri disamping untuk menyelamatkan nyawaku, juga yang tak kalah pentingnya menyelamatkan kitab tapak budha!” tutur Wisnu Dharma. “Di mana letak Kerajaan Angkasa itu, Guru?” “Kerajaan itu berada diarah utara dari kuil ini! Jika kamu hendak kesana, kebetulan nanti selepas tengah hari kita akan berhadapan dengan para prajurit Kerajaan itu di Desa Gumanti! Kamu bisa menahan salah seorang dari mereka untuk menunjukan jalan ke istana Kerajaan Angkasa

DMCA.com Protection Status