Share

Rela

last update Last Updated: 2024-10-09 23:17:13

Long Wan segera menceritakan semua syarat yang diajukan oleh Tabib Lo kepada Li Mei dan Ling Ling, keduanya saling pandang sebab tugas yang akan diemban oleh Long Wan sangat berat. Dia pasti akan bertarung mati-matian saat bertemu dengan Lin Lin, dan akan mempertaruhkan nyawanya ketika mencari Bunga Keabadian di Pulau Hantu.

“Long Wan, biarlah aku begini, aku tidak ingin kamu mempertaruhkan nyawamu demi menemukan Bunga Keabadian untuk mengobatiku!”

“Tidak Mei, lelaki macam apa jika tidak berusaha mengobati orang yang paling dikasihinya!” Long Wan menggenggam tangan Li Mei erat-erat, seolah tidak ingin kehilangannya.

Ling Ling yang sejak tadi hanya menyimak cerita Long wan menghela napas panjang, ia tahu adik angkatnya itu memiliki kekerasan hati, jika sudah berkehendak tidak bisa dibantah lagi.

“Betul Mei, biarkan adikku yang bengal ini membuktikan cintanya kepadamu”

“Tapi kak, aku merasa lebih dari cukup mengetahui ketulusan hati Long Wan. Dengan menerima keadaanku yang seperti ini s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mantap bah
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Mengantar Ling Ling

    Walaupun berat hati, akhirnya Long Wan pergi mengantarkan Ling Ling ke rumahnya, sedangkan Li Mei harus tinggal bersama Tabib Lo untuk beberapa waktu. Selain untuk diobati, gadis itu juga akan menerima gemblengan ilmu pengobatan dari Tabib Lo.Lelaki yang biasa dikenal dengan julukan Dewa Obat tampaknya ingin beristirahat dan ingin menghabiskan masa tuanya di desa tempat kelahirannya. Karena sejak muda sibuk keliling ke seluruh dunia, dia tidak sempat memiliki murid yang benar-benar menguasai ilmu pengobatan miliknya.Tabib Lo memilih Li Mei karena beberapa alasan, pertama gadis itu akan menjadi calon istrinya Long Wan dan yang lebih penting, Li Mei merupakan cucu satu-satunya Yin Long, atau si Naga Sakti Gurun Pasir. Yin Long sendiri merupakan kakak seperguruannya Tabib Lo. Alasan lain, Li Mei sudah banyak mengenal berbagai jenis racun sebab sejak kecil ia berada di bawah asuhan Iblis Selaksa Racun, dan tentunya hal itu akan mempercepat proses pembelajarannya. Sebenarnya dulu T

    Last Updated : 2024-10-11
  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Diculik?

    Rumah Ling Ling berada di tengah-tengah dusun, suaminya yang bernama A Hay seorang saudagar yang cukup sukses. Usahanya di bidang peternakan sangat maju karena dikelola dengan baik, banyak permintaan daging kambing di berbagai kota, termasuk pusat kota raja yang cukup jauh.Beberapa tahun silam rumah tangga mereka hampir kandas, karena Ling Ling diculik oleh komplotan penjahat dan dijadikan pelampiasan nafsu bejat mereka, sedangkan anaknya meninggal dunia. Saat Ling Ling putus asa dan hampir mengakhiri hidupnya, Long Wan datang menyelamatkannya.Long Wan juga berhasil menasehati A Hay, akhirnya rumah tangga mereka utuh kembali. Karena sudah berjasa, Long Wan diangkat saudara oleh Ling Ling dan A Hay. Keduanya kini merasakan kebahagiaan, dan puncaknya Ling Ling melahirkan seorang anak laki-laki yang sangat tampan, lalu dinamai Quilong. Hal ini mereka lakukan untuk mengenang jasa Long Wan yang sudah mengembalikan ketentraman rumah tangga mereka.Akan tetapi kebahagiaan rumah tangga mere

    Last Updated : 2024-10-12
  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Sumber Penyakit

    “Bukan hanya anak kita, namun hampir semua anak di dusun ini diculik. Tidak peduli laki-laki ataupun perempuan, semuanya dibawa oleh para penjahat itu!”Setelah meminum obat serta bubur hangat buatan Long Wan, akhirnya A Hay memiliki tenaga untuk berbicara. Hampir dua hari dua malam semenjak putranya dibawa oleh penjahat, dia tidak bisa memakan secuil nasipun. Selain tidak sanggup untuk memasak karena tubuhnya lemah akibat digerogoti cacar, batinnya juga goncang karena Qiulong menghilang.“Biadab, apa yang diinginkan oleh para penjahat itu?” Ling Ling mengepalkan tinjunya.,“Tolong jelaskan runtutan kejadiannya kak, mudah-mudahan saya bisa menemukan mereka!” pinta Long Wan.Sejenak A Hay menatap tajam ke arah adik angkatnya itu, kedua matanya terlihat berbinar karena ia mendapatkan secercah harapan untuk bisa menemukan putranya. A Hay tahu bahwa Long Wan seorang pendekar sakti, tentunya bisa menyelamatkan Qiulong beserta seluruh anak kecil di dusun ini.“Malam itu kejadiannya begitu c

    Last Updated : 2024-10-14
  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Keberanian Qiulong

    Di tengah-tengah hutan pinus yang dingin dan penuh kabut, ada sebuah goa yang cukup luas. Di depan goa tadi, duduk seorang laki-laki tampan dan gagah, ia dikelilingi belasan anak buahnya yang mengenakan pakaian serba hitam.Laki-laki tadi bernama Su Liang, ia adalah pimpinan kelompok Teratai Merah yang baru-baru ini muncul di dunia persilatan, dan cukup disegani oleh semua tokoh karena mereka sangat lihai dan pandai berbagai jenis racun.Su Liang menatap tajam ke arah kobaran api yang dinyalakan di tengah-tengah lingkaran. Berkali-kali ia mengepalkan tinjunya, jika sudah begini tidak ada satupun anak buahnya yang berani berkomentar karena takut akan kekejaman pimpinan mereka.“Bagaimana keadaan tawanan?”“Mereka tidak mau makan tuan, setiap hari hanya menangis bahkan di antara mereka ada yang mulai demam!”“Dasar bocah tidak sabaran, saat waktunya tiba semuanya akan disembelih dihadapan orang tua mereka!”Mendengar ancamanannya, semua anggota Teratai Merah saling pandang. Mereka semua

    Last Updated : 2024-10-15
  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Salah!

    “Tuan, tolong izinkan saya pulang!”“Maksudmu?” tanya Su Liang sambil menatap tajam kepada Qiulong.“Ayah saya sedang sakit parah, sudah dua hari ini tidak ada yang merawat serta memberinya makan. Jika tuan membolehkan saya pulang, tentu saya sangat berterimakasih atas segala kebaikan tuan!”“Ha, ha tidak semudah itu bocah. Anak buahku sudah bersusah payah membawa kalian ke tempat ini, dan sekarang merengek minta pulang!”“Percayalah tuan, setelah memberikan makan untuk ayah, saya pasti akan kembali ke tempat ini!”“Enak saja, masih bocah sudah pandai berbohong!”“Tuan tidak percaya ucapan seorang laki-laki?”Su Liang kembali ternganga, ia benar-benar takjub pada keberanian Qiulong. Bocah itu benar-benar langka, jalan fikirannya seperti orang dewasa saja. Jika tidak menyaksikan sendiri, dia tidak akan percaya ada anak berusia empat tahunan seperti Qiulong.Tiba-tiba Su Liang teringat akan ucapan gurunya, setiap seratus tahun sekali selalu terlahir bocah ajaib yang dinamakan Shintong.

    Last Updated : 2024-10-16
  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Senjata Gelap

    “Kurang ajar, apa urusanmu mengangguku hah?” Su Liang sangat marah karena menghalangi anak buahnya yang akan menangkap Qiulong.“Setelah semua kejahatan yang kamu lakukan pada penduduk desa masih bertanya apa urusanku?” Long Wan tertawa sinis, namun kedua matanya berkilat karena marah atas kekejian yang dilakukan oleh kelompok Teratai Merah.“Kamu bukan penduduk desa, mengapa mencampuri urusanku?”“Semua bentuk kejahatan adalah musuhku, tidak peduli darimana ia berasal!”“Cuih sombong betul, jangan karena berhasil merobohkan beberapa orang anak buahku kamu menjadi tinggi hati!”“Aku tahu alsanmu menyerang penduduk dengan penyakit menular, aku juga tahu apa tujuanmu menangkap semua anak kecil dan mengurung mereka di dalam goa”Mendengar pengakuan Long Wan, Su Liang mengerutkan keningnya. Dia benar-benar merasa heran karena Long Wan bisa mengintai tempat ini tanpa ia ketahui.“Siapa kamu sebenarnya?”“Namaku Long Wan, secara tidak langsung aku juga ada ikatan batin dengan smeua penduduk

    Last Updated : 2024-10-18
  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Murid Tek Hoat

    Su Liang menatap tajam ke arah Long Wan, kedua matanya berkilat karena marah. Pedang panjang di tangannya mengeluarkan bau amis yang sangat menyengat karena telah diolesi berbagai jenis racun yang sangat mematikan.“Pendekar Gurun Gobi, sudah lama aku mencarimu!”Sejenak Long Wan mengerutkan keningnya sebab baru pertama kali ia bertemu dengan Su Liang, akan tetapi calon lawannya itu telah memiliki dendam terhadap dirinya.“Siapa gurumu?” tanya Long Wan.“Cih, tidak ingatkah kamu kepada Tek Hoat yang gugur di dataran Gurun Gobi saat mencarimu di sana?”“Tek Hoat?” Long Wan mengerutkan keningnya.“Hmm, jadi datuk hitam itu adalah gurumu!”“Dia salah satu orang yang berjasa atas hidupku, jika beliau tidak datang mungkin belasan tahun lalu aku sudah tewas dimangsa binatang buas di tengah hutan ketika ibuku meninggal dunia akibat menanggung derita yang diakibatkan oleh penduduk dusun terkutuk itu!”“Sepertinya kamu memiliki banyak guru, setahuku Tek Hoat tidak pandai terhadap racun!”“Buka

    Last Updated : 2024-10-19
  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Lelaki Harus Mati Sekali!

    “Wut!”Long Wan menendang ujung pedang yang dilontarkan oleh Su Liang, sedetik kemudian ia mendorongkan kedua telapak tangannya untuk menahan gempuran pukulan jarak jauh lawan.“Desh!”Benturan tenaga dalam yang sangat dahsyat tidak dapat dielakan lagi, tanah di sekitar goa itu bergetar hebat seperti diguncang oleh gempa.“Bruk!”Su Liang terlontar ke belakang, tubuhnya menghantam sebuah batu besar di dekat mulut goa, sedangkan Long Wan tidak bergeming dari tempatnya, hanya saja kedua tangan serta wajahnya sedikit memerah, barusan ia mengeluarkan pukulan Menghalau Badai yang selama ini menggemparkan dunia persilatan.“Hoek!”Su Liang memuntahkan darah segar, ia beringsut hendak berdiri. Kedua matanya melotot tajam ke arah Long Wan, tatapannya mengandung amarah dan kebencian yang mendalam.“Cukup! Dia antara kita tidak ada masalah peribadi, kamu tidak perlu nekad untuk mengadu nyawa!”“Kurang ajar, jangan sombong, aku belum kalah!”Long Wan menghela napas panjang, beberapa kali ia meng

    Last Updated : 2024-10-23

Latest chapter

  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Rencana

    “Hang, saya harap anda bersabar dan membiarkan nyonya Tin Hua menjelaskannya terlebih dahulu!”“Lengan Delapan, kamu tidak perlu membelanya. Eh saya lupa, bukannya kalian telah menjalin hubungan terlarang ya!” Hang mencibir ke arah si Lengan Delapan.“Jaga ucapanmu!”“Singa Gila, mulutmu sungguh busuk!”“Yang busuk itu sikap dan tingkah laku kalian berdua, gara-gara kalian berselingkuh, Kang Kui membelot dari kelompok Teratai Putih dan bergabung dengan para Penghuni Pulau Neraka!”“Kurang ajar!”Tin Hua dan si Lengan Delapan berdiri, keduanya tidak terima dipermalukan di hadapan smeua orang.“Singa Gila, saat ini juga mari kita mengadu nyawa!”“Ha ha, kalian pikir aku takut?” tantang Hang.Semua orang terlihat tegang, mereka tahu bahwa Hang, si Lengan Delapan dan Tin Hua bukanlah orang sembarangan. Ke tiganya merupakan jago silat istana yang tersohor akan kehebatannya.“Brak!”Panglima Tung Hai menggebrak meja.“Kalian sudah tidak menghargaiku lagi, hah?”“Maafkan saya panglima, akan

  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Dicurigai

    “Aku tahu, di antara kalian tentunya ada permasalahan pribadi yang harus diselesaikan. Akan tetapi hal ini lumrah terjadi di antara sesama pendekar silat!” ucap Panglima Tung Hai.Semua orang yang hadir di ruangan tersebut saling lirik, mereka juga tahu di antara jagoan istana sering terjadi percekcokan, bahkan berakhir dengan pertarungan hidup dan mati seperti yang terjadi Dengan si Lengan Delapan dan suaminya Tin Hua beberapa tahun silam.“Kaisara memerintahkan agar kita mengesampingkan urusan pribadi, sebab ada hal penting yang harus diselesaikan, yaitu menumpas gerakan pemberontak dari wilayah Utara. Karena itulah Yang Mulia mengutus pendekar Hang untuk menyelesaikan benteng di perbatasan ini!”“Maaf panglima, bukannya urusan pemberontakan sudah berakhir tiga tahun silam saat markas Panji Merah dihancurkan oleh si Singa Gila?” Tanya salah seorang yang hadir, dia bernama Kao Shi salah seorang jagoan istana yang ditugaskan menjaga perbatasan Timur.“Itu memang benar, akan tetapi ham

  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Para Jagoan di Wilayah Barat (Bagian 2)

    “Ini rahasia, hanya orang-orang tertentu saja yang berhak mengetahuinya!”“Kalau panglima merasa saya tidak berhak mengetahuinya, lalu untuk apa dibicarakan di sini?”“Bukan begitu, kamu termasuk orang-orang pilihan karena sudah terbukti setia terhadap kaisar semenjak beliau naik tahta sampai sekarang!”“Lalu?”“Besok lusa kita akan mengadakan pertemuan tertutup untuk membicarakan masalah ini, dan saya harap anda sudi menjadi tuan rumah di acara pertemuan nanti!”“Siapa saja orang-orang yang sudah anda undang?”“Semua jagoan istana, panglima pilihan dan beberapa pendekar, termasuk si Lengan Delapan!”“Kelompok Teratai Putih?”“Tentu saja, karena kelompok Teratai Putih merupakan benteng utama pertahanan kekaisaran Barat. Kesetiaan mereka sudah terbukti, apalagi kelompok tersebut dibentuk oleh mendiang ayahanda kaisar!”Mendengar ucapan Panglima Tung Hai, Hang memalingkan mukanya, dari sorot matanya terpancar rasa tidak suka terhadap Kelompok Teratai Putih yang ia anggap sudah usang tid

  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Para Jagoan di Wilayah Barat (Bagian 1)

    “Cepat!”“Tuan, tolong izinkan kami istirahat dulu”“Tidak bisa, siapa yang terus merengek dan minta istirahat harus dihukum!”“Tapi, tuan!”“Plak, plak!”Sebuah cemeti mendarat di laki-laki tua itu, akibatnya dia berteriak kesakitan dan tubuh ringkihnya tersungkur di atas tanah. Ia menggeliat-geliat seperti cacing kepanasan, melihat hal itu orang yang menyiksanya semakin bersemangat mencabukinya.“Tua, ampun!”“Lihat laki-laki tua bangka ini!”“Siapapun yang meminta istirahat akan menanggung hukuman!”Semua orang yang menyaksikan kejadian mengerikan tadi hanya dapat mengelus dada kemudian melanjutkan pekerjaan mereka menumbuk bongkahan batu di bukit yang gersang itu. cahaya matahari yang panas membuat mereka semakin tersiksa, apalagi saat keringat membasahi luka akibat cambukan.Laki-laki yang disiksa tadi akhirnya berkelojotan karena tidak tahan terhadap penderitaan yang dialaminya. Sejak pagi tadi, dia hanya diberi makan sebiji ubi rebus dan seteguk air, tidak sebanding dengan peke

  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Berpisah

    Long Wan tersenyum lalu menepuk-nepuk bahu Su Liang.“Besok pagi saya akan melanjutkan perjalanan, kamu beristirahatlah sebentar di markas Teratai Putih, saya yakin mereka akan menerimamu. Bukan begitu nona?”“Eh, anu, ya tentu saja!” Tin Chi tampak gelagapan, buru-buru ia membuang mukanya untuk menyembunyikan rona merah di kedua pipinya, padahal saat itu menjelang tengah malam, walaupun ada api unggun suasana di tempat itu cukup gelap.“Jadi anda tidak kembali ke Selatan? Padahal Pangeran meminta anda kembali untuk menghadang pemberontakan yang dipimpin Rhu Zhi!”“Saya pasti kembali, namun harus menyelsaikan urusan pribadi dengan para penghuni Pulau Neraka!. Kamu tenang saja, kelompok Topeng tengkorak tidak akan gegabah bertindak sembarangan. Yang terpenting kamu harus mengamankan pangeran terlebih dahulu, saya akan memberitahu siapa saja orang-orang yang dapat dipercaya untuk melindungi pangeran”Long Wan menyebutkan beberapa nama untuk dipinta bantuan, termasuk pendeta Kun Lun, dan

  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Cerita Long Wan (Bagian 2)

    “Saya dan Tang Zhi, atau yang dikenal dengan Rhu Zhi memang masih satu darah. Kami berdua cucu mendiang kaisar, namun dari istri yang berbeda!”“Long Wan, jadi kamu keturunan kerajaan Hua?”“Eh tidak sopan memanggil nama, seharusnya memanggil pangeran!” celoteh Tin Chi.“Ah kalian ini ada-ada saja, kekaisaran Hua sudah lama tumbang jadi tidak perlu ada embel-embel pangeran segala!” bantah Long Wan.“Tapi tetap saja kamu memiliki darah kaisar, pantas saja semenjak bertemu merasakan sesuatu yang berbeda, sedikit segan dan ada perasaan aneh” Tin Chi memang polos, dia tidak sungkan untuk mengutarakan isi hatinya.“Sudahlah itu tidak penting, yang jelas aku dan Tang Zhi sudah ditakdirkan saling bermusuhan, dan ada kemungkinan suatu hari nanti akan saling bunuh seperti yang dilakukan orang tua kamu dahulu!”“Ia, aku pernah mendnegar bahwa ayah kalian bermusuhan karena memperebutkan tahta kaisar. Namun sayang, hal tersebut dimanfaatkan fihak ke tiga dan akhirnya kekaisaran Hua tumbang. Yang

  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Cerita Long Wan (Bagian 1)

    “Kalau anda tidak berkenan mengatakannya tidak apa-apa, barangkali hanya akan menjadi bebas saja!”“Tidak sama sekali, nyonya!”“Lalu?”“Saya memiliki dua urusan yang sangat penting dengan si Iblis Pencabut Nyawa”“Apakah berkaitan dengan pemilihan jago nomor satu, yang disebut si Jago Tanpa Tanding?”“Tidak sama sekali, sebenarnya saya tidak tertarik dengan pemilihan jagoan nomor satu. Dahulu saya bertarung di puncak gunung Kun Lun karena memang ada urusan dengan pimpinan Topeng Tengkorak. Dia sangat licik, semua permasalahan di wilayah Selatan atas ulahnya. Bahkan,”Untuk beberapa saat lamanya Long Wan termenung, kemudian ia menghela napas panjang karena teringat kejadian memilukan yang menimpa sumoinya.“Pantas saja Pangeran memintamu pulang ke Selatan, sebab kelompok Topeng Tengkorak kembali berulah, bahkan mereka semakin kuat karena berhasil para bandit untuk merebut kekaisaran Beng!” sela Su Liang.“Selicik itukah kelompok Topeng Tengkorak?” tanya Tin HuaGadis itu memang belum

  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Misi

    “Ayahku bernama Kang Kui, dahulu dia seorang laki-laki yang baik dan bertanggung jawab!”Suara Tin Chi terdengar parau karena menahan kesedihan yang mendalam. Bagaimana tidak, ayahnya sendiri memaksanya untuk jadi ‘tumbal’ demi mendapatkan ilmu kesaktian yang sangat tinggi.“Saat aku berusia sepuluh tahun, dia dikalahkan oleh seorang jago silat yang terkenal dengan julukan si Lengan Delapan!”Long Wan yang sejak tadi tampak acuh dan fokus memanggang ayam di atas bara api kini meruncingkan pendengarannya. Nama si Lengan Delapan disebut-sebut tentu membuatnya tertarik, sebab orang itu datang ke pemilihan si Jago Tanpa Tanding di puncak Gunung Kun Lun, juga pernah bentrok dengan Klan Bintang Utara saat hendak menzarah harta peninggalan mendiang ayahnya.Menurut ceita Namra, si Lengan Delapan sangat sakti dan mengakibatkan anggota Klan Bintang Utara tewas. Kendati demikian, si Lengan Delapan belum berhasil memasuki Istana Giok Naga karena dikelilingi oleh jebakan.“Mengapa ayahmu bisa ben

  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Ditikam

    “Long Wan!”“Kamu tidak apa-apa, nona?”“Aku baik-baik saja, oh ya mengapa kamu ada di sini, di mana ibu?”Tin Chi celingukan mencari sosok ibunya, akan tetapi dia tidak melihat kehadiran Tin Hua.“Ibumu ada di markas, beliau mengutusku untuk mencarimu, namun aku keduluan sebab ada pemuda gagah yang terlebih dahulu menolongmu!”“Ah kamu, bisa saja!”Tin Chi menundukan wajahnya untuk menyembunyikan kedua pipinya yang merah merona, tidak lama kemudian ia menggerlingkan matanya ke arah Su Liang yang sedang bertarung menghadapi Bao Bao.Malam tadi ia termenung di pinggir hutan, batinnya sangat berduka saat begitu mengetahui kenyataan bahwa Long Wan sudah memiliki tunangan. Tin Chi seorang gadis yang polos, selama hidupnya dia tidak pernah jatuh cinta sebab kesehariannya bersama dengan ibunya di markas Teratai Putih.Tin Hua juga membatasi pergaulan putrinya, sebab ia traumata terhadap sikap suaminya yang berubah setelah berkenalan dengan para penghuni Pulau Neraka. Begitu Tin Chi melihat

DMCA.com Protection Status