Beranda / Pendekar / Pendekar Rajawali Dari Andalas / Bab 128. Kembali Ke Desa Purwosari

Share

Bab 128. Kembali Ke Desa Purwosari

Penulis: Andy Lorenza
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-25 05:58:14

“Kelima Siluman itu telah berhasil kita atasi, sekarang apa yang mesti kita lakukan lagi Arya?”

Tanya Dewa Pengemis ketika mereka telah berada di seberang sungai yang besar itu.

“Seperti yang Resi Kundala katakan setelah kita berhasil melumpuhkan Siluman-siluman itu, ia akan menemui kita dengan mengosok-gosok sehelai daun yang diberikannya itu.”

Jawab Arya.

“Nah, di mana kita akan melakukan itu agar ia menemui kita? Apa disini saja?”

Kembali Dewa Pengemis bertanya.

“Sebaiknya kita kembali menuju Desa Purwosari bertemu dengan Tumenggung Galih, karena di sana awal mulanya kita ditemui Resi Kundala. Lagi pula menurut saya desa itu lebih dekat dengan Kerajaan Gaib dibanding desa-desa yang lain, itu terbukti salah seorang warga desa itu bisa dengan mudah sampai ke tengah-tengah hutan Blora lalu hilang.

Tutur Arya, Dewa Pengemis nampak menganggukan kepalanya.

“Benar juga apa yang kau katakan itu, Arya. Ayo, sekarang juga kita menuju Desa Purwosari mumpung masih siang dan menghindari
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 129. Memanggil Resi Kundala

    Menurut Dewi Ular bisa saja suatu ketika musuh datang dan menyerang istana itu, karena kelima Siluman yang merupakan kaki tangan Kerajaan Gaib itu yang bertugas membentengi di bagian alam luar istana telah tewas. Dewi Purnasari atau Dewi Ular itu pun terlihat mempersiapkan diri untuk bertempur, segala ilmu kesaktian yang ia miliki ia keluarkan sebagai uji coba untuk mengetahui seberapa tingkat kemajuan ilmu-ilmu nya itu. Saat tubuh Dewi Purnasari berubah menjadi sosok ular raksasa berkepala tiga mahkluk itu sangat tangguh, ada beberapa macam kekuatan dan senjata yang mematikan berada di tubuhnya. Di samping gelungannya yang dapat meremukan tulang belulang manusia, racun yang disemburkan dari ketiga mulut ular itu bisa membuat manusia buta dan bahkan tewas seketika jika terkena gigitannya. Sosok ular raksasa berkepala tiga itulah yang disinyalir sebagai jelmaan dari Jin jahat yang kini menguasai jasad dari Dewi Purnasari, mahkluk itu benar-benar tak ada kompromi sedikit pun pada mus

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-26
  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 130. Masuk Ke Kerajaan Gaib

    “Ya Kek, kami mengerti.” Ulas Tumenggung Galih. “Berhubung diperbolehkan para warga desa untuk ikut ke tengah-tengah hutan Blora itu ada baiknya juga kita sampai berita ini pada warga Desa Purworejo, Sendangharjo dan Tambaksari. Karena para kepala desa mereka kemarin berpesan, jika nantinya akan diadakan tindakan pada Kerajaan Gaib di tengah-tengah hutan Blora mereka ingin dikabari dan ikut serta. Adakah dari para warga desa di sini yang bisa diminta tolong menyampaikan pesan ini, Mas Tumenggung?!” Saran dan pinta Arya. “Tentu saja ada Mas Arya, sebentar saya akan menemui beberapa orang warga desa di sini untuk menyampaikan pesan-pesan itu sembari memberi tahu semua warga desa ini siapa saja yang mau ikut ke dalam hutan Blora itu.” Ujar Tumenggung Galih, setelah Arya mengangguk Tumenggung Galih segera beranjak menghampiri beberapa warga desa di sekitaran rumahnya. Setelah Tumenggung Galih menemui beberapa warganya beberapa orang yang ditunjuk itu segera menuju Desa Purworejo, Se

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-26
  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 131. Ular Raksasa Berkepala Tiga

    Bentrokan kembali terjadi Arya dan Dewa Pengemis tampak berjibaku menghindar serta berusaha menyerang lawan, cukup lama dan melelahkan sebelum akhirnya Arua dan Dewa Pengemis mampu menaklukan Siluman-siluman itu. Arya dan Dewa Pengemis semakin masuk lagi, hingga mereka tiba di sebuah ruangan yang cukup besar dan luas. “Ssssssssssssst...!” Terdengar suara seperti desusan ular dan beberapa tombak di hadapan mereka berdiri tampaklah sosok ular raksasa berkepala tiga, masing-masing pasang matanya menyorot tajam merah menyala. “Ha.. Ha.. Ha..! Sudah saya duga cepat atau lambatnya kalian pasti menuju istana ini, berarti saya pun tak perlu bersusah payah mencari kalian untuk menuntut balas atas tewasnya lima Siluman pengawal utama saya di bagian luar istana ini.” Suara itu berasal dari ular raksasa yang ternyata dapat bicara seperti manusia. “Pengawal-pengawal mu itu pantas mati karena mereka telah membuat keonaran pada para penduduk desa, bahkan mereka tak segan-segan membunuh warga d

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-27
  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 132. Tewasnya Ular Raksasa

    “Bruuuuuuuuuk....! Bruuuuuuuuuk..!” Tubuh Arya yang terlilit itu dibenturkan kian kemari ke dinding ruang istana itu, rasa nyeri yang teramat sangat tentu dirasakan oleh sang pendekar belum lagi nafasnya yang juga sesak akibat kuatnya lilitan itu. Arya berusaha keras untuk melepaskan diri namun tak kunjung jua temui keberhasilan, lilitan itu justru terasa makin kuat dan bisa saja akan meremukan tulang-tulang di tubuhnya jika hal ini berlangsung lebih lama lagi. Dewa Pengemis yang tadinya terpusat pada semburan cairan racun dari ular raksasa berkepala tiga itu menyerang dirinya, kini melirik pada diri Arya yang memang tak kuasa melawan dari lilitan mahkluk mengerikan itu bahkan nafas sahabatnya itu terlihat putus-putus. Dengan nekat bercampur geram Dewa Pengemis segera mengeluarkan ajian andalannya yaitu Tongkat Pengemis Menggebuk Lalat, tubuhnya melesat cepat ke udara bersamaan dengan itu ia pun mengayunkan tongkatnya sekeras-kerasnya ke bagian ekor ular raksasa itu. “Plaaaaaaaaaa

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-27
  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 133. Dewi Purnasari Dimakamkan

    “Terima kasih yang sebesar-besarnya saya ucapkan pada Mas Arya dan Mas Dewa Pengemis yang telah menyelamatkan saya dari istana Kerajaan Gaib itu, sekarang saya dapat berkumpul kembali dengan anak dan istri.” Ucap Sugeng dengan tangis harunya. “Ya Mas Sugeng, kami berdua juga ikut senang bisa membantu. Semua ini adalah berkat kuasa dan pertolongan Gusti Alloh jualah, hingga kami bisa sampai ke istana Kerajaan Gaib dan membawa Mas Sugeng kembali ke dunia nyata ini.” Tutur Arya, mereka pun saling berpelukan lalu kembali terdengar sorak sorai dan tepuk tangan suka cita dari seluruh warga desa yang berada di tengah-tengah hutan Blora itu. Sebelum para warga desa menuju Desa Purworejo, Resi Kundala mohon pamit untuk kembali ke pertapaannya, “Terima kasih saya ucapkan mewakili seluruh warga desa, atas bantuan Kakek Resi Kundala membawa saya dan Dewa Pengemis menemukan Kerajaan Gaib yang selama ini meresahkan penduduk di seputaran hutan Blora ini.” Ucap Arya. “Sama-sama Arya, saya pun

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-28
  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 134. Arya Ikut Menari

    “Sama-sama Mas, kami berdua juga sangat senang bisa melakukan ini semua untuk kenyamanan para warga desa.” Ujar Arya diiringi senyum ramahnya. “Budi baik kalian berdua, akan selalu kami ingat selamanya.” Ulas Tumenggung Galih kepala Desa Purwosari. “Ya Mas, kalian sudah kami anggap seperti keluarga kami sendiri. Jika suatu saat melintas di desa kami ini, jangan pernah sungkan untuk singgah.” Tambah Broto Seno kepala Desa Sendangharjo, sementara Suryo kepala desa Tambaksari hanya anggukan kepala tanda menyetujui semua yang telah disampaikan para kepala desa lainnya. “Tentu saja, kami akan singgah jika suatu waktu kami melintas desa-desa ini lagi karena kalian semua begitu baik dan telah sudi menerima kehadiran kami di sini. Adapun pesan saya yang musti disampaikan oleh kepala desa masing-masing pada warganya, meskipun mulai malam ini keadaan hutan Blora sudah aman untuk dimasuki siapa saja diharapkan jangan pernah merusak kelestarian hutan itu dengan menebang sembarangan pohon-po

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-28
  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 135. Sultan Demak

    Sebelum tengah hari para warga desa yang tadi sibuk membereskan tenda-tenda dan obor serta tungku-tungku di tanah lapang itu, tampak berkumpul berbaris teratur di tengah lapangan. Di hadapan mereka sosok pemuda tampan berpakaian putih dengan sebilah pedang berkepala rajawali tersandang di punggungnya, untuk beberapa saat terlihat hening tak satupun dari para warga desa yang bersuara. “Ada saatnya bertemu adapula saatnya berpisah, saya pasti akan merindukan kalian semua. Bagi saya perjuangan yang sama-sama kita lakukan dalam hari-hari belakangan ini, merupakan pengalaman yang berharga dalam perjalanan hidup saya. Sebelum saya pamit, saya mohon maaf jika sekiranya ada sikap yang tak pantas telah saya lakukan di desa ini.” Tutur pemuda berpakaian putih yang tidak lain adalah Arya Mandu. “Ya Mas Arya, saya sebagai kepala Desa Purworejo mewakili semua yang ada di sini mengucapkan terima kasih dan selamat jalan. Moga Mas Arya selalu dilindungi Gusti Alloh, dalam menegakan kebenaran di mu

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-29
  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 136. Perebutan Wilayah Kekuasaan

    “Ha..! Ha.. Ha..! Apa kau tidak malu mengatakan wilayah ini adalah wilayah kekuasaanmu? Sejak dulu semua orang juga tahu, kalau wilayah ini masih dalam kekuasaan Kerajaan Demak.” Ujar Gilang Raksa. “Itu dulu, sekarang saya lah yang berkuasa atas wilayah bagian Barat ini.” Teratai Hitam tetap ngotot. “Ha..! Ha..! Ha..! Kalau begitu saya pun ingin mengambil alih wilayah ini, agar kelak lebih mudah untuk menyerang ke istana Kesultanan Demak.” Ujar Gilang Raksa setelah tertawa terbahak-bahak. “Kurang ajar..! Berani-beraninya kau bicara begitu! Hiyaaaaat...!” Teratai Hitam tak mampu lagi menahan geramnya, segera ia menyerang dengan rantai yang ujungnya terdapat bola api. Gilang Raksa yang memang telah mengetahui gelagat itu segera menghindar beberapa langkah ke belakang, ia pun tampak mencabut Pedang Kembar dari sarungnya. “Sriiiiiiiiing...! Traaaaak..! Traaaaaaak...!” Hantaman rantai bola api saling berbenturan dengan Pedang Kembar, hingga menimbulkan suara dan percikan sinar ap

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-29

Bab terbaru

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 460. Musnahnya Kerajaan Angkasa

    Lalu kedua telapak tangannya ia hadapan ke angkasa seperti hendak mencakar langit, tiba-tiba kedua pergelangan tangannya itu berubah menjadi putih ke perak-perakan. Sejurus dengan itu ia pun melesat bak elang ke arah tubuh Raksasa Durja Iblis, dua sinar putih menderu menghantam tubuh Raksasa Durja Iblis itu. “Buuuuuuuuuum..! Kraaaaaaaak...! Blaaaaaaaaaar..!” Ledakan maha dahsyat pun terdengar seiring dengan hancurnya tubuh Raksasa Durja Iblis hingga menjadi debu bertaburan di tanah, itulah ajian andalan Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas yang bernama ajian Rajawali Melebur Sukma. Pekik dan sorak kemenangan bergemuruh dari ribuan prajurit gabungan istana peri dan Kerajaan Permata Timur, istana megah Kerajaan Angkasa itu pun telah rata dengan tanah seiring terbenamnya tubuh Raksasa Durja Iblis saat dihantam ajian Telapak Suci Budha yang dilesatkan Arya tadinya sebelum tubuh Raksasa Durja Iblis itu hancur berkeping-keping dihantam ajian Rajawali Melebur Sukma. Tubuh Arya yang tad

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 459. Pertarungan Maut

    Pasukan gabungan peri dan Kerajaan Permata Timur pun tak berselang lama setelah itu mampu pula menaklukan ribuan prajurit istana Kerajaan Angkasa, sebagian besar dari mereka tewas bersimbah darah, dan sebagian lagi dipaksa menyerah. Sementara duel sengit antara Arya dan Batara Durja masih berlangsung, sejauh ini Arya belum mampu mendekat apalagi menghantamkan pukulannya ke tubuh Batara Durja, karena raja segala licik dan tamak itu selalu menghantamkan senjata mustikanya berupa gada ke arah Arya, hingga membuat sang pendekar dipaksa menghindar bahkan beberapa kali mundur. Mendapatkan beberapa kali serangannya gagal dan mengetahui jika Guru dan sebagian besar prajuritnya tewas, Batara Durja pun murka. Dengan segera ia merubah wujudnya menjadi Raksasa Durja Iblis, yang tentu saja diiringi semakin besarnya senjata mustikanya berupa gada itu. “Wuuuuuuuuuuus..! Blaaaaaaaaaaaam..!” tanah yang terkena hantaman gada itu bak dilanda gempa dahsyat membuat semua yang ada di kawasan itu terpent

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 458. Berkumpulnya Para Peri

    Setelah menyusun dan merembukan dengan matang rencana penyerangan ke istana Kerajaan Angkasa, ke empat peri yang memimpin 4 penjuru kawasan negeri diatas awan itu kembali ke istana mereka masing-masing, sementara Arya tetap tinggal di istana ratu hingga esok pagi seluruh pasukan berkumpul di sana. Peri Salju setibanya di istana salju di kawasan utara segera menyampaikan berita itu pada seluruh pasukannya, begitu pula dengan Peri Api dan Peri Laut di kawasan selatan dan barat. Sementara Peri Bulan sebelum menuju istananya dikawasan timur, ia singgah dulu di istana Kerajaan Permata Timur menemui Benggala dan Yuda Tirta selaku Raja serta Panglima Kerajaan. “Mari silahkan masuk yang mulia Peri Bulan! Baginda Benggala ada didalam istana!” tutur Yuda Tirta yang menyambut kedatangan Peri Bulan dihalaman istana Kerajaan Permata Timur itu. “Terima kasih, Yuda!” ucap Peri Bulan dengan senyum ramahnya, kemudian ia diiringi Yuda Tirta masuk kedalam istana menemui Benggala. “Sebuah kehormatan

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 457. Pulihnya Sang Pendekar

    “Loh, kok diam saja Arya? Ayo, naik kita berangkat sekarang!” seru Peri Salju. “Iya, tapi sebaiknya aku ganti pakaian dulu, sepertinya pakaian yang aku jemur itu sudah kering!” ujar Arya sambil memunggut pakaian yang ia jemur di samping mulut goa itu. “Oh, ya silahkan! Kami akan menunggumu!” setelah mengambil pakaian yang ia jemur Arya masuk kembali kedalam goa mengganti pakaiannya. Beberapa menit kemudian Arya pun tampak ke luar dari mulut Goa, Peri Salju kembali memintanya naik ke punggung kuda putih bersayap tunggangannya itu. Arya melesat ke atas kuda di belakang Peri Salju duduk, dengan tersenyum Peri Salju memerintahkan kuda putih bersayap itu untuk terbang kembali ke negeri diatas awan. ***** “Apa yang mulia yakin pemuda dari negeri 1.500 tahun yang akan datang itu tidak akan selamat dari luka yang ia alami saat bertarung kemarin?!” tanya Durgama, saat ia diminta berkumpul dengan para petinggi istana lainya diruang utama Kerajaan Angkasa. “Ha.. Ha.. Ha..! Aku benar-benar

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 456. Racun Raja Iblis

    “Hemmm... Jasa yang telah kau berikan pada negeri peri dan negeri di atas awan sudah sangat besar! Tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan yang aku lakukan ini kepadamu! Racun Iblis yang ada di tubuhmu belum sepenuhnya hilang, karena aku hanya berhasil mengeluarkan sebagiannya saja!” tutur Resi Dharma.“Jadi racun iblis masih ada di dalam tubuhku? Lalu bagaimana cara menghilangkan keseluruhannya, Resi?” Arya terlihat panik akan yang dituturkan Resi Dharma baru saja kepadanya.“Kamu tak perlu cemas! Kamu cukup berendam di depan air terjun sana beberapa menit! Air itu akan melenyapkan seluruh racun yang ada di tubuhmu! Tadi selain mengeluarkan sebagian racun di tubuhmu, aku juga telah berhasil membuka pori-pori di seluruh badanmu! Agar hawa gaib air terjun dapat merasuki dan melenyapkan racun di tubuhmu itu!” tutur Resi Dharma.“Oh, begitu! Baiklah sekarang juga aku akan berendam di air terjun depan goa ini!” Resi Dharma hanya anggukan kepalanya, Arya dengan tertatih-tatih bangkit

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 455. Bertarung Dengan Batara Durja

    Setibanya di istana salju di ruangan tempat Arya dibaringkan, Peri Ratu segera memeriksa tubuh sang pendekar. Bagian dada kanan tampak lebam, dan ada goresan luka yang darahnya telah membeku.“Luka dalam yang dialami Arya sangat parah! Kalau saja dia bukan sosok berilmu tinggi, mungkin tulang dadanya telah remuk! Senjata mustika milik Batara Durja itu pun melukai bagian dadanya, dan akibatnya racun jahat dari senjata itu mengalir ke seluruh tubuhnya!” tutur Peri Ratu.“Apakah Arya masih hidup yang mulia? Tadi aku periksa denyut nadi dan detak jantungnya tak ada sama sekali!” Peri Salju masih terlihat sangat cemas.“Hemmm... Mungkin saat kamu memeriksanya tadi keadaanmu lagi kalut, hingga kamu tak merasakan masih adanya denyut nadi dan detak jantungnya! Hanya saja saat ini dia benar-benar tak bisa bergerak sama sekali dan tak sadarkan diri akibat racun iblis yang menjalar diseluruh tubuhnya! Ternyata Batara Durja tidak sendiri, dia bersekutu dengan raja iblis!” Peri Ratu menjelaskan se

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 454. Menuju Kerajaan Angkasa

    “Tidak Arya, apapun yang terjadi nantinya aku akan tetap bersamamu di sini! Berhati-hatilah, sosok yang kamu hadapi ini sangat licik dan berbahaya!” ujar Peri Salju, Arya tersenyum lalu mengangguk. Batara Durja yang memang tak dapat lagi menahan ingin segera menghajar Arya yang selama ini selalu menggagalkan rencananya, mulai dari negeri peri hingga terakhir menewaskan salah seorang kepercayaannya di istana bernama Durpala, langsung menerjang ke depan ke arah sang pendekar. Hantaman kaki dan tangan secara bergantian membuat Arya terpaksa beberapa kali mengelak dan menangkis, meskipun serangan itu tanpa dialiri kekuatan ilmu tenaga dalam akan tetapi hawa pukulan Batara Durja sangat terasa dan membahayakan. Tubuh Batara Durja memang tinggi dan kekar, akan tetapi gerakan-gerakannya sangat gesit membuat Arya cukup kewalahan dan harus menghindar kian-kemari. “Deeeeeeees..! Deeeeeeeees..!” sebuah pukulan tangan kosong Arya mendarat keras mengenai dada kanan Batara Durja hingga membuatny

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 453. Terbebasnya Desa Gumanti

    “Sudah dua kali mereka berusaha untuk menguasai Desa Gumanti ini! Dan beberapa hari yang lalu mereka berhasil membuat kami menyerah karena tak kuasa melawan!” tutur Jabari saat mereka telah duduk bersama diruangan terbuka itu. “Sepertinya Kerajaan Angkasa itu memang serakah dan tak pernah merasa jera, sebelum rajanya yang bernama Batara Durja itu ditaklukan!” tutur Arya. “Terima kasih sekali lagi kami ucapkan pada kalian semua yang telah membantu membebaskan Desa Gumanti dari mereka! Kami tak tahu harus bagaimana membalas jasa baik kalian ini!” ucap Jabari mewakili seluruh warganya. “Sama-sama, Jabari!” tutur Arya, Peri Salju dan Wisnu Dharma. “Lantas sekarang apa yang perlu kami bantu? Apakah kami seluruh warga musti ikut ke Kerajaan Angkasa itu?” tanya Jabari. “Tidak usah, biar Aku dan Peri Salju saja yang ke sana!” “Apakah itu tidak terlalu berbahaya Arya, sementara di istana Kerajaan itu ada ribuan prajurit yang tentunya akan menghadang kalian?! Bagaimana jika seluruh muridk

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 452. Arya Bertemu Wisnu Dharma

    “Dia sosok yang sangat berbahaya! Ambisinya jelas ingin berkuasa atas negeri diatas awan ini! Dia tentu saja sangat membenci yang mulia dan para peri lainnya, yang secara nyata diberikan hak kekuasaan di negeri diatas awan!” tutur Wisnu Dharma. “Ilmu apa yang ia miliki hingga Guru sendiri tak sanggup menghadapinya hingga harus lari dan bersembunyi di goa negeri peri?” kali ini Arya yang bertanya. “Aku sendiri tidak tahu ilmu apa yang ia miliki, Arya! Yang jelas ilmunya itu sangat aneh dan sulit dihadapi! Aku melarikan diri hingga ke negeri peri disamping untuk menyelamatkan nyawaku, juga yang tak kalah pentingnya menyelamatkan kitab tapak budha!” tutur Wisnu Dharma. “Di mana letak Kerajaan Angkasa itu, Guru?” “Kerajaan itu berada diarah utara dari kuil ini! Jika kamu hendak kesana, kebetulan nanti selepas tengah hari kita akan berhadapan dengan para prajurit Kerajaan itu di Desa Gumanti! Kamu bisa menahan salah seorang dari mereka untuk menunjukan jalan ke istana Kerajaan Angkasa

DMCA.com Protection Status